5 Contoh Perusahaan Manufaktur Ternama Indonesia

Ada beragam jenis perusahaan manufacture yang masing-masing menawarkan produk dan jasa yang unik. Perusahaan ini juga bisa dibedakan dari strategi atau model produksinya. Mulai dari jenis make to stock hingga make to assemble. Tidak hanya itu, bisnis yang bergerak di manufacture juga melibatkan banyak pihak dengan perannya masing-masing.

Untuk memahami lebih lanjut terkait hal tersebut, di sini akan dibahas dengan detail jenis perusahaan berdasarkan strategi produksinya, pihak-pihak yang terlibat, dan 5 contoh perusahaan manufaktur Indonesia ternama yang telah sukses menerapkan strategi produksi yang efisien. Yuk, langsung simak pembahasannya!

1. Jenis Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufacture dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai aspek, termasuk metode produksinya. Ada tiga jenis metode produksi utama di industri ini. Berikut penjelasan lebih rinci masing-masing jenis tersebut.

a. Make to Stock (MTS)

Make to stock (MTS) adalah jenis perusahaan manufaktur yang melakukan proses produksi dengan tujuan disimpan di gudang sebelum pelanggan membelinya. Hal ini dilakukan agar perusahaan selalu memiliki cukup stok untuk dijual kepada pelanggan. Dengan model ini, Anda harus mampu memperkirakan permintaan konsumen dan menghasilkan produk sebelum permintaan benar-benar terjadi.

Dengan memproduksi sejumlah besar produk sekaligus, perusahaan bisa mengurangi biaya per unit. Namun, MTS juga memiliki risiko karena Anda harus memperkirakan permintaan yang cukup sulit dan tidak pasti. Jika perusahaan memperkirakan permintaan dengan salah, justru akan berdampak pada banyaknya produk yang tidak terjual atau terjadi kekurangan stok saat permintaan tinggi.

b. Make to Order (MTO)

Sebaliknya, make to order (MTO) adalah jenis perusahaan manufaktur yang memiliki strategi produksi di mana produk dibuat setelah pelanggan melakukan pesanan. Melalui cara tersebut, perusahaan tidak perlu memperkirakan permintaan atau menyimpan persediaan yang berlebihan. Mereka hanya menghasilkan produk ketika ada permintaan dari pelanggan.

MTO dapat membantu perusahaan mengurangi risiko overstock atau understock. Selain itu, dengan konsep ini, perusahaan juga bisa menawarkan tingkat kustomisasi yang lebih tinggi kepada pelanggan. Namun, tentu untuk bisa melakukannya, perusahaan harus mampu memproduksi dan mengirim produk dengan cepat setelah pesanan diterima, yang bisa menjadi tantangan dalam alur rantai pasok perusahaan.

c. Make to Assemble (MTA)

Jenis perusahaan manufaktur satu ini menggunakan konsep produksi dengan cara memproduksi dan menyimpan komponen individu dari produk, tetapi tidak merakitnya hingga pesanan diterima. Strategi ini menggabungkan keuntungan dari MTS dan MTO. Dengan ini, perusahaan dapat mengurangi lead time untuk pelanggan karena produk bisa dirakit dengan cepat setelah pesanan diterima. Namun, juga memerlukan manajemen persediaan yang baik untuk memastikan semua komponen tersedia ketika diperlukan untuk perakitan.

2. Pihak yang Terlibat di Manufacture

Pada proses manufacture, terdapat berbagai pihak yang terlibat dan masing-masing memiliki peran untuk memastikan operasional agar berjalan dengan efisien. Pihak-pihak tersebut antara lain adalah pengusaha atau pemilik, manajer, karyawan, pemasok, dan pelanggan.

a. Pengusaha atau Pemilik

Pemilik atau pengusaha adalah orang tapi bisa juga kelompok yang menyediakan modal dan mengambil keputusan strategis untuk perusahaan. Mereka menentukan visi dan misi perusahaan, dan membuat keputusan besar seperti memilih jenis produk yang akan diproduksi, menentukan skala produksi, dan menetapkan tujuan bisnis. Pengusaha juga bertanggung jawab untuk mematuhi peraturan hukum dan etika bisnis.

Dalam menjalankan operasional, pengusaha juga perlu memilih teknologi yang tepat, seperti menggunakan software manufaktur Indonesia untuk mengoptimalkan proses produksi dan memastikan bisnis berjalan sesuai dengan standar hukum dan etika bisnis.

b. Manager

Manajer bertanggung jawab untuk merencanakan, mengkoordinasi, dan mengawasi proses produksi. Mereka membuat jadwal produksi, mengelola sumber daya, dan memastikan bahwa produk dibuat dengan efisien dan berkualitas. Manajer juga berperan dalam pengendalian kualitas sehingga dapat dipastikan produk memenuhi standar yang ditetapkan.

c. Karyawan

Karyawan adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan sesuai dengan rencana produksi. Mereka bisa berperan dalam berbagai tahapan. Mulai dari penerimaan bahan baku, pengolahan, hingga pengepakan produk. Karyawan juga berperan dalam menjaga kebersihan dan keselamatan tempat kerja. Dalam beberapa perusahaan, terkadang juga berperan dalam pengendalian kualitas.

d. Pemasok

Pemasok adalah perusahaan atau individu yang menyediakan bahan baku atau komponen yang dibutuhkan dalam proses pembuatan. Mereka berperan penting untuk menjaga ketersediaan dan melakukan pengendalian kualitas bahan baku. Biasanya untuk perusahaan yang memiliki skala bisnis yang besar, tidak hanya memiliki satu pemasok. Tujuannya untuk menjaga efisiensi produksi dan memiliki alternatif ketika terjadi masalah pasokan.

e. Pelanggan

Pelanggan adalah individu atau perusahaan yang membeli produk. Meski bukan bagian dari perusahaan, pelanggan justru memiliki peran paling penting dalam menentukan keberlanjutan bisnis. Pihak tersebut yang mempengaruhi permintaan produk, dan feedback yang diberikan juga dapat membantu perusahaan memperbaiki produk dan proses di dalamnya.

3. Contoh Perusahaan Manufaktur Indonesia

Indonesia memiliki berbagai perusahaan yang telah sukses beroperasi bahkan melakukan ekspansi ke beberapa negara. Berikut ini diberikan 5 contoh perusahaan manufaktur terkemuka di Indonesia.

a. PT Indofood Sukses Makmur Tbk

PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah salah satu dari contoh perusahaan manufaktur yang bergerak di sektor makanan dan minuman. Didirikan pada tahun 1990, perusahaan ini terkenal dengan produk mie instan andalannya, Indomie, yang telah menyebar ke seluruh penjuru negeri. Bahkan menjadi salah satu produk ekspor Indonesia yang dikenal secara internasional. Indofood juga memiliki lini produk lainnya seperti minuman, biskuit, dan makanan bayi dengan merk-merk seperti Promina, Club, dan Chitato.

b. PT Gudang Garam Tbk

PT Gudang Garam Tbk adalah contoh perusahaan manufaktur yang menghasilkan rokok kretek terbesar kedua di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1958, perusahaan ini dikenal dengan produk rokok kretek tangan dan mesinnya yang memiliki ciri khas aroma dan rasa tembakau serta cengkeh. Perusahaan ini telah menerapkan global supply chain karena mengekspor produk ke pasar internasional. Ini menjadikannya sebagai salah satu merek rokok Indonesia yang dikenal secara internasional.

c. PT Semen Indonesia

PT Semen Indonesia, sebelumnya dikenal sebagai PT Semen Gresik, merupakan contoh perusahaan manufaktur yang berfokus sebagai produsen semen. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957. Beberapa merek yang terkenal adalah Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa. PT Semen Indonesia beroperasi di seluruh nusantara dan merupakan bagian penting dalam industri bahan bangunan Indonesia.

d. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan agribisnis terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang pakan ternak, penangkaran, peternakan, dan pengolahan makanan. Didirikan pada tahun 1971, Japfa melalui lini bisnisnya mampu memproduksi berbagai produk seperti telur, daging ayam, susu, dan ikan. Perusahaan ini telah mengimplementasikan sistem canggih dan manajemen peternakan yang modern dan efisien.

e. PT Wings Surya

PT Wings Surya adalah contoh perusahaan manufaktur yang memproduksi produk konsumen sehari-hari. Didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, PT ini telah berhasil mengembangkan berbagai produk rumah tangga, perawatan pribadi, makanan, dan minuman. Beberapa produk unggulannya antara lain sabun mandi GIV, deterjen Wings, sabun cuci daun lilin, dan pasta gigi Formula. Selain itu, perusahaan ini juga memproduksi makanan dan minuman seperti Mie Sedaap dan minuman instan TePoci.

4. Kesimpulan

Dapat disimpulkan ternyata perusahaan manufacture memiliki beragam jenis strategi produksi dan melibatkan banyak pihak. Di Indonesia sendiri, telah banyak berkembang perusahaan yang bergerak di bidang ini dan membantu mendorong pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, dan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Melalui pembahasan di atas, juga dapat melihat ternyata industri manufacture di Indonesia tersebar di berbagai sektor. Mulai dari makanan dan minuman, rokok, semen, hingga produk konsumen sehari-hari.

Ada beberapa contoh perusahaan manufacture Indonesia yang telah dibahas di atas. Masing-masing memiliki produk yang berfokus di sektor yang berbeda. Setiap perusahaan juga memiliki sistem dan cara kerja yang dilakukan secara efisien dan inovatif, sehingga tidak heran jika mereka mampu bersaing baik di pasar domestik maupun internasional.

Jadwalkan Demo Gratis
WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?