Inventory Valuation: Pengertian, Tujuan, Metode & Strategi

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Dalam mengelola persediaan dan stok di perusahaan, banyak strategi yang bisa dilakukan, salah satunya inventory valuation. Proses ini digunakan dalam menentukan nilai persediaan yang dimiliki perusahaan pada akhir periode akuntansi.

Metode ini penting diterapkan dalam pengelolaan persediaan, terutama bagi perusahaan yang sering kali mengalami masalah seperti overstock dan stock out karena tidak memiliki data nilai yang jelas dan perputaran barang yang tidak akurat.

Maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk melakukan pengelolaan dengan inventory valuation agar mendapatkan gambaran akurat mengenai aset yang tersimpan di gudang. Di artikel ini akan diuraikan secara lengkap mengenai pengertian inventory valuation, fungsi, tujuan, dan lainnya. Pahami selengkapnya di sini!

starsKey Takeaways
  • Inventory valuation adalah proses penentuan nilai moneter persediaan yang belum terjual, memengaruhi neraca serta perhitungan harga pokok penjualan (COGS) untuk laporan keuangan
  • Tujuan inventory valuation untuk menyajikan laporan yang akurat, menentukan COGS, mendukung pengambilan keputusan, memenuhi standar akuntansi, dan mengetahui nilai aset yang sesungguhnya.
  • 10 metode inventory valuation meliputi: FIFO, LIFO, Weighted Average, Specific Identification, dan Moving Average Cost, yang disesuaikan dengan karakteristik bisnis perusahaan.
  • Software inventory ScaleOcean menyediakan solusi terintegrasi untuk mengelola inventory valuation secara akurat, real-time, dan sesuai standar akuntansi, yang mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang.

Coba Demo Gratis

requestDemo

Apa itu Inventory Valuation

Inventory valuation adalah proses penentuan nilai moneter terkait persediaan perusahaan yang belum terjual di akhir periode akuntansi. Proses ini penting dalam penyusunan laporan keuangan karena memengaruhi neraca serta perhitungan harga pokok penjualan (COGS).

Proses inventory valuation ini berkaitan dengan HPP karena metode yang dipilih akan mempengaruhi laba bersih yang dicatat perusahaan. Hal ini membuat inventory valuation dapat membantu perusahaan mengetahui nilai riil dari barang yang belum terjual.

Hal ini juga akan memberikan laporan keuangan akurat yang menggambarkan kondisi aset secara lebih transparan dan akurat. Untuk mengoptimalkannya, Anda bisa menggunakan sistem inventory yang optimal agar memudahkan proses pergerakan barang dan pemantauan real-time.

Tujuan Inventory Valuation

Inventory valuation memiliki peran penting dalam proses akuntansi dan pengambilan keputusan bisnis. Dengan metode yang tepat, perusahaan dapat memastikan nilai persediaan tercatat secara akurat dan sesuai standar akuntansi. Selain itu, proses ini dapat membantu berbagai aspek strategis yang berkaitan dengan keuangan, operasional, dan perencanaan bisnis.

Berikut beberapa tujuan utama dilakukannya penilaian inventory, diantaranya:

1. Menyajikan Laporan Keuangan yang Akurat

Inventory valuation bertujuan memberikan data nilai persediaan yang akurat untuk dicantumkan dalam laporan keuangan. Penilaian ini memengaruhi neraca dan laporan laba rugi, sehingga perusahaan dapat menyajikan kondisi keuangan yang sebenarnya.

Tanpa penilaian yang akurat, laporan keuangan bisnis ini juga akan menyesatkan pemangku kepentingan terkait nilai aset dan profitabilitas bisnis.

2. Menentukan Harga Pokok Penjualan (COGS)

Tujuan lainnya yaitu memastikan perhitungan harga pokok penjualan (COGS) lebih akurat dan sesuai standar akuntansi. Dengan metode inventory valuation, perusahaan dapat mengidentifikasi biaya barang yang telah dijual berdasarkan urutan masuknya stok.

Data dari penilaian inventory ini akan memengaruhi besarnya laba atau rugi yang dicatat dalam laporan keuangan perusahaan.

3. Mendukung Pengambilan Keputusan Bisnis

Inventory valuation memberikan data akurat mengenai nilai stok, sehingga memudahkan manajemen membuat keputusan strategis. Informasi ini membantu perusahaan merencanakan pembelian, mengelola manajemen inventory, mengelola produksi, hingga mengatur strategi penjualan.

Dengan data persediaan dan stok yang akurat, perusahaan dapat meminimalkan risiko overstock maupun kekurangan stok di masa depan.

4. Memenuhi Standar Akuntansi dan Audit

Proses penilaian inventory juga bertujuan untuk memastikan perusahaan mematuhi standar akuntansi yang berlaku, baik lokal maupun internasional.

Dengan metode penilaian yang tepat, perusahaan lebih mudah dalam proses audit keuangan karena data yang disajikan jelas, transparan, dan terstandarisasi. Hal ini juga meningkatkan kredibilitas laporan keuangan di mata pihak eksternal.

5. Mengetahui Nilai Aset yang Sesungguhnya

Tujuan inventory valuation lainnya adalah membantu perusahaan mengetahui nilai riil dari aset persediaan yang dimiliki. Buku inventaris barang biasanya menjadi acuan utama untuk memastikan data aset yang digunakan akurat. Data ini penting untuk memproyeksikan arus kas, memantau kondisi keuangan, dan mempersiapkan strategi bisnis di masa mendatang.

Dengan mengetahui nilai aktual persediaan, perusahaan dapat lebih akurat dalam menilai kekuatan aset yang mendukung operasional bisnis. Untuk mempermudah proses ini, pembuatan laporan gudang barang yang detail dan terstruktur sangat membantu dalam memantau pergerakan dan kondisi stok secara akurat.

Fungsi Inventory Valuation

Fungsi Inventory Valution

Inventory valuation berdampak pada profitabilitas bisnis, kondisi keuangan perusahaan, serta peluang untuk memperoleh pinjaman. Melalui penilaian yang akurat, perusahaan dapat memastikan laporan keuangan tersusun dengan benar, laba dihitung secara tepat, dan kewajiban pajak terkelola sesuai aturan.

Berikut ini fungsi utama inventory valuation di perusahaan, diantaranya:

1. Pelaporan Keuangan

Pengendalian persediaan yang akurat memiliki peran penting dalam menyusun laporan keuangan yang kredibel dan sesuai standar akuntansi. Nilai persediaan yang benar akan tercermin pada neraca dan memengaruhi laporan laba rugi.

Dengan begitu, perusahaan dapat memberikan gambaran yang jelas kepada investor, pemegang saham, dan pihak lain terkait kondisi keuangannya.

2. Profitabilitas

Inventory valuation berpengaruh langsung terhadap perhitungan harga pokok penjualan (HPP), yang pada akhirnya memengaruhi laba bersih perusahaan. Metode penilaian yang dipilih akan menentukan seberapa besar biaya persediaan dicatat.

Hasilnya, data profitabilitas yang ditampilkan dalam laporan keuangan akan lebih akurat dan membantu perusahaan dalam mengevaluasi kinerja bisnis.

3. Perpajakan

Penilaian inventaris juga memengaruhi besarnya kewajiban pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Nilai HPP yang lebih tinggi akan menurunkan laba kena pajak, sedangkan nilai HPP yang rendah akan meningkatkan laba kena pajak.

Oleh karena itu, perusahaan perlu memilih metode penilaian yang sesuai agar pelaporan pajak tetap akurat dan mematuhi peraturan yang berlaku.

4. Aplikasi Pinjaman

Penilaian persediaan menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh lembaga keuangan saat menilai kelayakan pemberian pinjaman. Inventaris yang tercatat akurat mencerminkan kekuatan aset perusahaan, sehingga memengaruhi penilaian risiko kredit.

Dengan nilai persediaan yang jelas, pemberi pinjaman lebih percaya diri dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan membayar kembali pinjaman.

10 Metode Inventory Valuation

Dalam proses inventory valuation, terdapat beberapa metode yang bisa Anda pilih sesuai dengan karakteristik bisnis dan jenis barang yang dikelola. Setiap metode memiliki cara kerja dan tujuan berbeda, namun semuanya bertujuan menghasilkan data nilai persediaan yang akurat untuk kepentingan laporan keuangan dan pengambilan keputusan.

Beberapa metode yang umum digunakan adalah metode FIFO, FEFO, LIFO, average, dan lainnya yang masing-masing memiliki keunggulan tersendiri tergantung pada kebutuhan perusahaan. Berikut penjelasan masing-masing metode yang umum digunakan dalam penilaian inventory:

1. First-In, First-Out (FIFO)

Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali masuk ke gudang akan menjadi barang pertama yang dijual atau digunakan. Dengan metode ini, persediaan akhir akan mencerminkan harga terbaru, sedangkan harga pokok penjualan dihitung dari stok yang lebih lama.

FIFO menjadi metode yang banyak dipilih perusahaan di berbagai industri karena dapat memberikan gambaran kondisi stok yang lebih realistis, terutama untuk barang yang memiliki masa simpan terbatas.

2. Last-In, First-Out (LIFO)

LIFO menerapkan prinsip bahwa barang terakhir yang masuk ke gudang akan menjadi yang pertama dijual. Dalam metode ini, harga pokok penjualan berasal dari pembelian terbaru, sedangkan persediaan akhir diambil dari stok lama.

Metode ini LIFO (Last-In, First-Out) umumnya digunakan oleh perusahaan yang ingin menekan laba kena pajak di masa inflasi karena HPP yang dicatat lebih tinggi.

3. Weighted Average Cost

Metode Weighted Average Cost menjadi metode yang menghitung nilai persediaan dan harga pokok penjualan berdasarkan rata-rata biaya pembelian seluruh persediaan. Setiap unit dianggap memiliki harga yang sama, yaitu hasil dari total biaya persediaan dibagi total unit.

Metode ini Weighted Average Cost ini lebih cocok bagi perusahaan yang menjual produk serupa dalam jumlah besar dan sulit membedakan biaya per unit secara spesifik. Selain itu, penggunaan metode ini juga membantu mencegah masalah seperti overstock, yang dapat terjadi jika persediaan tidak dikelola dengan baik.

4. Specific Identification

Specific Identification menetapkan nilai persediaan berdasarkan harga beli aktual masing-masing unit. Metode ini digunakan ketika barang memiliki nilai yang signifikan atau spesifikasi unik, seperti kendaraan, alat berat, atau barang mewah. Dengan metode ini, setiap unit barang dapat ditelusuri langsung dari pembelian hingga penjualan.

5. Perpetual LIFO

Perpetual LIFO atau LIFO permanen adalah variasi dari metode LIFO yang menghitung harga pokok penjualan secara real-time, setiap kali transaksi terjadi. Metode ini memberikan gambaran lebih akurat tentang pergerakan biaya selama periode akuntansi berjalan.

Metode LIFO permanen ini biasanya diterapkan oleh perusahaan yang mengandalkan teknologi canggih seperti sistem inventory otomatis yang terus memantau stok dan biaya masuk.

6. Net Realizable Value

Net Realizable Value adalah metode penilaian persediaan berdasarkan estimasi harga jual dikurangi biaya penyelesaian dan penjualan. Metode ini umumnya digunakan ketika nilai pasar barang turun di bawah biaya perolehannya. Dengan metode ini, perusahaan dapat menghindari pencatatan nilai aset yang melebihi potensi pendapatan riil dari penjualan.

7. Specific Cost Method

Specific Cost Method menetapkan nilai persediaan sesuai dengan biaya perolehan yang spesifik pada masing-masing unit. Biasanya digunakan dalam industri dengan produk kustom atau proyek khusus. Metode ini memungkinkan perusahaan mengaitkan langsung biaya spesifik ke item terkait, sehingga perhitungan HPP lebih akurat.

9. Standard Cost Method (Metode Harga Standar)

Standard Cost Method menggunakan harga pokok yang ditetapkan sebelumnya, bukan berdasarkan biaya aktual. Harga ini didasarkan pada estimasi rata-rata biaya historis atau perkiraan biaya produksi masa depan. Metode ini membantu perusahaan dalam perencanaan anggaran, pengendalian biaya, dan evaluasi efisiensi operasional secara lebih konsisten

9. LIFO-IP (LIFO Interperiod Tax Allocation)

LIFO-IP adalah metode khusus yang memanfaatkan prinsip LIFO untuk tujuan perpajakan, dengan melakukan penyesuaian antar periode. Metode ini membantu perusahaan menstabilkan laba kena pajak dari fluktuasi biaya inventaris. Biasanya digunakan oleh perusahaan besar yang ingin merencanakan kewajiban pajak lebih strategis dari tahun ke tahun.

10. Moving Average Cost (MAC)

Moving Average Cost adalah metode inventory valuation untuk menghitung rata-rata biaya persediaan yang terus diperbarui setiap kali ada pembelian baru. Setelah pembelian dilakukan, biaya rata-rata per unit akan dihitung ulang berdasarkan total biaya persediaan yang baru dan total jumlah unit yang tersedia.

Moving Average Cost lebih sering dipakai oleh perusahaan yang menggunakan sistem perpetual inventory karena memberikan data yang lebih real-time dibanding metode rata-rata periodik.

Untuk mengoptimalkan metode-metode ini, Anda bisa menggunakan retail inventory management software terbaik ScaleOcean, yang dapat mengoptimalkan proses inventory valuation dengan menyediakan data stok secara real-time, otomatisasi pencatatan keluar-masuk barang, dan integrasi dengan sistem akuntansi.

Implementasi software ini dapat membantu perusahaan Anda dalam menghitung nilai persediaan secara akurat dengan berbagai metode yang sesuai kebutuhan bisnis, mulai dari FIFO, LIFO, hingga average cost, sekaligus meminimalkan risiko human error.

Warehouse

Strategi Pengelolaan Inventory Valuation

Mengelola inventory valuation tidak hanya soal memilih metode yang tepat, tetapi juga bagaimana perusahaan menerapkan strategi agar penilaian persediaan berjalan akurat dan konsisten. Dengan strategi yang baik, perusahaan dapat menjaga keakuratan laporan keuangan, meningkatkan efisiensi operasional, dan meminimalkan risiko kesalahan pencatatan.

Ada beberapa strategi stock control valuation yang bisa Anda lakukan di perusahaan agar prosesnya dapat optimal, yaitu sebagai berikut:

1. Menentukan Metode yang Konsisten

Perusahaan harus memilih metode inventory valuation yang paling sesuai dengan jenis bisnis dan karakter produk. Salah satu metode yang dapat mendukung efisiensi adalah inventory pooling, yang menggabungkan stok dari beberapa lokasi untuk mengoptimalkan pengelolaan persediaan. Setelah metode dipilih, konsistensi menjadi kunci agar laporan keuangan tetap akurat dan memudahkan proses audit. Perubahan metode sebaiknya dihindari kecuali benar-benar diperlukan dan disertai penjelasan yang jelas.

2. Memanfaatkan Sistem Manajemen Persediaan

Penggunaan software inventory terbaik akan sangat membantu dalam memantau pergerakan stok secara real-time. Sistem ini mempermudah proses pencatatan, pelacakan, dan perhitungan inventory valuation.

Anda bisa menggunakan software inventory ScaleOcean yang menyediakan integrasi ke berbagai fungsi bisnis, mulai dari produksi, distribusi, hingga supply chain, sehingga Anda bisa mengakses data pengelolaan persediaan secara menyeluruh.

Dengan data yang akurat, perusahaan dapat meminimalkan risiko kesalahan pencatatan dan menjaga nilai persediaan tetap sesuai kondisi aktual.

3. Melakukan Audit Persediaan Secara Berkala

Audit stok secara rutin membantu memastikan keakuratan data antara catatan sistem dan kondisi fisik barang di gudang. Audit ini juga dapat mengidentifikasi barang rusak, hilang, atau usang lebih awal. Dengan begitu, penilaian inventaris akan lebih mencerminkan kondisi sebenarnya dan meminimalkan potensi kerugian.

4. Menyusun Kebijakan Pengelolaan Stok yang Jelas

Perusahaan perlu memiliki kebijakan pengelolaan stok yang jelas, mulai dari penerimaan barang, penyimpanan, hingga distribusi. Dengan SOP yang terstruktur, pergerakan barang akan lebih terkontrol, sehingga data untuk inventory valuationholding cost inventaris, seperti , selalu akurat. Kebijakan ini juga mempermudah proses evaluasi kinerja gudang.

Penting juga untuk mengelola manajemen inventaris ritel yang efektif membantu perusahaan dalam menjaga kelancaran alur pengelolaan stok dan memastikan akurasi data inventaris.

5. Memisahkan Stok Usang atau Rusak

Pemisahan stok yang sudah usang, rusak, atau tidak layak jual perlu dilakukan secara berkala. Hal ini penting agar penilaian persediaan tidak mencampurkan stok aktif dengan barang yang sudah tidak bernilai ekonomi. Dengan memisahkan stok ini, perusahaan dapat lebih akurat menghitung nilai riil persediaan akhir.

Selain itu, memahami arti inventory aging yaitu analisis usia persediaan membantu perusahaan mengetahui stok mana yang sudah lama tersimpan dan membutuhkan tindakan khusus.

6. Menyesuaikan Nilai dengan Pasar (Market Adjustment)

Perusahaan perlu melakukan penyesuaian nilai persediaan jika harga pasar turun di bawah biaya perolehan. Penyesuaian ini dilakukan agar laporan keuangan mencerminkan nilai riil persediaan dan tidak menyesatkan pemangku kepentingan. Strategi ini juga sejalan dengan prinsip konservatif dalam akuntansi.

7. Mengoptimalkan Perputaran Persediaan

Mengelola inventory turnover dengan baik akan membantu menjaga nilai persediaan tetap optimal. Barang yang cepat berputar mengurangi risiko penurunan nilai atau usang. Dengan perputaran yang sehat, penilaian inventaris akan lebih akurat karena barang yang tersisa di akhir periode benar-benar mencerminkan nilai aktual.

Contoh Inventory Valuation

Contoh Inventory Valuation

Untuk memahami lebih mendalam mengenai aspek ini, di sini akan diuraikan contoh inventory valuation, dan bagaimana metode ini diterapkan dalam situasi nyata di perusahaan. Pahami contoh studi kasus penilaian persediaan berikut ini!

Diketahui bahwa sebuah perusahaan elektronik memiliki stok 1.000 unit komponen pada awal bulan, dengan harga pembelian Rp50.000 per unit. Di tengah bulan, perusahaan membeli lagi 500 unit dengan harga Rp55.000 per unit. Pada akhir bulan, perusahaan menjual 1.200 unit dari total stok yang tersedia.

Perusahaan ini menggunakan metode penilaian persediaan menggunakan metode FIFO (First-In, First-Out), sehingga menghasilkan data berikut ini:

  • 1.000 unit pertama dihitung dengan harga Rp50.000
  • 200 unit berikutnya dihitung dengan harga Rp55.000

Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP):

(1.000 unit x Rp50.000) + (200 unit x Rp55.000) = Rp50.000.000 + Rp11.000.000 = Rp61.000.000

Kemudian sisa persediaan akhir dihasilkan dengan perhitungan berikut:

500 unit – 200 unit terpakai = 300 unit x Rp55.000 = Rp16.500.000

Dengan perhitungan ini, dihasilkan nilai HPP yang dilaporkan perusahaan sebesar Rp61.000.000, sedangkan nilai persediaan akhir sebesar Rp16.500.000. Dari perhitungan ini, dapat dipahami bagaimana proses inventory valuation menggunakan metode FIFO ini dapat mempengaruhi laporan keuangan, khususnya neraca persediaan akhir dan laporan laba rugi (HPP).

Anda juga dapat menggunakan perhitungan average inventory, yang membantu memberikan gambaran yang lebih stabil tentang nilai persediaan selama periode tertentu. Dari contoh penerapan inventory valuation ini, Anda bisa mendapatkan gambaran bagaimana proses ini mempengaruhi laporan keuangandan pengambilan keputusan bisnis.

Dengan memahami contoh perhitungan inventory valuation, Anda dapat melihat dampak langsung dari metode yang dipilih terhadap harga pokok penjualan, laba, dan nilai persediaan akhir.

Inventory Valuation Optimal dan Terintegrasi dengan Software ScaleOcean

Inventory Valuation Optimal dan Terintegrasi dengan Software ScaleOcean

Untuk mencapai penilaian inventory yang optimal, ScaleOcean software inventory dapat memberikan solusi terbaik yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola proses inventory valuation melalui sistem terintegrasi ke berbagai fungsi bisnis.

Mulai dari purchasing, produksi, hingga akuntansi bisa Anda akses dan kelola di satu sistem terpadu, sehingga memudahkan Anda memantau setiap pergerakan stok barang, dan sistem akan otomatis mencatat pergerakan tersebut secara akurat dan real-time.

Penggunaan software inventory terbaik dari ScaleOcean juga bisa diterapkan di berbagai jenis industri dengan berbagai skala bisnis dengan solusi kustomisasi yang canggih. Modul dan fitur ScaleOcean bisa Anda sesuaikan dengan berbagai kebutuhan bisnis secara mudah dan terkonfigurasi.

Anda bisa melakukan demo gratis dan konsultasi dengan tim profesional ScaleOcean untuk menyesuaikan sistem berdasarkan kebutuhan spesifik perusahaan Anda. Berikut ini beberapa fitur canggih yang ditawarkan ScaleOcean untuk mengoptimalkan inventory valuation:

  1. Pelacakan Akurat atas Stok: Fitur pemantauan stok barang masuk, keluar, serta stok opname, termasuk multi-location warehouse. Dengan data yang akurat dan terpusat, perhitungan nilai persediaan lebih valid karena tidak ada selisih fisik dengan data sistem.
  2. Manajemen Metode Penilaian Persediaan: Dapat mendukung berbagai metode persediaan, seperti FIFO, LIFO, dan Average Costing sesuai kebutuhan bisnis dan jenis barang yang dikelola.
  3. Multi-Warehouse: Menyediakan pengelolaan gudang multi-lokasi, sehingga penilaian nilai persediaan dapat dilakukan secara lebih granular berdasarkan lokasi, atau secara terpusat tergantung kebutuhan laporan.
  4. Integrasi Keuangan Otomatis: Setiap pergerakan inventaris secara otomatis akan mempengaruhi laporan keuangan, khususnya akun persediaan. Hal ini meminimalkan risiko kesalahan manual dalam pencatatan nilai stok yang mempengaruhi neraca dan laporan laba rugi.
  5. Fitur Reporting & Analytic: Menyediakan laporan nilai persediaan secara real-time yang sudah terintegrasi dengan laporan keuangan.

Dengan kemampuan dan fitur terbaiknya, software inventory ScaleOcean menjadi solusi dalam mengoptimalkan inventory valuation secara akurat melalui integrasi antar modul seperti purchasing, produksi, dan akuntansi yang berjalan real-time.

Dengan keunggulan utama seperti unlimited user, laporan real-time, dan integrasi antar cabang, proses valuasi stok menjadi lebih transparan, efisien, dan sesuai standar akuntansi, sehingga memudahkan pengambilan keputusan bisnis.

Kesimpulan

Inventory valuation memegang peran penting dalam menjaga akurasi laporan keuangan, menentukan laba, dan memantau kesehatan keuangan perusahaan. Dengan metode yang tepat, perusahaan dapat mengelola persediaan secara lebih efektif, meminimalkan risiko, dan meningkatkan pengambilan keputusan bisnis.

Untuk membantu proses ini, ScaleOcean menawarkan software inventory yang sudah terintegrasi dengan berbagai fungsi bisnis, memudahkan perusahaan melakukan penilaian persediaan secara akurat, real-time, dan sesuai standar akuntansi.

Solusi terbaik dari software inventory ScaleOcean, membuat pengelolaan persediaan menjadi lebih efisien, transparan, dan mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang. Segera lakukan demo gratisnya untuk dapatkan solusi terbaik dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda!

FAQ:

1. Apa itu inventory valuation?

Inventory valuation adalah proses menghitung nilai moneter dari stok atau persediaan barang yang dimiliki perusahaan. Proses ini sangat penting karena nilai tersebut akan dicatat sebagai aset di laporan keuangan dan digunakan untuk menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP). Penilaian yang akurat memastikan laporan keuangan mencerminkan kondisi bisnis yang sebenarnya.

2. Mengapa inventory valuation penting bagi perusahaan?

Penilaian inventaris yang tepat sangat krusial karena:
1. Penilaian Aset: Nilai inventaris adalah komponen utama dari aset lancar di neraca perusahaan.
2. Harga Pokok Penjualan (HPP): Nilai inventaris akhir digunakan untuk menghitung HPP, yang secara langsung memengaruhi laba kotor dan laba bersih.
3. Kepatuhan Akuntansi: Perusahaan harus mematuhi standar akuntansi yang berlaku untuk penilaian inventaris.
4. Pengambilan Keputusan: Informasi inventaris yang akurat menjadi dasar untuk keputusan strategis, seperti strategi penetapan harga dan perencanaan produksi.

3. Apa saja metode umum dalam inventory valuation?

Tiga metode paling umum yang digunakan untuk penilaian inventaris adalah:
1. FIFO (First-In, First-Out): Mengasumsikan barang yang pertama kali dibeli adalah yang pertama kali dijual.
2. LIFO (Last-In, First-Out): Mengasumsikan barang yang terakhir dibeli adalah yang pertama kali dijual (metode ini tidak diizinkan di beberapa standar akuntansi global).
3. Rata-rata Tertimbang (Weighted-Average): Menghitung nilai rata-rata dari semua barang yang tersedia untuk mendapatkan nilai per unit.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap