Proses belanja yang lancar antara toko fisik dan online menjadi tantangan besar bagi banyak bisnis. Pelanggan seringkali harus menghabiskan waktu mengantri di kasir atau menghadapi masalah pengiriman yang tidak sesuai harapan.
Kini, banyak bisnis beralih ke strategi omnichannel untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan memberikan pengalaman belanja yang lebih efisien dan menyenangkan. Namun, meskipun menjanjikan banyak keuntungan, penerapan omnichannel tidak selalu berjalan mulus.
Tantangan seperti integrasi teknologi, sinkronisasi inventaris, dan pengelolaan data yang kompleks seringkali menghambat implementasi yang sukses. Artikel ini akan mengulas keuntungan dari omnichannel retail, serta tantangan yang perlu dihadapi dalam menerapkannya dengan efektif.
- Omnichannel retail adalah strategi yang mengintegrasikan saluran penjualan dan komunikasi online serta offline untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang konsisten.
- Cara kerja omnichannel retail befokus untuk mengintegrasikan seluruh titik kontak pelanggan, baik secara fisik maupun secara online.
- Omnichannel retail bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi pelayanan, menambah visibilitas, serta menjangkau pelanggan lebih luas.
- Software Retail ERP ScaleOcean adalah sistem yang dibekali dengan kemampuan integrasi tanpa batas untuk meningkatkan fleksibilitas dalam menjalankan bisnis ritel omnichannel.
1. Apa itu Omnichannel Retail?
Omnichannel retail adalah metode pemasaran dan penjualan yang mengintegrasikan berbagai saluran penjualan, baik online maupun offline. Aplikasi integrasi marketplace adalah alat kunci yang membuat integrasi ini menjadi mungkin. Integrasi saluran melalui omnichannel dapat menciptakan pengalaman belanja yang nyaman bagi pelanggan.
Dalam bisnis ritel, onmichannel dapat memudahkan pelanggan untuk mencari tahu mengenai suatu brand melalui berbagai platform, seperti toko fisik, situs web, aplikasi mobile, media sosial, hingga marketplace. Lalu, setiap platform yang dikunjungi pelanggan menawarkan pengalaman belanjan yang konsisten.
Konsep pemasaran ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan platform digital. Hal ini memudahkan pelanggan untuk berbelanja kapan saja dan dimana saja. Dikarenakan semakin berkembangnya hal tersebut, aplikasi struk belanja cenderung disusun dengan kemampuan untuk mencetak struk secara fisik, serta juga digital.
Contohnya, seorang pelanggan bisa melihat produk di website, lalu membelinya di toko fisik, atau memesan lewat aplikasi dan mengambilnya langsung di toko (buy online, pick up in store). Omnichannel retailing memperkuat keterlibatan pelanggan dan meningkatkan loyalitas karena memberikan fleksibilitas dan kenyamanan dalam pengalaman berbelanja.
Bagi bisnis retail, menerapkan strategi omnichannel dapat meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar karena semua saluran penjualan terhubung secara efektif. Hal ini mempermudah pengumpulan data konsumen lebih akurat dan personalisasi pengalaman berbelanja yang lebih baik.
2. Bagaimana Cara Kerja Omnichannel Retail?
Omnichannel retail bekerja dengan mengintegrasikan saluran penjualan (toko fisik, website, aplikasi, media sosial) dalam satu sistem, memungkinkan pelanggan beralih antar saluran dengan mudah, menikmati pengalaman konsisten, dan memastikan data terhubung real-time. Sistem ini memanfaatkan manajemen inventaris dan data pelanggan terpusat untuk layanan yang lebih personal.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai cara kerja omnichannel retail:
a. Integrasi Saluran Penjualan
Omnichannel retail menghubungkan semua saluran penjualan, seperti toko fisik, website, aplikasi, media sosial, dan marketplace, dalam satu sistem terintegrasi. Pelanggan dapat beralih antar saluran tanpa gangguan, seperti melihat produk di aplikasi, melanjutkan checkout di website, dan mengambil barang di toko fisik. Sistem ini memungkinkan pengalaman yang konsisten dan memudahkan bisnis untuk memahami pola interaksi pelanggan.
b. Manajemen Inventaris Terpadu
Manajemen inventaris ritel terintegrasi memastikan semua saluran mengakses data stok yang sama dan diperbarui secara real-time. Hal ini mengurangi risiko overselling dan memastikan efisiensi pengelolaan stok antar cabang. Retailer dapat merencanakan restock dengan lebih akurat dan meminimalkan kekosongan atau kelebihan stok, meningkatkan efisiensi operasional.
c. Personalisasi Pengalaman Belanja
Omnichannel retail mengumpulkan data pelanggan dari berbagai saluran untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih relevan. Dengan informasi seperti riwayat pembelian dan preferensi, retailer dapat memberikan rekomendasi dan penawaran yang sesuai. Personalisasi ini meningkatkan kepuasan pelanggan serta mendorong konversi dan retensi yang lebih tinggi.
d. Konsistensi Informasi di Semua Channel
Konsistensi informasi penting untuk membangun kepercayaan pelanggan. Omnichannel retail memastikan harga, deskripsi, stok, promo, dan kebijakan pengiriman diperbarui di semua saluran. Ini menciptakan pengalaman belanja yang dapat diandalkan dan menghindari kebingungan bagi pelanggan yang berbelanja di berbagai saluran.
e. Integrasi Pembayaran & Fulfillment
Omnichannel retail menawarkan fleksibilitas pembayaran, memungkinkan pelanggan memilih metode favorit di berbagai saluran. Dengan opsi fulfillment seperti click and collect, ship from store, atau home delivery, retailer dapat mengoptimalkan pengiriman berdasarkan lokasi terdekat. Hal ini mempercepat pengiriman dan meningkatkan efisiensi internal.
f. Customer Service Omnichannel
Layanan pelanggan omnichannel memastikan konsistensi di seluruh saluran komunikasi, seperti chat, media sosial, email, dan toko fisik. Riwayat percakapan tercatat dalam sistem terintegrasi, memungkinkan agen memberikan jawaban cepat dan akurat. Pendekatan ini mencegah pelanggan mengulang cerita dan meningkatkan kepuasan serta hubungan jangka panjang.
3. Apa Manfaat Omnichannel Retail?
Manfaat utama dari omnichannel retail adalah memberikan pengalaman pelanggan yang konsisten, terhubung, dan personal di seluruh saluran, baik fisik maupun digital. Hal ini meningkatkan penjualan, meningkatkan kualitas pengalaman belanja, dan efisiensi operasional melalui integrasi data dan inventaris, memungkinkan rekomendasi produk yang lebih sesuai serta respon yang lebih cepat dan seragam.
Berikut ini adalah penjelasan lebih mendalam mengenai manfaat-manfaat yang ditawarkan sistem omnichannel.
a. Menanggapi Perubahan Kebiasaan Belanja Konsumen
Omnichannel membantu retailer mengikuti perubahan perilaku konsumen yang kini menginginkan fleksibilitas tinggi saat berbelanja, baik melalui toko fisik maupun digital. Dengan menyediakan berbagai pilihan saluran interaksi, bisnis dapat memenuhi ekspektasi pelanggan modern yang ingin berpindah channel kapan pun tanpa hambatan.
Pendekatan ini juga memungkinkan bisnis beradaptasi lebih cepat terhadap tren baru, seperti peningkatan penggunaan mobile commerce atau preferensi layanan cepat seperti pick-up in store. Dengan kesiapan ini, retailer dapat tetap relevan dan kompetitif di tengah perubahan perilaku belanja yang dinamis.
b. Mendorong Peningkatan Penjualan
Integrasi antar saluran memperluas peluang konversi karena pelanggan dapat memulai pembelian di satu channel dan menyelesaikannya di channel lain dengan lebih mudah. Hal ini meminimalkan risiko cart abandonment dan mendorong transaksi tambahan yang mungkin tidak terjadi pada sistem yang terpisah.
Selain itu, omnichannel memberi pelanggan lebih banyak pilihan dalam menemukan dan membeli produk, yang pada akhirnya meningkatkan trafik ke toko fisik maupun online. Peluang upsell dan cross-sell juga meningkat berkat visibilitas stok dan rekomendasi yang konsisten di semua platform.
c. Memberikan Pengalaman Seamless
Omnichannel memastikan semua titik kontak pelanggan memberikan pengalaman yang mulus dan terhubung. Pelanggan tidak perlu mengulang informasi atau menyesuaikan diri dengan sistem yang berbeda karena seluruh channel saling berbagi data secara real-time.
Pengalaman yang seamless ini menciptakan kenyamanan tinggi dan menurunkan friksi dalam perjalanan belanja pelanggan. Saat proses berjalan tanpa hambatan, tingkat kepuasan dan kemungkinan pembelian ulang meningkat secara signifikan.
d. Relationship Personalization
Dengan data pelanggan yang terkumpul dari berbagai saluran, retailer dapat memberikan pengalaman yang lebih personal, mulai dari rekomendasi produk dan penyusunan strategi point of purchase yang lebih relevan. Personalisasi ini membuat interaksi terasa lebih natural dan sesuai dengan preferensi setiap pelanggan.
Ketika pelanggan merasa dipahami, hubungan dengan brand menjadi lebih kuat dan emosional. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pengalaman belanja, tetapi juga membantu membangun relasi jangka panjang yang lebih loyal.
e. Visibilitas Operasional
Omnichannel memberikan gambaran menyeluruh tentang berbagai aspek operasional, seperti inventaris, pergerakan pesanan, hingga performa tiap saluran. Dengan visibilitas terpusat ini, retailer dapat mengidentifikasi potensi hambatan dan melakukan perbaikan lebih cepat.
Integrasi sistem back-end dan front-end juga membantu memastikan seluruh operasional berjalan selaras. Ketika semua proses berada dalam satu ekosistem, koordinasi antar tim menjadi lebih efisien dan tingkat akurasi operasional meningkat.
f. Efisiensi Operasional
Integrasi omnichannel memungkinkan pengelolaan stok, logistik, dan pemrosesan pesanan menjadi lebih efisien. Bisnis dapat memanfaatkan data real-time untuk menghindari kehabisan stok atau kelebihan stok di saluran tertentu.
Efisiensi ini juga berdampak pada penghematan biaya operasional karena banyak proses yang sebelumnya manual kini dapat diotomatisasi. Dengan demikian, pengelolaan bisnis ritel menjadi lebih cepat, lebih tepat, dan mengurangi beban operasional secara keseluruhan.
g. Data Lengkap untuk Decision-Making
Dengan omnichannel, semua interaksi pelanggan di berbagai channel terkumpul dalam satu sumber data yang konsisten. Data ini memberikan wawasan penting terkait tren belanja, preferensi pelanggan, hingga efektivitas promosi.
Akses ke data yang lengkap mempermudah retailer membuat keputusan strategis yang lebih akurat, baik terkait pemasaran, perencanaan inventory, maupun pengembangan produk. Semakin kaya data yang dimiliki, semakin kuat pula keputusan bisnis yang dapat diambil.
h. Meningkatkan Loyalitas & Retensi Pelanggan
Pengalaman seamless dan pelayanan yang konsisten di seluruh channel membuat pelanggan lebih puas dan cenderung kembali berbelanja. Ketika mereka merasa dipermudah dan dihargai, loyalitas berkembang secara alami.
Pendekatan omnichannel juga memperkuat retensi melalui interaksi personal dan tersinkronisasi. Dengan perjalanan belanja yang lancar dan relevan, pelanggan memiliki alasan kuat untuk terus memilih brand dibandingkan kompetitor.
4. Perbedaan Omnichannel dan Multichannel
Perbedaan antara omnichannel dan multichannel dalam bisnis ritel terletak pada bagaimana saluran penjualan berinteraksi dan diintegrasikan. Dalam strategi multichannel, bisnis menggunakan beberapa saluran penjualan, seperti toko fisik, situs web, dan media sosial, namun saluran-saluran ini biasanya beroperasi secara terpisah.
Setiap saluran memiliki tujuan dan pengalaman yang berbeda, sehingga pelanggan dapat memperoleh informasi dan layanan yang tidak sama di setiap platform. Misalnya, harga atau penawaran produk di situs web bisa berbeda dengan yang ada di toko fisik, dan interaksi antar-saluran tidak terhubung.
Sebaliknya, aplikasi omnichannel fokus pada integrasi menyeluruh antara semua saluran penjualan. Pelanggan mendapatkan pengalaman yang lancar dan konsisten di setiap titik interaksi, baik di toko fisik, online, maupun melalui aplikasi.
Semua saluran pada layanan ritel omnichannel terhubung satu sama lain, sehingga pelanggan dapat belanja di aplikasi mobile dan menyelesaikan pembelian di toko fisik dengan lancar. Omnichannel mengutamakan keterhubungan antar-saluran untuk menciptakan pengalaman yang terpadu dan memudahkan pelanggan dalam berpindah antar-saluran tanpa hambatan.
Baca juga: Rekomendasi 12 Retail Inventory Management Software 2025
5. Apa Tantangan Implementasi Omnichannel?
Meskipun menawarkan banyak manfaat, penerapan omnichannel retail bukanlah proses yang sederhana. Integrasi berbagai saluran, pengelolaan data, hingga kesiapan sumber daya manusia sering kali menjadi hambatan besar bagi retailer yang ingin bertransformasi. Pemahaman terhadap tantangan ini sejak awal memungkinkan retailer merancang strategi yang lebih efektif dan memastikan implementasi berjalan lancar.
a. Fragmentasi Saluran Penjualan
Fragmentasi saluran terjadi ketika berbagai saluran penjualan beroperasi secara terpisah, menyebabkan pengalaman pelanggan yang tidak konsisten. Untuk mengatasi ini, retailer harus mengintegrasikan semua saluran agar pelanggan bisa beralih antar saluran dengan mudah, mendapatkan pengalaman yang seragam.
b. Teknologi dan Sistem yang Tidak Terintegrasi
Banyak retailer menghadapi kesulitan dalam mengintegrasikan sistem yang berbeda seperti POS, CRM, dan e-commerce. Tanpa integrasi yang tepat, data tidak dapat dipertukarkan secara real-time, menghambat operasi dan pengalaman pelanggan. Solusinya adalah menggunakan platform yang menghubungkan semua sistem dalam satu kesatuan.
c. Sinkronisasi Inventory yang Kompleks
Mengelola inventaris di banyak saluran secara real-time adalah tantangan besar. Ketidaksinkronan stok bisa menyebabkan overselling atau kekurangan barang. Dengan sistem manajemen inventaris terpusat dan data stok yang terintegrasi, retailer dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan efisiensi operasional.
d. Manajemen Data & Privasi
Omnichannel memerlukan pengelolaan data pelanggan yang akurat dan aman. Tanpa pengelolaan yang baik, data bisa tidak konsisten atau terkumpul tanpa izin pelanggan. Retailer perlu mengikuti regulasi privasi dan menggunakan metode pengumpulan data berbasis consent untuk menjaga kepercayaan pelanggan.
e. Biaya dan SDM
Implementasi omnichannel memerlukan investasi besar, baik untuk teknologi maupun SDM yang kompeten. Tanpa dana dan tenaga ahli yang tepat, transformasi omnichannel bisa terhambat. Perusahaan harus siap dengan investasi awal dan pelatihan untuk mendukung keahlian dalam pengelolaan sistem baru.
f. Pelatihan Karyawan dan Change Management
Keberhasilan implementasi omnichannel bergantung pada kesiapan karyawan dalam menggunakan teknologi baru. Tanpa pelatihan yang memadai, layanan akan kurang konsisten. Pelatihan berkelanjutan dan manajemen perubahan yang baik akan memastikan tim dapat beradaptasi dan menjalankan sistem secara efektif.
g. Sistem Online dan Offline yang Terhubung Sebagian
Beberapa bisnis mengalami kesulitan mengintegrasikan saluran online dan offline secara penuh, yang menyebabkan ketidaksesuaian data stok dan pengalaman pelanggan. Dengan menggunakan pergudangan virtual, data stok dapat disinkronkan secara real-time untuk memastikan pengalaman omnichannel yang mulus dan konsisten.
6. Strategi Penerapan Retail Omnichannel yang Baik
Untuk memastikan keberhasilan implementasi omnichannel dalam bisnis ritel, penting untuk memahami setiap langkah yang diperlukan agar strategi ini dapat dijalankan dengan efektif. Berikut adalah penjelasan untuk setiap strategi.
a. Konsistensi Pengalaman Pelanggan di Semua Saluran
Konsistensi pengalaman pelanggan di semua saluran sangat penting untuk strategi omnichannel. Pelanggan menginginkan pengalaman yang seragam, mulai dari desain, harga, hingga layanan, baik di toko fisik maupun platform digital.
Dengan memastikan setiap saluran memiliki standar yang sama, bisnis memperkuat identitas brand dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Untuk mencapainya, penerapan SOP pengelolaan toko retail yang jelas di semua saluran menjadi kunci.
b. Integrasi Sistem Inventory Secara Real-Time
Sistem inventory terintegrasi memungkinkan setiap saluran mengakses data stok yang akurat dan terbaru. Ini menghindari kesalahan pengiriman dan over-selling. Dengan virtual warehouse, bisnis dapat mengurangi risiko kesalahan pengelolaan stok dan memastikan data persediaan yang akurat di seluruh saluran.
Menggunakan software inventory seperti ScaleOcean membantu memperbarui stok secara otomatis, meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mempercepat pembelian.
c. Personalisasi Pengalaman Belanja
Segmentasi pelanggan membantu bisnis memberikan penawaran dan rekomendasi yang lebih relevan. Dengan memahami preferensi dan perilaku pelanggan, retailer dapat menyesuaikan pengalaman di setiap saluran, meningkatkan komunikasi yang lebih personal, serta meningkatkan peluang konversi.
d. Channel Mapping (Peta Saluran)
Channel mapping membantu retailer memahami peran masing-masing saluran dalam perjalanan pelanggan. Dengan memetakan transisi antar saluran, bisnis dapat mengidentifikasi titik kritis yang memengaruhi keputusan pembelian, mengoptimalkan setiap channel untuk mendukung pengalaman pelanggan secara keseluruhan.
e. Integrasi Teknologi (POS, ERP, CRM, OMS)
Integrasi teknologi seperti POS, ERP, CRM, dan OMS mempermudah pertukaran data real-time antar sistem, meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan data. Teknologi yang terintegrasi memungkinkan otomatisasi, mempercepat keputusan, dan menghasilkan laporan finansial toko retail yang lebih akurat.
f. Evaluasi Secara Berkala
Evaluasi berkala memastikan strategi omnichannel tetap relevan. Dengan melakukan testing dan analisis, retailer dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan terus mengoptimalkan pengalaman pelanggan untuk meningkatkan konversi dan adaptasi terhadap perubahan pasar.
Untuk memperlancar arus operasional bisnis retail Anda, Software Retail ERP ScaleOcean merupakan solusi yang tepat untuk Anda. Software ini dapat digunakan oleh pengguna yang tak terbatas, serta integrasi yang tidak terbatas untuk memaksimalkan fleksibilitas bisnis Anda.
Software retail ini juga dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang akan membantu mengelola bisnis Anda. Inventory management untuk mengawasi stok, purchasing management, hingga pencatatan transaksi secara otomatis. Vendor ini juga menawarkan demo gratis serta konsultasi gratis agar Anda dapat merasakan kemampuan sistem ini secara langsung.
7. Tren Omnichannel Retail Terkini
Transformasi omnichannel terus berkembang seiring perubahan perilaku konsumen dan kemajuan teknologi digital. Retailer kini tidak hanya fokus pada integrasi kanal, tetapi juga menciptakan pengalaman yang lebih imersif, personal, dan terkoneksi lintas perangkat.
Sejumlah tren baru mulai mendominasi industri dan menjadi landasan penting bagi bisnis yang ingin tetap relevan, kompetitif, dan adaptif terhadap ekspektasi pelanggan modern.
a. Shoppertainment and Live Commerce
Shoppertainment menggabungkan hiburan dan belanja melalui live streaming, memungkinkan konsumen melihat produk secara real-time dan berinteraksi langsung. Model ini meningkatkan konversi dengan menciptakan pengalaman belanja interaktif dan urgensi pembelian.
b. Metaverse Retail Experience
Metaverse memungkinkan retailer menawarkan pengalaman belanja virtual imersif melalui VR/AR. Pelanggan dapat menjelajah toko digital dan mencoba produk secara virtual, memperluas jangkauan pasar dan menciptakan diferensiasi bagi brand.
c. AI-Driven Personalization
Personalisasi berbasis AI menganalisis data pelanggan untuk memberikan rekomendasi yang relevan dan prediktif. Teknologi ini juga meningkatkan efisiensi layanan dengan chatbot cerdas dan automasi, memungkinkan tim fokus pada kasus yang lebih kompleks.
d. Social Commerce
Social commerce memungkinkan konsumen membeli produk langsung di platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook. Hal ini mempercepat perjalanan belanja dan membuka peluang branding yang lebih kuat melalui konten visual dan review.
e. Hyper-Omnichannel (Cross-Device Continuity)
Hyper-omnichannel memungkinkan pelanggan berinteraksi mulus di berbagai perangkat, mulai dari smartphone hingga toko fisik. Integrasi data real-time dan sinkronisasi antarsistem memastikan perjalanan belanja yang fleksibel dan bebas hambatan, meningkatkan konversi dan retensi.
8. Studi Kasus dari Penerapan Omnichannel Retail
Penerapan strategi omnichannel retail di Indonesia telah memberikan hasil yang bervariasi bagi pelaku bisnis. Berikut adalah dua contoh studi kasus penerapan omnichannel retail di Indonesia.
a. Matahari Department Store
Matahari berhasil mengimplementasikan strategi omnichannel dengan baik. Sebagai salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia, Matahari memadukan pengalaman belanja di toko fisik dengan platform e-commerce dan aplikasi mobile.
Pelanggan dapat melihat produk secara online, memesan melalui aplikasi, dan mengambil barangnya di toko terdekat, atau memilih untuk dikirim langsung ke rumah. Mereka juga sering mengadakan promosi khusus yang berlaku baik secara online maupun offline, sehingga mendorong konsumen untuk menggunakan berbagai saluran.
Hasilnya, Matahari berhasil meningkatkan penjualan dan mempertahankan loyalitas pelanggan dengan menawarkan fleksibilitas dan kenyamanan melalui berbagai saluran yang terintegrasi dengan lancar.
b. Blanja.com
Blanja.com gagal menerapkan strategi omnichannel retail karena kurangnya integrasi yang kuat antara berbagai kanal penjualan dan pengalaman pelanggan yang tidak konsisten. Meskipun Blanja.com didukung oleh Telkom Indonesia dan eBay, mereka tidak berhasil memanfaatkan potensi omnichannel secara efektif.
Salah satu kelemahannya adalah tidak adanya sinkronisasi yang baik antara layanan online dan offline, sehingga pelanggan tidak mendapatkan pengalaman belanja yang mulus di semua saluran. Selain itu, Blanja.com kesulitan membangun jaringan pedagang yang kuat, sehingga pilihan produk dan layanannya lebih terbatas dibandingkan para pesaing lokal.
Strategi pemasaran yang kurang tepat serta minimnya inovasi dalam integrasi kanal digital dan layanan fisik membuat platform ini gagal menarik minat konsumen. Kombinasi dari faktor-faktor ini menyebabkan Blanja.com tidak mampu bersaing dengan platform e-commerce lain yang lebih mapan, hingga akhirnya platform ini ditutup pada tahun 2020.
9. Kesimpulan
Omnichannel retailing adalah sebuah strategi yang berpotensi mengubah cara bisnis retail beroperasi dan melayani pelanggan. Dengan mengintegrasikan berbagai kanal penjualan, baik fisik maupun digital, bisnis ritel dapat menawarkan pengalaman belanja yang lebih personal dan lancar.
Meski terdapat tantangan seperti biaya teknologi dan manajemen inventaris tetap ada, manfaat yang ditawarkan, seperti loyalitas pelanggan yang meningkat dan jangkauan pasar yang lebih luas, menjadikan omnichannel retail sebagai investasi yang layak. Bagi bisnis retail yang ingin tetap relevan di era digital, menerapkan strategi omnichannel adalah langkah penting untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen.
Pada akhirnya, kunci keberhasilan terletak pada bagaimana bisnis mampu mengintegrasikan teknologi dengan kebutuhan pelanggan untuk menciptakan pengalaman belanja yang memuaskan. Anda dapat mencoba demo gratis ScaleOcean untuk melihat bagaimana sistem ini dapat mendukung kesuksesan bisnis Anda
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan omnichannel retailing?
Omnichannel retailing adalah strategi ritel yang mengintegrasikan berbagai saluran penjualan, seperti toko fisik, situs web, aplikasi, dan media sosial, untuk memberikan pengalaman belanja yang lancar, konsisten, dan personal. Pelanggan dapat melakukan transaksi di satu saluran dan menyelesaikannya di saluran lain tanpa kendala, dengan data pelanggan yang terhubung di semua titik interaksi.
2. Apa contoh ritel omnichannel?
Contoh ritel omnichannel meliputi pelanggan yang memesan pakaian secara online dan mengambil serta mencoba di toko fisik (seperti Matahari), menggunakan aplikasi Starbucks untuk memesan terlebih dahulu dan mengambil pesanan di kafe tanpa antre, atau Amazon yang mengintegrasikan website, aplikasi, dan locker pengiriman untuk memastikan pengalaman belanja yang mulus.
3. Apakah Shopee termasuk omnichannel?
Shopee merupakan saluran dalam ekosistem omnichannel, yang dapat diintegrasikan dengan platform lain melalui aplikasi manajemen terpusat. Dengan menggabungkan penjualan di Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, dan website dalam satu dashboard, manajemen stok, pesanan, dan data menjadi lebih terintegrasi. Shopee bukan platform omnichannel itu sendiri, namun bagian penting dari solusi omnichannel bagi penjual.






