Dalam bisnis logistik, khususnya untuk pengiriman ekspor impor banyak metode yang diterapkan untuk memastikan kejelasan proses dan tanggung jawab pihak yang terlibat. Salah satunya ada FIOST (Free In/Out Stowed and Trimmed). FIOST adalah suatu kondisi pengiriman di mana pembeli atau importir memiliki tanggung jawab penuh atas biaya dan proses pemuatan, penataan barang, serta pembongkaran di pelabuhan tujuan.
Strategi ini menawarkan fleksibilitas dan kontrol yang lebih besar kepada pembeli dalam mengelola logistik barang yang dikirim. Nah, dalam artikel ini akan dibahas secara mendalam tentang mekanisme kerja FIOST shipping, mulai dari persiapan pengiriman hingga distribusi barang ke lokasi akhir, serta menjelaskan manfaatnya bagi importir. Yuk, langsung simak pembahasannya di sini!
1. FIOST Term Shipping Adalah
Misalkan perusahaan di Indonesia memesan kontainer berisi cokelat dari Belgia. Keduanya sepakat untuk menggunakan pengiriman FIOST (Free In/Out Stowed and Trimmed). Dalam skenario ini, importir atau perusahaan di Indonesia bertanggung jawab membayar semua biaya mulai dari bongkar muat hingga pengaturan penyimpanan barang di dalam kapal. Pihak pengirim hanya perlu menyerahkan barang di pelabuhan. Setelah itu, seluruh biaya dan tanggung jawab beralih ke importir.
Dari skenario di atas bisa kita tahu pengertian FIOST adalah ketentuan pengiriman barang internasional di mana biaya dan tanggung jawab untuk memuat, menurunkan, menyimpan, dan penyesuaian muatan di kapal ditanggung oleh pihak pembeli atau importir. Cara ini berbeda dengan beberapa kondisi pengiriman lainnya yang mungkin meminta pengirim menangani beberapa atau bahkan seluruh proses pengiriman. Dengan ini, pembeli memiliki kontrol lebih besar terkait proses pengiriman, tetapi juga harus menanggung risiko dan biaya pengiriman yang lebih tinggi terutama di operasional pelabuhan.
2. Cara Kerja FIOST Shipping
Secara lebih detail proses pengiriman FIOST menitikberatkan tanggung jawab ke pembeli. Nah, sistem ini punya cara kerja yang berbeda dengan proses lainnya. Anda perlu tahu proses tersebut sehingga bisa menyusun strategi atau rencana yang lebih baik untuk memastikan FIOST shipping berjalan optimal.
a. Persiapan Pengiriman
Pertama, melakukan persiapan yang cermat. Pihak eksportir atau penjual bertanggung jawab menyiapkan barang sesuai dengan standar yang disepakati dan mengatur semua dokumen yang diperlukan, seperti invoice, daftar paket, dan dokumen pemberitahuan ekspor barang. Pastikan barang dikemas dengan baik agar kondisinya tetap terjaga selama transit. Persiapan ini penting untuk memastikan bahwa barang sampai di pelabuhan pengiriman tepat waktu dan sesuai dengan pesanan.
b. Pemuatan (Free In)
Selanjutnya ada free in yaitu proses memuat barang ke dalam kapal yang ditanggung oleh pihak pembeli atau importir. Pihak pembeli harus mengatur dan membayar jasa pemuatan di pelabuhan asal, termasuk biaya tenaga kerja dan peralatan yang digunakan. Di tahap ini diperlukan koordinasi yang baik dengan bisnis logistik seperti agen pengiriman dan pelabuhan untuk memastikan bahwa semua berjalan sesuai jadwal.
c. Stowed & Trimmed
Setelah barang dimuat ke dalam kapal, selanjutnya disusun dengan mengacu pada stowage plan yang telah dibuat oleh pihak pelayaran. Istilah stowed berarti barang harus diletakkan dengan aman di tempatnya untuk mencegah pergerakan barang yang bisa merusak kondisinya, sedangkan trimmed berarti barang harus diseimbangkan untuk stabilitas kapal. Biaya dan tanggung jawab ini juga ada pada pihak importir.
d. Transit
Selama fase transit, kapal mengangkut barang dari port of loading ke pelabuhan tujuan. Operator kapal bertanggung jawab untuk navigasi dan mengelola kapal selama perjalanan. Meskipun biaya pemuatan dan pembongkaran ditanggung oleh pembeli, tapi biaya operasional dan manajemen kapal selama masa berlayar umumnya ditangani oleh pemilik kapal atau pihak penyewa kapal.
e. Pembongkaran (Free Out)
Free out dalam FIOST adalah proses pembongkaran barang dari kapal di pelabuhan tujuan. Ini juga menjadi tanggung jawab pembeli atau importir. Pembeli harus mengatur dan membayar semua biaya terkait pembongkaran serta melakukan koordinasi yang efektif dengan pihak pelabuhan dan penyedia jasa logistik di negara tujuan.
f. Pengiriman ke Tujuan Akhir
Setelah barang dibongkar, langkah terakhir dalam proses FIOST shipping adalah pengiriman ke tujuan akhir. Pembeli harus mengatur transportasi logistik dari pelabuhan ke lokasi akhir, seperti gudang atau toko, hingga mengelola semua aspek logistik yang terkait. Mulai dari biaya transportasi darat, dan penanganan barang hingga sampai ke tangan penerima akhir.
3. Manfaat Penerapan FIOST
FIOST term shipping adalah proses pengiriman yang punya manfaat signifikan baik itu untuk eksportir dan importir. Secara menyeluruh dapat meningkatkan efektivitas dan efisien logistik. Lebih spesifiknya berikut beberapa manfaatnya.
a. Efisiensi Biaya Logistik
Salah satu manfaat FIOST term shipping adalah mengoptimalkan biaya logistik. Karena pembeli punya kontrol menyeluruh pada aspek-aspek ini, mereka bisa memilih penyedia jasa logistik yang paling efisien dan ekonomis sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. Sehingga secara menyeluruh dapat mengurangi biaya operasional yang tidak perlu dan memastikan pengeluaran untuk logistik sejalan dengan anggaran yang telah ditetapkan.
b. Kejelasan Pembagian Tanggung Jawab
FIOST juga memberikan kejelasan mengenai pembagian tanggung jawab antara penjual dan pembeli. Dengan ketentuan ini, kedua pihak tahu persis siapa yang bertanggung jawab untuk biaya dan manajemen di setiap tahap pengiriman, dari pemuatan hingga pembongkaran. Adanya kejelasan pembagian tanggung jawab ini membantu meminimalisir kesalahpahaman.
c. Kontrol Penuh pada Proses Pengiriman
Dengan FIOST, pembeli memiliki kontrol penuh terhadap proses pengiriman barang, termasuk dalam pemilihan pelabuhan, jadwal kapal, dan metode yang digunakan untuk bongkar muat. Kontrol ini memungkinkan pembeli untuk menyesuaikan proses pengiriman dengan kebutuhan operasional dan prioritas mereka. Bahkan mereka bisa memilih rute yang paling efisien atau menghindari pelabuhan dengan biaya tinggi.
d. Meminimalisir Risiko Kerusakan
Dengan terlibat langsung dalam proses stowing dan trimming, pembeli dapat memastikan barang disimpan dan disusun secara seimbang dalam ruang kapal sehingga meminimalkan risiko kerusakan selama transit. Pengawasan yang cermat terhadap penanganan barang membuat pembeli bisa lebih yakin bahwa barang akan tiba di tujuan dalam kondisi baik. Dengan demikian, potensi kerugian yang disebabkan oleh kerusakan saat pengiriman dapat dihindari.
4. Kesimpulan
FIOST term shipping adalah ketentuan pengiriman internasional yang memberikan tanggung jawab penuh kepada pembeli atau importir untuk menangani proses muat, bongkar, serta pengaturan barang di kapal. Di awal, eksportir bertanggung jawab menyiapkan barang dan dokumentasi yang diperlukan. Selanjutnya, mengatur dan membiayai pemuatan barang ke dalam kapal hingga memastikan barang telah dikirim ke lokasi akhir dengan aman.
Penerapan FIOST shipping sangatlah bermanfaat bagi bisnis logistik terutama importir. Mereka dapat mengoptimalkan biaya dengan memilih penyedia jasa yang paling efektif, memiliki kontrol penuh atas proses pengiriman, hingga mampu mengurangi risiko kerusakan pada barang, sehingga meminimalisir kerugian potensial. Secara keseluruhan, FIOST adalah metode pengiriman yang sangat strategis dan cocok bagi Anda yang ingin memiliki kontrol penuh di setiap tahapan.