Inventory atau persediaan barang merupakan elemen penting dalam operasional perusahaan. Banyak bisnis menghadapi tantangan dalam mengelola inventory yang efektif, terutama dalam pembukuan keuangan. Ketika stok tidak terkelola dengan baik, masalah seperti kelebihan atau kekurangan barang sering terjadi, yang berdampak pada arus kas dan operasional.
Oleh karena itu, pengelolaan inventory yang baik menjadi sangat penting bagi perusahaan. Dengan sistem pengelolaan yang tepat, perusahaan dapat memastikan ketersediaan barang sesuai dengan permintaan, mendukung proses produksi yang efisien, atau menjaga stok barang untuk dijual kembali tanpa risiko kerugian.
Dalam artikel ini, Anda akan menemukan informasi lengkap tentang jenis-jenis inventory dan cara pengelolaannya. Informasi ini dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan sistem pengelolaan inventory di perusahaan Anda, guna mendukung efisiensi pengaturan gudang dan mengoptimalkan keuntungan.

- Inventory adalah barang, bahan, dan aset yang dimiliki perusahaan untuk dijual, diproduksi, atau mendukung operasional sehari-hari.
- Jenis inventory seperti bahan baku, produk setengah jadi, produk jadi, suku cadang, perlengkapan, material packing, barang dagangan, barang cadangan, dan barang transit.
- Strategi pengelolaan inventory: metode FIFO/LIFO, analisis ABC, just-in-time, cycle counting, perpetual inventory system, dan penggunaan teknologi terkini serta kolaborasi.
- Software WMS ScaleOcean dapat membantu mengelola inventory secara efisien, mengotomatisasi proses, dan menyediakan analisis mendalam untuk pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik.
1. Apa itu Inventory?
Inventory atau persediaan adalah kumpulan bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi yang disimpan oleh perusahaan untuk kebutuhan produksi, penjualan, atau layanan di masa depan.
Pengelolaan persediaan sangat penting karena berperan sebagai aset lancar yang mendukung pendapatan, memenuhi permintaan pelanggan, dan kelancaran operasional perusahaan. Jenis-jenis persediaan meliputi bahan baku, barang dalam proses produksi, dan barang jadi.
Inventory barang adalah salah satu aset paling berharga dalam bisnis karena memiliki implikasi besar pada ketersediaan produk, pengendalian biaya, dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan efisien.
Stok penyimpanan yang dikelola dengan baik dapat membantu perusahaan dalam mencapai berbagai tujuan, termasuk mengurangi waktu pengiriman kepada pelanggan, meminimalkan biaya penyimpanan, dan mengoptimalkan rantai pasokan.
Stok penyimpanan menjadi fondasi yang memungkinkan manajemen gudang untuk beroperasi secara efisien dan memenuhi harapan pelanggan dengan baik. Ketika stok penyimpanan dapat dikelola dengan baik, perusahaan akan merespons fluktuasi permintaan dengan cepat, menghindari kekurangan stok yang dapat menyebabkan hilangnya penjualan, dan meminimalkan risiko peningkatan biaya operasional yang tidak perlu.
Selain itu, stok penyimpanan yang efisien juga dapat memungkinkan perusahaan untuk merencanakan produksi dan pengadaan dengan lebih baik. Dengan pemahaman yang mendalam tentang pengendalian persediaan dan permintaan, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat waktu dan bijaksana dalam hal produksi, pengadaan, dan penjadwalan pengiriman. Hal ini juga dapat menghasilkan penghematan biaya dan peningkatan efisiensi operasional yang berdampak positif pada profitabilitas perusahaan.
2. Jenis-Jenis Inventory
Jenis stok penyimpanan dalam gudang sangat beragam dan memiliki karakteristik serta kegunaan yang berbeda. Setelah penjelasan sebelumnya membahas mengenai apa itu inventory, dalam penjelasan kali ini kita membahas jenis persediaan yang umumnya ditemukan dalam manajemen gudang.
a. Bahan Baku (Raw Material)
Raw material merupakan komponen kunci dalam pembuatan produk jadi yang berkaitan dengan bahan dasar yang digunakan dalam proses produksi, seperti logam, plastik, kertas, atau bahkan bahan kimia. Dalam pengelolaan bahan baku terdapat tantangan yang harus dihadapi, yaitu memastikan kualitas dan kuantitas produk yang konsisten dari pemasok. Sehingga raw material ini penting untuk diperhatikan lebih baik untuk menjaga kelancaran proses produksi.
b. Produk Setengah Jadi (Work in Progress)
Stok penyimpanan jenis ini terdiri dari produk yang sedang dalam proses produksi, tetapi belum selesai menjadi produk jadi. Produk work in progress termasuk dalam stok penyimpanan karena masih berada dalam gudang dan belum siap untuk dikirim kepada pelanggan. Pengelolaan produk setengah jadi penting untuk mengoptimalkan jalur produksi dan menghindari penumpukan yang tidak perlu.
c. Produk Jadi (Finished Goods)
Selanjutnya ada produk jadi, produk jadi adalah barang yang telah selesai diproduksi dan siap untuk dijual kepada pelanggan. Produk ini adalah hasil akhir dari proses produksi dan menjadi fokus utama dalam manajemen persediaan. Untuk itu, penting untuk menjaga kualitas produk jadi dan memastikan ketersediaan produk ini untuk memenuhi permintaan pelanggan.
d. Suku Cadang (Spare Part)
Suku cadang adalah stok penyimpanan yang terdiri dari komponen atau barang yang digunakan untuk pemeliharaan, perbaikan, atau penggantian mesin, peralatan, atau kendaraan. Spare part termasuk dalam stok penyimpanan gudang karena perusahaan perlu memastikan ketersediaan suku cadang untuk menjaga operasional yang lancar. Manajemen yang baik dari suku cadang dapat menghindari gangguan yang tidak diinginkan dalam operasi perusahaan dan menghemat biaya perawatan.
e. Perlengkapan
Perlengkapan atau suplai termasuk dalam kategori inventaris non-produk yang mendukung kegiatan sehari-hari perusahaan. Ini bisa termasuk alat tulis kantor, bahan pembersih, dan barang-barang lain yang diperlukan untuk menjaga operasi bisnis berjalan lancar. Meskipun tidak secara langsung menghasilkan keuntungan, namun pengelolaan suplai yang efektif penting untuk menciptakan kegiatan bisnis yang efektif dan mengurangi pemborosan.
f. Material Packing
Barang inventaris selanjutnya yaitu material packing digunakan untuk melindungi dan mengemas produk selama penyimpanan atau pengiriman. Ini termasuk kotak, bubble wrap, palet, kardus ataupun bahan lainnya. Manajemen efektif dari bahan ini penting untuk memastikan produk tetap dalam kondisi baik dan biaya pengemasan tetap efisien.
g. Barang Dagangan
Selanjutnya, ada barang dagangan. Barang ini adalah produk jadi yang sudah dalam keadaan siap jual yang tidak memerlukan proses produksi lebih lanjut dan memiliki nilai yang lebih tinggi daripada bahan baku utama.
Jenis inventaris ini umum ditemukan dalam sektor ritel, dimana manajemen inventaris fokus pada pemilihan produk, pengadaan, penyimpanan, dan strategi harga untuk meningkatkan turnover dan keuntungan. Pendekatan just in case inventory management kerap digunakan untuk menjaga ketersediaan produk yang sensitif terhadap fluktuasi permintaan.
h. Inventory Cadangan (Safety Stock)
Inventory cadangan merupakan stok tambahan yang disiapkan untuk mengatasi lonjakan permintaan atau gangguan dalam pasokan barang. Dengan adanya safety stock, perusahaan dapat menjaga kelancaran operasionalnya, terutama pada saat permintaan yang tidak terduga atau perubahan pasar yang cepat, mengurangi risiko kekurangan barang.
i. Inventory Transit (Transit Inventory)
Terakhir, inventory transit adalah barang-barang yang sedang dalam perjalanan antara satu titik ke titik lainnya, seperti pengiriman dari pabrik ke gudang atau dari gudang ke pengecer. Manajemen yang efektif terhadap inventory transit sangat penting untuk memastikan barang sampai tepat waktu dan mendukung kelancaran distribusi tanpa penundaan.

3. Peran Inventory dalam Gudang
Stok penyimpanan memiliki peran yang sangat signifikan dalam keseluruhan operasi perusahaan. Bukan hanya sebatas barang yang tersimpan dalam gudang tetapi sebagai aset yang mempengaruhi ketersediaan produk, biaya operasional, kepuasan pelanggan, dan profitabilitas perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan peran utama barang inventaris dalam gudang dan bagaimana manajemen inventaris dapat membantu perusahaan mencapai kesuksesan.
a. Memenuhi Permintaan Pelanggan
Peran paling mendasar dari inventory adalah memenuhi permintaan pelanggan. Saat pelanggan memesan produk, perusahaan harus memiliki stok yang cukup untuk memastikan produk tersebut dapat dikirim dengan tepat waktu.
Kekurangan stok dapat mengakibatkan kehilangan penjualan, ketidakpuasan pelanggan, dan penurunan reputasi perusahaan. Dengan pengelolaan jenis persediaan yang tepat, perusahaan dapat dengan cepat merespons permintaan pelanggan dan memastikan ketersediaan produk yang diperlukan.
b. Menjamin Kelancaran Produksi dan Penjualan
Selain itu, inventory juga memastikan bahwa bahan baku dan produk jadi selalu tersedia saat dibutuhkan, menghindari gangguan pada produksi dan penjualan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa operasional bisnis dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
c. Mengurangi Risiko Kehabisan Stok
Dengan pengelolaan inventory yang memadai, perusahaan dapat mengurangi risiko kehabisan stok (out of stock) yang dapat menyebabkan penundaan produksi atau kehilangan penjualan. Pengelolaan yang tepat membantu menjaga kelancaran proses operasional.
d. Menjaga Stabilitas Harga
Inventory yang dikelola dengan baik memungkinkan perusahaan untuk menjaga stabilitas harga produk di pasar. Dengan memiliki stok yang cukup, perusahaan dapat menghindari fluktuasi harga yang sering kali dipengaruhi oleh perubahan pasokan dan permintaan.
Ketersediaan barang yang terjaga memastikan bahwa harga produk tetap kompetitif dan stabil, sehingga perusahaan dapat mengelola ekspektasi pelanggan dan menjaga daya saing di pasar. Dengan demikian, pengelolaan inventory yang efektif berperan penting dalam menciptakan stabilitas harga yang menguntungkan bagi bisnis.
e. Pengelolaan Keuangan yang Lebih Baik
Inventory juga berperan penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Dengan pengelolaan persediaan yang efektif, perusahaan dapat mengoptimalkan pengeluaran dan menjaga keseimbangan arus kas.
Pengelolaan yang tepat memastikan bahwa perusahaan tidak mengikat modal terlalu banyak dalam stok berlebihan, sekaligus menghindari kekurangan stok yang dapat mengganggu operasi dan meningkatkan biaya produksi. Dengan menggunakan metode pengelolaan yang efisien, perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas dan menjaga kesehatan keuangan bisnis.
f. Analisis dan Perencanaan
Untuk analisis dan perencanaan strategis, data yang diperlukan diperoleh dari sistem inventory. Bisnis dapat menggunakan data ini untuk mengidentifikasi tren penjualan, memodifikasi garis produk, dan mengatur promosi atau diskon. Hal ini dapat membantu dalam membuat pilihan pengelolaan sumber daya yang lebih tepat sasaran.
Data inventaris juga dapat dimanfaatkan untuk meninjau tren ketersediaan barang dalam jangka waktu tertentu, seperti dengan menghitung nilai average inventory untuk mendukung keputusan perencanaan yang lebih tajam.
g. Mitigasi Risiko
Terakhir, inventory barang ini melibatkan strategi mitigasi risiko yang efektif, termasuk asuransi, keamanan fisik, dan prosedur audit berkala. Ini dapat membantu melindungi aset dan inventaris perusahaan dari kerusakan, kehilangan, dan pencurian serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar industri. Mitigasi risiko dapat mengurangi kemungkinan kerugian finansial dan operasional, sehingga bisa meningkatkan stabilitas perusahaan.
4. Strategi Pengelolaan Inventory
Strategi pengelolaan stok penyimpanan dalam manajemen gudang merupakan elemen kunci dalam menjaga operasi bisnis yang efisien dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Berikut beberapa langkah strategis yang dapat Anda gunakan dalam pengelolaan inventaris bisnis Anda:
a. Metode Pengelolaan Inventory Barang
Salah satu strategi paling mendasar dalam pengelolaan penyimpanan adalah pemilihan metode yang sesuai. Ada beberapa metode yang tersedia, seperti FIFO, FEFO, LIFO, dan average. Masing-masing metode ini memiliki karakteristiknya sendiri dan cocok untuk situasi bisnis yang berbeda.
Penggunaan metode ini bergantung pada jenis produk dalam penyimpanan. Misalnya, metode FIFO cocok untuk produk yang memiliki umur simpan terbatas karena memastikan barang yang lebih lama dijual lebih dulu. Metode LIFO cocok untuk stok yang memiliki umur simpan yang pendek dan berubah-ubah. sedangkan metode EOQ dapat membantu dalam menghitung pesanan optimal untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok.
b. Analisis ABC
Analisis ABC adalah strategi lain yang membantu dalam mengelola penyimpanan yang melibatkan pengelompokan barang berdasarkan nilai relatif dalam operasional perusahaan. Barang dengan nilai tinggi (Kategori A) adalah yang paling berharga dan memerlukan pengawasan ketat.
Barang dengan nilai menengah (Kategori B) memerlukan perhatian normal, sementara barang dengan nilai rendah (Kategori C) dapat dikelola dengan lebih santai. Analisis ini dapat membantu perusahaan untuk fokus pada barang yang paling penting dan mengalokasikan sumber daya dengan bijak.
c. Just-In-Time (JIT)
Just-In-Time (JIT) adalah strategi yang bertujuan untuk mengurangi persediaan ke tingkat minimum yang diperlukan. Dalam JIT, produk dipesan hanya saat dibutuhkan, sehingga perusahaan menghindari biaya penyimpanan yang tinggi.
Metode ini sangat efektif dalam industri yang memungkinkan fleksibilitas dalam produksi dan memiliki pasokan yang andal. Namun, JIT juga memerlukan koordinasi yang ketat dengan pemasok agar dapat menghindari risiko ketika gangguan dalam rantai pasokan terjadi.
d. Cycle Counting
Melakukan audit inventaris secara berkala dengan metode cycle counting dapat mengurangi gangguan operasional yang umum terjadi selama penghitungan inventaris tahunan. Ini dapat meningkatkan keakuratan catatan finansial, menjamin kepuasan pelanggan dengan ketersediaan produk yang akurat, dan memastikan kepuasan pelanggan dengan ketersediaan produk yang akurat.
Cycle counting juga membantu menjaga akurasi catatan barang secara bertahap. Dalam praktiknya, perusahaan dapat merujuk ke contoh daftar inventaris barang sebagai acuan audit harian atau mingguan.
e. Perpetual Inventory System
Sistem inventarisasi perpetual dapat memperbarui data stok secara real-time yang sangat berguna untuk perusahaan dengan volume penjualan tinggi atau variasi produk yang banyak. Sistem ini memudahkan pelacakan inventaris di berbagai lokasi dan mempermudah pelaporan keuangan yang lebih tepat serta pengambilan keputusan yang lebih bijak tentang pembelian dan harga penjualan.
f. Penggunaan Teknologi Terkini
Penggunaan teknologi dan sistem inventory adalah strategi modern yang membantu perusahaan mengelola penyimpanan dengan lebih efisien. Software dan sistem yang canggih dapat membantu dalam pemantauan stok secara real-time, memprediksi permintaan, mengotomatisasi proses pesanan, dan mengoptimalkan jadwal pengiriman. Sistem ini juga dapat membantu perusahaan dalam analisis data untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan.
g. Kolaborasi dalam Rantai Pasokan
Kolaborasi dengan pemasok dan mitra dalam rantai pasokan juga menjadi strategi penting dalam pengelolaan stok penyimpanan. Dengan komunikasi yang baik dan berbagi informasi, perusahaan dapat menghindari kekurangan stok dan memastikan pasokan yang lancar. Kolaborasi dengan pemasok juga dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi peluang untuk mengoptimalkan persediaan bersama-sama.
f. Peramalan Permintaan
Strategi terakhir yang dapat dilakukan dalam pengelolaan stok penyimpnana adalah penggunaan peramalan permintaan atau demand forecasting dengan akurat. Dengan menggunakan data historis dan teknik peramalan yang canggih, perusahaan dapat memprediksi permintaan pelanggan dengan lebih tepat. Hal ini juga membantu dalam perencanaan stok yang lebih baik dan menghindari kekurangan atau kelebihan stok yang merugikan.
5. Contoh Inventory dalam Perusahaan
Inventory merupakan elemen penting dalam berbagai jenis perusahaan, masing-masing dengan kebutuhan dan karakteristik berbeda. Berikut adalah contoh jenis-jenis inventory yang umum ditemukan dalam berbagai sektor industri:
1. Industri Manufaktur
Dalam industri manufaktur, inventory mencakup bahan baku seperti logam, plastik, atau bahan kimia, barang dalam proses seperti komponen yang dirakit, serta barang jadi yang siap dipasarkan seperti produk elektronik atau kendaraan. Pengelolaan yang efektif sangat penting untuk menjaga kelancaran produksi dan meminimalkan downtime.
2. Perusahaan Ritel
Untuk perusahaan ritel, inventory melibatkan barang-barang yang dijual langsung ke konsumen, seperti pakaian, aksesoris, dan produk konsumer lainnya. Mengelola inventory dengan baik di sektor ini penting untuk menjaga kelancaran operasional toko dan memaksimalkan penjualan, sambil menghindari overstock atau kekurangan barang.
3. Industri Farmasi
Di industri farmasi, inventory mencakup bahan baku seperti zat kimia dan bahan aktif, serta obat-obatan jadi yang siap dijual. Pengelolaan inventory yang baik di sektor ini sangat penting untuk memastikan bahwa stok obat tersedia sesuai permintaan, sambil menjaga kualitas dan keamanan produk yang disimpan.
4. Perusahaan E-commerce
Perusahaan e-commerce mengelola inventory barang yang dijual secara online, seperti elektronik, pakaian, hingga perlengkapan rumah tangga. Manajemen inventory yang efektif penting untuk memastikan barang tersedia bagi pelanggan tanpa mengganggu alur distribusi dan pengiriman.
Inventory berperan penting dalam kelancaran operasional perusahaan, membantu memastikan ketersediaan barang, memenuhi permintaan pasar, dan menjaga kestabilan harga. Dengan inventory control yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mencapai profitabilitas yang lebih tinggi.
6. Pantau dan Kelola Persediaan di Setiap Gudang Anda dengan ScaleOcean
Mengelola persediaan di berbagai gudang dapat menjadi tantangan besar bagi banyak perusahaan, terutama ketika informasi mengenai stok tidak terintegrasi dengan baik. Tanpa sistem yang efektif, perusahaan sering kali menghadapi masalah seperti kelebihan stok, kekurangan barang, atau kesalahan pencatatan yang mempengaruhi efisiensi operasional.
Aplikasi WMS ScaleOcean hadir untuk mengatasi masalah tersebut dengan menyediakan solusi ERP yang memungkinkan perusahaan memantau dan mengelola persediaan secara real-time di seluruh gudang. Dengan penggunaan software ini, perusahaan dapat meningkatkan visibilitas, mengoptimalkan pengelolaan stok, dan mengurangi risiko kesalahan manual, yang akhirnya mendukung kelancaran operasional dan meningkatkan profitabilitas.
Untuk membantu Anda mengeksplorasi bagaimana ScaleOcean dapat mengoptimalkan pengelolaan inventaris, kami menawarkan demo gratis agar Anda dapat merasakan manfaat langsung dari sistem ini. Berikut ini merupakan list fitur dari software ScaleOcean yang cocok untuk Anda:
- Visibilitas Real-Time: ScaleOcean memberikan visibilitas penuh atas status inventaris secara real-time, memungkinkan pemantauan stok barang yang lebih akurat di seluruh lokasi.
- Otomatisasi Pengelolaan Inventaris: Dengan integrasi otomatis untuk pemesanan ulang dan pelacakan barang, ScaleOcean mengurangi kesalahan manual dan memastikan persediaan selalu tersedia.
- Optimasi Pengelolaan Stok: Sistem peringatan otomatis ketika stok barang menipis membantu menghindari kehabisan stok atau overstocking.
- Integrasi Lintas Modul: ScaleOcean memungkinkan integrasi yang mulus antara modul Inventory dengan modul lain seperti Purchasing, Sales, dan Produksi untuk efisiensi operasional.
- Pelaporan dan Analisis Data: Dengan pelaporan berbasis data real-time, ScaleOcean mempermudah pengambilan keputusan strategis terkait persediaan.
Dengan ScaleOcean, Anda dapat memantau dan mengelola persediaan di seluruh gudang atau cabang secara mudah dan efisien, membantu Anda mengoptimalkan alur operasional dan meningkatkan produktivitas bisnis.
7. Kesimpulan
Dari penjelasan mengenai apa itu inventory, serta jenis, peran, dan strategi pengelolaannya pada gudang, dapat ditarik kesimpulan bahwa inventory adalah konsep yang mencakup berbagai jenis barang yang diperlukan dalam operasional bisnis, seperti bahan baku, produk setengah jadi, produk jadi, dan suku cadang.
Pengelolaan stok penyimpanan yang baik memiliki manfaat besar, termasuk kemampuan untuk memenuhi permintaan pelanggan, mengurangi biaya penyimpanan, dan menjaga kelancaran operasi. Manfaat-manfaat ini didapat jika strategi dalam pemilihan metode dan pengelolaannya dilakukan dengan tepat, dengan begitu perusahaan dapat mengoptimalkan persediaan, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
FAQ:
1. Apa itu inventory atau inventaris?
Inventory atau inventaris adalah daftar lengkap dari seluruh barang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, baik itu bahan baku, produk dalam proses, maupun produk jadi yang siap dijual. Inventaris berfungsi sebagai aset utama yang menentukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan pelanggan.
2. Apa saja jenis-jenis inventaris?
Inventaris dapat dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
1. Bahan Baku (Raw Materials): Barang yang dibeli untuk digunakan dalam proses produksi.
2. Barang dalam Proses (Work-in-Progress): Bahan baku yang sedang dalam tahap produksi.
3. Produk Jadi (Finished Goods): Barang yang telah selesai diproduksi dan siap dijual.
4. Barang Dagang (Merchandise): Produk yang dibeli dari pihak lain untuk dijual kembali tanpa proses produksi.
3. Mengapa manajemen inventaris itu penting?
Manajemen inventaris yang baik sangat krusial bagi bisnis karena:
1. Efisiensi Biaya: Mengelola inventaris secara tepat dapat mencegah biaya penyimpanan yang berlebihan dan kerugian akibat produk yang kedaluwarsa atau rusak.
2. Kelancaran Operasional: Memastikan ketersediaan stok yang cukup untuk memenuhi permintaan, sehingga menghindari kehilangan penjualan.
3. Pengambilan Keputusan: Data inventaris yang akurat menjadi dasar untuk peramalan permintaan, perencanaan produksi, dan strategi pembelian di masa depan.
4. Arus Kas: Mengelola inventaris dengan baik membantu mengoptimalkan arus kas dengan mengikat modal seperlunya pada stok.