Ini Cara Buat dan Contoh Surat Loading Barang di Logistik
3 Min Read Posted on 25 Jul 2024
Daftar Isi
Proses pengiriman barang terutama dalam ekspor impor memerlukan beragam dokumen yang bertujuan untuk memastikan bahwa setiap perpindahan barang tercatat dengan baik dan memenuhi regulasi yang berlaku. Salah satu dokumen yang tidak boleh disepelekan adalah surat loading barang. Oleh karena itu, sebagai pelaku bisnis logistik freight forwarder, Anda perlu memastikan pembuatan dokumen ini sudah benar dan akurat.
Dalam artikel ini, akan dibahas secara mendalam definisinya, informasi apa saja yang harus tercantum di dalam surat tersebut, dan bagaimana prosedur pembuatannya yang baik dan terstruktur. Disertakan pula contoh surat loading barang secara praktis yang bisa memberikan Anda gambaran seperti bentuk fisiknya. Dengan memahami seluruh aspek ini, pelaku bisnis logistik dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pembuatan dokumen loading barang.
1. Apa itu Surat Loading Barang?
Misalkan Anda seorang freight forwarder yang diminta untuk mengurus ekspor barang. Anda berkewajiban untuk loading barang tersebut di gudang pengirim, memeriksa barang-barang tersebut, sekaligus memberikan bukti konfirmasi bahwa semua barang telah siap diangkut ke pelabuhan. Untuk mempermudah konfirmasi, Anda membuat surat loading barang. Dokumen ini mencatat detail penting seperti jenis, jumlah, dan berat barang, serta informasi kontak pengirim dan penerima. Lebih detail juga dijelaskan metode pengangkutan yang digunakan, seperti nama kapal atau nomor penerbangan, serta tanggal dan tempat pengambilan barang.
Dari pembahasan di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa surat loading barang adalah dokumen penting yang digunakan bisnis logistik dalam pengiriman internasional untuk mencatat dan memverifikasi detail muatan barang. Surat ini memudahkan semua pihak yang terlibat dalam proses pengiriman untuk tahu seluruh informasi berkaitan dengan barang yang dikirim. Dengan adanya surat tersebut, proses pengiriman dapat berjalan lebih efisien dan terstruktur.
2. Informasi di Surat Loading Barang
Dikarenakan menjadi salah satu dokumen penting pada pengiriman barang, maka penting untuk memastikan seluruh informasi penting termuat di dalamnya. Dengan informasi-informasi berikut ini, pihak yang terlibat baik pengirim, penerima, dan vendor logistik bisa menyesuaikan rencana pengaturan pengiriman barang agar berjalan lancar.
a. Informasi Pengirim dan Penerima
Bagian ini mencantumkan nama, alamat lengkap, dan kontak dari kedua pihak yang terlibat dalam pengiriman, yaitu pengirim (shipper) dan penerima (consignee). Informasi ini akan digunakan untuk memastikan barang yang dikirim sampai ke tujuan yang benar. Selain itu, informasi kontak yang jelas juga membantu adanya komunikasi yang baik antara pengirim, penerima, dan pihak pelabuhan jika kemungkinan terjadi masalah atau ada pertanyaan selama proses pengiriman.
b. Detail Barang yang Dikirim
Surat muat barang juga harus memuat deskripsi yang jelas. Ini mencakup jenis barang, jumlah, berat, dan dimensi masing-masing item. Informasi ini tidak hanya membantu dalam proses pengecekan dan pengangkutan barang, tetapi juga verifikasi dan penetapan nilai barang oleh bea cukai dan asuransi. Ini juga membantu pihak pelabuhan untuk menyiapkan fasilitas pendukung jika barang yang dikirim memiliki karakteristik tertentu atau bahan termasuk barang berbahaya.
c. Rincian Pengiriman
Rincian pengiriman meliputi nomor referensi, tanggal estimasi pengambilan barang, dan tempat pengambilan. Dengan adanya informasi ini, consignee atau 3PL logistik memiliki acuan waktu dan lokasi yang spesifik untuk mengambil barang. Nomor referensi pengiriman juga membantu dalam pelacakan barang selama perjalanan, sehingga memudahkan pengirim dan penerima untuk memantau status pengiriman.
d. Jenis dan Metode Pengangkutan
Dalam surat izin muat barang, jenis dan metode pengangkutan yang akan digunakan juga harus dijelaskan dengan rinci. Apakah barang akan dikirim melalui laut, udara, atau darat, serta detail seperti nama kapal, pesawat, atau kendaraan, dan nomor kontainer atau penerbangan jika ada. Dengan ini, seluruh pihak tahu apakah barang telah dikirim sesuai dengan permintaan.
e. Dokumen Pendukung
Surat loading barang juga harus menyertakan dokumen pendukung yang diperlukan untuk pengiriman internasional. Ini bisa meliputi sertifikat asal, faktur komersial, packing list, dan dokumen khusus lainnya seperti sertifikat kesehatan atau fitopatologi. Dokumen-dokumen ini membantu dalam proses bea cukai dan memastikan bahwa pengiriman sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku di negara asal dan tujuan.
f. Persetujuan dan Tanda Tangan
Jika semua detail informasi utama di atas telah disepakati, maka pihak pengirim dan freight forwarder bisa memberikan tanda tangan sebagai bukti sah bahwa keduanya telah memahami semua informasi yang ada di dalam surat loading barang. Tanda tangan ini juga memberikan validitas hukum pada dokumen, yang dapat digunakan sebagai bukti dalam kasus klaim asuransi atau perselisihan.
3. Prosedur Pembuatan Surat Loading Barang
Nah, untuk bisa membuat contoh surat izin loading barang yang baik dan terstruktur, Anda perlu mengikuti beberapa langkah prosedur. Pertama, pastikan Anda menerima informasi pengirim dan penerima secara jelas dan lengkap. Sebagai contoh, jangan hanya mencantumkan alamat dalam kota dan negara, tapi pastikan Anda tahu detail jalan dan nomor, jika memungkinkan. Begitu juga nama penerima dan pengirim, biasakan untuk mencantumkan dengan nama lengkap.
Berikutnya, pilih moda transportasi dan atur jadwal pengiriman. Diskusikan dengan pengirim dan vendor logistik kapan waktu yang tepat dan tersedia untuk mengangkut barang tersebut. Dengan ini, Anda baru bisa menentukan tanggal dan tempat loading barang. Ketika memilih moda transportasi, jangan lupa untuk mempertimbangkan karakteristik barang tersebut. Ada beberapa barang logistik yang mungkin lebih aman dikirim dengan jalur udara dibandingkan laut.
Tidak kalah penting, siapkan semua dokumen pendukung, mulai dari sertifikat asal hingga sertifikat kesehatan atau fitopatologi jika diperlukan. Dokumen ini bisa Anda dapatkan dari departemen kesehatan atau lembaga sertifikasi yang berwenang. Pastikan semua dokumen ini lengkap dan sah sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.Â
Terakhir, verifikasi semua informasi yang tercantum dalam contoh surat loading barang. Pastikan semua detail sudah benar dan lengkap. Tanda tangan harus disertakan untuk memberikan validitas hukum pada dokumen. Setelah verifikasi, distribusikan salinan surat tersebut kepada semua pihak yang terlibat dan sertakan dokumen ini bersama dengan barang yang dikirim.Â
4. Contoh Surat Loading Barang
Yuk, pelajari contoh surat loading barang untuk proses ekspor pada skenario berikut ini. Misalkan Anda sebagai pihak bisnis logistik freight forwarder bertugas untuk mengatur pengiriman kopi dari PT. Kopi Indonesia, Jakarta ke Global Coffee Traders Ltd. di Hong Kong. Dalam hal ini Anda akan melakukan loading barang di gudang pengirim, sehingga perlu mengirimkan surat izin ke pihak pengirim. Berikut contoh surat loading barang tersebut.
Dari contoh surat izin loading barang di atas, diketahui bahwa barang yang akan dikirim terdiri dari 1.000 kantong green coffee beans grade A dengan berat total 10.000 kg serta 500 kantong roasted coffee beans dengan berat total 2.500 kg, sehingga total berat barang yang akan dikirim adalah 12.500 kg. Metode pengangkutan yang digunakan adalah melalui laut dengan kapal kontainer MV Ocean Trader dan nomor kontainer OT-876543.
Sebagai freight forwarder, Anda perlu memastikan semua barang sudah siap untuk diambil pada tanggal yang ditentukan, semua dokumen pendukung seperti sertifikat asal dan faktur komersial sudah lengkap, serta memastikan komunikasi yang lancar antara pengirim dan penerima. Tanda tangan di surat tersebut menunjukkan kedua pihak telah setuju dan memverifikasi semua informasi yang tercantum. Dengan ini, dapat dipastikan pengiriman barang dapat berjalan dengan lancar dan efisien.
5. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan surat loading barang adalah dokumen penting dalam bisnis logistik terutama pengiriman internasional. Fungsinya untuk mencatat dan memverifikasi detail muatan barang. Semua informasi pada surat tersebut diperlukan untuk memastikan proses pemuatan barang dapat berjalan dengan lancar dan efisien. Tanda tangan dari pengirim dan freight forwarder juga diperlukan untuk memberikan validitas hukum pada dokumen, yang dapat digunakan sebagai bukti dalam kasus klaim asuransi atau perselisihan.
Contoh surat izin loading barang di atas juga menunjukkan bahwa diperlukan prosedur yang terstruktur dalam membuat dokumen ini. Mulai dari memastikan informasi pengirim dan penerima sudah lengkap dan akurat, hingga menyiapkan dokumen pendukung yang diperlukan agar tidak ada penundaan ketika sampai pada tahap verifikasi bea cukai. Dengan mengikuti prosedur ini, pengiriman barang dapat berjalan lebih efisien dan memenuhi regulasi yang ditetapkan.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 05, 2024 3 Min Read
12 Software Akuntansi Perusahaan Dagang Terbaik di Indonesia
REKOMENDASI