7 Jenis Sistem Barcode Barang dan Keunggulannya

ScaleOcean Team

Salah satu teknologi yang telah memberikan dampak besar bagi bisnis adalah sistem barcode barang untuk gudang. Barcode adalah kode unik yang terdiri dari rangkaian garis dan spasi, atau pola geometris yang bisa dipindai. Dari supermarket hingga gudang logistik besar, teknologi ini diintegrasikan dengan sistem point of sale untuk kebutuhan identifikasi produk, pelacakan inventaris, dan berbagai keperluan bisnis lainnya.

Ada berbagai jenis sistem barcode barang yang digunakan dalam industri. Masing-masing memiliki keunggulan dan ciri khas tertentu. Artikel ini akan membahas tujuh jenis sistem barcode barang dan keunggulannya. Mempelajari berbagai jenis barcode ini bukan hanya akan memperluas pengetahuan Anda tentang teknologi ini, tetapi juga membantu Anda memahami bagaimana penggunaannya dapat memberikan manfaat bagi operasional.

1. Barcode Linear

Barcode linear sering disebut juga sebagai barcode 1D merupakan sistem barcode yang paling sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Seperti namanya, barcode ini mencakup barisan sejajar yang tersusun dari serangkaian garis dan spasi dengan lebar yang berbeda-beda. Lebar dari garis-garis dan spasi tersebut merepresentasikan angka atau huruf dalam kode tertentu yang bisa dibaca oleh pemindai barcode.

Ada beberapa contoh umum dari barcode linear. Seperti Universal Product Code (UPC) yang biasanya ditemukan pada produk konsumen, European Article Number (EAN) yang sering digunakan di Eropa, Code 128 yang digunakan dalam distribusi paket dan manajemen pengiriman, dan Code 39 yang digunakan dalam industri otomotif dan peralatan elektronik.

Keunggulan utamanya adalah sangat efisien dalam menyimpan dan membaca data. Dalam proses penyimpanan data, barcode ini bisa menyimpan informasi dalam bentuk angka dan karakter alfanumerik. Informasi ini juga bisa dengan mudah dan cepat dibaca oleh berbagai jenis pemindai barcode. Selain itu, juga biasanya mudah untuk dicetak dan dibaca oleh pemindai, sehingga mempercepat proses pengecekan dan verifikasi produk.

2. Barcode Matrix

Berbeda dengan barcode linear, barcode matrix atau barcode 2D menyimpan informasi baik secara horizontal maupun vertikal, memungkinkannya untuk menyimpan lebih banyak data. Karakteristik ini memungkinkan barcode 2D untuk menyimpan berbagai jenis data. Mulai dari teks biasa hingga simbol dan data biner. Beberapa contoh umum dari barcode ini antara lain QR (quick response) code, data matrix, dan PDF417.

Keunggulan utama dari sistem barcode barang ini adalah kapasitas penyimpanan datanya yang besar. Dengan ruang yang relatif kecil, barcode ini dapat menyimpan berbagai jenis informasi seperti teks, alamat web, dan bahkan gambar. Selain itu, juga memiliki fitur koreksi kesalahan yang memungkinkannya dibaca meski sebagian dari kode rusak atau terdistorsi.

Dalam praktiknya, sistem barcode barang seperti matrix digunakan dalam berbagai industri dan aplikasi. Dalam industri pemasaran, QR code digunakan dalam iklan dan materi promosi lainnya untuk membawa konsumen ke situs web atau halaman tertentu. Dalam manajemen inventory dan logistik, digunakan untuk pelacakan item dan memastikan efisiensi dalam proses penanganan barang.

3. Barcode Bumpy

Barcode bumpy yang juga dikenal sebagai barcode 3D adalah evolusi lanjutan dalam teknologi sistem barcode barang yang memanfaatkan permukaan tiga dimensi dari suatu objek untuk menyimpan informasi. Sistem ini tidak hanya menyimpan informasi dalam bentuk garis atau piksel pada permukaan datar, tetapi juga memanfaatkan ketinggian atau kedalaman pada permukaan objek tersebut.

Sistem ini memiliki kapasitas penyimpanan datanya yang sangat besar dan tahan terhadap kerusakan fisik. Barcode ini tidak memerlukan tinta atau label, sehingga lebih resisten terhadap goresan, abrasi, atau kerusakan fisik lainnya yang mungkin terjadi selama penggunaan atau pengiriman produk. Hal ini membuatnya menjadi solusi yang sangat baik untuk aplikasi di mana durabilitas dan integritas data sangat penting.

Dengan aplikasi scan barcode, teknologi ini dapat diintegrasikan untuk memudahkan proses pelacakan dan pengelolaan inventaris. Misalnya, dalam industri otomotif dan aerospace, dapat digunakan untuk pelabelan dan pelacakan komponen atau bagian penting. Dalam teknologi medis, dapat digunakan untuk pelabelan alat atau perangkat medis, atau bahkan untuk pelacakan dan verifikasi produk seperti implant medis. Meski teknologi ini relatif baru, aplikasi dan penggunaannya terus berkembang seiring dengan peningkatan kapabilitas dan pengenalan teknologi pemindaian baru.

4. GS1 Databar

Format ini dirancang khusus untuk barang-barang yang ruang labelnya terbatas. GS1 databar dapat menyimpan informasi dalam jumlah yang lebih besar dan lebih beragam dibandingkan barcode linear tradisional. Informasi tersebut bisa mencakup data seperti tanggal kadaluarsa, nomor batch, identitas produk, dan berbagai jenis informasi pelacakan lainnya.

Sistem barcode barang jenis ini biasanya digunakan dalam industri ritel. Khususnya untuk pelabelan produk segar seperti buah dan sayuran, serta produk lainnya yang memiliki tanggal kadaluarsa. Dengan informasi ini, karyawan dapat dengan mudah melacak produk yang mendekati tanggal kadaluarsa, sehingga bisa mengatur strategi penjualan atau penanganan produk untuk mengurangi kerugian.

5. GS1-128

Keunggulan utama sistem barcode barang satu ini adalah kapasitas penyimpanan datanya yang besar dan fleksibilitasnya. Dengan kemampuan ini, GS1-128 dapat menyimpan informasi yang jauh lebih detail tentang produk atau item yang diberi label, memungkinkan pelacakan yang lebih baik dan manajemen inventaris yang lebih efisien. Barcode ini juga dapat digunakan secara global sehingga meningkatkan efisiensi dan interoperabilitas dalam rantai pasokan.

Industri logistik dan transportasi sering menggunakan sistem ini. Karena dapat digunakan untuk melacak pengiriman barang dan memastikan integritas barang selama proses pengiriman. Misalnya, digunakan untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi tentang tujuan pengiriman, berat barang, dan informasi lainnya yang relevan dengan proses logistik dan transportasi.

6. Aztec Code

Keunggulan dari sistem barcode barang aztec code terletak pada keandalan dan efisiensi ruangnya. Berkat fitur koreksi kesalahan yang tinggi, barcode ini tetap dapat dibaca dengan akurat meski sebagian kode rusak atau terdistorsi. Selain itu, juga tidak memerlukan ruang putih atau “quiet zone di sekitarnya seperti kebanyakan barcode lainnya, yang membuatnya sangat efisien untuk situasi di mana ruang label atau cetakan sangat terbatas.

Pada praktiknya, sering digunakan dalam industri transportasi. Terutama dalam tiket elektronik untuk kereta api, pesawat, dan layanan bus. Barcode ini mampu menyimpan berbagai jenis informasi seperti data pribadi penumpang, tujuan perjalanan, dan waktu keberangkatan. Penggunaannya membantu meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan, serta memungkinkan pelacakan dan manajemen data penumpang yang lebih baik.

7. MaxiCode

MaxiCode adalah sistem barcode barang matriks dua dimensi yang secara khusus dirancang untuk penggunaan oleh united parcel service (UPS) untuk tujuan melacak dan mengelola paket pengiriman. Sistem ini memiliki struktur yang unik, dengan pusat berbentuk bulat yang dikelilingi oleh heksagonal simbol yang disusun dalam pola kisi. Hal ini memungkinkan pemindaian yang cepat dan akurat dari berbagai orientasi dan jarak.

MaxiCode paling sering digunakan dalam industri pengiriman dan logistik, terutama oleh UPS. Melalui penggunaannya, UPS bisa melakukan pelacakan paket dan manajemen inventaris secara lebih efisien dan akurat. Dengan memindai di sebuah paket, staf dapat dengan cepat mendapatkan informasi penting tentang paket tersebut. Seperti tujuan pengiriman, dan status pengiriman saat ini.

8. Kesimpulan

Sistem barcode barang telah menjadi komponen penting dalam banyak industri. Setiap jenisnya memiliki keunggulan dan penggunaan yang berbeda. Mulai dari barcode linear yang umum dan efisien hingga maxicode yang dirancang untuk pelacakan paket di industri pengiriman dan logistik. Memahami penggunaan berbagai jenis barcode ini dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam berbagai proses bisnis.

Dalam sistem point of sale, penggunaan barcode memudahkan proses transaksi, pelacakan inventaris, dan manajemen produk. Sebagian besar sistem point of sale dilengkapi dengan teknologi pemindaian yang mampu membaca berbagai jenis barcode. Dengan begitu, Anda dapat lebih mudah melacak penjualan, memahami tren konsumen, dan melakukan penyesuaian inventaris yang diperlukan.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?