Perkembangan Industri Manufaktur di Indonesia
3 Min Read Posted on 26 Oct 2023
Daftar Isi
Perkembangan industri manufaktur di Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan pertumbuhan yang baik. Hal ini tentunya dapat dicapai karena inovasi yang telah dilakukan di berbagai aspek. Terlebih jika bisnis manufaktur juga mulai mempertimbangkan sejumlah teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi selama proses produksi.
Sesuai pengantar di atas, artikel kali ini akan menjelaskan lebih lanjut apa saja perkembangan industri manufaktur di Indonesia. Pembahasan dimulai dengan mengingat terlebih dahulu sejarah bisnis manufaktur hingga rekomendasi beberapa teknologi yang bisa diimplementasikan oleh Anda. Yuk, langsung simak pembahasannya di bawah ini!
1. Sejarah Bisnis Manufaktur
Bisnis manufaktur telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan hingga saat ini. Perkembangan tersebut diikuti dengan adanya kemajuan teknologi, organisasi, dan kapasitas produksi. Berikut ringkasan dari beberapa era penting dalam evolusi industri manufaktur.
a. Masa Pra-Industri
Sebelum abad ke-18, produksi barang lebih didominasi oleh kerajinan tangan di rumah atau di bengkel kecil. Dalam periode ini, produksi masih bersifat lokal dan skalanya terbilang kecil dengan alat sederhana dan teknik tradisional. Kemampuan untuk memproduksi barang dalam jumlah besar dengan kualitas yang konsisten pun juga masih terbatas. Tidak heran jika pada periode ini, barang-barang tersebut memiliki nilai yang tinggi dan hanya dapat dimiliki oleh kalangan tertentu.
b. Revolusi Industri Pertama
Bermula di Inggris pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, revolusi industri pertama ditandai dengan munculnya mesin-mesin bertenaga uap. Penemuan mesin tenaga uap oleh James Watt menginisiasi adanya produksi massal. Pabrik-pabrik juga mulai bermunculan dan urbanisasi meningkat dengan cepat seiring dengan migrasi pekerja dari desa ke kota. Transportasi juga mengalami kemajuan signifikan dengan adanya lokomotif uap yang sekaligus memudahkan distribusi barang.
c. Revolusi Industri Kedua
Revolusi industri kedua dimulai pada paruh kedua abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Ditandai dengan penemuan listrik, kimia, dan teknologi komunikasi seperti telegraf dan telepon. Produksi barang menjadi lebih cepat dan efisien dengan mesin-mesin yang sudah bertenaga listrik. Henry Ford memperkenalkan konsep lini perakitan di industri otomotif dan membuat produksi massal membutuhkan biaya yang lebih rendah.
d. Revolusi Industri Ketiga
Revolusi industri ketiga dimulai dengan munculnya otomasi, komputer, dan teknologi informasi. Robot mulai digunakan di lini produksi, mempercepat proses produksi dan mengurangi adanya human error. Penggunaan komputer juga membuat perencanaan dan pengendalian produksi menjadi lebih efisien. Jaringan global dan internet juga mulai dimanfaatkan untuk komunikasi dan distribusi barang agar lebih cepat dan luas.
e. Revolusi Industri Masa Kini
Dikenal sebagai revolusi industri keempat atau Industri 4.0, era ini ditandai dengan konvergensi teknologi digital, fisik, dan biologi. Kemajuan dalam bidang kecerdasan buatan, internet of things (IoT), nanoteknologi, bioteknologi, dan teknologi energi terbarukan berdampak besar pada cara produksi dan distribusi barang. Smart manufacture yang terkoneksi secara digital memungkinkan proses produksi yang lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan pasar.
2. Perkembangan Industri Manufaktur Indonesia
Jika telah dibahas sejarah dan perkembangan manufaktur dari masa ke masa, bagaimana perkembangan industri manufaktur di Indonesia? Kabar baiknya, Indonesia terus mengalami perkembangan positif yang cukup signifikan. Berikut detail penjelasannya.
a. Kontributor Tertinggi PDB
Industri manufaktur merupakan salah satu kontributor utama bagi produk domestik bruto (PDB) negara. Hal ini menunjukkan pentingnya industri manufaktur dalam perekonomian nasional. Selama beberapa dekade terakhir, manufaktur telah berkembang pesat dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Industri seperti tekstil, makanan dan minuman, serta elektronik menjadi beberapa sektor yang dominan dalam kontribusi ini.
b. Menjadi Industri Andalan Ekspor
Salah satu keunggulan Indonesia adalah memiliki kekayaan sumber daya alam. Dengan ini, Indonesia mampu menghasilkan berbagai produk manufaktur yang diminati pasar internasional. Contohnya, produk tekstil, minyak sawit, karet, dan kopi menjadi beberapa komoditas utama yang diekspor. Terlebih dengan adanya penguasaan teknologi dan peningkatan kualitas, produk manufaktur Indonesia semakin diterima di pasar global, menguatkan posisinya sebagai salah satu pilar ekspor negara.
c. Meningkatnya Pertumbuhan Industri Otomotif
Perkembangan industri manufaktur di Indonesia bisa dilihat juga di sektor otomotif dalam beberapa tahun terakhir. Dengan dukungan pemerintah dalam bentuk insentif dan kebijakan yang mendukung, banyak produsen otomotif internasional yang memilih Indonesia sebagai basis produksi di kawasan Asia Tenggara. Hal ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan industri pendukung seperti komponen otomotif.
d. Terjadi Peningkatan pada Investasi
Dengan potensi pasar domestik yang besar dan posisi geografis yang strategis, Indonesia menjadi destinasi menarik bagi investasi asing, khususnya di sektor industri manufaktur. Pemerintah Indonesia juga secara aktif menarik investasi asing melalui berbagai insentif dan kemudahan perizinan. Hasilnya, banyak perusahaan multinasional yang memilih untuk membangun pabrik dan fasilitas produksi di sini. Sehingga memberikan dorongan tambahan bagi perkembangan industri manufaktur di Indonesia.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa industri manufaktur Indonesia memiliki prospek yang cerah dan terus berkembang. Kombinasi antara kebijakan yang mendukung, sumber daya alam yang melimpah, dan potensi pasar yang besar menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan industri manufaktur di kawasan Asia Tenggara.
3. Teknologi Pendukung Bisnis Manufaktur
Dalam bisnis manufaktur yang semakin kompleks dan persaingannya yang semakin ketat, teknologi menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi, memperkuat integrasi antar proses, serta mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Ada sejumlah solusi teknologi yang bisa Anda pertimbangkan.
a. Enterprise Resource Planning
ERP adalah sistem yang membantu Anda untuk mengintegrasikan berbagai proses bisnis. Mulai dari perencanaan produksi, pembelian, inventaris, hingga keuangan dalam satu platform terpusat. Solusi ini memudahkan Anda untuk memastikan sebaran informasi yang lancar dan konsisten di seluruh departemen. Sehingga mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dan cepat pula.
Selain itu, Anda juga akan mengakses data yang lebih akurat. Dengan fitur analitik yang dimiliki ERP, Anda bisa mendapatkan insight mengenai performa bisnis secara real-time dan memprediksi kebutuhan di masa mendatang dengan lebih akurat. Jadi, perusahaan pun bisa merespons perubahan pasar dengan lebih cepat.
b. Material Requirement Planning
Sedangkan MRP adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mengoptimalkan proses perencanaan kebutuhan material selama produksi. Dengan ini, Anda akan lebih mudah untuk menentukan kapan dan berapa banyak bahan baku yang harus dibeli atau diproduksi berdasarkan permintaan aktual dan proyeksi permintaan di masa mendatang.
Apa manfaatnya bagi bisnis manufaktur? Anda dapat mengurangi biaya persediaan, meningkatkan efisiensi produksi, dan meminimalisir kemungkinan risiko kekurangan bahan baku. Jadi, melalui implementasi teknologi ini, dapat dipastikan bahan yang dibutuhkan tersedia dengan jumlah yang cepat. Sehingga mengurangi lead time dan meningkatkan produktivitas lini produksi.
c. Manufacturing Execution System
MES berperan sebagai penghubung antara sistem perencanaan seperti ERP atau MRP dengan lantai produksi. Sistem ini mengontrol dan memonitor proses produksi secara real-time, mulai dari penerimaan bahan baku hingga produksi akhir. Dengan memanfaatkan sistem ini, Anda mendapatkan visibilitas yang detail tentang operasional di setiap produksi. Termasuk kinerja mesin, efisiensi lini, dan kualitas produk.
Selain itu, dengan adanya MES, Anda dapat dengan cepat mengidentifikasi masalah atau hambatan selama proses produksi. Jadi, Anda bisa mengambil langkah strategis sesegera mungkin untuk menghindari dampak negatif yang lebih besar. Jadi bisa disimpulkan, MES berkontribusi pada peningkatan kualitas produk, penurunan biaya produksi, dan pemenuhan target produksi dengan lebih efisien.
d. Product Lifecycle Management
PLM adalah sistem yang memudahkan Anda untuk mengelola informasi, proses, dan orang yang terlibat sepanjang siklus hidup produk. Dengan ini, kolaborasi antar departemen dan stakeholder lainnya dalam pengembangan produk menjadi lebih mudah. Jadi, bisa dipastikan semua aspek dari produk tidak ada yang terlewat.
Apa keunggulan sistem ini bagi bisnis manufaktur? Dapat mempercepat waktu pengenalan produk ke pasar, quality control, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi industri. Sistem ini juga mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dengan menyediakan akses ke informasi terkait produk dalam satu platform terpusat, memungkinkan inovasi yang lebih cepat dan adaptasi terhadap perubahan pasar.
4. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, bisa disimpulkan ternyata perkembangan industri manufaktur di Indonesia cukup signifikan. Bisnis manufaktur menjadi kontributor utama PDB dan menjadi andalan ekspor negara. Dengan dukungan pemerintah, sumber daya alam yang melimpah, dan potensi pasar yang besar, Indonesia bisa semakin menguatkan posisinya di Asia Tenggara.
Penggunaan teknologi juga menjadi strategi tepat untuk meningkatkan efisiensi, integrasi, dan pengambilan keputusan dalam bisnis manufaktur. Beberapa teknologi seperti ERP, MRP, MES, dan PLM bisa diandalkan untuk mengotomatisasi, meningkatkan produktivitas, dan memastikan proses manufaktur berjalan dengan risiko yang sangat minimal.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 01, 2024 3 Min Read
Apa itu ERP Workflow, Manfaat, dan Contoh Penerapannya
Oct 30, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Software Terbaik untuk Pabrik Makanan
REKOMENDASI