Apa yang Dimaksud Delivered Duty Paid pada Logistik?
3 Min Read Posted on 29 Apr 2024
Daftar Isi
Dalam bisnis logistik terutama perdagangan internasional, pemilihan incoterms yang tepat sangat diperlukan karena mempengaruhi efisiensi logistik, biaya, dan kepuasan kedua pihak dalam sebuah transaksi. Salah satu jenis yang sering digunakan dan menyederhanakan proses ekspor dan impor adalah delivered duty paid atau DDP.
Dengan memilih DDP, pembeli punya tanggung jawab, mulai dari pengiriman hingga pembayaran bea masuk dan pajak, sehingga cocok bagi pembeli yang mungkin tidak familiar dengan proses impor. Memahami peranan dan manfaat dari DDP akan membantu perusahaan dalam mengatur strategi logistik yang lebih efektif. Simak apa itu DDP dan proses kerjanya di pembahasan berikut.
1. Apa itu DDP?
Dalam bisnis logistik, delivered duty paid atau DDP adalah istilah incoterm untuk menggambarkan kondisi pengiriman ketika penjual bertanggung jawab penuh atas pengiriman barang hingga ke pembeli, termasuk pembayaran semua biaya pengiriman dan tugas yang diperlukan. Artinya, penjual harus mengurus semua aspek mulai dari transportasi, asuransi pengiriman, hingga membayar kewajiban bea cukai dan pajak yang diperlukan di negara tujuan.
DDP dan DDU adalah dua istilah incoterms yang berbeda terutama terkait dengan tanggung jawab biaya dan bea cukai. pada DDU, penjual masih bertanggung jawab atas pengiriman barang, namun semua biaya bea cukai dan pajak menjadi tanggung jawab pembeli. Karena proses ini, DDU dinilai kurang menguntungkan bagi pembeli karena mereka harus menangani sendiri proses dan biaya impor yang rumit.
2. Kapan Menggunakan DDP?
DDP adalah incoterm dalam bisnis logistik yang cocok bagi Anda jika tidak memiliki pengalaman dan waktu yang cukup untuk menangani proses kepabeanan dan persyaratan impor di negara tujuan. Dengan DDP, pembeli dapat lebih fokus pada inti bisnis tanpa perlu khawatir pada detail logistik karena penjual bertanggung jawab atas seluruh proses pengiriman sampai barang tiba di tempat tujuan. Ini juga menjadi pilihan yang sesuai untuk Anda yang punya bisnis di negara dengan regulasi impor yang ketat atau prosedur bea cukai yang rumit.
Selain itu, DDP juga cocok untuk jenis bisnis yang memerlukan kepastian total biaya dan waktu kedatangan barang. Misalnya, pada proyek-proyek yang memiliki jadwal cukup ketat, dimana keterlambatan penerimaan barang justru menyebabkan kerugian finansial yang besar. Dengan menggunakan DDP, perusahaan bisa meminimalisir keterlambatan karena masalah logistik atau bea cukai.
3. Manfaat Menerapkan DDP
Dalam bisnis logistik, delivered duty paid menawarkan sejumlah manfaat terutama bagi pembeli. Dengan memilih ini untuk proses perdagangan internasional, Anda akan mendapatkan peningkatan efisiensi logistik dan keamanan transaksi. Berikut pembahasan lebih spesifik manfaat-manfaat tersebut.
a. Adanya Transparansi Biaya
Adanya transparansi biaya antara pihak penjual dan pembeli adalah manfaat utama dari penerapan DDP. Hal ini bahkan mencakup biaya bea masuk dan pajak. Dalam DDP, pembeli juga sudah tahu di awal total biaya yang harus dikeluarkan, tanpa perlu khawatir akan adanya biaya freight tambahan yang tidak terduga. Dengan adanya transparansi ini, pembeli lebih bisa merencanakan keuangan dan anggaran secara lebih strategis, serta melakukan alokasi dana dengan lebih efektif.
b. Meminimalkan Risiko Logistik
DDP adalah instrumen yang juga dapat digunakan untuk meminimalkan risiko logistik bagi pembeli. Dengan ini, penjual bertanggung jawab atas seluruh proses pengiriman barang, termasuk semua risiko jika terjadi kehilangan atau kerusakan barang selama perjalanan. Sehingga pembeli tidak perlu lagi pada khawatir proses pengiriman dan bisa lebih fokus pada aspek-aspek lain dari operasional bisnisnya.
c. Proses Bea Cukai Lebih Cepat
Karena penjual telah mengurus semua kewajiban bea cukai dan pajak yang diperlukan, barang bisa melalui proses custom clearance dengan lebih cepat dibandingkan metode lainnya yang mengharuskan pembeli mengelola pembayaran dan dokumentasi bea cukai sendiri. Ini tidak hanya mempercepat waktu pengiriman, tetapi juga mengurangi peluang hambatan atau penundaan di bea cukai yang bisa menimbulkan biaya tambahan dan mempengaruhi jadwal pengiriman secara keseluruhan.
4. Contoh Penggunaan DDP dalam Logistik
Setelah paham apa itu DDP dan manfaatnya, ada baiknya untuk tahu lebih lanjut cara kerja delivered duty paid dengan memperhatikan skenario berikut ini. Misalkan suatu perusahaan elektronik di Jerman, ElektronTech AG, ingin memasarkan produk barunya melalui distributor di Amerika Serikat. Untuk memastikan proses pengiriman yang lancar dan efisien, ElektronTech memutuskan untuk menggunakan DDP sebagai incoterm dalam pengiriman produk mereka.
ElektronTech bertanggung jawab untuk semua aspek logistik mulai dari pengiriman produk dari pabrik di Jerman sampai ke distributor mereka di Los Angeles, termasuk menanggung semua biaya pengiriman, asuransi, dan tentunya biaya bea cukai. ElektronTech juga bekerja sama dengan 3PL logistik yang berpengalaman dalam mengurus kebutuhan pengiriman internasional, mulai dari pemilihan moda transportasi yang paling efisien hingga dokumen untuk ekspor dan impor.
Sebelum produk dikirim, ElektronTech dan 3PL logistik membuat perencanaan seluruh biaya yang terkait, termasuk tarif bea masuk dan pajak yang harus dibayar di Amerika Serikat. Dengan memiliki semua informasi ini, ElektronTech dapat menyusun penawaran harga produk kepada distributor Amerika secara transparan serta tanpa biaya tambahan yang tidak terduga.
Saat barang tiba di pelabuhan Los Angeles, proses bea cukai berlangsung cepat karena seluruh dokumen dan syarat yang dibutuhkan sudah dilengkapi di awal. Karena semua biaya dan tanggung jawab telah diambil alih oleh ElektronTech, distributor cukup mengambil barang, tanpa perlu terlibat dalam proses administratif yang rumit atau bahkan membayar biaya tambahan.
Dalam skenario di atas, dapat disimpulkan bahwa menggunakan DDP adalah keputusan yang baik bagi penjual karena dapat membangun kepercayaan dengan distributor. Dari pihak distributor pun, mereka merasa aman karena tidak ada risiko biaya tambahan yang harus ditanggung, dan penjual bisa memastikan bahwa produk dikirim tepat waktu dan dalam kondisi baik.
5. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas bisa kita tarik kesimpulan apa itu DDP dan peran pentingnya bagi bisnis logistik terutama dalam perdagangan internasional. Ini merupakan bentuk kontrak yang menjelaskan bahwa penjual bertanggung jawab penuh terkait pengiriman barang hingga ke pembeli, termasuk semua biaya dan kewajiban bea cukai serta pajak di negara tujuan.
DDP sangat sesuai bagi pembeli yang tidak memiliki pengalaman atau sumber daya yang memadai untuk menangani proses kepabeanan dan impor, atau ketika bea cukai di negara tujuan sangat rumit. Ketentuan ini juga ideal bagi perusahaan yang membutuhkan kepastian mengenai total biaya dan waktu kedatangan barang, seperti perusahaan konstruksi. Penjual juga bisa menggunakan jasa pihak 3PL untuk meningkatkan efisiensi penerapan DDP.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 05, 2024 3 Min Read
12 Software Akuntansi Perusahaan Dagang Terbaik di Indonesia
REKOMENDASI