Tahukah Anda bahwa ketidakjelasan dalam menentukan tanggung jawab biaya pemuatan, penyimpanan, dan pembongkaran kargo sering kali menjadi masalah di industri pelayaran dan logistik? FIOST (Free In Out Stowed and Trimmed) adalah salah satu solusi yang mengacu pada biaya gratis terkait dengan pemuatan, penyimpanan, dan pembongkaran kargo di kapal.
Penting untuk memahami peran FIOST shipping term dalam memperjelas siapa yang bertanggung jawab atas biaya dan risiko terkait pemuatan, penyimpanan, dan pembongkaran kargo. Dengan adanya pengaturan yang jelas, baik pengirim maupun penerima dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan, menghindari kebingungan, dan memastikan kelancaran proses logistik.
Di artikel ini, Anda akan menemukan informasi lengkap mengenai pengertian, manfaat, dan cara kerja FIOST. Dengan memahami kerangka kerja ini, Anda akan dapat menanggulangi tantangan yang sering muncul dalam proses penanganan kargo di kapal, serta memastikan alokasi tanggung jawab dan biaya yang lebih jelas dan efisien.

- FIOST adalah istilah shipping yang menunjukkan bahwa biaya pemuatan, penyimpanan, dan pembongkaran kargo menjadi tanggung jawab penyewa kapal atau pembeli.
- Manfaat FIOST mencakup efisiensi biaya logistik, kejelasan tanggung jawab, kontrol penuh proses pengiriman, dan pengurangan risiko kerusakan barang selama transit.
- Perbedaan FIOS dan FIOST adalah FIOST merupakan perkembangan dari FIOS, yang mencakup tanggung jawab untuk menata muatan di gudang agar keseimbangan muatan tercapai.
- Optimalkan penerapan FIOST dalam pengiriman barang dengan software logistik ScaleOcean.

1. Apa itu FIOST?
FIOST adalah singkatan dari Free In, Out, Stowed, and Trimmed, sebuah ketentuan dalam pengiriman laut. Istilah ini mengacu pada biaya pemuatan (In), pembongkaran (Out), penataan (Stowed), dan perataan kargo (Trimmed) yang tidak termasuk dalam tarif pengangkutan dan dibebankan kepada penyewa kapal (pengirim dan penerima).
Sistem ini menetapkan bahwa biaya bongkar muat menjadi tanggung jawab pengirim dan penerima. Pemilik kapal hanya bertanggung jawab dalam penyimpanan dan pengelolaan kargo setelah dimuat, memastikan barang dikelola dengan aman dan efisien meskipun mereka tidak memiliki kendali langsung atas proses muat itu sendiri.
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan di Indonesia menggunakan pengiriman FIOST untuk cokelat dari Belgia, importir di Indonesia bertanggung jawab membayar semua biaya, mulai dari bongkar muat hingga pengaturan penyimpanan kargo di kapal. Dengan demikian, pihak pengirim hanya perlu menyerahkan barang di pelabuhan.
2. Apa Saja Komponen FIOST?
Dalam proses pengiriman FIOST, pembagian tanggung jawab antara pengirim, penerima, dan pemilik kapal merupakan hal penting untuk memastikan kelancaran dan keamanan muatan barang.
Terdapat empat komponen utama FIOST yang penting untuk dipahami untuk menghindari kesalahpahaman dan biaya yang tidak terduga dalam pengiriman, diantaranya:
- Free In (Gratis Masuk): Pengirim (consignor) bertanggung jawab untuk memuat kargo ke dalam kapal tanpa biaya tambahan dari pemilik kapal.
- Free Out (Gratis Keluar): Penerima (consignee) bertanggung jawab untuk membongkar kargo dari kapal, sehingga biaya pembongkaran menjadi tanggung jawabnya.
- Stowed (Disimpan): Pemilik kapal bertanggung jawab atas penyimpanan kargo di dalam kapal dengan cara yang benar dan aman selama pengangkutan.
- Trimmed (Dirapikan): Pemilik kapal juga bertanggung jawab untuk merapikan atau menyesuaikan posisi kargo setelah disimpan, guna menjaga keseimbangan dan keamanan muatan selama perjalanan.
Baca juga: Pengertian Port of Discharge dan Fungsinya di Logistik
3. Apa Manfaat FIOST?
FIOST juga dapat merujuk pada Federation Internationale des Organisations Syndicales du Personnel des Transports (Federasi Internasional Serikat Pekerja Transportasi). FIOST adalah federasi perdagangan internasional yang terhubung dengan World Confederation of Labour (WCL). Berikut adalah manfaat FIOST:
a. Efisiensi Biaya Logistik
Salah satu manfaat FIOST term shipping adalah memungkinkan negosiasi biaya logistik yang fleksibel antara pihak-pihak yang terlibat. Karena pembeli punya kontrol menyeluruh pada aspek-aspek ini, mereka bisa memilih penyedia jasa logistik yang paling efisien dan ekonomis sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.
Sehingga secara menyeluruh dapat mengurangi biaya operasional yang tidak perlu dan memastikan pengeluaran untuk logistik sejalan dengan anggaran yang telah ditetapkan.
b. Kejelasan Pembagian Tanggung Jawab
FIOST (Free In/Out, Stowed, and Trimmed) memberikan kontrol penuh kepada pengirim atau penerima barang atas proses pemuatan dan pembongkaran, memastikan bahwa setiap langkah dapat dikelola dengan baik oleh pihak yang bertanggung jawab.
Adanya kejelasan pembagian tanggung jawab ini membantu meminimalisir kesalahpahaman dan meningkatkan efisiensi operasional dalam proses pengiriman barang.
c. Kontrol Penuh pada Proses Pengiriman
Manfaat lain FIOST adalah pembeli memiliki kontrol penuh terhadap proses pengiriman barang, termasuk dalam pemilihan pelabuhan, jadwal kapal, dan metode yang digunakan untuk bongkar muat.
Kontrol ini memungkinkan pembeli untuk menyesuaikan proses pengiriman dengan kebutuhan operasional dan prioritas. Bahkan, mereka bisa memilih rute yang paling efisien atau menghindari pelabuhan dengan biaya tinggi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam rantai pasokan.
d. Meminimalisir Risiko Kerusakan
Dengan terlibat langsung dalam proses stowing dan trimming, pembeli dapat memastikan barang disimpan dan disusun secara seimbang dalam ruang kapal sehingga meminimalkan risiko kerusakan selama transit.
Pengawasan yang cermat terhadap penanganan barang membuat pembeli bisa lebih yakin bahwa barang akan tiba di tujuan dalam kondisi baik. Dengan demikian, potensi kerugian yang disebabkan oleh kerusakan saat pengiriman dapat dihindari.
e. Pemilik Kapal Fokus pada Pengangkutan Utama
Terakhir, FIOST memungkinkan pemilik kapal untuk lebih fokus pada tugas utamanya, yakni pelayaran dan pengangkutan yang aman, karena tanggung jawab penanganan kargo (pemuatan, pembongkaran, penataan, dan perataan) dialihkan kepada penyewa kapal.
Hal ini dapat meningkatkan efisiensi operasional pemilik kapal, karena mereka tidak perlu mengalokasikan sumber daya untuk mengurus kargo di darat dan hanya perlu memastikan kargo aman selama transit.
Baca juga: Berikut Cara Menghitung Muatan Kontainer dengan Akurat
4. Bagaimana Cara Kerja FIOST Shipping?
Secara lebih detail proses pengiriman Free In/Out, Stowed, and Trimmed menitikberatkan tanggung jawab ke pembeli. Sistem ini punya cara kerja yang berbeda dengan proses lainnya. Anda perlu tahu proses tersebut sehingga bisa menyusun strategi atau rencana yang lebih baik, maka cara kerja FIOST adalah sebagai berikut:
a. Persiapan Pengiriman
Cara kerja paling utama dari FIOST adalah melakukan persiapan yang cermat. Pihak eksportir atau penjual bertanggung jawab menyiapkan barang sesuai dengan standar yang disepakati dan mengatur semua dokumen yang diperlukan, seperti invoice, daftar paket, dan dokumen pemberitahuan ekspor barang.
Pastikan barang dikemas dengan baik agar kondisinya tetap terjaga selama transit. Persiapan ini penting untuk memastikan bahwa barang sampai di pelabuhan pengiriman tepat waktu dan sesuai dengan pesanan.
b. Pemuatan (Free In)
Selanjutnya ada free in yaitu proses memuat barang ke dalam kapal yang ditanggung oleh pihak pembeli atau importir. Pihak pembeli harus mengatur dan membayar jasa pemuatan di pelabuhan asal, termasuk termasuk biaya lift on lift off, serta melakukan koordinasi yang efektif dengan pihak pelabuhan dan penyedia jasa logistik di negara tujuan.
c. Stowed & Trimmed
Setelah barang dimuat ke dalam kapal, selanjutnya disusun dengan mengacu pada stowage plan yang telah dibuat oleh pihak pelayaran. Istilah stowed berarti barang harus diletakkan dengan aman di tempatnya untuk mencegah pergerakan barang yang bisa merusak kondisinya, sedangkan trimmed berarti barang harus diseimbangkan untuk stabilitas kapal. Biaya dan tanggung jawab ini juga ada pada pihak importir.
d. Transit
Selama fase transit, kapal mengangkut barang dari port of loading ke pelabuhan tujuan. Operator kapal bertanggung jawab untuk navigasi dan mengelola kapal selama perjalanan. Meskipun biaya pemuatan dan pembongkaran ditanggung oleh pembeli, tapi biaya operasional dan manajemen kapal selama masa berlayar umumnya ditangani oleh pemilik kapal atau pihak penyewa kapal.
e. Pembongkaran (Free Out)
Free out dalam FIOST adalah proses pembongkaran barang dari kapal di pelabuhan tujuan. Ini juga menjadi tanggung jawab pembeli atau importir. Pembeli harus mengatur dan membayar semua biaya terkait pembongkaran serta melakukan koordinasi yang efektif dengan pihak pelabuhan dan penyedia jasa logistik di negara tujuan.
f. Pengiriman ke Tujuan Akhir
Setelah barang dibongkar, langkah terakhir dalam proses FIOST shipping adalah pengiriman ke tujuan akhir. Pembeli harus mengatur transportasi logistik dari pelabuhan ke lokasi akhir, seperti gudang atau toko, hingga mengelola semua aspek logistik yang terkait. Mulai dari biaya transportasi darat, dan penanganan barang hingga sampai ke tangan penerima akhir.
Baca juga: Pengertian Time Charter dan Bedanya dengan Freight Charter
5. Contoh Penerapan FIOST dalam Pengiriman Barang
FIOST (Free In/Out, Stowed, and Trimmed) adalah istilah dalam pengiriman yang mencakup biaya transportasi, penyimpanan, pemuatan, pembongkaran, dan penataan kargo. Istilah ini umumnya digunakan dalam pengiriman kargo curah dan pengiriman charter.
Berikut adalah beberapa penerapan fiost shipping terms dalam pengiriman barang.
a. Bulk Shipping
Dalam pengiriman curah, FIOST diterapkan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas pemuatan, penyimpanan, pemangkasan, dan pembongkaran barang seperti biji-bijian, batu bara, atau mineral.
Pengirim bertanggung jawab untuk mengatur dan membayar biaya terkait di pelabuhan ekspor maupun impor. Proses ini menjamin kelancaran alur distribusi barang dalam volume besar.
b. Charter Shipping
Dalam pengiriman charter, persyaratan FIOST shipping term diterapkan dalam perjanjian sewa kapal atau perjanjian charter party. Penyewa, yang biasanya pengirim, bertanggung jawab atas pemuatan, penyimpanan, dan pembongkaran kargo.
Hal ini memberi mereka kontrol lebih besar atas logistik dan biaya, serta memungkinkan pengaturan yang lebih fleksibel dalam pengiriman.
c. Project Cargo
Sementara itu, pada pengiriman kargo proyek, FIOST berperan dalam menentukan tanggung jawab logistik dan biaya. Dalam proses free in / free out shipping term, pemuatan, penyimpanan, pemangkasan, dan pembongkaran barang besar dapat dilakukan dengan efisien, memastikan setiap langkah operasi berjalan sesuai rencana.
Untuk memudahkan penerapan FIOST dalam pengiriman barang, software logistik ScaleOcean memberikan solusi praktis dan efisien. Dengan sistem yang terintegrasi, ScaleOcean memungkinkan pengelolaan proses pengiriman yang kompleks, mulai dari pemuatan hingga pembongkaran barang, secara otomatis.
Platform ini membantu mengoptimalkan alur logistik, meningkatkan visibilitas real-time, dan mempercepat pengambilan keputusan dengan analitik canggih. Dengan modul yang dapat disesuaikan untuk kebutuhan spesifik, perusahaan dapat mengelola biaya, memantau pengiriman, serta memastikan kepatuhan terhadap berbagai persyaratan pengiriman tanpa kesulitan.
6. Perbedaan FIOS dan FIOST
Proses pengiriman barang lewat laut, memiliki dua istilah penting yang bisa dimanfaatkan, yaitu FIOS dan FIOST. Keduanya mirip, namun memiliki perbedaaan mendasar yang mempengaruhi siapa yang bertanggung jawab atas penanganan kargo selama pelayaran. Berikut perbedaan utama FIOS dan FIOST:
a. Definisi
- FIOS (Free In, Out, and Stowed): Merupakan pembagian tanggung jawab dalam proses pengiriman barang melalui kapal terkait muat bongkar kargo, di mana FIOS mengatur tiga aspek utama: pemuatan, pembongkaran, dan penyimpanan kargo.
- FIOST (Free In, Out, Stowed, and Trimmed): Merupakan perluasan dari FIOS yang mencakup pemuatan, pembongkaran, dan penyimpanan kargo, serta menambahkan proses dirapikan atau menyesuaikan posisi kargo setelah barang disimpan agar muatan terdistribusi seimbang dan aman selama pelayaran dijalankan.
b. Pembagian Tanggung Jawab
- FIOS: Pemilik kapal hanya bertanggung jawab menyimpan kargo dengan benar di dalam kapal (stowed). Namun, pemilik kapal tidak memiliki kewajiban untuk melakukan penyesuaian atau perapian kargo setelah penyimpanan awal.
- FIOST: Pemilik kapal memiliki tanggung jawab tambahan untuk merapikan muatan setelah kargo disimpan, yaitu memastikan distribusi beban yang seimbang agar keamanan dan stabilitas kapal tetap terjaga sepanjang perjalanan.
c. Implikasi Praktis
- FIOS: Terdapat risiko terkait ketidakseimbangan muatan setelah penyimpanan menjadi tanggung jawab pengirim atau penerima, karena pemilik kapal tidak wajib merapikan muatan.
- FIOST: Dapat memberikan jaminan lebih kepada pemilik kapal dan pihak terkait bahwa kargo tidak hanya disimpan, tetapi juga diatur ulang agar muatan tetap aman dan stabil, mengurangi risiko kerusakan barang atau kecelakaan selama pengiriman.
7. Kesimpulan
FIOST (Free In/Out, Stowed, and Trimmed) adalah istilah yang penting dalam logistik pengiriman, menggambarkan biaya terkait pengaturan barang di kapal, termasuk muatan yang diangkut, penyimpanan, dan proses pemindahan. Memahami istilah FIOST term shipping membantu perusahaan logistik mengelola biaya dan operasional dengan lebih efektif.
Untuk mengoptimalkan proses pengiriman dan meningkatkan efisiensi, ScaleOcean menawarkan Software Freight Forwarding yang lengkap. Dengan sistem terintegrasi, otomatisasi pemesanan, dan pelacakan real-time, solusi kami dapat menyederhanakan seluruh operasional logistik Anda. Coba demo gratis dan bawa bisnis Anda ke tingkat efisiensi yang lebih tinggi.
FAQ:
1. Apa itu fiost terms?
FIOST (Free In Out Stowed and Trimmed) adalah salah satu solusi yang mengacu pada biaya gratis terkait dengan pemuatan, penyimpanan, dan pembongkaran kargo di kapal.
2. Apa arti istilah liner dalam pelayaran?
Ketentuan Liner menentukan tarif yang diberikan oleh perusahaan pelayaran, yang merinci pembagian biaya bongkar muat antara pengirim/klien akhir dan perusahaan. Ketentuan ini tercantum dalam bill of lading (BL), yang menjelaskan biaya mana yang termasuk dan tidak termasuk dalam tarif tersebut.
3. Apa itu pre-carriage?
Pre-carriage merujuk pada pengiriman kargo dari lokasi pengirim menuju pelabuhan sebelum kargo dimuat ke kapal untuk pengiriman internasional.
4. Apa arti fios dalam pengiriman?
FIOS adalah singkatan dari Free In, Out, and Stowed. Ini adalah tarif angkutan yang hanya mencakup biaya transportasi kargo, tidak termasuk biaya pemuatan, pembongkaran, dan penataan (penyimpanan) kargo di atas kapal.