Pengelolaan manajemen inventory adalah hal penting yang harus dilakukan seluruh sektor bisnis, termasuk di toko ritel yang memiliki barang bervariasi dan harus dipantau secara menyeluruh. Manajemen inventaris ritel berperan penting, terutama bagi Anda yang seringkali mengalami stok berlebih atau kehabisan stok.
Dengan sistem inventory dalam proses ritel yang teratur, perusahaan dapat memastikan ketersediaan produk yang sesuai dengan permintaan pelanggan. Pengelolaan ini juga berperan besar dalam mengoptimalkan biaya, meminimalkan risiko kelebihan atau kekurangan stok, serta mendukung kelancaran operasional bisnis.
Pahami di sini untuk memahami keseluruhan aspek ini dan bagaimana cara kerjanya.
- Manajemen inventaris ritel adalah proses mengelola stok barang dagang dari penerimaan hingga penjualan untuk menjaga ketersediaan produk dan menekan biaya penyimpanan.
- Manfaat manajemen inventory ritel adalah memenuhi permintaan, mengoptimalkan biaya, meningkatkan efisiensi, mendukung pengambilan keputusan, mencegah kehabisan stok.
- Komponen manajemen inventory ritel meliputi: Peramalan permintaan, pemesanan stok, penerimaan dan penyimpanan barang, pencatatan stok, pengisian stok, pelaporan dan analisis.
- Software retail ScaleOcean menyediakan fitur real–time monitoring, integrasi omnichannel, dan notifikasi stok otomatis untuk membantu bisnis ritel mengelola inventaris secara optimal.
1. Apa itu Manajemen Inventaris Ritel
Manajemen inventaris ritel adalah proses pengelolaan dan pemantauan stok barang dagang untuk memastikan adanya ketersediaan untuk memenuhi tingkat permintaan yang beredar. SOP proses operasional ritel meliputi manajemen pesanan, peramalan, dan penyimpanan, sehingga cenderung dibantu dengan sistem inventaris.
Pengelolaan inventory system di industri ritel juga mencakup pencatatan, pemantauan, serta pengelolaan barang dari proses pembelian, penyimpanan, hingga penjualan. Dengan manajemen yang tepat, bisnis dapat menjaga keseimbangan antara permintaan pasar dan ketersediaan produk, serta mengoptimalkan efisiensi penjualan.
2. Manfaat Manajemen Inventaris Ritel yang Efektif

Manajemen inventaris adalah proses yang harus dikelola dengan baik karena memegang peran penting dalam keberlangsungan bisnis ritel. Tidak hanya berdampak pada kepuasan pelanggan, pengelolaan ini juga membantu bisnis mengoptimalkan biaya, meningkatkan efisiensi, hingga mendukung pengambilan keputusan yang lebih akurat.
Berikut penjelasan lengkap mengenai pentingnya manajemen inventaris ritel, diantaranya:
a. Peningkatan Profitabilitas
Manajemen inventaris ritel yang efektif dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya penyimpanan dan mencegah kerugian yang disebabkan oleh kelebihan atau kekurangan stok.
Dengan mengelola stok secara lebih efisien, bisnis dapat memastikan barang tersedia sesuai permintaan, meningkatkan penjualan, dan mengurangi biaya operasional yang tidak perlu, yang secara keseluruhan akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
b. Peningkatan Kepuasan Pelanggan
Proses ini dapat mengurangi kemungkinan pelanggan kecewa karena barang yang diinginkan tidak tersedia, mempercepat pengiriman, dan meningkatkan layanan pelanggan. Kepuasan yang tinggi mendorong loyalitas pelanggan dan transaksi berulang yang lebih rutin, memperkuat posisi bisnis di pasar.
c. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Manajemen inventaris dalam bisnis ritel yang efektif dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang kinerja produk dan tren penjualan, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Dengan data yang terperinci, bisnis ritel dapat mengidentifikasi produk yang laris, menganalisis perputaran stok, dan merencanakan pengadaan barang yang lebih strategis, sehingga membuat keputusan yang lebih terinformasi terkait pengelolaan inventaris dan perencanaan permintaan.
d. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Sistem inventaris dalam proses ritel yang teratur membuat seluruh proses operasional berjalan lebih efisien. Pemesanan, penerimaan, dan pelacakan stok menjadi lebih mudah dan terstruktur. Proses yang rapi ini meminimalisir kesalahan manusia, mempercepat alur kerja, serta memudahkan tim gudang dan penjualan dalam mengelola barang.
e. Keunggulan Kompetitif
Manajemen inventaris ritel yang efisien juga memungkinkan perusahaan mudah dalam merespons perubahan pasar dengan lebih cepat dan lebih efektif. Hal ini memberi perusahaan keunggulan kompetitif dengan meningkatkan fleksibilitas dan kecepatan respon terhadap tren pasar.
f. Memenuhi Permintaan Pelanggan
Manajemen inventaris yang efektif memastikan setiap produk tersedia saat dibutuhkan pelanggan. Hal ini membantu bisnis menjaga kepuasan pelanggan karena mereka tidak akan kecewa akibat produk yang kosong.
Ketersediaan stok yang terjamin juga menurunkan risiko kehilangan peluang penjualan, sehingga membantu menjaga loyalitas pelanggan dan meningkatkan citra bisnis di mata konsumen.
g. Melancarkan Rantai Pasok
Manajemen inventaris ritel yang baik mendukung kelancaran rantai pasok retail secara menyeluruh. Dengan stok yang selalu terpantau, proses distribusi barang dari pemasok ke toko dapat berjalan tanpa hambatan.
Hal ini mempermudah koordinasi antar pihak yang terlibat, mulai dari supplier, gudang, hingga outlet. Alur yang lancar juga memastikan produk tersedia tepat waktu untuk memenuhi permintaan pasar. Untuk memantau ketepatan data stok, penting untuk memiliki lembar hasil opname barang inventaris yang mencatat hasil pemeriksaan secara akurat.
h. Mencegah Kehabisan Stok
Salah satu fungsi utama manajemen inventaris ritel adalah mencegah terjadinya kekosongan barang. Dengan pemantauan stok secara rutin dan sistematis, bisnis dapat mempersiapkan pemesanan ulang lebih cepat sebelum stok habis.
3. Langkah Pelaksanaan Manajemen Inventory Ritel
Untuk memastikan terwujudnya manfaat-manfaat di atas, proses retail inventory management perlu dilakukan secara sistematis. Berikut adalah enam langkah krusial untuk melaksanakan manajemen inventaris retail yang efektif:
- Membuat Catatan Terpusat Produk: Gunakan sistem tunggal untuk mengelola semua data dan detail produk.
- Menerima Barang: Verifikasi barang masuk terhadap PO. Pastikan jumlah dan kualitas stok akurat.
- Melacak Perubahan: Pantau pergerakan stok real-time, termasuk penjualan, transfer, dan retur.
- Demand Forecasting: Analisis data historis untuk memprediksi kebutuhan stok di masa mendatang.
- Menetapkan Ulang Pesanan: Otomatiskan pesanan pembelian saat stok mencapai titik pemesanan ulang (reorder point).
- Melakukan Audit Inventaris secara Rutin: Lakukan stock opname atau cycle counting untuk validasi fisik dan data.
4. Komponen Manajemen Inventory Ritel dan Cara Kerjanya
Manajemen inventory retail memiliki proses kerja yang terstruktur untuk memastikan stok selalu terkontrol dengan baik. Setiap tahap dalam sistem ini berperan penting untuk menjaga kelancaran operasional, mulai dari pencatatan barang masuk hingga pelacakan penjualan.
Berikut ini beberapa komponen utama retail inventory management dan cara kerjanya dalam mengoptimalkan persediaan barang retail, diantaranya:
a. Peramalan Permintaan
Peramalan permintaan melibatkan analisis data historis, tren pasar, dan faktor eksternal untuk memprediksi kebutuhan produk di masa depan. Dengan prediksi yang akurat, bisnis dapat menyesuaikan tingkat stok agar sesuai dengan permintaan pelanggan, menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan, dan meningkatkan efisiensi operasional.
b. Pemesanan Stok
Pemesanan stok menjadi komponen berikutnya yang bertujuan untuk memastikan ketersediaan produk di perusahaan ritel dengan menentukan waktu dan jumlah pembelian yang tepat.
Hal ini melibatkan perhitungan lead time pemasok, biaya penyimpanan, dan pola permintaan. Keputusan yang tepat dalam pemesanan mengurangi biaya penyimpanan dan meminimalkan risiko kehabisan stok.
c. Penerimaan dan Penyimpanan Barang
Proses pertama dimulai saat barang diterima dari pemasok. Setiap produk yang masuk akan diperiksa kualitas dan kuantitasnya sesuai pesanan. Setelah dipastikan sesuai, barang dicatat ke dalam sistem inventaris sebagai stok baru.
Tahap penerimaan barang ini penting untuk menjaga akurasi data sejak awal agar tidak terjadi kesalahan pencatatan yang memengaruhi stok berikutnya. Setelah diterima, barang disimpan sesuai kategori atau jenis produk di lokasi penyimpanan yang sudah ditentukan.
d. Pelacakan dan Pencatatan Stok
Setiap pergerakan barang, baik keluar maupun masuk, dapat dilacak dan dicatat secara real-time melalui sistem. Pemantauan stok ini memberikan gambaran akurat tentang jumlah barang yang tersedia.
Penggunaan sistem teknologi canggih seperti pemindai kode batang atau RFID digunakan untuk mencatat pergerakan barang secara otomatis. Hal ini membantu mengurangi kesalahan manusia, meningkatkan akurasi data, dan memastikan stok selalu terkontrol.
Anda juga bisa menggunakan aplikasi inventaris terbaik yang dapat memantau dan mencatat stok secara real–time, dan mengumpulkan seluruh datanya secara terpusat di satu sistem.
e. Pengisian Kembali Stok
Pengisian kembali stok atau pemesanan ulang adalah proses untuk memastikan produk selalu tersedia saat permintaan meningkat. Sistem pengisian ulang yang efisien mengatur titik pemesanan ulang dan mengotomatisasi pembelian berdasarkan data permintaan.
Ketika stok mencapai batas minimum, sistem akan memberi notifikasi untuk melakukan pemesanan ulang. Proses ini membantu bisnis menjaga ketersediaan barang secara konsisten tanpa kehabisan stok.
f. Pelaporan dan Analisis
Langkah terakhir dalam pengelolaan inventory dalam proses ritel adalah pembuatan laporan dan analisis data inventaris. Laporan ini akan menampilkan performa stok, perputaran barang, hingga tren penjualan.
Data tersebut sangat berguna bagi manajemen untuk mengambil keputusan strategis, mulai dari strategi pengadaan, promosi produk, hingga perencanaan stok jangka panjang agar lebih efisien dan menguntungkan.
Anda bisa menggunakan retail inventory management software, yang dapat membantu mengoptimalkan manajemen inventory ritel menyeluruh dengan fitur-fitur seperti pemantauan stok real-time, peramalan permintaan, dan integrasi dengan sistem penjualan.
Baca juga: Rekomendasi 12 Retail Inventory Management Software 2025
5. Tantangan dalam Manajemen Inventaris Ritel
Mengelola inventaris di bisnis ritel bukanlah tugas yang mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait akurasi data, pengendalian stok, hingga penyesuaian dengan kebutuhan pasar.
Jika tidak ditangani dengan baik, tantangan ini dapat berdampak langsung pada operasional dan profitabilitas bisnis. Terdapat beberapa tantangan utama dalam manajemen inventory retail, diantaranya:
a. Perbedaan Data Stok Fisik dan Sistem
Salah satu tantangan terbesar adalah ketidaksesuaian antara stok fisik dengan data di sistem. Masalah ini sering muncul akibat kesalahan pencatatan, kehilangan barang, atau kerusakan yang tidak tercatat.
Ketidaksesuaian ini akan mempersulit pemantauan stok, membuat keputusan bisnis tidak akurat, dan berisiko menimbulkan kekosongan atau kelebihan barang di kemudian hari. Untuk menghindari hal tersebut, memiliki daftar inventaris barang yang terperinci dan up–to–date sangat penting untuk memastikan konsistensi antara stok fisik dan data sistem.
Hal ini terutama penting karena overstocking dan stock out dapat berdampak pada arus kas perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian IHL Group, perusahaan di dunia mengalami kerugian sekitar $1.73 triliun Dollar setiap tahun dikarenakan kedua fenomena tersebut,
b. Perputaran Stok yang Tidak Seimbang
Tantangan lain adalah ketidakrataan perputaran barang, di mana ada produk yang cepat laku sementara yang lain menumpuk di gudang. Perputaran stok yang tidak seimbang membuat biaya penyimpanan membengkak, meningkatkan risiko barang rusak atau kadaluarsa, serta menghambat perputaran modal.
Hal ini biasanya terjadi karena kurangnya analisis data penjualan secara rutin. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan perlu melakukan inventory valuation untuk mengevaluasi nilai stok dan mengoptimalkan pengelolaan persediaan secara lebih efisien.
c. Ketergantungan pada Proses Manual
Beberapa bisnis ritel masih mengandalkan pencatatan manual yang rentan kesalahan. Proses ini memakan waktu, memperbesar risiko human error, dan menyulitkan pemantauan stok secara real-time.
Akibatnya, bisnis lebih lambat dalam merespons kebutuhan restock, mengatur promosi, atau mengelola stok dengan lebih efisien dan akurat. Untuk meningkatkan efisiensi, menggunakan sistem batch tracking dapat membantu bisnis melacak pergerakan produk secara lebih tepat dan real–time.
d. Kesulitan Mengelola Multi-Channel
Dalam era digital, banyak bisnis ritel menjual produk di berbagai channel seperti toko fisik, e-commerce, atau marketplace. Tantangan muncul saat pengelolaan stok antar channel tidak terintegrasi.
Hal ini dapat menimbulkan kelebihan pesanan, kesalahan pengiriman, atau kehabisan stok karena data tidak sinkron. Integrasi sistem menjadi solusi penting untuk mengatasi masalah ini.
e. Keterbatasan Analisis Data
Tidak semua bisnis memiliki sistem yang mampu memberikan data analisis akurat dan mendalam. Tanpa data yang jelas, pengambilan keputusan terkait pembelian, promosi, atau pengelolaan stok sering kali berdasarkan hanya pada perkiraan, bukan fakta aktual.
Terjadinya keterbatasan analisis data ini dapat menghambat perusahaan dalam memahami tren penjualan, kebutuhan pelanggan, dan pola pergerakan stok secara keseluruhan. Untuk itu, penerapan FSN analysis dapat membantu perusahaan untuk menganalisis kategori stok dan membuat keputusan yang lebih tepat.
6. Praktik Terbaik dalam Manajemen Inventaris Retail

Untuk mengoptimalkan pengelolaan stok secara optimal di bisnis ritel, Anda bisa menerapkan beberapa stategi dan praktik terbaik dalam proses manajemen inventory ritel. Pendekatan ini dapat membantu menjaga efisiensi operasional, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta memaksimalkan keuntungan.
Berikut ini beberapa strategi mengoptimalkan manajemen inventaris ritel yang perlu diterapkan, diantaranya:
a. Implementasikan Sistem Inventaris yang Efektif
Menggunakan software manajemen inventaris mempercepat dan mempermudah seluruh proses pengelolaan stok. Sistem ini mendukung otomatisasi, pelacakan real-time, hingga penyajian data analitik yang akurat.
Sistem tersebut membantu mengurangi kesalahan manusia, meningkatkan efisiensi, dan memungkinkan pemantauan tingkat inventaris dengan lebih akurat, sehingga perusahaan dapat mengelola stok secara lebih efektif dan responsif terhadap permintaan pasar.
b. ABC Analysis
Analisis ABC mengelompokkan item inventaris berdasarkan nilai dan tingkat kepentingannya, dengan kategori A mencakup barang nilai tinggi, B untuk barang nilai sedang, dan C untuk barang nilai rendah. Hal ini merupakan bentuk penerapan Pareto Principle (Corporate Finance Institute), di mana 20% barang berkontribusi terhadap 80% sales.
Dengan analisis persediaan, perusahaan dapat fokus mengelola stok barang yang paling bernilai dan penting, memastikan pengelolaan yang lebih efisien dan mengurangi risiko kehabisan stok untuk item kritis.
c. Optimalkan Pemenuhan Tepat Waktu
Strategi berikutnya perusahaan dapat mengoptimalkan pemenuhan tepat waktu dengan melibatkan pemesanan stok hanya ketika dibutuhkan, berdasarkan permintaan yang diprediksi.
Praktik terbaik dalam retail inventory management ini membantu mengurangi biaya penyimpanan yang tinggi dan menghindari penumpukan barang yang tidak terjual. Dengan pendekatan yang tepat, perusahaan dapat menjaga aliran kas tetap sehat dan mengurangi pemborosan akibat stok yang berlebihan.
d. Pantau dan Evaluasi Kinerja
Praktik berikunya dalam manajemen inventaris ritel adalah dengan melakukan audit inventory secara berkala, serta evaluasi kinerja sistem inventaris sangat penting untuk memastikan operasional berjalan dengan efisien.
Proses evaluasi ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan, seperti pengurangan kehilangan barang, pengelolaan stok yang lebih baik, atau penerapan teknologi baru, sehingga meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
e. Kelola Hubungan dengan Pemasok
Penting juga untuk membangun hubungan yang kuat dengan pemasok membantu memastikan pasokan barang yang lancar dan harga yang kompetitif dalam pengelolaan inventory ritel.
Dengan komunikasi yang terbuka dan kemitraan jangka panjang, perusahaan dapat mendapatkan kondisi yang lebih baik dalam hal harga, pengiriman tepat waktu, dan respon yang cepat terhadap perubahan permintaan, yang berkontribusi pada manajemen inventaris yang lebih efisien.
f. Manfaatkan Teknologi RFID
Penggunaan teknologi RFID untuk pelacakan inventaris memungkinkan proses yang lebih cepat dan akurat. Dengan tag RFID yang dipasang pada barang, perusahaan dapat melacak pergerakan stok secara otomatis, meminimalkan kesalahan dalam pencatatan, dan meningkatkan visibilitas inventaris.
Penggunaan teknologi ini dalam retail inventory management juga mempercepat proses penghitungan dan pemantauan barang, serta mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencari informasi tentang stok.
g. Beradaptasi dengan Perubahan
Penting juga bagi perusahaan untuk selalu mengikuti perkembangan tren pasar dan menyesuaikan strategi manajemen inventaris mereka. Perubahan dalam preferensi pelanggan, kondisi pasar, dan teknologi baru dapat mempengaruhi permintaan dan cara pengelolaan stok.
Dengan beradaptasi sesuai perubahan pasar, bisnis dapat menjaga daya saing dan mengoptimalkan sistem inventaris agar tetap relevan dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang.
h. Optimasi Pemesanan
Mengatur titik pemesanan ulang dan jumlah pesanan yang optimal penting agar stok tetap tersedia tanpa berlebihan. Strategi ini membantu bisnis menjaga keseimbangan antara kebutuhan pelanggan dan biaya penyimpanan.
Dengan sistem inventory management yang terencana, bisnis dapat mengurangi risiko stok mati, mempercepat perputaran barang, dan menjaga efisiensi operasional sekaligus cash flow perusahaan.
i. Manajemen Gudang
Manajemen gudang yang rapi mempermudah proses pengambilan dan penyimpanan barang, sehingga mempercepat alur distribusi. Penataan barang yang sistematis juga meminimalkan risiko kerusakan, kehilangan, atau produk kedaluwarsa.
Anda bisa menggunakan aplikasi stok barang terbaik yang mampu mendukung pelacakan pyshical stock secara akurat, menjaga keamanan barang, dan meningkatkan produktivitas tim dalam mengoptimalkan manajemen gudang.
j. Analisis Kinerja Produk
Menganalisis performa produk membantu bisnis memahami produk mana yang paling menguntungkan dan mana yang kurang diminati. Dengan data ini, bisnis dapat membuat keputusan lebih tepat terkait pengadaan, promosi, hingga penghapusan produk.
Proses analisis ini dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan ruang penyimpanan gudang dengan fokus pada produk yang memiliki perputaran cepat dan margin yang lebih tinggi.
7. Contoh Penerapan Manajemen Inventaris di Bisnis Ritel
Penerapan manajemen inventaris di bisnis ritel berbeda-beda tergantung jenis bisnis yang dijalankan. Setiap toko memiliki kebutuhan unik terkait pengelolaan produk, mulai dari pengaturan stok, pemesanan ulang, hingga strategi penyimpanan. Berikut ini contoh penerapan retail inventory management beberapa sektor bisnis yang umum.
a. Toko Pakaian
Toko pakaian memanfaatkan sistem manajemen inventaris untuk memantau stok berdasarkan ukuran, warna, dan gaya. Dengan manajemen inventory yang optimal, staf dapat lebih mudah mengetahui produk mana yang perlu segera dipesan ulang karena tingkat penjualannya tinggi.
Selain itu, pengelolaan persediaan menggunakan sistem inventaris juga membantu menghindari kelebihan stok produk yang kurang diminati sehingga pengelolaan gudang lebih efisien.
b. Toko Buku
Toko buku menggunakan data penjualan sebagai dasar untuk memprediksi kebutuhan stok buku baru. Selain itu, mereka mengatur stok buku lama dengan metode FIFO (First–In, First–Out) agar buku yang lebih lama masuk segera terjual dan tidak kadaluarsa.
Strategi persediaan stok ini dapat membantu toko buku dalam menjaga ketersediaan buku yang relevan dengan permintaan, sekaligus meminimalkan risiko barang rusak atau tak terjual.
c. Toko Elektronik
Toko elektronik juga mengandalkan sistem manajemen terbaik untuk melacak stok perangkat elektronik yang sering kali lebih kompleks, termasuk aksesoris dan suku cadang.
Penggunaan sistem ini, dapat membantu toko elektronik dalam mengatur pemesanan ulang barang secara lebih presisi, memantau perputaran stok, serta mengatur penyimpanan produk bernilai tinggi agar lebih aman dan terorganisir dengan baik.
8. ScaleOcean untuk Optimasi Manajemen Ritel dengan Terintegrasi
ScaleOcean memberikan solusi menyeluruh untuk manajemen inventory ritel dengan menyediakan keunggulan dan fitur terbaiknya. ScaleOcean memiliki sistem all-in-one yang terintegrasi, dengan otomatisasi menyeluruh, serta dapat dikustomisasi secara fleksibel sesuai kebutuhan bisnis.
Dengan tersedianya +200 modul dan 1000+ fitur terintegrasi dan dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan spesifik, Anda dapat mengelola retail inventory dengan terhubung ke berbagai fungsi bisnis, mulai dari membuat laporan keuangan toko ritel, sales, warehouse, produksi, hingga supply chain.
ScaleOcean juga menyediakan layanan pelanggan terbaik dari awal hingga akhir, mulai dari demo gratis dan konsultasi dengan tim profesional sebelum implementasi, serta layanan after sales yang diberikan setelah sistem diimplementasikan dengan dukungan yang interaktif, cepat, dan profesional.
Software inventory ScaleOcean menawarkan fitur khusus untuk mengelola inventory di bisnis ritel, diantaranya:
- Pengelolaan Stok Real-Time: Pemantauan stok real–time di seluruh cabang ritel, sehingga ketersediaan produk di setiap outlet dapat dipastikan selalu akurat dengan data terpusat di satu platform
- Integrasi Omnichannel: Pengelolaan omnichannel, baik toko fisik maupun online dengan sinkronasi secara otomatis. Hal ini membuat stok yang terjual di platform online akan ter-update real–time dari total stok pusat.
- Purchasing Management: Otomatis melakukan re-order berdasarkan threshold stok minimum.
- Notifikasi Low-Stock: Mendapatkan pemberitahuan secara otomatis ketika stok produk rendah, sehingga Anda hanya perlu menentukan batas rendah untuk setiap barang retail Anda.
- Visibilitas End-to-End: Dari gudang pusat, cabang, hingga penjualan, semua pergerakan barang tercatat otomatis dan dapat dipantau secara menyeluruh oleh manajemen melalui satu dashboard terpusat.
- Barcode Scanner: Memudahkan Anda untuk mengetahui lokasi tepat setiap item barang secara mudah melalui scan barcode.
Dengan integrasi tanpa batas antar cabang dan dukungan purna jual yang cepat, ScaleOcean memastikan retailer memiliki kontrol penuh atas inventaris mereka, sekaligus mengurangi biaya operasional dan meningkatkan profitabilitas.
10. Kesimpulan
Manajemen inventaris ritel memegang peranan penting dalam menjaga ketersediaan produk, efisiensi biaya, dan kelancaran operasional bisnis. Dengan pengelolaan yang tepat, risiko kekurangan atau kelebihan stok dapat diminimalkan, sehingga bisnis mampu memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
Untuk mendukung proses tersebut, software inventaris ScaleOcean yang terintegrasi dengan sistem retail menawarkan solusi yang terintegrasi dan mudah digunakan. Dengan fitur real–time monitoring, integrasi multi-gudang, hingga otomatisasi pemesanan, ScaleOcean membantu bisnis ritel mengoptimalkan manajemen inventarisnya.
Lakukan demo gratisnya sekarang untuk dapatkan solusi terintegrasi dan sesuai kebutuhan spesifik Anda!
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen inventaris dalam bisnis retail?
Manajemen inventaris dalam bisnis retail adalah proses pengawasan dan pengelolaan segala stok barang jual yang tersedia dalam penyimpanan untuk memastikan adanya kemampuan berlanjut bisnis untuk memenuhi permintaan pelanggan toko.
2. Bagaimana cara melakukan inventaris ritel?
1. Harga pokok barang tersedia untuk dijual (HPBD) didapat dari persediaan awal ditambah pembelian
2. HPP dihitung dengan mengalikan total penjualan dengan rasio harga pokok terhadap harga eceran
3. Persediaan akhir adalah selisih antara HPBD dan HPP
3. Mengapa manajemen inventaris penting dalam bisnis ritel?
Hal ini krusial untuk mencegah dua masalah besar:
1. Kehabisan stok (Out of stock), yang menyebabkan kehilangan penjualan
2. Kelebihan stok (Overstock), yang mengikat modal kerja dan meningkatkan risiko kerugian / kedaluwarsa








