Tidak semua bisnis membutuhkan jenis layanan logistik yang sama. Kesalahan dalam memilih model logistik, apakah 1PL, 2PL, hingga 5PL, bisa berdampak langsung pada keterlambatan pengiriman, pembengkakan biaya, atau bahkan turunnya kepuasan pelanggan.
1PL, 2PL, 3PL, 4PL, dan 5PL adalah tingkatan dalam logistik yang menggambarkan sejauh mana sebuah perusahaan mengelola dan menangani kebutuhan logistiknya. Level ini dimulai dari 1PL, perusahaan mengurus logistik sepenuhnya sendiri, hingga 5PL dimana integrasi global dan optimasi rantai pasokan yang sangat bergantung pada teknologi canggih dan pihak ketiga.
Memahami perbedaan antar bisnis logistik ini penting agar perusahaan dapat menyesuaikan strategi pengiriman barang dengan skala bisnis, kebutuhan pelanggan, dan efisiensi rantai pasok secara keseluruhan. Tanpa pemahaman yang tepat, bisnis bisa tertinggal dari pesaing yang lebih dulu memanfaatkan sistem logistik yang tepat guna.
Artikel ini akan menjelaskan tentang perbedaan utama antara layanan logistik 1PL hingga 5PL, mulai dari pelaku utama, jenis layanan, hingga contoh penerapan, serta panduan memilih layanan yang paling sesuai untuk kebutuhan bisnis Anda.

- Aspek pembeda layanan 1PL hingga 5PL meliputi pelaku utama, jenis layanan, tingkat keterlibatan, serta fokus teknologi dan strategi yang digunakan.
- Memilih layanan logistik yang tepat harus mempertimbangkan skala bisnis, kebutuhan operasional, kapasitas teknologi, serta anggaran dan rencana pertumbuhan.
- Software ScaleOcean adalah solusi terbaik untuk mengoptimalkan freight forwarding dengan fitur otomatisasi, integrasi sistem, dan pelacakan real-time.
Aspek Perbedaan 1PL, 2PL, 3PL, 4PL, 5PL
Perbedaan utama antara layanan logistik 1PL hingga 5PL dapat dilihat dari beberapa aspek penting. Aspek-aspek tersebut meliputi siapa pelaku utama dalam pengelolaan logistik, jenis layanan yang diberikan, tingkat keterlibatan pemilik barang, serta fokus operasional dan teknologi yang digunakan. Berikut detail perbedaan dari setiap aspek.
1. Pelaku Utama
Perbedaan yang mendasari layanan 1PL hingga 5PL adalah siapa yang menjalankan proses logistik tersebut. Dalam sistem 1PL atau first party logistics, pemilik barang itu sendiri yang bertanggung jawab atas seluruh aktivitas logistiknya, mulai dari penyimpanan, distribusi, hingga pengiriman ke pelanggan.
Sedangkan 2PL logistik melibatkan perusahaan lain sebagai penyedia jasa transportasi atau gudang, tetapi kepemilikan dan kendali atas barang masih berada pada pemilik.
Saat memasuki tingkat third party logistics atau 3PL logistik, peran logistik diserahkan pada pihak ketiga yang menangani sebagian atau seluruh proses logistik seperti pengangkutan, penyimpanan, dan distribusi.
Pada tahap 4PL, peran penyedia jasa logistik lebih kompleks karena mereka bertindak sebagai pengelola dan koordinator seluruh aktivitas logistik dari berbagai pihak. Sementara itu, 5PL melibatkan perusahaan yang berbasis teknologi dan strategi untuk menangani seluruh proses supply chain, termasuk integrasi e-commerce dan solusi berbasis data.
2. Layanan yang Diberikan
Jenis layanan yang diberikan juga sangat berbeda di setiap tingkatan logistik. Pada 1PL, seluruh proses dilakukan secara internal, sehingga perusahaan hanya mengelola logistiknya sendiri. Di tingkat 2PL, perusahaan mulai menyewa layanan transportasi atau gudang untuk menunjang pengiriman atau penyimpanan barang.
Dalam memilih penyedia eksternal seperti ini, penting juga untuk memahami perbedaan freight forwarding dan logistik secara spesifik untuk memastikan layanan yang dipilih sesuai kebutuhan.
Berbeda dengan layanan 3PL, penyedia jasa logistik mulai menawarkan jasa yang lebih lengkap seperti manajemen stok, distribusi, pengemasan, hingga pengelolaan retur. Layanan ini biasanya dikustomisasi sesuai kebutuhan klien.
Pada 4PL, penyedia tidak hanya menjalankan layanan logistik, tetapi juga mengelola seluruh strategi supply chain, termasuk pemilihan dan koordinasi vendor 3PL. Sementara di tingkat 5PL, fokus layanan bergeser ke otomasi, digitalisasi, dan integrasi teknologi, seperti penggunaan platform fulfillment dan manajemen multi-channel dalam e-commerce.
3. Tingkat Keterlibatan
Perbedaan 1PL, 2PL, 3PL, 4PL, hingga 5PL juga dapat dilihat dari aspek tingkat keterlibatan. Semakin tinggi level logistik, semakin rendah keterlibatan langsung pemilik barang terhadap proses operasional.
Pada model 1PL, pemilik barang terlibat penuh karena semua kegiatan dilakukan oleh internal perusahaan. Barulah di 2PL, keterlibatan mulai berkurang karena sebagian aktivitas fisik sudah diserahkan ke penyedia jasa.
Ketika masuk ke model 3PL, pemilik barang hanya mengontrol kinerja dan hasil layanan, sementara proses teknis dikelola oleh pihak ketiga. Sedangkan saat bekerja sama dengan pihak 4PL logistik, perusahaan hampir tidak terlibat sama sekali karena seluruh perencanaan dan pelaksanaan disusun oleh konsultan atau integrator supply chain.
Bahkan di model 5PL, pemilik barang hanya berfokus pada hasil akhir karena semua proses dikendalikan oleh teknologi dan sistem otomatis yang ditangani oleh pihak kelima.
4. Fokus Utama
Fokus dari setiap model logistik juga mencerminkan perubahan kebutuhan bisnis dari yang sederhana hingga kompleks. Pada 1PL, fokus utamanya adalah kontrol penuh terhadap alur barang. Di tingkat 2PL, perhatian lebih condong pada penggunaan sumber daya eksternal seperti truk, kapal, atau gudang untuk menunjang distribusi.
Berbeda dengan layanan third party logistics, fokusnya mulai bergeser ke pelimpahan proses logistik agar perusahaan bisa konsentrasi pada bisnis inti. Sementara pada 4PL, penyedia lebih berperan sebagai penasihat dan pengelola strategis seluruh rantai pasok.
Di level 5PL, penekanannya berada pada penggunaan teknologi digital untuk merancang sistem logistik berbasis data dan kebutuhan konsumen masa kini, terutama dalam konteks e-commerce global.
5. Contoh Penerapan
Untuk memahami lebih jauh perbedaan 1PL, 2PL, 3PL, 4PL, dan 5PL, mari kita lihat contoh aplikasinya. Untuk 1PL, dapat ditemukan pada proses bisnis sebuah UKM makanan ringan yang mendistribusikan produk langsung ke toko-toko tanpa melibatkan pihak luar. Pada 2PL, perusahaan tersebut bisa menyewa armada ekspedisi untuk mendistribusikan produknya.
Jika perusahaan kemudian bekerja sama dengan penyedia 3PL untuk menangani manajemen gudang, pengiriman, dan retur, maka itu sudah masuk ke model layanan logistik 3PL. Untuk skala lebih besar, perusahaan dapat menyerahkan seluruh pengelolaan rantai pasok kepada konsultan 4PL yang mengatur strategi distribusi, memilih vendor terbaik, dan mengelola performa.
Di tahap paling lanjut, yaitu 5PL, perusahaan mungkin tidak hanya menyerahkan operasional, tetapi juga menggunakan platform teknologi canggih yang terhubung ke berbagai marketplace dan sistem logistik global secara otomatis.
Cara Memilih Layanan Logistik yang Cocok untuk Bisnis
Memilih jenis bisnis logistik yang tepat sangat penting agar proses distribusi berjalan lancar dan mendukung pertumbuhan bisnis Anda dalam jangka panjang. Setiap model logistik, mulai dari 1PL hingga 5PL, memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri yang cocok untuk kebutuhan yang berbeda. Agar tidak salah langkah, berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menentukan mitra logistik:
1. Pahami Skala dan Kompleksitas Bisnis Anda
Jika Anda memiliki bisnis dengan skala yang masih kecil atau memiliki volume pengiriman yang terbatas, penggunaan model 1PL atau 2PL sudah cukup mengakomodasi kebutuhan logistik Anda.
Namun, untuk bisnis yang terus berkembang dengan kebutuhan pengelolaan inventaris, retur, atau distribusi multi-lokasi, beralih ke 3PL atau bahkan 4PL akan lebih relevan. Semakin kompleks proses supply chain Anda, semakin dibutuhkan layanan logistik dengan sistem dan integrasi yang lebih tinggi.
2. Tentukan Kebutuhan Logistik yang Spesifik
Kenali apakah Anda hanya butuh jasa pengiriman, atau juga gudang, manajemen stok, pelacakan barang, hingga layanan pelanggan. Untuk kebutuhan dasar, 2PL sudah cukup. Namun, jika Anda butuh solusi end-to-end, 3PL dan 4PL akan lebih sesuai karena menawarkan layanan menyeluruh yang bisa disesuaikan.
3. Evaluasi Kapasitas Teknologi yang Ditawarkan
Di era digital, sistem berbasis teknologi sangat memengaruhi kecepatan dan akurasi logistik. Jika Anda menjalankan bisnis e-commerce atau marketplace, 5PL yang menawarkan integrasi sistem otomatis bisa memberi keunggulan kompetitif. Pastikan mitra logistik memiliki platform pelacakan dan dashboard yang mudah digunakan.
4. Sesuaikan dengan Budget dan Rencana Pertumbuhan
Pertimbangkan biaya layanan dan bandingkan dengan nilai tambah yang diberikan. Untuk tahap awal, mungkin Anda hanya membutuhkan layanan dasar dengan biaya rendah. Namun seiring pertumbuhan bisnis, investasikan pada mitra logistik yang mampu berkembang bersama Anda.
5. Pertimbangkan Kemudahan Kolaborasi dan Skema Layanan
Analisis bagaimana penyedia logistik berkomunikasi, menyediakan laporan, serta menangani perubahan kebutuhan. Kemudahan akses, fleksibilitas kontrak, dan transparansi layanan sangat penting untuk kelangsungan kerja sama jangka panjang dan efisiensi biaya operasional.
Baca juga: 6 Daftar Perusahaan Logistik Terbesar di Indonesia
Optimalkan Proses Freight Forwarding dengan Software ScaleOcean
Dengan adanya logistik yang semakin kompleks, terutama pada layanan freight forwarding yang berada di level 3PL hingga 5PL, penggunaan software manajemen yang canggih menjadi kunci keberhasilan. ScaleOcean menyediakan solusi software freight forwarding yang dirancang untuk mengotomasi dan menyederhanakan pengelolaan pengiriman, dokumen, serta pelacakan barang secara real-time.
Dengan fitur integrasi multi-channel dan dashboard transparan, bisnis Anda bisa meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi human error, serta memberikan layanan lebih cepat dan akurat kepada pelanggan. Software ScaleOcean mendukung bisnis logistik dari berbagai skala, mulai dari pengelolaan rute pengiriman, perhitungan biaya otomatis, hingga compliance dokumen yang lengkap.
Untuk merasakan manfaatnya secara langsung, kami menyediakan demo gratis yang bisa Anda coba. Dengan teknologi yang mudah digunakan dan fleksibel, ScaleOcean membantu Anda fokus mengembangkan bisnis tanpa harus khawatir soal proses logistik yang rumit.
Fitur utama software freight forwarding ScaleOcean meliputi:
- Manajemen Rute Pengiriman Otomatis: Mengoptimalkan jadwal dan rute agar pengiriman lebih cepat dan efisien.
- Perhitungan Biaya dan Tarif Otomatis: Menghitung biaya pengiriman berdasarkan volume, jarak, dan layanan tambahan secara akurat.
- Pelacakan Pengiriman Real-Time: Memberikan informasi status pengiriman secara langsung kepada pengguna dan pelanggan.
- Pengelolaan Dokumen Kepabeanan dan Compliance: Mempermudah pengurusan dokumen legal dan regulasi ekspor-impor.
- Integrasi Multi-Channel: Terhubung dengan berbagai platform seperti ERP, marketplace, dan TMS untuk alur kerja yang terhubung.
- Laporan dan Analitik Kustom: Menyediakan laporan lengkap untuk memantau performa operasional dan pengambilan keputusan.
Kesimpulan
Memahami perbedaan layanan logistik dari 1PL hingga 5PL sangat penting untuk memilih model yang tepat sesuai kebutuhan bisnis Anda. Setiap level menawarkan keunggulan dan fokus yang berbeda, mulai dari kontrol penuh internal hingga pemanfaatan teknologi canggih dan integrasi global.
Dengan memilih layanan logistik yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, menekan biaya, dan memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan. Untuk mendukung kelancaran operasional freight forwarding dan pengelolaan rantai pasok, software ScaleOcean hadir sebagai solusi yang mudah digunakan dan terintegrasi lengkap.
Software kami dirancang untuk membantu bisnis Anda mengotomasi proses, meningkatkan visibilitas pengiriman, serta mengelola dokumen dengan lebih efektif. Cobalah demo gratis ScaleOcean sekarang dan cari tahu langsung bagaimana teknologi kami dapat memperkuat performa logistik Anda.
FAQ:
1. Apa perbedaan antara 1pl, 2pl, 3pl, 4pl, dan 5pl?
Perbedaan utama antara 1PL hingga 5PL terletak pada tingkat layanan dan kompleksitas yang ditawarkan kepada perusahaan dalam rantai pasoknya. Semakin tinggi tingkatnya, semakin luas peran penyedia logistik, dari pengiriman langsung hingga integrasi dan optimalisasi seluruh sistem logistik.
2. Apa perbedaan antara 4pl dan 5pl?
4PL berperan dalam mengoordinasikan pemenuhan pesanan serta mengidentifikasi dan menyempurnakan proses logistik yang berjalan. Sedangkan, 5PL mengambil alih pengelolaan seluruh rantai pasokan secara menyeluruh, termasuk integrasi berbagai solusi teknologi untuk efisiensi maksimal.
3. Apa contoh dari 5pl?
Amazon dan Alibaba adalah contoh nyata perusahaan yang menerapkan konsep logistik 5PL. Kedua platform e-commerce besar ini mengelola rantai pasok global secara end-to-end dengan dukungan teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan, robot otomatis, hingga pengiriman berbasis drone.