Bagaimana Cara Membuat Long Term Capacity Planning?
3 Min Read Posted on 10 Jul 2023
Daftar Isi
Long term capacity planning adalah proses strategis yang sangat penting bagi setiap perusahaan, khususnya di industri manufaktur. Perencanaan tersebut membantu perusahaan memastikan adanya sumber daya dan kapasitas yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan dan mencapai tujuan bisnis di masa mendatang.
Namun, perencanaan ini memiliki beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar memberi dampak signifikan terhadap perkembangan bisnis Anda. Teknologi modern seperti sistem enterprise resource planning (ERP) juga sangat membantu memaksimalkan proses perencanaan kapasitas jangka panjang. Dalam artikel berikut, akan dijelaskan lebih lanjut cara membuat long term capacity planning dan bagaimana ERP dapat membantu efisiensi proses ini.
1. Konsep Long Term Capacity Planning
Long term capacity planning di industri manufaktur adalah strategi perencanaan yang menentukan kapasitas produksi suatu pabrik atau fasilitas manufaktur lainnya untuk jangka waktu yang lama, biasanya lima hingga sepuluh tahun ke depan. Proses ini melibatkan identifikasi kapasitas produksi saat ini, memprediksi permintaan masa depan, dan membuat rencana tentang cara mencapai kapasitas produksi yang diperlukan untuk memenuhi permintaan tersebut.
Beberapa faktor pendukung perencanaan kapasitas jangka panjang di industri manufaktur yaitu proyeksi permintaan produk, peralatan dan teknologi yang digunakan, tenaga kerja yang dibutuhkan, dan ketersediaan sumber daya lainnya seperti ruang penyimpanan dan bahan baku. Tidak hanya itu, Anda juga perlu mempertimbangkan adanya perubahan dalam praktik kerja karena aspek tersebut akan mempengaruhi produktivitas dan efisiensi bisnis.
Penerapan long term capacity planning memiliki beberapa dampak bagi industri manufaktur. Pertama, membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi biaya produksi. Selain itu, perusahaan juga menjadi lebih tanggap terhadap perubahan dalam permintaan pasar. Perencanaan ini juga membantu Anda dalam membuat keputusan yang lebih tepat terhadap investasi jangka panjang. Dengan demikian, implementasi jenis perencanaan ini membuat perusahan menjadi lebih kompetitif dan mampu bertahan di persaingan bisnis.
2. Cara Membuat Long Term Capacity Planning
Membuat perencanaan kapasitas jangka panjang melibatkan sejumlah langkah penting. Mulai dari memahami kebutuhan bisnis hingga peninjauan. Berikut penjelasan lebih rinci tentang masing-masing langkah tersebut.
a. Pahami Kebutuhan Bisnis
Langkah pertama dalam membuat long term capacity planning adalah memahami kebutuhan bisnis Anda. Artinya, Anda perlu mengetahui tujuan dan target perusahaan, serta menentukan bagaimana kapasitas operasional berkontribusi pada pencapaian tujuan tersebut. Contoh, jika tujuan bisnis adalah ekspansi pasar, Anda perlu mengetahui berapa banyak peningkatan kapasitas produksi yang diperlukan untuk memenuhi target permintaan yang diinginkan.
b. Analisis Tren Permintaan
Langkah kedua adalah analisis tren permintaan. Dalam langkah ini, industri manufaktur harus memeriksa data historis untuk melihat pola dan tren dalam permintaan produk atau layanan yang ditawarkan. Artinya Anda perlu memahami fluktuasi musiman, siklus bisnis, dan variabel lain yang mungkin mempengaruhi permintaan. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah membuat strategi pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi.
c. Perkirakan Permintaan Masa Depan
Setelah memahami tren saat ini, langkah berikutnya adalah memperkirakan permintaan di masa depan. Anda harus menggunakan data historis sebelumnya dan faktor eksternal lain seperti perubahan dalam ekonomi, teknologi, atau preferensi konsumen untuk membuat perkiraan yang akurat tentang jumlah produk atau layanan yang kemungkinan akan dibutuhkan pelanggan di masa depan.
d. Evaluasi Kapasitas Saat Ini
Selanjutnya, lakukan evaluasi kapasitas produksi saat ini. Industri manufaktur perlu mengetahui seberapa efektif perusahaan memanfaatkan sumber daya yang ada, serta bagaimana kapasitas saat ini memenuhi permintaan. Evaluasi ini harus mencakup aspek tenaga kerja, peralatan, hingga penggunaan teknologi terkini.
e. Hitung Kapasitas yang Diperlukan
Setelah memahami permintaan masa depan dan mengevaluasi kapasitas saat ini, langkah berikutnya adalah menghitung berapa banyak kapasitas tambahan yang diperlukan untuk memenuhi permintaan tersebut. Proses ini melibatkan perhitungan dan analisis lanjut untuk memastikan bahwa industri manufaktur memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi permintaan.
f. Buat Rencana Peningkatan Kapasitas
Kemudian Anda harus membuat rencana untuk meningkatkan kapasitas tersebut. Bisa dengan mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja, membeli peralatan baru, atau memperluas ruang penyimpanan barang. Rencana ini harus detail dan disusun dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk waktu dan biaya yang diperlukan pada perencanaan kapasitas.
g. Implementasikan Rencana
Setelah membuat rencana, langkah selanjutnya adalah mengimplementasikannya. Proses ini melibatkan pelatihan staf hingga instalasi peralatan atau teknologi baru. Jangan lupa juga untuk memastikan bahwa semua langkah implementasi dilakukan secara tepat dan efisien untuk mencapai peningkatan kapasitas yang efektif.
h. Monitoring dan Evaluasi
Langkah terakhir dalam long term capacity planning adalah monitoring dan evaluasi. Setelah rencana diimplementasikan, Anda perlu memantau dan mengevaluasi kinerja secara teratur untuk memastikan bahwa peningkatan kapasitas memenuhi permintaan dan mencapai tujuan bisnis yang diinginkan. Peninjauan ini membantu Anda untuk membuat penyesuaian yang diperlukan.
3. Contoh Long Term Capacity Planning
Mari kita ambil contoh dari sebuah perusahaan industri manufaktur yang menjual produk komponen otomotif. Saat ini, perusahaan dapat memproduksi sekitar 10.000 komponen per hari. Dengan pertumbuhan pasar yang cepat dan strategi perencanaan kapasitas yang tepat, mereka memperkirakan permintaan akan meningkat sebesar 10% per tahun selama lima tahun ke depan. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan long term capacity planning.
Dengan data historis dan prediksi pasar, perusahaan melakukan analisis tren dan memperkirakan permintaan tersebut. Jika perkiraan peningkatan permintaan sebesar 10% per tahun, maka akan ada permintaan 11.000 komponen per hari pada tahun pertama, 12.100 pada tahun kedua, dan seterusnya, hingga diperkirakan mencapai sekitar 16.105 komponen per hari pada akhir tahun kelima.
Berdasarkan perkiraan tersebut, jelas kapasitas produksi saat ini tidak akan mencukupi untuk memenuhi permintaan di masa mendatang. Oleh karena itu, industri manufaktur tersebut harus melakukan kegiatan perencanaan produksi untuk meningkatkan kapasitas. Karena telah diketahui bahwa perusahaan memerlukan peningkatan kapasitas produksi sekitar 6.105 komponen per hari pada akhir tahun kelima, mereka memutuskan untuk menambahkan lebih banyak jalur produksi dan shift kerja.
Setelah long term capacity planning dibuat, langkah berikutnya adalah implementasi. Perusahaan bisa mulai dengan investasi pada peralatan dan teknologi baru untuk mendukung jalur produksi tambahan serta mengatur jadwal pelatihan untuk tenaga kerja baru. Kemudian, perusahaan perlu melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala.
Perusahaan harus memantau kinerja dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Misalnya, jika permintaan tumbuh lebih cepat dari perkiraan, maka perlu merencanakan peningkatan kapasitas tambahan dengan segera. Monitoring dan evaluasi ini memungkinkan perusahaan untuk tetap fleksibel dan responsif terhadap perubahan di pasar.
4. Maksimalkan Perencanaan dengan ERP
Dari pembahasan di atas, dijelaskan bahwa pemanfaatan teknologi akan sangat membantu industri manufaktur dalam membuat long term capacity planning dengan lebih efisien. Salah satu teknologi yang bisa diandalkan adalah ERP. Melalui sistem ini, perusahaan dapat merencanakan dan memantau kapasitas produksi dengan lebih efektif.
ERP dapat memberikan gambaran secara real-time tentang sumber daya yang tersedia dan bagaimana perusahaan memanfaatkannya. Selain itu, sistem ini juga dapat membantu dalam meramalkan permintaan menggunakan modul forecasting. Dengan demikian, industri manufaktur dapat merencanakan kapasitas dengan lebih tepat.
Tidak hanya itu, ERP juga dapat mengintegrasikan berbagai aspek operasional di bisnis. Karena semua data diolah dalam satu platform, industri manufaktur dapat mengevaluasi kinerja operasional dengan lebih menyeluruh. Selain itu, karena adanya fitur pelaporan dan analisis, sistem ini membantu perusahaan menghindari kesalahan perencanaan kapasitas dan membuat penyesuaian berdasarkan kebutuhan aktual.
5. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa melalui pemahaman yang baik tentang kebutuhan bisnis, perkiraan permintaan masa depan, dan melakukan peninjauan, industri manufaktur dapat memastikan bahwa long term capacity planning yang dibuat berguna untuk memenuhi permintaan dan mendukung pertumbuhan bisnis. Namun, proses ini bisa menjadi kompleks dan memakan waktu jika tidak dibantu oleh sistem. Oleh karena itu, banyak perusahaan mulai menggunakan ERP untuk memaksimalkan perencanaan kapasitas jangka panjangnya.
Bingung rekomendasi sistem yang terpercaya? ERP Manufacture ScaleOcean adalah pilihan yang tepat! Dengan kemampuannya untuk mengintegrasikan data dari seluruh operasional bisnis dan memberikan insight secara real-time, produk kami dapat membantu industri manufaktur merencanakan, mengelola, dan menyesuaikan kapasitas dengan lebih baik. Jangan tunda lagi, efisiensikan long term capacity planning Anda dengan menghubungi tim kami sekarang!
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 05, 2024 3 Min Read
Mengenal Shipping Mark: Arti, Jenis, dan Contohnya
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
REKOMENDASI