Dalam industri manufaktur, dua aspek yang sangat penting untuk menjalankan operasional sehari-hari adalah pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi. Secara umum. pengelolaan permintaan adalah proses memahami, meramal, dan mengelola permintaan pelanggan untuk produk atau jasa. Sementara itu, perencanaan produksi adalah langkah untuk menentukan output produksi optimal yang harus dicapai perusahaan dalam jangka waktu tertentu, terutama dalam pengembangan produk.
Keduanya tidak hanya mempengaruhi efisiensi bisnis dan produktivitas, tetapi juga hasil akhir dan kepuasan pelanggan. Memahami dan menerapkan strategi yang tepat dalam proses ini dapat menunjang keberhasilan perusahaan di tengah kompetisi bisnis yang semakin ketat. Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut tentang konsep keduanya dan strategi terbaik untuk menerapkan pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi di industri manufaktur.
1. Konsep Pengelolaan Permintaan
Pengelolaan permintaan atau demand management merupakan konsep penting yang perlu diperhatikan pada operasional bisnis, begitu juga industri manufaktur. Prinsip dasarnya adalah mencapai keseimbangan antara permintaan pasar dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan tersebut. Faktor-faktor seperti kebutuhan pelanggan, tren pasar, musim, dan variabel ekonomi lainnya dapat mempengaruhi permintaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu merespons perubahan ini secara efisien dan efektif.
Salah satu aspek penting dalam pengelolaan permintaan adalah peramalan, yaitu proses memperkirakan permintaan masa depan berdasarkan data historis dan analisis tren. Peramalan yang akurat dapat membantu perusahaan merencanakan produksi, menentukan kebutuhan persediaan, dan mengatur distribusi produk. Namun, peramalan selalu melibatkan tingkat ketidakpastian, jadi penting untuk mempertimbangkan kemungkinan kesalahan dan fluktuasi dalam proses peramalan.
Demand management juga mencakup pemahaman mendalam tentang perilaku dan preferensi pelanggan. Melalui pemahaman ini, industri manufaktur dapat merespons lebih baik terhadap perubahan permintaan dan mempersiapkan strategi yang tepat untuk memenuhinya. Misalnya, jika perusahaan paham bahwa permintaan produk tertentu meningkat selama musim yang spesifik, mereka dapat merencanakan produksi dan persediaan sesuai dengan pola tersebut.
2. Konsep Perencanaan Produksi
Kegiatan perencanaan produksi atau production planning adalah proses strategis yang digunakan oleh industri manufaktur untuk menentukan volume dan waktu produksi yang optimal. Tujuan perencanaan produksi adalah untuk memastikan bahwa produksi dapat berjalan lancar dan efisien, memenuhi permintaan pelanggan secara tepat waktu, serta meminimalkan biaya produksi dan penyimpanan. Proses ini melibatkan berbagai faktor, termasuk perkiraan permintaan, kapasitas produksi, dan ketersediaan bahan baku.
Berdasarkan peramalan permintaan sebelumnya, industri manufaktur dapat merencanakan berbagai aspek produksi, seperti penjadwalan kerja, pembelian bahan baku, dan pengelolaan inventory. Bagian penting dari proses ini adalah menyesuaikan produksi dengan permintaan, untuk mencegah kelebihan barang yang dapat mengakibatkan biaya penyimpanan yang tinggi. Atau bahkan under production yang dapat mengakibatkan kehilangan penjualan.
Selain itu, production planning juga melibatkan penentuan metode dan teknologi produksi yang akan digunakan. Perusahaan perlu memilih jenis perencanaan produksi yang sesuai. Misalnya produksi batch, produksi kontinu, atau produksi just-in-time. Tergantung pada jenis produk, permintaan pasar, dan sumber daya yang tersedia. Pilihan metode ini dapat berdampak signifikan terhadap efisiensi bisnis dan biaya produksi.
3. Mengapa Keduanya Penting di Manufaktur?
Pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi adalah elemen kunci dalam industri manufaktur yang berdampak pada efisiensi, keuntungan, dan kepuasan pelanggan. Kita ambil contoh perencanaan produksi pada PT Astra Honda Motor (AHM), produsen sepeda motor terkemuka di Indonesia. AHM sebagai perusahaan yang menghasilkan berbagai model sepeda motor perlu meramalkan permintaan dan merencanakan produksi secara akurat untuk memastikan operasional yang lancar.
Misalnya, pada tahun 2022 AHM memperkirakan akan menjual sekitar 5,3 juta unit sepeda motor. Untuk memenuhi permintaan ini, AHM perlu merencanakan produksi dengan hati-hati, memastikan bahwa perusahaan memiliki kapasitas produksi yang cukup, bahan baku, dan tenaga kerja yang tersedia. Jika gagal dalam merencanakan produksi dengan baik, perusahaan ini bisa jadi tidak dapat memenuhi permintaan, yang akan berdampak pada kurangnya penjualan dan mengganggu reputasi di pasar.
Namun, jika AHM memperkirakan permintaan yang terlalu tinggi, misalnya 5,5 juta unit, perusahaan ini justru akan memiliki persediaan yang berlebih. Hal ini akan menimbulkan biaya penyimpanan yang tinggi dan dapat mengurangi laba. Andaikan setiap unit sepeda motor memiliki biaya penyimpanan sebesar Rp 1 juta per bulan, kelebihan persediaan sebanyak 200.000 unit akan menimbulkan biaya penyimpanan tambahan sebesar Rp 200 miliar per bulan.
Oleh karena itu, pengelolaan kedua aspek tersebut sangat penting dalam operasional industri manufaktur. Manfaat perencanaan dan pengendalian produksi yang efisien sangat besar terutama bagi perusahaan dengan skala nasional. Di antaranya dapat memaksimalkan penjualan, mengurangi biaya operasional, dan mempertahankan reputasi merek di mata konsumen.
4. Strategi yang Bisa Digunakan
Strategi yang tepat dalam pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi dapat membantu industri manufaktur mencapai efisiensi operasional. Berikut ini beberapa strategi penting yang bisa digunakan.
a. Memperkirakan Permintaan dengan Akurat
Proses ini melibatkan penggunaan data historis dan analisis tren untuk memprediksi permintaan masa depan. Metode peramalan yang tepat dapat membantu industri manufaktur merencanakan produksi dan pengelolaan persediaan, memaksimalkan penjualan, dan menghindari biaya penyimpanan yang tidak perlu. Namun, penting untuk diingat bahwa peramalan selalu melibatkan tingkat ketidakpastian. Oleh karena itu, industri manufaktur harus selalu siap untuk menyesuaikan rencana berdasarkan perubahan.
b. Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan adalah strategi lainnya yang dapat dicoba dalam pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi. Proses ini melibatkan pelacakan dan pengendalian jumlah persediaan yang dimiliki perusahaan untuk memastikan bahwa mereka dapat memenuhi permintaan tanpa memiliki terlalu banyak stok yang justru menambah biaya.
c. Menyesuaikan Harga & Promosi
Menyesuaikan harga dan promosi adalah cara lain untuk mengelola permintaan. Misalnya, perusahaan dapat meningkatkan permintaan ketika sepi pembeli dengan menawarkan diskon atau promosi. Sedangkan saat permintaan tinggi, perusahaan bisa menaikkan harga untuk mengoptimalkan profit.
Namun, perlu dipahami bahwa untuk menyesuaikan strategi harga dan promosi diperlukan riset mendalam tentang pasar dan pelanggan. Analisis data pelanggan dan marketing research dapat memberikan insight berharga tentang bagaimana harga dan promosi mempengaruhi permintaan.
d. Merencanakan Kapasitas
Proses ini melibatkan penentuan kapasitas produksi maksimum yang dapat dicapai perusahaan dalam jangka waktu tertentu, dan menyesuaikannya dengan permintaan yang ada. Tujuan merencanakan kapasitas yang tepat adalah memastikan bahwa industri manufaktur memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi permintaan tanpa over produksi atau under produksi.
e. Lean Manufacturing
Lean manufacturing adalah pendekatan yang berfokus pada pengurangan pemborosan dalam proses produksi. Prinsip utamanya adalah mengidentifikasi dan menghilangkan aktivitas yang tidak menambah nilai bagi pelanggan, seperti waktu tunggu, proses tambahan yang tidak perlu, dan produksi berlebih yang tidak sesuai permintaan. Dengan menerapkan prinsip ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas produksi, serta merespons lebih cepat terhadap perubahan dalam permintaan dan mengurangi biaya produksi.
f. Gunakan Teknologi ERP
Sistem enterprise resource planning (ERP) merupakan teknologi canggih yang dapat membantu dalam pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi. ERP adalah sistem perangkat lunak yang mengintegrasikan berbagai proses bisnis, termasuk manajemen persediaan, perencanaan produksi, dan penjualan dalam satu platform terpusat.
Implementasi ERP memungkinkan industri manufaktur untuk memiliki visibilitas dan kontrol yang lebih baik atas operasionalnya. Sebagai contoh, perusahaan dapat melihat secara real-time berapa banyak stok yang tersedia, permintaan yang ada, dan banyak produk yang perlu dibuat. Dengan teknologi ini, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dan cepat tentang produksi dan strategi manajemen persediaan yang paling tepat.
5. Kesimpulan
Pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi adalah dua aspek penting dalam industri manufaktur. Proses ini secara signifikan mempengaruhi efisiensi, keuntungan, dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, penggunaan strategi yang tepat seperti meramalkan permintaan dengan akurat, penyesuaian harga dan promosi, perencanaan kapasitas, hingga penerapan teknologi canggih ERP dapat meningkatkan operasional dan hasil akhir perusahaan.
Perlu dukungan ERP yang telah terbukti kualitasnya? ERP Manufacture ScaleOcean adalah pilihan yang tepat. Dengan kemampuan mengintegrasikan berbagai proses bisnis dalam satu platform terpusat serta dilengkapi fitur analisis data, produk kami bisa menjadi solusi terbaik untuk industri manufaktur dalam mengoptimalkan pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi. Hubungi tim kami dan buktikan bagaimana teknologi kami dapat membantu Anda mencapai efisiensi dan produktivitas yang lebih baik!