Ini 12 Studi Kasus Penerapan ERP yang Sukses di Perusahaan

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Setiap perusahaan di berbagai sektor tentunya menghadapi tantangan yang kompleks dalam menjalankan operasionalnya sehari-hari. Untuk mampu bertahan dan terus berkembang, diperlukan sistem yang dapat menyelesaikan masalah tersebut, bahkan menyederhanakan setiap proses bisnis agar lebih efisien. Terdapat beberapa studi kasus penerapan ERP yang dapat memberikan gambaran kesuksesan sistem ini di perusahaan.

Sistem ERP dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi, dan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan proses bisnis, mulai dari penjualan, pengiriman, dan pembayaran. Berikut ini diuraikan beberapa contoh studi kasus penerapan ERP yang sukses di berbagperai perusahaan, serta bagaimana sistem ERP diaplikasikan untuk mengatasi berbagai tantangan spesifik yang dihadapi oleh perusahaan.

starsKey Takeaways
  • Penerapan ERP telah sukses di berbagai perusahaan seperti Go-Jek, Cadbury, dan Starbucks, yang berhasil meningkatkan efisiensi operasional dan mengelola proses bisnis secara terpusat.
  • Faktor kegagalan implementasi ERP meliputi kurangnya dukungan manajemen, minimnya keterlibatan pengguna, tujuan proyek yang tidak jelas, serta perencanaan dan analisis yang buruk.
  • Keberhasilan implementasi ERP sangat bergantung pada komitmen manajemen puncak, perencanaan yang matang, serta pemilihan solusi yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan.
  • Untuk implementasi ERP yang optimal, ScaleOcean ERP menawarkan solusi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan unik perusahaan Anda, serta layanan purna jual yang komprehensif.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Studi Kasus Penerapan Sistem ERP yang Berhasil

Berbagai perusahaan yang menggunakan ERP dari industri yang berbeda telah membuktikan manfaat sistem ERP dalam mengatasi tantangan operasional mereka. Melalui studi kasus nyata, kita bisa melihat bagaimana ERP membantu menyederhanakan proses, meningkatkan efisiensi, dan mendorong pertumbuhan bisnis.

Berikut adalah beberapa contoh studi kasus ERP di mana perusahaan berhasil mengatasi tantangan operasional yang kompleks. Mereka membuktikan bahwa dengan strategi yang tepat, ERP dapat memberikan hasil yang signifikan.

1. Go-Jek

Go-Jek merupakan salah satu perusahaan teknologi Indonesia yang menawarkan layanan transportasi dan keuangan digital. Dengan pertumbuhan yang pesat, perusahaan ini banyak menghadapi tantangan dan menyadari pentingnya penerapan sistem ERP untuk proses bisnisnya.

Dikutip dari Kompasiana, penerapan sistem ERP pada perusahaan gojek memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan efisiensi operasional dengan pengelolaan sistem pembayaran dan transaksi dari pengguna yang lebih efisien dan akurat, dapat menghubungkan seluruh cabang perusahaan ke satu sistem terpusat dengan koordinasi optimal, serta membantu mengontrol alur bisnis lebih efektif.

2. Cadbury (Mondelēz International)

Cadbury adalah perusahaan makanan dan dan minuman multinasional. Perusahaan ini menghadapi masalah dalam memenuhi permintaan pasar akibat proses produksi dan distribusi yang tidak efisien.

Solusinya, Cadbury mengimplementasikan sistem ERP untuk mengintegrasikan dan merombak total rantai pasokannya. Hasilnya, perusahaan yang menggunakan ERP ini berhasil mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi produksi secara signifikan.

3. Galeri Ronin

Galeri seni ini kesulitan mengelola operasional bisnisnya, termasuk inventaris, pengiriman, dan layanan pelanggan karena sistem yang terpisah. Dengan menerapkan sistem ERP, mereka berhasil memusatkan manajemen inventaris dan data pelanggan. Produktivitas karyawan pun meningkat drastis, memungkinkan pelacakan inventaris secara real-time dan mencegah penjualan ganda.

4. Procter & Gamble (P&G)

P&G dihadapkan pada tantangan mengelola rantai pasokan global yang sangat kompleks dan terfragmentasi. Perusahaan ini kemudian mengadopsi sistem ERP untuk memantau persediaan dan merampingkan proses secara efisien. Dampak penerapan ERP ini adalah peningkatan visibilitas stok, pengurangan biaya logistik, dan kolaborasi tim yang lebih baik.

5. Wijaya Karya (WIKA)

Wijaya Karya (WIKA) merupakan perusahaan BUMN Indonesia yang bergerak di sektor konstruksi dan infrastruktur. WIKA memerlukan optimasi dalam manajemen proyek konstruksi yang kompleks, mulai dari alokasi sumber daya hingga penjadwalan.

Mereka mengadopsi sistem ERP untuk menyederhanakan proses tersebut. Hasilnya, alokasi SDM dan pelacakan progres proyek menjadi lebih optimal, serta proses pengerjaan menjadi lebih tepat waktu.

6. Starbucks

Studi kasus terkait dampak penerapan ERP selanjutnya adalah Starbucks, yang merupakan perusahaan global di sektor F&B, dan seringkali menghadapi hambatan dalam pengelolaan administrasi dan operasional di ribuan gerai di seluruh dunia. Proses manual yang masih dilakukan perusahaan ini juga sangat memperlambat pengambilan keputusan dan efisiensi kerja.

Solusinya, perusahaan Starbucks mengadopsi sistem ERP berbasis cloud yang dapat mengotomatiskan proses internal. Dengan penerpan sistem, proses bisnis perusahaan menjadi lebih terstruktur, pelaporan keuangan lebih akurat, dan efisiensi waktu meningkat. Perusahaan pun dapat mengelola aktivitas operasional secara real-time di seluruh jaringan globalnya dengan kendali yang lebih baik.

7. Cisco Systems

Cisco system adalah perusahaan dengan industri teknologi yang banyak menghadapi masalah penundaan produksi dan kesulitan mendapatkan informasi yang akurat untuk tim manajemen karena sistem yang terpisah-pisah. Karena hal tersebut, perusahaan ini mengadopsi sistem ERP untuk mengintegrasikan proses bisnisnya.

Dengan implementasi sistem ERP, perusahaan dapat memangkas biaya administrasi, mengurangi lead time pengiriman, serta mendapatkan informasi akurat untuk pengambilan keputusan strategis.

8. Pertamina

Pertamina menjadi perusahaan dengan studi kasus penerapan sistem ERP yang sukses, di mana sebelum implementasinya, perusahaan ini menghadapi banyak tantangan dalam memantau persediaan dan pengelolaan biaya persediaan secara efektif.

Pentingnya penerapan ERP PT Pertamina, perusahaan ini dapat memantau persediaan secara real-time, mengurangi biaya persediaan, serta memprediksi permintaan, dan menngkatkan visibilitas yang memungkinkan perusahaan Pertamina merespons perubahan pasar dengan lebih cepat dan mengoptimalkan operasi mereka.

9. Astra International

Astra International adalah perusahaan multi-industri yang sangat diversifikasi, dan membutuhkan integrasi kuat antara manajemen rantai pasok, proses keuangan, hingga manajemen SDM di berbagai unit bisnis.

Dengan menggunakan sistem ERP, perusahaan ini dapat fokus pada integrasi di berbagai fungsi bisnis, serta meningkatkan operasional di seluruh divisi, optimalkan sumber daya, serta mendukung pengambilan keputusan lebih baik.

10. Paranje (PT Asputra Perkasa Makmur)

Paranje (PT Asputra Perkasa Makmur) adalah perusahaan manufaktur di Indonesia yang menjadi perusahaan kemitraan peternakan ayam broiler, sehingga masih mengandalkan spreadsheet Excel untuk mencatat pembelian bahan baku, penggunaan bibit, dan perkembangan ternak. Ini sangat memakan waktu dan rawan kesalahan.

Dengan masalah tersebut, perusahaan ini juga beralih ke sistem ERP dan mengintegrasikannya dengan aplikasi Paranje App yang memungkinkan mitra memantau pemasukan, pengeluaran, dan perkembangan ternak. Hasilnya adalah efisiensi operasional meningkat hingga 90%, serta mitra usaha dapat memantau pengeluaran, pemasukan, dan perkembangan ternak secara real-time.

11. Unpad

Universitas Padjadjaran (Unpad) mulai menerapkan sistem ERP dalam pendidikan dan keuangan untuk mengelola transaksi finansial dan operasional kampus. Implementasi sistem ERP di Unpad bertujuan untuk menyederhanakan dan mengintegrasikan proses administrasi keuangan, meningkatkan akurasi, dan efisiensi dalam pengelolaan anggaran serta pengeluaran.

Dengan sistem ini, Unpad dapat memantau transaksi secara real-time, menjamin transparansi, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat dalam pengelolaan keuangan kampus.

12. Unilever

Unilever, perusahaan multinasional yang bergerak di bidang barang konsumen, menghadapi tantangan besar dalam mengelola operasional di seluruh dunia, termasuk pengelolaan inventaris, distribusi, dan pengelolaan keuangan yang efisien. Sebelum mengimplementasikan sistem ERP, Unilever menghadapi kesulitan dalam mengintegrasikan data dari berbagai fungsi bisnis, yang menyebabkan inefisiensi dan kesalahan operasional.

Untuk mengatasi hal ini, Unilever mengadopsi sistem ERP terintegrasi yang memungkinkan manajemen data yang lebih efisien di seluruh rantai pasokan, mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk. Penerapan ERP ini membantu Unilever memantau persediaan secara real-time, mengurangi biaya operasional, meningkatkan akurasi prediksi permintaan, dan merespons perubahan pasar lebih cepat, meningkatkan efisiensi dan daya saing mereka secara keseluruhan.

Studi Kasus Penerapan ERP yang Gagal

Sayangnya, tidak semua implementasi sistem ERP berjalan mulus. Beberapa perusahaan besar justru mengalami kerugian akibat perencanaan yang terburu-buru, yang menjadi pelajaran berharga bagi yang lain. Berikut adalah contoh studi kasus penerapan ERP yang gagal dan penyebabnya:

1. Nike

Pada tahun 2000, Nike mencoba menerapkan sistem rantai pasokan baru hanya dalam 30 bulan, jauh lebih cepat dari rekomendasi 48 bulan. Implementasi yang terlalu agresif ini menyebabkan sistem diluncurkan dengan banyak bug. Akibatnya, Nike mengalami kesalahan produksi dan kerugian pendapatan hingga $100 juta dari hasil implementasi ERP yang gagal ini.

2. Hershey’s

Mirip dengan Nike, Hershey’s juga terburu-buru mengimplementasikan ERP pada tahun 1999 untuk memenuhi tenggat waktu Y2K. Implementasi yang tergesa-gesa ini mengakibatkan masalah teknis dan gangguan operasional yang parah. Perusahaan pun mengalami kesulitan dalam memenuhi pesanan saat musim perayaan, yang berdampak negatif pada pendapatan mereka.

Pelajaran Berharga dari Studi Kasus Penerapan ERP

Menerapkan sistem ERP bisa membawa perubahan besar bagi perusahaan, terutama dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan pengambilan keputusan yang lebih tepat. Namun, untuk meraih manfaat tersebut, diperlukan perencanaan yang matang dan pemilihan sistem yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan bisnis. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengimplementasikan ERP, berdasarkan studi kasus diatas:

1. Dukungan upper Management

Keberhasilan implementasi sangat bergantung pada komitmen nyata dari upper management, baik dalam hal pendanaan, waktu, maupun strategi. Tanpa dukungan ini, proyek bisa kehilangan arah dan prioritas.

Keterlibatan manajemen sangat vital, terutama pada proyek kritis seperti implementasi ERP untuk transaksi bank. Kepemimpinan aktif memastikan keputusan penting dapat diambil tepat waktu.

2. Perencanaan yang Matang dan Bertahap

Perencanaan yang terburu-buru adalah penyebab utama kegagalan. Menerapkan modul ERP secara bertahap jauh lebih disarankan daripada mencoba meluncurkan semuanya sekaligus.

Perusahaan seperti Unilever juga belajar dari pengalaman ini. Pada akhirnya, Unilever mengadopsi sistem ERP dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan bertahap untuk memastikan keberhasilan.

3. Keterlibatan Karyawan dan Pelatihan

Melibatkan karyawan sejak awal proses akan mengurangi resistensi dan memastikan transisi yang lebih lancar. Pelatihan yang memadai juga sangat penting agar mereka siap menghadapi perubahan alur kerja.

Hal ini juga berlaku dalam sektor non-bisnis. Implementasi sistem ERP dalam pendidikan, seperti di Unpad, juga sangat bergantung pada kesiapan para staf dan dosen untuk menggunakan sistem baru.

4. Pemilihan Vendor dan Solusi yang Tepat

Memilih vendor ERP harus dilihat sebagai kemitraan strategis, bukan sekadar membeli perangkat lunak. Vendor harus memahami kebutuhan unik bisnis Anda dan memberikan dukungan yang baik.

Solusi yang dipilih juga harus sesuai, seperti yang terlihat pada penerapan ERP di PT Toyota yang memilih sistem yang mendukung proses manufaktur mereka. Penting untuk memilih sistem yang fleksibel dan relevan dengan industri, seperti modul ERP untuk bisnis rental bagi perusahaan penyewaan.

Faktor Penyebab Implementasi ERP Gagal

Faktor Penyebab Implementasi ERP Gagal

Ada banyak faktor keberhasilan implementasi ERP yang meningkatkan efisiensi dan integrasi, tetapi tak jarang proses ini berakhir gagal. Gagalnya penerapan tidak hanya soal sistem, tapi juga adanya kesalahan strategi, komunikasi, dan kesiapan internal. Untuk itu, penting memahami penyebab utamanya agar perusahaan dapat mengatasinya dengan efisien.

Dikutip dari CIO, Panorama Consulting Solutions secara rutin melakukan survei mengenai hasil implementasi ERP, dan menunjukkan bahwa laporan tahun 2022 terdapat 81% implemenentasi ERP memenuhi ekspektasi ROI setelah go-live. Namun, masih banyak beberapa perusahaan yang mengalami kegagalan dalam implementasi karena banyak faktor yang tidak mendukung, antaranya:

1. Kurangnya Dukungan Manajemen

Implementasi sistem ERP sering gagal karena manajemen perusahaan yang hanya terlibat di awal, lalu menyerahkan semuanya ke tim teknis. Tanpa kepemimpinan aktif, tim kehilangan arah dan semangat. Selain itu, keputusan penting jadi tertunda, seperti penambahan modul atau integrasi sistem lain.

Salah satu contoh penerapan ERP yang berhasil adalah ERP untuk transaksi bank, di mana keterlibatan manajemen sangat penting dalam memastikan bahwa setiap keputusan terkait sistem ERP dapat diambil tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan bisnis.

2. Minimnya Keterlibatan Pengguna

Keterlibatan pengguna menjadi hal penting agar sistem ERP digunakan sesuai kebutuhan industri. Jika pengguna tidak dilibatkan sejak tahap awal, sistem yang dikembangkan bisa tidak relevan, menyulitkan proses kerja, dan akhirnya tidak digunakan. Ketidakterlibatan ini sering menimbulkan resistensi atau penolakan saat sistem mulai dioperasikan.

3. Tujuan Proyek yang Tidak Jelas

Implementasi ERP yang tidak jelas dan tidak terukur, membuat prosesnya cenderung tidak fokus dan mudah menyimpang dari sasaran awal. Tujuan yang tidak spesifik menyulitkan penyusunan strategi, alokasi sumber daya, dan evaluasi keberhasilan. Perusahaan pun  akan kesulitan mengukur kemajuan atau menentukan apakah sistem yang dikembangkan memenuhi harapan bisnis.

4. Perencanaan dan Analisis yang Buruk

Perencanaan yang lemah dan kurang analisis kebutuhan dapat membuat implementasi ERP tidak berjalan sesuai harapan. Banyak perusahaan terburu-buru menjalankan implementasi tanpa memahami proses bisnis mereka secara menyeluruh.

Ini menyebabkan kesalahan dalam pemilihan modul, jadwal yang tidak realistis, dan pengeluaran yang membengkak. Tanpa blueprint yang solid, sistem ERP sulit disesuaikan dengan kebutuhan nyata di lapangan, sehingga menimbulkan hambatan selama integrasi, pelatihan, hingga penerapan.

5. Pemilihan Vendor atau Sistem yang Tidak Sesuai

Memilih vendor ERP yang tidak sesuai dengan karakteristik bisnis sering kali menjadi penyebab utama kegagalan. Sistem yang terlalu kompleks, tidak fleksibel, atau tidak relevan dengan industri dapat menyulitkan pengguna dan memperlambat operasional.

Selain itu, vendor yang tidak memberikan dukungan teknis yang baik akan menyulitkan penyelesaian masalah saat implementasi. Akibatnya, perusahaan mengeluarkan lebih banyak biaya dan waktu tanpa memperoleh manfaat nyata dari sistem yang sudah diinvestasikan.

Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Sistem ERP

Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Sistem ERP

Implementasi sistem ERP merupakan keputusan strategis terbesar yang dapat diambil perusahaan. Meskipun menjanjikan efisiensi dan peningkatan kinerja, keberhasilannya tidak datang begitu saja. Ada beberapa faktor kunci yang menjadi penentu keberhasilan sistem ERP di perusahaan, diantaranya:

1. Komitmen dan Dukungan Manajemen Puncak Perusahaan

Dukungan penuh dari manajemen puncak perusahaan adalah fondasi utama keberhasilan ERP. Tidak hanya soal anggaran, melainkan juga tentang kepemimpinan yang kuat dalam mendorong visi, mengkomunikasikan pentingnya proyek kepada seluruh karyawan, dan siap mengatasi resistensi perubahan.

Tanpa dukungan ini, penerapan sistem ERP dapat kehilangan arah, prioritas, dan sumber daya yang diperlukan, membuatnya rentan terhadap kegagalan. Komitmen manajemen perusahaan dapat menunjukkan bahwa ini adalah inisiatif strategis perusahaan, bukan hanya proyek IT semata.

2. Perencanaan Implementasi yang Matang

Perencanaan implementasi sistem ERP juga penting, terutama dalam penetapan tujuan yang jelas, ruang lingkup yang terdefinisi dengan baik, jadwal yang realistis, dan alokasi sumber daya yang memadai.

Untuk itu, tim proyek di perusahaan harus harus mengidentifikasi kebutuhan bisnis secara menyeluruh, memilih solusi dari vendor ERP yang tepat, dan merencanakan migrasi data, pelatihan, serta pengujian sistem dengan detail.

3. Pemilihan Solusi ERP yang Tepat

Memilih software ERP yang sesuai dengan kebutuhan unik perusahaan merupakan hal penting, yang melibatkan melibatkan evaluasi mendalam terhadap fitur, skalabilitas, biaya, dukungan vendor, dan kemampuan integrasi dengan sistem yang ada.

Seperti contohnya penerapan modul ERP untuk bisnis rental, yang dirancang khusus untuk mendukung operasi di sektor rental, sehingga pemilihan sistem dapat sesuai dengan kebutuhan bisnis. Solusi yang terlalu kompleks atau terlalu sederhana, atau yang tidak sesuai dengan proses bisnis inti, dapat menghambat adopsi dan mengurangi potensi manfaat. Proses pemilihan harus melibatkan berbagai departemen untuk memastikan solusi yang dipilih benar-benar cocok.

4. Pengelolaan Perubahan dan Pelatihan Pengguna

Adanya resistensi terhadap perubahan dalam implementasi menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, penting untuk mengelola perubahan yang efektif, termasuk komunikasi yang transparan tentang manfaat dan tujuan proyek, sangat penting.

Selain itu, pelatihan yang komprehensif dan berkelanjutan bagi semua pengguna sangat diperlukan agar pengguna dapat menguasai sistem baru dan memanfaatkannya secara optimal.

5. Tim Proyek yang Kompeten dan Terorganisir

Keberhasilan implementasi ERP juga bergantung pada kualitas tim yang menjalankannya. Perusahaan harus melibatkan individu dengan keahlian teknis yang kuat, pemahaman mendalam tentang proses bisnis perusahaan, dan kemampuan komunikasi yang baik.

6. Kualitas Data dan Migrasi yang Akurat

Penting juga untuk memastikan kualitas data yang tinggi, akurat, konsisten, dan lengkap sebelum melakukan implementasi ERP. Pengelolaan data yang buruk dapat menyebabkan kesalahan dalam pelaporan, keputusan bisnis yang salah, hingga dapat mengurangi kepercayaan pengguna terhadap sistem baru.

Agar seluruh implementasi ERP dapat sukses, penting bagi Anda untuk memahami setiap kebutuhan bisnis dan melakukan konsultasi dengan tim profesional dari vendor ERP. Dengan ScaleOcean ERP system, Anda bisa terlebih dahulu melakukan demo secara gratis, dan melakukan konsultasi dengan tim terbaik dari ScaleOcean agar seluruh proses implementasi dilakukan dari awal hingga akhir secara optimal.

Selain itu, ScaleOcean juga menawarkan layanan after sales yang dapat membantu perusahaan setelah implementasi dilakukan jika mengalami kesulitan dan hambatan. Lakukan demonya sekarang dan terapkan solusi ERP sesuai bisnis Anda.

Pastikan Keberhasilan Penerapan ERP dengan ScaleOcean

Pastikan Keberhasilan Penerapan ERP dengan ScaleOcean

Berdasarkan studi kasus dari beberapa perusahaan sebelumnya, implementasi ERP yang tepat dapat memberikan dampak signifikan dalam mengoptimalkan proses operasional bisnis. Penting bagi perusahaan untuk memilih sistem yang terintegrasi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mereka.

ScaleOcean ERP memastikan penerapan ERP dalam perusahaan Anda berjalan dengan mulus, didukung oleh tim ahli yang siap memberikan konsultasi dan dukungan teknis, serta menyediakan platform lengkap yang mencakup berbagai fungsi bisnis seperti manajemen keuangan, inventaris, SDM, produksi, dan banyak lagi.

Solusi ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola semua aspek bisnis secara terpusat, meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya operasional, serta memberikan wawasan yang lebih dalam untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.

Untuk memastikan implementasi yang sukses, ScaleOcean menawarkan demo gratis yang memungkinkan perusahaan untuk mencoba dan merasakan langsung manfaat dari sistem ini. Berikut ini merupakan kelebihan yang ditawawkan oleh software ScaleOcean:

  • Unlimited User Tanpa Biaya Tambahan: ScaleOcean ERP memungkinkan perusahaan untuk memiliki pengguna tanpa batasan biaya per pengguna, sangat menguntungkan untuk perusahaan dengan banyak karyawan.
  • All-in-One Solution: Dengan lebih dari 200 modul dan 1000+ fitur, ScaleOcean ERP menyediakan solusi lengkap dan fleksibel yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda.
  • Biaya Rasional & Flat: Menawarkan harga flat tanpa biaya tambahan, membantu perusahaan menekan biaya tersembunyi yang sering ditemukan pada penyedia ERP lainnya.
  • Kemampuan Kustomisasi Tinggi: Dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis perusahaan, memudahkan pengaturan dashboard dan konfigurasi pintar untuk berbagai divisi atau cabang.
  • Integrasi Lintas Platform & Cabang: Memungkinkan integrasi mulus antar cabang atau anak perusahaan, menjadikan sistem lebih terhubung dan efisien.
  • Otomatisasi Proses Bisnis: Dengan otomatisasi canggih, ScaleOcean ERP mengurangi intervensi manual, meningkatkan efisiensi operasional dan pengelolaan waktu.
  • Layanan Purna Jual & Dukungan Cepat: ScaleOcean ERP menawarkan layanan pelanggan yang responsif, memastikan bahwa semua pertanyaan dan masalah dapat diselesaikan dengan cepat.

Dengan semua keunggulan ini, ScaleOcean ERP membantu Anda memastikan bahwa implementasi ERP dalam bisnis Anda berjalan dengan sukses, memberikan nilai maksimal dari setiap investasi yang dilakukan.

Kesimpulan

Contoh studi kasus ERP di atas menunjukkan bagaimana sistem ini bisa membantu mengatasi berbagai tantangan operasional dan manajerial yang dihadapi oleh perusahaan di berbagai industri.

Sebagai contoh dalam industri manufaktur, ERP membantu menyinkronkan perencanaan produksi dengan permintaan pasar. Sedangkan di departemen HR, mampu mengotomatiskan pengelolaan gaji dan cuti, meningkatkan akurasi perhitungan, serta meningkatkan transparansi.

Jadi, bisa disimpulkan sistem ERP adalah salah satu teknologi canggih yang sangat penting bagi perusahaan untuk meningkatkan integrasi antar departemen, efisiensi operasional, dan kepuasan baik internal maupun eksternal.

Anda bisa menggunakan software ERP ScaleOcean yang dapat memberikan keunggulan dan kesuksesan dalam implementasi sistem di perusahaan Anda yang sesuai kebutuhan unik dan spesifik. Lakukan demo gratisnya sekarang!

FAQ:

Apa itu studi kasus ERP dan mengapa itu penting?

Studi kasus ERP adalah narasi atau laporan mendalam tentang bagaimana sebuah perusahaan tertentu telah mengimplementasikan sistem ERP. Ini menyoroti tantangan awal, proses implementasi, modul yang digunakan, dan hasil yang dicapai. Studi kasus penting karena memberikan contoh nyata keberhasilan (atau kadang kegagalan) dan pelajaran berharga bagi perusahaan lain yang mempertimbangkan atau sedang dalam proses implementasi ERP.

Berikan contoh studi kasus ERP di perusahaan manufaktur.

Sebuah perusahaan manufaktur otomotif menghadapi masalah inventaris tidak akurat, penundaan produksi, dan kurangnya visibilitas rantai pasok. Mereka mengimplementasikan SAP ERP, dengan fokus pada modul manufaktur, manajemen rantai pasok, dan keuangan. Setelah implementasi, mereka berhasil mengurangi stok berlebih sebesar 20%, mempercepat siklus produksi 15%, dan meningkatkan pelacakan pesanan secara real-time, yang berdampak pada kepuasan pelanggan yang lebih baik.

Berikan contoh studi kasus ERP di sektor ritel atau distribusi.

Sebuah rantai toko ritel fashion kesulitan mengelola stok di banyak cabang, memprediksi permintaan, dan mengintegrasikan penjualan online dengan offline. Mereka mengimplementasikan Oracle NetSuite ERP, menekankan modul manajemen inventori, e-commerce, dan analisis penjualan. Hasilnya, mereka mencapai efisiensi inventaris yang lebih baik, mengurangi stock-out 10%, mendapatkan gambaran 360 derajat tentang pelanggan, dan meningkatkan penjualan omnichannel mereka.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap