Cari Tahu Apa itu CFS dan Manfaat Penggunaannya
3 Min Read Posted on 12 Jun 2024
Daftar Isi
Container freight station atau CFS adalah salah satu fasilitas penting bagi bisnis logistik. CFS merupakan area tertutup yang berfungsi untuk konsolidasi dan dekonsolidasi barang terutama untuk keperluan pengiriman LCL (Less than Container Load). Dengan dilengkapi layanan bea cukai di lokasi, fasilitas logistik satu ini tidak hanya mempercepat proses kliring tetapi juga mengurangi biaya logistik, menjadikannya komponen krusial dalam perdagangan internasional. Yuk, pelajari lebih lanjut apa itu CFS di sini!
1. Container Freight Station Adalah
Container freight station atau CFS adalah fasilitas dalam bisnis logistik yang digunakan untuk konsolidasi dan dekonsolidasi barang-barang yang menggunakan sistem pengiriman LCL. Area ini digunakan untuk mengumpulkan barang dari berbagai pengirim di satu lokasi, saat proses ekspor berlangsung. Sebaliknya, ketika kontainer impor tiba, barang-barang dibongkar di CFS dan didistribusikan kepada masing-masing penerima. Fasilitas ini sering dilengkapi dengan layanan bea cukai untuk memudahkan impor dan ekspor, sekaligus mempercepat waktu pengiriman dan mengurangi biaya logistik.
Dengan menawarkan layanan penyimpanan sementara, pengemasan ulang, dan pengelolaan inventaris, CFS adalah fasilitas yang mampu meningkatkan fleksibilitas dan mengoptimalkan operasional bisnis logistik terutama saat mengirim dan menerima barang internasional. Kontainer jenis ini sangat direkomendasikan jika Anda ingin meningkatkan keamanan, mengurangi risiko kerusakan untuk ekspor impor barang dari banyak pengirim.
2. Manfaat Penggunaan CFS
Sebagai fasilitas penting dalam bisnis logistik, CFS punya beberapa manfaat yang tidak hanya memudahkan operasional pengiriman tapi juga proses pemeriksaan dan verifikasi bea cukai. Berikut pembahasan lebih lanjut dari manfaat CFS.
a. Menyederhanakan Konsolidasi Muatan
Container freight station memudahkan barang dari berbagai pengirim untuk dikumpulkan dan dikonsolidasikan dalam satu kontainer saat proses ekspor berlangsung. Misalnya, UMKM produk kerajinan di seluruh Jawa dapat mengirimkan barang-barang mereka ke CFS terdekat. Di sini, barang-barang kemudian dikemas dan ditempatkan dalam kontainer yang punya tujuan seperti pasar di Eropa atau Amerika. Dengan cara ini, penggunaan ruang dalam kontainer pun jadi lebih optimal sehingga mengurangi biaya per unit pengiriman.
b. Memudahkan Proses Kliring
CFS juga sering kali dilengkapi dengan layanan bea cukai, yang memungkinkan impor dan ekspor barang dilakukan dengan lebih cepat dan mudah. Proses custom clearance di CFS membantu bisnis logistik memastikan ekspor impor berlangsung sesuai rencana karena tidak ada penundaan yang sering terjadi di pelabuhan atau terminal utama. Hal ini pastinya juga akan berdampak pada kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional secara menyeluruh.
c. Meningkatkan Keamanan & Pengawasan Barang
Apa itu CFS juga berguna untuk meningkatkan keamanan dan pengawasan barang selama proses ekspor impor berlangsung. Fasilitas logistik satu ini dirancang untuk mengelola dan menyimpan barang secara aman. Terdapat pengawasan yang ketat, sistem keamanan yang terintegrasi, dan prosedur yang telah distandarisasi untuk memastikan barang tetap aman dari saat tiba hingga saat dikirim atau diambil.
3. Perbedaan CFS dengan Container Yard
Ada banyak fasilitas logistik yang sering digunakan untuk memaksimalkan proses pengiriman barang. Salah satu area penyimpanan yang sering dianggap sama dengan CFS adalah container yard (CY). Mari kita pelajari lebih lanjut perbedaan dari masing-masing fasilitas tersebut.
a. Fungsi Utama
CFS adalah fasilitas logistik untuk konsolidasi dan dekonsolidasi barang. Di sini, barang dari berbagai pengirim dikumpulkan untuk diisi ke dalam kontainer yang sama atau kontainer impor dibongkar dan barang didistribusikan kepada penerima yang berbeda. Fokusnya pada penanganan barang yang lebih kecil dan perlu dikumpulkan.
Sedangkan container yard adalah area penyimpanan kontainer sementara entah itu penuh maupun kosong, yang dioperasikan dengan menunggu lebih lanjut perintah pengiriman barang atau pengambilan barang. CY tidak terlibat dalam konsolidasi atau dekonsolidasi barang. Fungsinya lebih untuk penyimpanan dan sortasi berdasarkan tujuan atau status barang.
b. Aktivitas Operasional
CFS dan CY juga memiliki perbedaan dari sisi aktivitas operasional. CFS beroperasi sebagai pusat pengelolaan muatan kontainer, dengan aktivitas utama meliputi konsolidasi barang dari berbagai pengirim untuk ekspor dan dekonsolidasi barang impor untuk distribusi lebih lanjut. Biasanya juga menyediakan layanan pengelolaan bea cukai secara langsung di lokasi.
Berbeda dengan container yard yang berfokus pada manajemen kontainer, baik penuh maupun kosong, tanpa terlibat langsung dalam pengelolaan isi barang tersebut. Di CY, aktivitas dominan adalah penyimpanan kontainer dalam konfigurasi yang terorganisir untuk agar pengambilan dan pengiriman barang berjalan cepat dan efisien. Fasilitas CY menyediakan layanan sortasi dan penyusunan kontainer berdasarkan destinasi atau prioritas pengiriman.
c. Infrastruktur Kontainer
Keduanya juga punya infrastruktur yang berbeda karena secara fungsi utama berbeda. Apa itu CFS dilengkapi dengan fasilitas tertutup seperti gudang untuk menyimpan dan mengelola barang-barang yang belum bisa memenuhi kapasitas kontainer. Di sini dilakukan konsolidasi barang, pengepakan ulang, dan sortasi.
Sedangkan fasilitas CY merupakan area terbuka yang luas, dirancang untuk penyimpanan dan penanganan kontainer. Infrastruktur di CY umumnya mencakup peralatan berat seperti crane dan stacker untuk memindahkan dan menyusun kontainer berdasarkan jadwal pengiriman atau penerimaan. Tidak ada fasilitas tertutup untuk pengelolaan isi kontainer.
4. Contoh Penggunaan CFS di Ekspor Impor
Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur di Indonesia ingin mengirimkan berbagai produk kerajinan ke beberapa pelanggan di Eropa. Karena volume pesanan dari masing-masing pelanggan tidak cukup untuk mengisi satu kontainer penuh, perusahaan memutuskan melakukan pengiriman LCL dan menggunakan jasa CFS untuk mengonsolidasi pengirimannya.
Di awal proses, perusahaan mengirimkan produknya ke container freight station terdekat. Di sana, barang dari berbagai pengirim lain yang juga ditujukan untuk pasar Eropa juga turut dikumpulkan. Setiap item diidentifikasi, diperiksa, dan dikemas ulang jika perlu, untuk memastikan barang selama transit. Selanjutnya, barang tersebut dikonsolidasikan ke dalam satu kontainer, berdasarkan tujuan akhir. Proses ini tidak hanya mengurangi biaya pengiriman per unit bagi eksportir tetapi juga memastikan pemanfaatan ruang kontainer yang optimal.
Setelah kontainer penuh, dilakukan manajemen dokumen ekspor dan bea cukai supaya proses kliring berjalan cepat di pelabuhan. Kontainer kemudian diangkut ke port of loading dan dimuat ke kapal yang akan menuju ke Eropa. Sesampainya di pelabuhan tujuan, proses bongkar dilakukan di CFS lokal. Jika sudah beres, barang-barang didistribusikan ke berbagai pelanggan di Eropa. Di setiap tahap, CFS adalah fasilitas yang punya peran krusial dalam memastikan bahwa barang-barang tetap terlacak, terkendali, dan tiba di tujuan dengan kondisi yang baik.
Dengan menggunakan apa itu CFS, bisnis logistik dapat menghindari biaya yang dikeluarkan jika menyewa kontainer penuh untuk pengiriman yang sebenarnya kurang efisien dan memanfaatkan jaringan logistik yang sudah ada untuk mengirimkan produk ke pelanggan internasional dengan biaya yang lebih rendah dan efisiensi yang lebih tinggi.
5. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa CFS adalah fasilitas logistik yang berperan mengumpulkan dan mengkonsolidasikan barang dari berbagai pengirim di satu lokasi untuk memaksimalkan efisiensi pengiriman dan mengurangi biaya secara menyeluruh. Selain itu, CFS juga biasanya mendukung proses kliring barang di tempat, sehingga nantinya tidak ada penundaan yang bisa mengganggu jadwal pengiriman. Dengan infrastruktur yang dirancang untuk keamanan dan pengawasan yang ketat, CFS meningkatkan keamanan barang selama proses pengiriman, mengurangi risiko kerusakan atau kehilangan.
Banyak yang mengira container freight station dan container yard punya fungsi yang sama, sedangkan sebenarnya keduanya berbeda. Fasilitas CY fokus pada penyimpanan dan sortasi kontainer tanpa terlibat dalam konsolidasi barang. Artinya CY lebih berfungsi sebagai area transit sementara CFS sebagai pusat pengolahan barang. Oleh karena itu, infrastruktur di CY cenderung lebih terbuka dengan peralatan berat untuk penanganan kontainer.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 05, 2024 3 Min Read
12 Software Akuntansi Perusahaan Dagang Terbaik di Indonesia
REKOMENDASI