Sistem ERP: Pengertian, Manfaat, Cara Kerja, serta Jenisnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Apakah tim penjualan Anda sering kehabisan stok barang karena data gudang tidak update, sementara tim keuangan kesulitan membuat laporan laba rugi yang akurat? Masalah data yang terpisah-pisah ini adalah penghambat utama bagi banyak bisnis di Indonesia yang ingin bertumbuh. Di sinilah sistem ERP memegang peranan krusial sebagai solusi all-in-one.

Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) pada dasarnya bekerja sebagai satu “otak” terpusat yang menghubungkan semua departemen di perusahaan Anda. Data dari penjualan, inventaris, akuntansi, hingga SDM disatukan dalam satu platform yang sama. Ini menghilangkan pekerjaan manual yang berulang dan memastikan semua orang bekerja dengan data yang sinkron.

Dengan mengadopsi platform terintegrasi, perusahaan dapat bergerak lebih lincah dan membuat keputusan berdasarkan data yang valid, yang merupakan inti dari keberhasilan transformasi digital. Artikel ini akan membahas tuntas mulai dari definisi, manfaat, cara kerja, hingga jenis-jenis sistem ERP yang perlu Anda ketahui.

starsKey Takeaways
  • Sistem ERP adalah perangkat lunak terintegrasi yang mengelola seluruh proses bisnis inti perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan visibilitas.
  • Manfaat utama dari ERP bagi bisnis mencakup peningkatan efisiensi operasional, pengambilan keputusan yang lebih baik berdasarkan data, serta penghematan biaya operasional.
  • Modul yang tersedia dalam ERP berupa manajemen keuangan, SCM, SDM, CRM, manufaktur, inventaris, proyek.
  • Sistem ERP ScaleOcean adalah solusi teknologi bisnis terintegrasi yang meningkatkan efisiensi, visibilitas, dan daya saing bisnis Anda di era digital.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa itu Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)?

Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) adalah perangkat lunak terintegrasi yang digunakan perusahaan untuk mengelola dan mengotomatiskan segala proses dalam perusahaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan mendukung pengambilan keputusan lebih strategis.

Sebuah ERP system bekerja dengan menyatukan berbagai fungsi, seperti keuangan, SDM, dan rantai pasokan, ke dalam satu basis data terpusat. Hal ini secara efektif menghilangkan silo informasi antar departemen dan menciptakan satu sumber kebenaran bagi seluruh perusahaan.

Berdasarkan riset Next Move Strategy Consulting, valuasi pasar ERP akan mencapai valuasi $199.59 miliar pada tahun 2030. Hal ini dikarenakan penerapan sistem yang semakin menyebar. tidak terbatas hanya pada perusahaan tradisional, tetapi juga pemerintah-pemerintah di dunia.

2. Cara Kerja Sistem ERP

Sistem ini bekerja melalui pengumpulan data terpusat.

Sistem ERP bekerja dengan mengonsolidasikan semua data operasional, mulai dari sales hingga akuntansi, ke dalam satu basis data terpusat. Mekanisme ini secara efektif memastikan semua departemen mengakses data yang sama dan konsisten secara realtime.

Modul-modul fungsional di dalamnya saling terintegrasi, di mana pembaruan pada satu modul otomatis memicu penyesuaian di modul terkait. Integrasi ini mengotomatisasi proses bisnis yang kompleks dan menghasilkan laporan komprehensif untuk mendukung pengambilan keputusan strategis manajemen.

3. Manfaat Sistem ERP

Konsep dasar kerja ERP berpusat pada beberapa pilar utama. Sistem ini dirancang untuk meruntuhkan tembok pemisah antar departemen dan menciptakan satu alur kerja yang harmonis. Berikut adalah penjelasan konsep-konsep ERP secara lebih rinci:

a. Integrasi Proses Bisnis

Salah satu keunggulan sistem ERP adalah dapat mengintegrasikan proses bisnis di lintas departemen. Adanya Integrasi software ERP, membuat setiap informasi dapat dibagikan dengan lancar, mengurangi redundansi, dan mempercepat pengambilan keputusan.

b. Penyederhanaan Proses

ERP dapat mengotomatisasi dan menstandarisasi proses bisnis yang kompleks. Ini akan membantu perusahaan dalam mengurangi human error, mempercepat alur kerja, dan meminimalkan waktu untuk tugas administratif.

c. Database Terpusat

Selain itu, ciri-ciri software ERP adalah memiliki database terpusat yang menyimpan semua data operasional dan transaksional dari seluruh departemen. Dengan database terpusat, akses ke informasi menjadi lebih cepat dan data yang diterima pun konsisten.

d. Pengelolaan Sumber Daya

Konsep dasar ERP juga dapat memantau dan mengelola sumber daya, mulai dari anggaran, tenaga kerja, bahan baku, hingga kapasitas produksi secara terkoordinasi. Ini akan membantu perusahaan dalam menekan pemborosan dan memaksimalkan pemanfaatan aset.

e. Fleksibilitas dan Skalabilitas

Software ERP juga dirancang agar mudah dikonfigurasi dan dikustomisasi sesuai kebutuhan bisnis yang berubah. Ini membuat sistem dapat berkembang seiring pertumbuhan perusahaan, baik dari penggunaan, proses, dan fitur yang dibutuhkan.

f. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

Konsep berikutnya adalah ERP dapat mengotomatisasi tugas ruting dan menyediakan alur kerja yang lebih jelas dan terstruktur, sehingga karyawan dapat fokus pada aktivitas bernilai tambah. Ini membuat proses kerja menjadi lebih cepat, akurat, dan produktif.

g. Meningkatkan Pengambilan Keputusan

Sistem ERP juga dapat memberikan data real-time dan laporan analitik, sehingga membantu perusahaan dalam mengambil keputusan berbasis data yang akurat. Ini akan mempercepat respon terhadap tantangan bisnis dan mendukung strategi perusahaan jangka panjang.

h. Meningkatkan Kolaborasi

Salah satu dampak penerapan ERP juga dapat mendorong keterbukaan informasi antar departemen, sehingga kerja sama tim akan lebih baik dan dapat menghindari miskomunikasi. Tim dari berbagai divisi dapat mengakses data yang sama dengan tujuan yang sama.

i. Mengurangi Biaya

Otomatisasi sistem ERP dapat melakukan konsolidasi data dan efisiensi operasional, sehingga membantu perusahaan dalam menekan berbagai biaya. Termasuk di antaranya biaya input data manual, penyimpanan dokumen, hingga biaya kesalahan akibat informasi tidak akurat.

j. Beroperasi Secara Real-Time

Mampu beroperasi secara real-time adalah salah satu ciri khas lain dari penggunaan software ERP terintegrasi. Artinya, setiap transaksi yang dimasukkan ke dalam sistem akan segera tersedia untuk diakses dan dianalisis oleh pengguna lain.

4. Apa Saja Jenis-jenis ERP Software?

Ketika memilih ERP, salah satu pertimbangan penting adalah tipe implementasinya. Setiap bisnis memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga memahami berbagai jenis ERP berdasarkan cara implementasinya akan membantu Anda memilih solusi yang paling sesuai.

Secara garis besar, program ERP terbagi ke dalam tiga jenis: on-premise, cloud, dan hybrid. Berikut penjelasan serta plus-minus dari masing-masing tipe ERP tersebut:

a. On-Premise ERP

Jenis pertama ERP adalah on-premise ERP yang diinstal langsung di server perusahaan dan dikelola oleh tim internal. Keuntungannya adalah Anda akan memiliki kendali sepenuhnya atas data dan keamanan perusahaan Anda.

Namun, biaya implementasi awal yang tinggi dan kebutuhan perawatan infrastruktur sendiri dapat menjadi tantangan besar. Jika perusahaan Anda memiliki sumber daya IT yang kuat, tipe ini bisa menjadi pilihan yang tepat.

b. Open Source ERP

Open source ERP adalah jenis di mana source code-nya tersedia secara bebas bagi publik. Keuntungan utamanya adalah biaya lisensi awal minim dan fleksibilitas tinggi untuk kustomisasi mendalam sesuai kebutuhan unik bisnis. Meski fleksibel, hasil maksimal dari penggunaan jenis ini hanya dapat dilihat bila perusahaan memiliki tim sistem yang mahir.

c. Cloud ERP

Jenis ketiga ERP adalah cloud ERP system, yaitu ERP system yang dapat diakses melalui internet, sehingga tidak membutuhkan infrastruktur fisik yang kompleks. Kelebihannya adalah fleksibilitas dan biaya awal yang lebih rendah, serta kemudahan dalam pembaruan sistem.

Namun, ada perusahaan yang mungkin merasa cemas terkait keamanan data mereka ketika disimpan di server milik pihak ketiga. Jika bisnis Anda mencari solusi yang scalable dan hemat biaya, cloud ERP bisa jadi jawabannya.

d. Hybrid ERP

Jenis ketiga ERP adalah hybrid ERP yang menggabungkan elemen on-premise dan cloud, memungkinkan perusahaan memanfaatkan kelebihan kedua tipe. Sebagai contoh, data sensitif disimpan di server lokal, sementara aplikasi lain beroperasi di cloud.

Setelah mengetahui berbagai jenis ERP, menentukan vendor ERP yang tepat menjadi langkah penting. Contoh sistem ERP yang banyak digunakan pebisnis yaitu ScaleOcean, SAP, Oracle NetSuite, dan Microsoft Dynamics. Apabila Anda ingin mengetahui opsi ERP yang lain, cek artikel kami tentang rekomendasi aplikasi ERP terbaik di Indonesia sebagai referensi.

Baik on-premise maupun cloud, ScaleOcean bisa menyediakan solusi sistem ERP terbaik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Anda bisa berkonsultasi langsung dengan tim ahli kami atau mencoba demo gratis untuk melihat bagaimana ERP dapat mengubah operasional bisnis Anda.

ERP

5. Modul-modul Sistem ERP

ERP biasanya terdiri dari beberapa modul yang dirancang untuk mengelola area operasional tertentu. Setiap modul ini saling terhubung dan berfungsi untuk meningkatkan efisiensi serta produktivitas perusahaan.

Lalu, modul ERP apa saja yang biasanya tersedia dan dibutuhkan oleh bisnis? Pada umumnya, ERP memiliki komponen wajib yang biasanya terdiri dari keuangan, penjualan, pengadaan, manajemen inventaris, dan sumber daya manusia. Berikut penjelasan lebih detail dari beberapa modul utama ERP tersebut:

a. Manajemen Keuangan dan Akuntansi

Modul ini adalah inti dari banyak sistem ERP, yang mengelola semua aspek keuangan mulai dari buku besar, utang-piutang, hingga pelaporan. Salah satu manfaat ERP yang paling utama adalah kemampuannya menyediakan data keuangan yang akurat dan real-time.

Dengan komponen ini, perusahaan dapat memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan mempercepat proses tutup buku bulanan. Secara spesifik untuk perusahaan di Indonesia, modul keuangan yang andal juga harus mendukung pembuatan e-Faktur dan pelaporan pajak yang sesuai dengan standar DJP terbaru.

b. Manajemen Rantai Pasok (SCM)

Komponen ini mengelola seluruh alur barang dan informasi, mulai dari pengadaan bahan baku dari pemasok hingga distribusi produk jadi ke konsumen. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan seluruh proses rantai pasok.

Dengan SCM yang terintegrasi, perusahaan dapat merespons perubahan permintaan pasar secara lebih cepat. Selain itu, modul ini membantu mengurangi biaya operasional dengan mengoptimalkan tingkat persediaan dan proses logistik.

Bayangkan sebuah perusahaan manufaktur multinasional yang harus mengelola ribuan part dari ratusan supplier global. Tanpa SCM yang terintegrasi, satu keterlambatan kecil dari vendor baut di luar negeri bisa menghentikan seluruh lini perakitan mobil di pabrik lokal, menyebabkan kerugian miliaran rupiah per jam akibat downtime.

c. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

Modul ini mengelola semua data yang berkaitan dengan karyawan dalam satu platform terpusat. Fungsinya meliputi administrasi data, penggajian, rekrutmen, manajemen kinerja, dan pelacakan kehadiran.

Fitur krusial lainnya bagi bisnis lokal adalah kemampuan menghitung PPh 21 dan iuran BPJS (Kesehatan dan Ketenagakerjaan) secara otomatis sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan Indonesia yang dinamis. Hal ini memastikan penggajian yang akurat dan tepat waktu setiap bulan.

Dengan mengotomatisasi tugas-tugas administratif, departemen HR dapat lebih fokus pada inisiatif strategis. Contohnya seperti pengembangan talenta, perencanaan suksesi, dan peningkatan keterlibatan karyawan.

d. Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM)

Komponen ini menyimpan dan mengelola semua data pelanggan serta riwayat interaksi mereka dengan perusahaan. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran menyeluruh dan terpadu mengenai profil dan riwayat setiap pelanggan.

Informasi ini sangat membantu tim penjualan dan layanan pelanggan dalam mempersonalisasi komunikasi. Mereka dapat melacak peluang penjualan, mengelola kontrak, dan pada akhirnya meningkatkan kepuasan serta loyalitas pelanggan.

e. Manufaktur dan Produksi

Modul ini digunakan untuk merampingkan dan mengoptimalkan seluruh proses produksi di lantai pabrik. Fungsinya mencakup perencanaan kebutuhan bahan baku, penjadwalan mesin, dan kontrol kualitas.

Dengan data yang terintegrasi dari penjualan dan inventaris, modul ini membantu mengurangi pemborosan material. Perusahaan juga dapat memastikan target produksi tercapai secara efisien, tepat waktu, dan sesuai anggaran.

f. Manajemen Inventaris dan Gudang (WMS)

Komponen ini secara spesifik melacak dan mengelola pergerakan stok di gudang. Ini termasuk proses penerimaan barang, penyimpanan di lokasi yang tepat, hingga pengambilan barang untuk pengiriman.

Dengan fitur seperti pembaruan inventaris otomatis dan dukungan pemindaian barcode, modul ini memberikan visibilitas stok secara real-time. Ini sangat penting untuk mencegah kekurangan atau kelebihan stok di gudang.

g. Manajemen Proyek

Modul ini membantu perusahaan merencanakan, mengelola, dan mengeksekusi proyek dari awal hingga akhir. Hal ini menyediakan alat untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana.

Fiturnya mencakup pelacakan anggaran, alokasi sumber daya, dan pencatatan waktu. Dengan begitu, manajer proyek dapat memastikan setiap proyek selesai tepat waktu dan sesuai dengan target finansial yang telah ditetapkan.

h. Manajemen Pengadaan (e-Procurement)

Modul ini mengotomatisasi seluruh siklus pembelian barang dan jasa, mulai dari permintaan pembelian (PR) hingga pembayaran vendor. Fitur seperti portal vendor, evaluasi kinerja pemasok, dan approval workflow berjenjang membantu perusahaan mendapatkan harga terbaik, mencegah kecurangan, dan mempercepat proses pengadaan.

6. Contoh Penerapan Sistem ERP di Berbagai Industri

Sistem ERP dapat diterapkan dalam berbagai industri.

Setiap industri memiliki kebutuhan unik, dan sistem ERP membantu memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara yang efisien dan spesifik. Pada bagian ini, kami akan memberikan contoh penggunaan ERP pada beberapa sektor industri. Namun, perlu diingat bahwa implementasi ERP system tidak terbatas pada sektor industri yang kami sebutkan juga.

Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang contoh penerapan ERP di berbagai sektor industri:

a. Sistem ERP untuk Industri Manufaktur

Di industri manufaktur, proses produksi sering kali melibatkan banyak langkah yang harus dikelola dengan presisi. Modul ERP dapat membantu manajer produksi dalam mengintegrasikan pengelolaan bahan baku, penjadwalan produksi, hingga pengaturan pengiriman akhir. Manfaat langsungnya adalah pengurangan limbah bahan dan optimalisasi waktu produksi.

Bahkan, hingga kini, perusahaan manufaktur masih menjadi top user dari ERP system, mencangkup hampir 34% dari total keseluruhan pengguna sistem ini dari berbagai industri, menurut data Tech Report.

b. ERP System untuk Industri Retail

Bagi bisnis retail, salah satu tantangan terbesar adalah mengelola inventaris di berbagai lokasi sekaligus menjaga kepuasan pelanggan. Menerapkan ERP system  pada sistem bisnis retail membantu retailer untuk memantau stok barang secara real-time, memastikan bahwa produk yang diminati pelanggan selalu tersedia.

Perusahaan yang menggunakan ERP, seperti industri retail ini akan dengan cepat melakukan replenishment otomatis saat stok mendekati batas minimum, mengurangi risiko kehabisan barang atau overstocking.

c. Aplikasi ERP untuk Industri Kesehatan

Peran ERP di Indonesia juga penting diterapkan di seluruh sektor bisnis, terutama industri kesehatan. Sistm ini tidak hanya membantu rumah sakit mengelola persediaan obat, tetapi juga memudahkan koordinasi jadwal perawatan pasien dan administrasi keuangan.

Bayangkan, rumah sakit dengan aplikasi ERP dapat mengintegrasikan informasi pasien dari berbagai departemen, sehingga meminimalisasi risiko kesalahan diagnosis atau pengobatan. Selain itu, pengelolaan inventaris obat dan alat kesehatan juga lebih efisien, menghindari pemborosan dan kekurangan stok.

d. ERP System untuk Industri Konstruksi

Proyek konstruksi biasanya melibatkan banyak sumber daya, seperti material, tenaga kerja, dan peralatan, yang semuanya perlu dikelola dengan cermat agar proyek selesai tepat waktu. Dengan ERP, kontraktor dapat mengontrol anggaran, jadwal, dan aliran material dalam satu sistem.

Misalnya, ERP system membantu mengurangi penundaan proyek karena masalah logistik atau pengelolaan anggaran yang tidak tepat, memungkinkan penyelesaian proyek yang lebih efisien dan menghemat biaya.

e. Sistem ERP untuk Industri Logistik

Manfaat sistem ERP dalam logistik membantu memantau pergerakan armada, mengelola inventaris gudang, dan melacak pengiriman secara real-time. Manfaatnya adalah transparansi yang lebih baik dalam pengiriman barang, sehingga perusahaan dapat memastikan pengiriman tepat waktu dan meminimalisir kerugian akibat keterlambatan.

Contoh nyatanya adalah kemampuan ERP system untuk memberikan informasi pengiriman langsung kepada pelanggan, sehingga meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.

7. Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Implementasi Sistem ERP

Menerapkan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) adalah langkah besar bagi perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensi dan koordinasi antar departemen. Namun, proses ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar implementasi berjalan sukses dan memberikan hasil optimal bagi bisnis Anda.

Berikut adalah beberapa aspek penting yang harus Anda perhitungkan:

a. Kebutuhan Bisnis yang Spesifik

Sebelum memilih ERP, pastikan Anda telah memahami dengan jelas kebutuhan bisnis Anda. Setiap perusahaan memiliki proses dan tantangan yang berbeda, jadi penting untuk memahami tips memilih ERP ini agar dapat memenuhi kebutuhan spesifik bisnis Anda. Jangan sampai memilih sistem yang terlalu kompleks atau justru kurang memadai.

b. Kesiapan Tim Internal

Implementasi ERP tidak hanya soal teknologi, tetapi juga kesiapan tim Anda. Pastikan tim internal sudah siap untuk beradaptasi dengan perubahan, baik dari segi keterampilan maupun mindset. Pelatihan dan sosialisasi sangat penting untuk meminimalkan hambatan saat sistem baru diperkenalkan.

c. Anggaran dan Waktu Implementasi

Implementasi ERP bukan proyek yang selesai dalam semalam, dan tentunya membutuhkan investasi yang signifikan. Penting untuk menetapkan anggaran yang realistis dari harga ERP yang ditawarkan, serta memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk menerapkan sistem ERP secara penuh.

d. Skalabilitas Sistem

Pastikan ERP system yang dipilih bisa tumbuh bersama bisnis Anda. Seiring berkembangnya perusahaan, kebutuhan juga akan berubah, dan ERP yang skalabel akan membantu memastikan bahwa sistem tetap relevan dan mampu mendukung perkembangan bisnis Anda tanpa perlu pergantian besar-besaran.

Salah satu elemen penting dalam mendukung pertumbuhan ini adalah integrasi dengan data warehouse yang memungkinkan pengelolaan data secara efisien dan mendalam, memudahkan analisis untuk keputusan bisnis yang lebih baik.

e. Integrasi dengan Sistem yang Ada

Sebelum implementasi, periksa apakah sistem ERP baru dapat terintegrasi dengan sistem atau software lain yang sudah digunakan oleh perusahaan, seperti sistem akuntansi atau manajemen inventaris. Integrasi yang baik akan mempermudah alur kerja dan memastikan sistem data loss prevention dapat diterapkan dengan konsisten.

8. ScaleOcean: Rekomendasi Sistem ERP Terbaik untuk Setiap Kebutuhan Bisnis

Sistem ERP ScaleOcean adalah solusi yang dirancang untuk mengefisiensikan berbagai proses bisnis, mulai dari manajemen keuangan hingga operasional spesifik industri seperti manufaktur dan retail. Dengan modul kustomisasi dan konfigurasi, ERP mengintegrasikan seluruh departemen, cabang, entitas anak perusahaan Anda dalam satu platform.

Untuk membantu Anda memahami bagaimana sistem ini dapat memenuhi kebutuhan bisnis Anda, ScaleOcean menyediakan layanan konsultasi dengan tim ahli mereka. Anda juga bisa mencoba demo gratis yang memungkinkan eksplorasi mendalam sebelum memutuskan implementasi.

Teknologi AI yang terintegrasi dalam ScaleOcean ERP memberikan keunggulan tambahan, seperti analisis data real-time, prediksi permintaan, dan automasi proses. Dengan ini, Anda dapat mengambil keputusan strategis berdasarkan wawasan yang lebih akurat dan mendalam.

Keunggulan lain termasuk infrastruktur yang scalable mengikuti perkembangan bisnis Anda, jumlah pengguna tanpa batas dan tanpa biaya tambahan, keamanan data terjamin, serta fleksibilitas implementasi baik secara lokal maupun berbasis cloud.

Berikut ini beberapa modul utama yang tersedia di dalam ERP system ScaleOcean:

  • Accounting Management: Modul ini mengelola transaksi keuangan seperti pencatatan jurnal, laporan keuangan, dan rekonsiliasi bank secara otomatis.
  • Sales Management: Mengelola seluruh proses penjualan, mulai dari pembuatan penawaran hingga faktur.
  • Purchasing Management: Membantu mengoptimalkan proses pembelian dengan fitur seperti pengajuan pembelian, pemilihan vendor, hingga penerimaan barang.
  • Inventory Management: Mengatur stok barang dengan akurat, modul ini memberikan visibilitas penuh atas persediaan.
  • Budget Management: Memungkinkan perencanaan dan pemantauan anggaran secara real-time, memastikan setiap pengeluaran sesuai rencana dan menghindari pemborosan.
  • Online CRM: Mengelola interaksi pelanggan dari prospek hingga program loyalitas. Dengan data terpusat, Anda dapat memberikan layanan personal, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mendorong penjualan berulang.

9. Kesimpulan

Penerapan sistem ERP kini menjadi kebutuhan mendesak bagi pelaku bisnis di Indonesia, terlepas dari jenis industrinya. ERP membantu mengintegrasikan seluruh aspek operasional perusahaan, meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan, dan memberikan visibilitas real-time yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan pasar.

Apakah Anda kini tertarik untuk menggunakan ERP system? Tapi Anda khawatir prosesnya akan rumit dan bingung harus mulai dari mana? Jangan khawatir, penggunaan ERP system ScaleOcean menjadi solusi yang dapat menjawab seluruh concern bisnis Anda, dan memberikan kemudahan proses bisnis secara terintegrasi dan terotomatisasi.

Jika Anda belum terbayang bagaimana sistem kami bekerja, Anda bisa mencoba demo gratis yang kami tawarkan. Anda bisa mengeksplorasi fitur dan modul yang tersedia tanpa harus membuat komitmen biaya lebih dulu.

Jadi, bagaimana? Siap untuk mentransformasikan operasional bisnis Anda menjadi lebih efisien dan produktif? Hubungi kami sekarang!

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan ERP?

Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) adalah sebuah perangkat lunak yang memungkinkan institusi untuk men-integrasi dan mengotomatisasikan segala proses bisnis.

2. Contoh ERP apa saja?

Beberapa contoh sistem ERP meliputi:
1. ScaleOcean
2. SAP
3. NetSuite
4. Oracle
5. SAP
6. Mekari

3. Apa tiga sistem ERP utama?

Terdapat tiga jenis utama sistem ERP berdasarkan model penerapannya. Jenis yang paling umum digunakan oleh perusahaan meliputi ERP berbasis cloud (di internet), ERP on-premise (server lokal), dan ERP hybrid (gabungan antara cloud dan on-premise).

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap