Apa Itu AI untuk Bisnis? Contoh serta Cara Memulainya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Dalam era bisnis yang kompetitif, banyak pebisnis merasa cemas akan ketertinggalan dan bingung mencari cara efektif untuk mengadopsi teknologi baru tanpa harus menguras anggaran. Di tengah persaingan yang semakin ketat, ada kebutuhan mendesak untuk mencari solusi yang tidak hanya efisien, tetapi juga cerdas dan adaptif, agar bisnis tidak sekadar bertahan, tetapi juga berkembang pesat.

Di sinilah AI untuk bisnis perlu direalisasikan. AI telah berevolusi dari sekadar konsep futuristik menjadi alat yang fundamental untuk mendorong pertumbuhan bisnis. Dengan kemampuannya menganalisis data, mengotomatisasi tugas, dan membuat prediksi, AI memungkinkan perusahaan untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dan strategis.

Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa adopsi AI bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan. Kami akan membahas secara mendalam peran AI untuk bisnis, manfaat dan contoh penerapannya di Indonesia, hingga langkah praktis untuk memulai. Kami juga akan menjelaskan bagaimana solusi ERP modern dapat menjadi fondasi untuk implementasi AI yang sukses di perusahaan Anda.

starsKey Takeaways
  • Kecerdasan Buatan (AI) dalam bisnis adalah pemanfaatan teknologi cerdas untuk mengotomatiskan proses, menganalisis data, dan menciptakan nilai tambah yang signifikan.
  • Implementasi AI memberikan berbagai manfaat, termasuk peningkatan efisiensi operasional hingga pengambilan keputusan berbasis data.
  • Di Indonesia, penerapan AI telah ikut andil di berbagai sektor seperti layanan pelanggan, pemasaran, keuangan, hingga manufaktur.
  • Untuk memulai menggunakan AI, perusahaan harus mengidentifikasi tujuan yang jelas dan mengevaluasi kesiapan sumber daya.
  • Software ERP ScaleOcean menawarkan software AI-native yang membantu mengintegrasikan kecerdasan buatan untuk mengelola dan mengoptimalkan operasional bisnis Anda.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Apa Itu AI untuk Bisnis?

AI untuk bisnis adalah simulasi kecerdasan manusia yang diprogram ke dalam mesin, terutama sistem komputer, untuk meniru cara manusia berpikir, belajar, dan menyelesaikan masalah. Dalam konteks bisnis, AI bukanlah tentang robot humanoid yang mengambil alih pekerjaan, melainkan tentang seperangkat teknologi canggih untuk meningkatkan kapabilitas manusia dan mengoptimalkan proses.

Teknologi ini mencakup berbagai cabang, seperti machine learning, natural language processing (NLP), computer vision, dan analisis prediktif. Fungsi utama AI dalam bisnis adalah mengubah data mentah menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti, mengotomatiskan tugas-tugas yang berulang, dan mempersonalisasi interaksi dengan pelanggan.

Berbeda dengan perangkat lunak tradisional yang beroperasi berdasarkan aturan yang telah diprogram secara eksplisit. Sistem AI dapat belajar dari data, mengidentifikasi pola, dan membuat keputusan dengan tingkat otonomi tertentu. Inilah yang membuat AI menjadi alat transformatif yang mampu mendorong efisiensi di seluruh departemen, mulai dari pemasaran hingga operasional.

Secara mendasar, terdapat dua jenis utama AI yang relevan bagi dunia bisnis, yaitu AI lemah (narrow AI) dan AI kuat (general AI). Saat ini banyak perusahaan yang berpusat pada narrow AI, yang dirancang untuk melakukan tugas spesifik dengan sangat baik, seperti mengenali wajah, menerjemahkan bahasa, atau merekomendasikan produk.

Manfaat Utama AI bagi Operasional Bisnis

Integrasi teknologi AI ke dalam strategi dan operasional bisnis menawarkan manfaat signifikan yang dapat memberikan keunggulan kompetitif. Manfaat ini tidak terbatas pada satu departemen, melainkan merambah ke seluruh aspek perusahaan, dari efisiensi internal hingga interaksi dengan pelanggan. Perusahaan dapat bertransformasi menjadi lebih cerdas, lebih cepat, dan lebih responsif terhadap dinamika pasar yang terus berubah.

Berikut adalah beberapa contoh manfaat utama AI apabila diimplementasikan untuk operasional bisnis: 

1. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas melalui Otomatisasi Tugas Rutin

Salah satu manfaat paling langsung dari AI adalah kemampuannya untuk mengotomatiskan tugas-tugas administratif dan berulang. Proses seperti entri data, penjadwalan janji temu, pembuatan laporan rutin, dan rekonsiliasi keuangan dapat diselesaikan oleh sistem AI.

Hal ini memungkinkan karyawan untuk memfokuskan energi dan keahlian mereka pada pekerjaan yang lebih strategis, kreatif, dan bernilai tambah tinggi. Hal ini seperti analisis mendalam, pengembangan strategi, dan inovasi produk. Dengan demikian, produktivitas perusahaan secara keseluruhan meningkat secara signifikan.

Implementasi otomatisasi berbasis AI juga secara drastis mengurangi potensi human error yang sering terjadi dalam pekerjaan manual. Sistem AI yang terprogram dengan baik dapat menjalankan tugas-tugas ini dengan presisi konsisten, memastikan integritas data, dan meningkatkan kualitas output kerja di seluruh organisasi.

2. Pengambilan Keputusan yang Lebih Cepat dan Akurat Berbasis Data

Di dunia bisnis modern, data adalah aset yang sangat berharga, namun mengolah volume data yang masif (big data) secara manual adalah tugas yang mustahil. AI, khususnya melalui machine learning, mampu menganalisis miliaran titik data dalam hitungan detik untuk mengidentifikasi pola, tren, dan korelasi yang tersembunyi.

Hasilnya adalah keputusan yang lebih cerdas, lebih cepat, dan lebih akurat. Lebih dari sekadar analisis historis, AI juga unggul dalam analisis prediktif. Hal ini berarti kemampuan untuk meramalkan hasil di masa depan berdasarkan data masa lalu. Misalnya, AI dapat memprediksi permintaan pasar, mengidentifikasi pelanggan yang berisiko berhenti berlangganan (churn), atau memperkirakan potensi kegagalan peralatan.

Dengan wawasan prediktif ini, perusahaan dapat mengambil tindakan proaktif. Contohnya seperti menyesuaikan tingkat persediaan, meluncurkan kampanye retensi yang ditargetkan, atau menjadwalkan pemeliharaan preventif. Hal ini dapat menyebabkan optimalisasi alokasi sumber daya dan minimnyarisiko.

3. Peningkatan Pengalaman Pelanggan melalui Personalisasi

AI merevolusi cara perusahaan berinteraksi dengan pelanggan dengan memungkinkan personalisasi dalam skala besar. Dengan menganalisis data perilaku pelanggan, riwayat pembelian, dan preferensi, algoritma AI dapat memberikan rekomendasi produk yang sangat relevan, konten yang disesuaikan, dan penawaran yang dipersonalisasi.

Pengalaman yang disesuaikan ini membuat pelanggan merasa dipahami dan dihargai, yang pada akhirnya meningkatkan loyalitas dan nilai seumur hidup pelanggan (customer lifetime value). Selain itu, penerapan chatbot dan asisten virtual yang didukung AI menyediakan layanan pelanggan yang responsif selama 24/7.

Teknologi ini dapat menangani pertanyaan umum, membantu proses transaksi, dan menyelesaikan masalah sederhana secara instan tanpa perlu campur tangan manusia. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mengurangi waktu tunggu, tetapi juga membebaskan agen layanan pelanggan untuk menangani kasus-kasus yang lebih kompleks dan memerlukan empati manusia.

4. Optimalisasi Operasi dan Rantai Pasokan (Supply Chain)

Manajemen rantai pasokan adalah area lain yang sangat diuntungkan oleh penerapan AI. Algoritma AI dapat menganalisis data historis penjualan, tren pasar, dan bahkan faktor eksternal seperti cuaca atau peristiwa global untuk menghasilkan perkiraan permintaan (demand forecasting) yang sangat akurat.

Perkiraan yang lebih baik ini memungkinkan perusahaan mengelola tingkat inventaris secara optimal, menghindari masalah kelebihan stok (overstock) atau kekurangan stok (stockout) yang merugikan. Dalam bidang logistik, AI berkontribusi pada efisiensi dengan mengoptimalkan rute pengiriman, memperhitungkan variabel seperti lalu lintas, kondisi jalan, dan kapasitas kendaraan secara real-time.

Di lantai produksi, otomasi industri yang ditenagai AI dan sensor IoT (Internet of Things) memungkinkan pemeliharaan prediktif (predictive maintenance), di mana mesin dapat memberi sinyal kapan mereka memerlukan perbaikan sebelum terjadi kerusakan total. Kemampuan ini secara signifikan mengurangi downtime yang tidak terduga dan memperpanjang umur aset produksi.

5. Peningkatan Keamanan Siber dengan Deteksi Ancaman Real-Time

Seiring dengan meningkatnya digitalisasi, ancaman keamanan siber menjadi semakin canggih dan berbahaya. Sistem keamanan tradisional yang berbasis aturan seringkali kesulitan mengimbangi taktik peretas yang terus berkembang. AI menawarkan pendekatan yang lebih dinamis dan proaktif untuk keamanan siber dengan kemampuannya belajar dan beradaptasi.

Algoritma machine learning dapat terus-menerus memantau lalu lintas jaringan dan perilaku pengguna untuk mengidentifikasi anomali atau pola mencurigakan yang mungkin mengindikasikan serangan. Deteksi ancaman yang didukung AI bekerja secara real-time, memungkinkan tim keamanan untuk merespons insiden jauh lebih cepat daripada metode manual.

Di sektor keuangan, AI sangat efektif dalam mendeteksi transaksi penipuan dengan menganalisis pola pengeluaran dan menandai aktivitas yang tidak biasa secara instan. Dengan demikian, AI berfungsi sebagai lapisan pertahanan cerdas yang melindungi aset digital, data sensitif, dan reputasi perusahaan dari berbagai ancaman siber yang terus berevolusi.

Contoh Penerapan AI dalam Bisnis di Indonesia

Adopsi kecerdasan buatan bukanlah lagi sebuah konsep yang hanya terjadi di negara-rata maju, tetapi telah menjadi realitas yang berkembang pesat di lanskap bisnis Indonesia. Menurut Garuda Website, pada tahun 2022 ada 50% responden hasil survei yang sudah mengadopsi AI dalam minimal satu unit bisnis mereka.

Dari perusahaan rintisan teknologi (startup) hingga korporasi besar, banyak organisasi di tanah air telah memanfaatkan AI untuk meningkatkan daya saing dan memberikan layanan yang lebih baik.

Berikut beberapa contoh penerapan AI dalam bisnis yang sudah ada di Indonesia:

1. Layanan Pelanggan

Salah satu penerapan AI yang paling umum dijumpai di Indonesia adalah penggunaan chatbot dan asisten virtual di platform digital. Perusahaan e-commerce, perbankan, dan telekomunikasi terkemuka menggunakan chatbot untuk memberikan layanan pelanggan 24/7, menjawab pertanyaan umum seputar produk, status pesanan, dan informasi akun.

Contohnya VIRA (Virtual Assistant Chat Banking BCA) dari BCA dan TANYA (Virtual Assistant Tokopedia) dari Tokopedia. Teknologi ini secara signifikan mengurangi beban kerja tim layanan pelanggan dan mempercepat waktu respons kepada konsumen. Selain chatbot, perusahaan juga memanfaatkan AI untuk analisis sentimen.

Dengan menganalisis ulasan pelanggan, komentar di media sosial, dan umpan balik lainnya, algoritma AI dapat mengukur tingkat kepuasan publik terhadap suatu merek atau produk. Wawasan ini sangat berharga bagi tim pemasaran dan pengembangan produk untuk segera menanggapi keluhan dan meningkatkan kualitas layanan mereka.

2. Pemasaran

Dalam dunia pemasaran digital, AI memainkan peran krusial dalam personalisasi dan penargetan iklan. Platform super-app seperti Netflix, serta raksasa e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee, menggunakan algoritma AI untuk menganalisis perilaku pengguna dan menampilkan iklan atau promosi produk yang paling relevan.

Pendekatan ini meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran dan memaksimalkan laba atas investasi (ROI) iklan. AI juga digunakan untuk mengoptimalkan kampanye email marketing dan manajemen konten. Sistem cerdas dapat menentukan waktu terbaik untuk mengirim email promosi kepada setiap individu untuk tingkat pembukaan tertinggi, serta membantu membuat variasi konten iklan secara otomatis.

3. Keuangan

Sektor teknologi finansial (fintech) di Indonesia adalah salah satu yang terdepan dalam adopsi AI, terutama untuk penilaian kredit (credit scoring). Perusahaan pinjaman online menggunakan model machine learning untuk menganalisis berbagai titik data alternatif, seperti pola penggunaan ponsel dan perilaku transaksi digital, untuk menilai kelayakan kredit peminjam yang tidak memiliki riwayat kredit formal.

Di industri perbankan konvensional, AI digunakan secara ekstensif untuk mendeteksi penipuan (fraud detection) secara real-time. Contohnya seperti deteksi penipuan oleh Bank Jago & Jenius. Algoritma AI memantau jutaan transaksi setiap hari untuk mengidentifikasi pola yang tidak biasa atau mencurigakan, seperti transaksi dari lokasi yang tidak lazim atau dalam jumlah yang tidak wajar.

4. Sumber Daya Manusia

Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) juga mulai merasakan manfaat dari teknologi AI. Banyak perusahaan besar di Indonesia kini menggunakan Applicant Tracking System (ATS) yang ditenagai AI. Hal ini untuk menyaring ribuan lamaran pekerjaan secara otomatis, contohnya penyaringan CV otomatis di JobStreet.

Sistem ini dapat memindai resume, mengidentifikasi kata kunci yang relevan, dan memberi peringkat kandidat yang paling sesuai dengan kualifikasi pekerjaan, sehingga mempercepat proses rekrutmen. Beberapa platform SDM modern menggunakan AI untuk menganalisis data kinerja dan keterlibatan karyawan untuk memprediksi risiko turnover.

5. Manufaktur

Sektor manufaktur di Indonesia mengadopsi AI untuk mewujudkan konsep Smart Factory atau Pabrik Cerdas. Salah satu aplikasi utamanya adalah pemeliharaan prediktif yang sudah digunakan oleh Astra International, di mana sensor IoT yang terpasang pada mesin produksi mengirimkan data operasional ke sistem AI.

AI kemudian menganalisis data ini untuk memprediksi kapan mesin akan mengalami kerusakan, memungkinkan tim pemeliharaan untuk melakukan perbaikan sebelum terjadi kegagalan yang menyebabkan downtime mahal. Selain itu, teknologi computer vision berbasis AI digunakan untuk kontrol otomatis. Kamera berkecepatan tinggi yang dipasang di lini produksi dapat mendeteksi cacat produk bahkan tidak terlihat oleh mata manusia.

6. Analisis dan Prediksi Pasar

Perusahaan ritel dan barang konsumsi (FMCG) di Indonesia sangat bergantung pada AI untuk analisis dan prediksi pasar. Dengan memanfaatkan aplikasi analisis data yang cerdas, mereka dapat menganalisis data penjualan historis untuk meramalkan permintaan produk selama periode puncak seperti Ramadhan dan Lebaran, seperti yang telah dilakukan oleh Gojek dan Traveloka.

Prediksi yang akurat ini sangat penting untuk perencanaan inventaris dan strategi promosi yang efektif. AI juga digunakan untuk memantau tren pasar dan aktivitas kompetitor secara real-time. Dengan menganalisis berita online, unggahan media sosial, dan forum diskusi, perusahaan dapat memperoleh pemahaman mendalam tentang sentimen pasar dan strategi yang diluncurkan oleh pesaing.

ERP

Cara Memulai Menggunakan AI untuk Bisnis Anda

Mengadopsi kecerdasan buatan mungkin terdengar sebagai sebuah langkah yang kompleks dan menakutkan, terutama bagi perusahaan yang baru memulai perjalanan digitalnya. Namun, dengan pendekatan yang terstruktur dan strategis, implementasi AI dapat dilakukan secara bertahap dan efektif.

Berikut adalah beberapa tahap cara memulai menggunakan AI untuk diimplementasikan ke bisnis:

1. Identifikasi Tujuan dan Masalah Bisnis yang Ingin Diselesaikan dengan AI

Langkah pertama dan paling fundamental adalah mendefinisikan dengan jelas mengapa perusahaan Anda membutuhkan AI. Hindari mengadopsi AI hanya karena menjadi tren sebaliknya, mulailah dengan mengidentifikasi masalah bisnis spesifik atau peluang yang ingin Anda manfaatkan.

Apakah tujuannya untuk mengurangi biaya operasional, meningkatkan retensi pelanggan, mempercepat proses produksi, atau meningkatkan akurasi peramalan penjualan Menetapkan tujuan yang jelas dan terukur akan menjadi panduan utama selama proses implementasi. Lakukan audit internal untuk menemukan area dalam operasi yang paling banyak mengalami inefisiensi, hambatan, atau memerlukan peningkatan signifikan.

Setelah area potensial diidentifikasi, prioritaskan berdasarkan dampak bisnis yang diharapkan dan kelayakan implementasi. Fokus pada kasus penggunaan yang dapat memberikan laba atas investasi (ROI) yang cepat akan membantu membangun momentum dan dukungan untuk inisiatif AI yang lebih besar di masa depan.

2. Evaluasi Kesiapan Sumber Daya, Data, dan Keahlian Internal

AI, khususnya machine learning, sangat bergantung pada data. Kualitas dan kuantitas data yang Anda miliki akan sangat menentukan keberhasilan model AI Anda. Oleh karena itu, langkah krusial berikutnya adalah mengevaluasi kesiapan infrastruktur data Anda. Pastikan Anda memiliki akses ke data yang bersih, terstruktur, dan relevan dengan masalah yang ingin Anda selesaikan.

Selain data, evaluasi juga keahlian sumber daya manusia di dalam organisasi Anda. Tim internal dengan keahlian dalam ilmu data, rekayasa AI, dan analisis bisnis sangat membantu untuk mengoperasikan implementasi AI dalam bisnis. Memiliki tim yang tepat adalah faktor penentu dalam menerjemahkan teknologi AI menjadi solusi bisnis yang fungsional.

3. Mulai dari Skala Kecil dan Lakukan Implementasi secara Bertahap

Daripada mencoba meluncurkan proyek AI berskala besar yang mencakup seluruh perusahaan, pendekatan yang lebih bijaksana adalah memulai dari yang kecil. Pilih satu atau dua kasus penggunaan yang telah diprioritaskan dan luncurkan sebagai proyek percontohan (pilot project) atau bukti konsep (Proof of Concept – POC).

Tujuan dari proyek percontohan ini adalah untuk menguji kelayakan teknis, memvalidasi asumsi, dan mendemonstrasikan nilai bisnis AI dalam lingkungan yang terkendali. Pendekatan ini meminimalkan risiko dan investasi awal. Implementasi bertahap memungkinkan organisasi Anda untuk belajar dan beradaptasi seiring berjalannya waktu.

Keberhasilan proyek kecil juga akan lebih mudah untuk dikomunikasikan kepada para pemangku kepentingan. Sehingga hal ini dapat membangun kepercayaan dan dukungan internal untuk investasi AI lebih lanjut. Salah satu pendekatan yang bisa dipertimbangkan adalah melalui penerapan generative AI untuk tugas-tugas spesifik.

4. Manfaatkan Alat AI yang Tersedia atau Pilih Mitra Teknologi yang Tepat

Tidak semua perusahaan perlu membangun solusi AI dari nol, yang bisa sangat mahal dan memakan waktu. Saat ini, pasar telah dipenuhi dengan berbagai platform dan alat AI siap pakai (off-the-shelf) yang dapat diintegrasikan ke dalam alur kerja yang sudah ada. Platform ini seringkali menawarkan solusi untuk masalah umum seperti analisis data, otomatisasi pemasaran, atau layanan pelanggan melalui chatbot.

Memanfaatkan alat yang sudah ada dapat secara signifikan mempercepat waktu implementasi dan mengurangi biaya pengembangan. Bagi perusahaan yang membutuhkan solusi yang lebih terintegrasi dan komprehensif, memilih mitra teknologi yang tepat adalah kuncinya. Carilah penyedia yang tidak hanya menawarkan teknologi, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang industri Anda dan dapat memberikan dukungan strategis.

Platform modern seperti sistem ERP yang sudah dilengkapi dengan kapabilitas AI (AI-native) bisa menjadi pilihan ideal, karena platform ini menyatukan data dari seluruh bisnis dan menyediakan alat AI dalam satu ekosistem terpadu. Inovasi seperti integrasi ERP dan ChatGPT menunjukkan potensi besar dari platform terpadu ini, yang dapat menjadi fondasi kokoh untuk transformasi digital berbasis AI di perusahaan Anda.

Kelola Operasional Bisnis Anda dengan Software AI-Native ERP ScaleOcean

Kelola Operasional Bisnis Anda dengan Software AI-Native ERP ScaleOceanMenghadapi tantangan dalam implementasi AI, bermulai dari kebutuhan data yang terpusat hingga otomatisasi proses yang kompleks. Di sinilah peran software ERP modern menjadi krusial. Software ERP ScaleOcean dapat membantu untuk menjawab tantangan tersebut dan membantu perusahaan Anda memanfaatkan kekuatan AI secara maksimal.

ScaleOcean bukan sekadar sistem ERP yang ditambahkan fitur AI, melainkan software yang dibangun dari dasar dengan kecerdasan buatan sebagai intinya. Hal ini memastikan bahwa setiap modul, mulai dari keuangan, manajemen inventaris, penjualan, rantai pasokan, hingga sumber daya manusia, telah dioptimalkan dengan kemampuan analitik dan prediktif.

Menjawab tantangan efisiensi, modul otomatisasi cerdas ScaleOcean mampu mengambil alih tugas-tugas rutin yang memakan waktu, seperti rekonsiliasi faktur, penjadwalan produksi, dan pengelolaan pesanan. Hal ini sejalan dengan kebutuhan bisnis untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi human error.

Proses analisis data prediktif yang canggih ini memungkinkan perusahaan Anda untuk tidak hanya reaktif terhadap kondisi pasar, tetapi juga proaktif untuk mendorong pertumbuhan dan efisiensi bisnis anda di masa depan. Jadwalkan segera demo gratis dan konsultasi dengan tim ahli kami untuk mengetahui bagaimana software ERP ScaleOcean dapat membantu bisnis anda.

Kesimpulan

Kecerdasan Buatan (AI) telah membuktikan dirinya sebagai kekuatan transformatif yang tak terhindarkan dalam dunia bisnis modern. Dari meningkatkan efisiensi operasional melalui otomatisasi, memberdayakan pengambilan keputusan berbasis data, hingga menciptakan pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi, manfaat AI sangat luas dan nyata.

Adopsi teknologi AI untuk bisnis bukan lagi sebuah kemewahan, melainkan sebuah kebutuhan strategis untuk bertahan dan unggul dalam persaingan pasar yang semakin ketat. Perusahaan di Indonesia yang proaktif dalam mengadopsi AI akan memiliki posisi yang lebih baik untuk berinovasi dan bertumbuh secara berkelanjutan. Namun, Anda tidak perlu menghadapinya sendirian.

Dengan software ERP ScaleOcean, bisnis Anda bisa mempercepat adopsi AI dengan fondasi data yang kuat dan alat analitik yang canggih. Masa depan bisnis adalah cerdas, dan saatnya Anda mengambil langkah pertama menuju transformasi tersebut. Jadwalkan demo gratis dan konsultasi dengan tim ahli kami untuk memulai transformasi digital Anda hari ini.

FAQ:

1. Apa saja AI yang dapat digunakan dalam dunia bisnis?
  • Asisten Virtual, AI yang dapat kamu temukan di Smartphone.
  • ChatBot, AI yang Online 24 Jam Tanpa Hari Libur.
  • AI Menganalisis Permintaan Produk untuk Mengoptimalkan Penjualan.
  • Sistem AI Mampu Mendeteksi Penipuan.
2. Di bidang bisnis manakah AI digunakan?

AI dapat diterapkan di berbagai bidang bisnis seperti akuntansi dan keuangan, layanan pelanggan, perekrutan, keamanan siber, penjualan dan pemasaran, rantai pasokan dan logistik, operasi teknologi informasi (TI), dan hukum.

3. Apa fungsi utama dari teknologi AI dalam bisnis?

AI dapat digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan berulang dalam proses bisnis, seperti pemrosesan faktur, manajemen inventaris, dan perencanaan produksi.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap