8 Tahapan Cara Membuat Barcode Produk di Software Manufaktur
3 Min Read Posted on 13 Feb 2024
Daftar Isi
Penggunaan teknologi barcode produk di bisnis manufaktur merupakan solusi canggih yang dapat digunakan untuk mengelola dan melacak produk dengan efisien, juga memaksimalkan proses manufaktur secara menyeluruh. Penerapan barcode ini dapat mempermudah proses identifikasi dan pelacakan produk, juga meminimalisir human error yang sering terjadi.
Tetapi, apa Anda tahu bagaimana tahapan dan cara membuat kode produksi tersebut di bisnis Anda?. Disini kita akan membahas secara mendalam dan memberikan panduan bagaimana langkah dan cara membuat barcode produk dengan software manufaktur untuk operasional produksi manufaktur Anda.
1. Keunggulan Terapkan Barcode Produk
Dalam memaksimalkan produksi manufaktur, penerapan barcode membawa sejumlah manfaat yang signifikan untuk Anda. Penerapannya akan memudahkan Anda dalam memindai informasi terkait produk seperti nomor seri, tanggal produksi, dan informasi lainnya yang dapat diakses dengan mudah dan cepat, dengan begitu Anda dapat mempercepat proses identifikasi produk secara signifikan di gudang manufaktur Anda.
Selain itu, penerapan barcode ini akan meningkatkan akurasi data dengan menggunakan pemindaian kode produk kemasan yang dapat diandalkan dan dapat mengurangi risiko terjadinya human error. Hal ini akan membantu Anda dalam menghindari kesalahan dalam proses produksi manufaktur, seperti kelebihan bahan baku, stockouts, bahkan kesalahan pengiriman yang dapat mengakibatkan kerugian bisnis Anda.
Penerapan barcode produk ini juga akan melacak setiap item produk dengan tepat, mulai dari bahan baku hingga produk jadi, bahkan sampai ke tangan konsumen akhir. Hal ini akan memudahkan perusahaan dalam mengatasi tantangan produksi, seperti melacak produk cacat, menangani retur produk, dan lain sebagainya.
2. Cara Membuat Barcode Produk
Setelah memahami apa saja keunggulan dari penerapan barcode dengan memanfaatkan kemampuan software manufaktur, Anda harus mengetahui bagaimana langkah dan cara membuat kode produksi kemasan untuk mengotomatiskan proses pemindaian dan pelacakan produk. Berikut cara membuat kode produk:
a. Setup Produk
Langkah pertama dalam membuat barcode produk adalah mensetup atau menginput produk ke dalam software manufaktur, seperti nama produk, deskripsi, kategori, dan informasi lainnya yang relevan. Proses setup produk ini menjadi dasar dari informasi yang terkait dengan barcode nantinya, sehingga harus dipastikan tidak ada kesalahan informasi dalam menginput produk ke dalam sistem.
Setup produk juga mencakup penentuan SKU atau stock keeping unit yang unik untuk setiap item, yang nantinya akan digunakan untuk membedakan produk secara spesifik dalam database dan memudahkan pelacakan stok dan kode produksi kemasan dalam manufaktur. Penentuan SKU ini akan memungkinkan perusahaan dalam mengelola inventory manufaktur dengan lebih efisien, juga akan mengurangi kesalahan dalam penanganan produksi.
b. Pemilihan Standar Barcode
Setelah setup produk, cara membuat kode produksi selanjutnya adalah memilih standar barcode yang akan digunakan. Ada beberapa standar barcode yang dapat Anda gunakan, seperti UPC, EAN, dan QR Code yang masing-masing memiliki kegunaan dan cakupan geografisnya sendiri. Anda dapat memilih standar barcode dengan menyesuaikan jenis produk, industri yang dimiliki, dan pasar yang menjadi target bisnis Anda.
Pemilihan standar barcode ini sangat berpengaruh pada kompatibilitas sistem pemindaian yang digunakan dalam proses manufaktur dan manajemen rantai pasoknya. Seperti contohnya, produk yang akan dijual di pasar internasional mungkin memerlukan standar barcode yang berbeda dibandingkan dengan produk yang hanya dijual lokal.
c. Dapatkan Nomor Identifikasi Produk
Langkah selanjutnya untuk ketahui cara membuat kode produksi adalah mendapatkan nomor identifikasi produk, yang mana merupakan bagian dari standar barcode yang telah dipilih sebelumnya. Nomor identifikasi seperti kode UPC, GS1 atau EAN merupakan nomor yang diberikan oleh badan standar terkait untuk menjamin keunikan dan keberlangsungan nomor identifikasi di pasar global.
Nomor identifikasi ini akan diintegrasikan ke dalam barcode yang dibuat untuk setiap produk, sehingga penting untuk memastikan keakuratan dan keunikan nomor identifikasi ini untuk menghindari konflik atau kebingungan dalam penggunaan barcode. Meskipun dalam mengurus nomor identifikasi ini memerlukan waktu dan biaya yang cukup tinggi, tetapi langkah ini penting untuk memastikan produk dapat diidentifikasi secara unik di seluruh dunia.
d. Barcode Generator
Cara membuat barcode produk selanjutnya adalah melakukan proses generator kode produksi kemasan dengan software manufaktur, sehingga dapat menghasilkan representasi visual dari nomor identifikasi yang diinput ke dalam bentuk barcode. Proses ini umumnya otomatis dapat disesuaikan dengan software manufaktur sesuai kebutuhan spesifik produk atau kemasan.
Langkah ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa setiap kode produksi kemasan dalam software manufaktur dapat dengan mudah dibaca oleh scanner dan terhindar dari kesalahan. Pengujian terhadap barcode yang dihasilkan juga penting untuk memastikan kualitas dan keterbacaannya.
e. Desain Barcode
Setelah barcode selesai digenerasi, cara membuat kode produksi selanjutnya adalah mendesain tampilan akhir barcode pada produk atau kemasannya. Desain ini melibatkan pemilihan ukuran, orientasi, dan posisi barcode pada produk. Penetapan desain ini penting untuk memastikan bahwa desain dapat memenuhi standar industri dan tidak mengganggu informasi produk lainnya.
Desain barcode juga harus mempertimbangkan faktor lainnya, seperti kontras warna dan latar belakang, agar dapat memastikan barcode dapat dibaca dengan mudah oleh scanner. Uji coba desain kode produksi kemasan juga dapat dilakukan, seperti kondisi pencahayaan dan jarak baca, untuk memastikan fleksibilitas dan keandalan dalam penggunaannya.
f. Cetak Barcode
Kode produksi kemasan yang telah didesain, kemudian akan dicetak pada produknya, sehingga harus dipastikan kualitas tinggi untuk mempertahankan keterbacaan barcode. Pencetakan ini melibatkan pemilihan teknik cetak dan bahan yang sesuai, terutama untuk produk yang terpapar kondisi lingkungan ekstrem atau memerlukan daya tahan tinggi.
Pengujian cetakan akhir ini harus memastikan keterbacaan dan ketahanan barcode, bisa dengan melibatkan pengujian dalam berbagai kondisi seperti aberasi, cahaya, dan kelembapan untuk memastikan barcode produk yang diterapkan tetap fungsional sepanjang siklus hidup produk.
g. Update Database
Setelah barcode dicetak dan diterapkan pada produk, informasi terkait produk dan barcode perlu diperbarui ke dalam database software manufakur. Hal ini dilakukan untuk memudahkan sistem dalam mengenali produk melalui produk dan mudah dalam mengakses informasi terkait stok, harga, dan lokasi barang secara real-time.
Update database ini harus dilakukan secara akurat dan tepat waktu untuk memastikan integritas data dan memudahkan pelacakan, pengelolaan stok, dan analisis penjualan. Hal ini juga akan membantu dalam mengidentifikasi tren penjualan nantinya, dan memperbaiki keputusan manajemen berdasarkan data yang akurat dari barcode dalam software manufaktur.
h. Uji Coba
Cara membuat barcode produk yang terakhir adalah melakukan uji coba, dengan melibatkan pemindaian kode produksi kemasan dalam berbagai situasi untuk memastikan keterbacaan dan kompatibilitas dengan berbagai scanner atau alat pemindaian yang digunakan dalam perusahaan. Pengujian ini juga termasuk di lingkungan penggunaan nyata untuk memastikan bahwa barcode berfungsi dengan baik dalam kondisi operasional sehari-hari.
Uji coba barcode scanner ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa masalah potensi dapat diidentifikasi dan diperbaiki sebelum produk diluncurkan secara luas. Hal ini juga akan membantu dalam mengurangi risiko human error atau masalah pelacakan produk, memastikan kelancaran operasional produksi manufaktur, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
3. Software Manufaktur Maksimalkan Barcode
Setelah mengetahui bagaimana cara membuat kode produksi dengan software manufaktur, apa Anda tahu bagaimana cara kerja sistem tersebut dalam mengoptimalkan efisiensi, akurasi, dan kecepatan operasionalnya. Software ini akan akan mengotomatisasi proses pengumpulan data yang memungkinkan informasi produk untuk diakses, dan diperbarui dengan cepat dan akurat dengan sekali pemindaian saja.
Selain itu, cara kerja software manufaktur dalam meningkatkan barcode produk juga akan melacak dan traceability produk melalui seluruh rantai pasok. Kode unik yang ada pada database software, akan memudahkan Anda dalam melacak pergerakan barang dan lokasi produk secara real-time.
Software manufaktur ini menyediakan solusi dan memanfaatkan data dari barcode untuk analisis dan pelaporan yang mendalam, juga mempercepat alur proses produksi, memaksimalkan proses penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman barang. Dengan begitu, implementasi kode produksi dengan sistem ini akan memastikan bahwa data dari barcode produk akan disimpan dalam sistem secara real-time, dan dapat diandalkan.
4. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan barcode dalam proses produk manufaktur menawarkan sejumlah keunggulan. Tidak hanya akan meningkatkan efisiensi dan kecepatan operasional, tetapi juga memperkuat akurasi dan keandalan data. Dengan panduan langkah demi langkah untuk membuat barcode menggunakan software manufaktur, perusahaan dapat dengan mudah mengadopsi teknologi ini ke dalam operasi
Untuk memaksimalkan pembuatan juga penerapan barcode produksi, Anda harus memilih software yang tepat dalam meningkatkan operasional produksi dan mengoptimalkan proses manufaktur. Seperti software manufaktur ScaleOcean yang memiliki fitur khusus barcode management, dapat memberikan optimasi dalam implementasi kode produksi kemasan dan memfasilitasi sistem pelacakan produk yang lebih baik untuk perusahaan manufaktur Anda. Informasi lebih lanjut, segera hubungi tim kami dan lakukan demonya secara gratis.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 05, 2024 3 Min Read
Mengenal Shipping Mark: Arti, Jenis, dan Contohnya
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
REKOMENDASI