Apa itu Point of Purchase, Fungsi, Jenis dan Contohnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Point Of Purchasing (POP) adalah suatu iklan dari tampilan produk di lokasi atau tempat dimana pelanggan bisa melihatnya secara fisik dan berinteraksi langsung sebelum mereka memutuskan untuk beli. Keberhasilan POP dipegang oleh sales management yang bekerjasama dengan tim procurement untuk hasil analisis terkait pembelian barang dan persediaan barang yang diminati konsumen.

Tugas point of purchase adalah memperhatikan berbagai aspek mulai dari strategi tata letak, presentasi produk, penataan, dan berbagai cara promosi yang dirancang untuk menarik perhatian konsumen, mendorong melakukan pembelian secara terus-menerus, dan meningkatkan penjualan barang atau jasa yang ditawarkan.

POP mengambil display semenarik mungkin agar calon pembeli memberi perhatian khusus terhadap apa yang mereka jual. Seringkali saat kita merencanakan akan membeli dua barang, namun sesampainya di toko justru bertambah menjadi lima. Yap, begitulah POP bekerja yang dapat mempengaruhi tindakan konsumen.

starsKey Takeaways
  • Point of Purchase adalah tempat fisik atau digital di mana konsumen melakukan transaksi untuk produk atau layanan.
  • Fungsi POP mencakup membangun kesadaran produk, mendorong pembelian, menyediakan informasi produk, dan meningkatkan branding.
  • Materi promosi Point of Purchase (POP) meliputi signage, display produk, poster, shelf talker, hanging banner, flag chain, dan floor graphics sticker.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa itu Point of Purchase?

Point of Purchase” (POP) atau “titik pembelian” adalah istilah pemasaran yang merujuk pada tempat fisik atau digital di mana konsumen melakukan transaksi untuk produk atau layanan, biasanya dilengkapi dengan materi promosi yang bertujuan memengaruhi keputusan pembelian pada saat itu.

Disisi lain, point of purchasing adalah suatu jembatan antara produk dan pembeli, bertemu di lokasi atau tempat tertentu yang membuat customer melakukan tindakan pertama untuk mencari tahu tentang barang tersebut. Keberhasilan purchasing dimulai dari saat seseorang mulai menarik simpati dari riset produk sampai terjadilah transaksi.

Apakah Anda pernah melihat kue-kue sangat menarik dipajang pada display kaca? Kue tersebut begitu menggiurkan karena dipengaruhi beberapa aspek seperti pencahayaan, warnanya yang lucu dan gemas, serta penataan. Ditambah jika disamping etalase ada tulisan beli 3 gratis 1 secara otomatis akan dilirik banyak orang yang lewat. Namun, selain pada iklan tulisan dan gambar untuk membuat pembeli seolah-olah merasakan khasiatnya divisi sales management akan melakukan trik seperti coba gratis atau sampel.

2. Fungsi Point of Purchase 

POP dapat memaksimalkan semua bagian yang ada di toko untuk dimanfaatkan sebaik mungkin. Fungsi utamanya yakni membuat user senang berada terus-menerus didepan produk. Apabila pelanggan mengalihkan perhatiannya mereka akan memberikan ketertarikan sendiri ke setiap sudut yang ada.

Pada artikel dibawah ini, kita akan memahami lebih dalam mengenai fungsi utama dari POP, mulai dari bagaimana strategi yang diterapkan penjualan sehingga bisa mendorong pada tahap pembelian impulsif sampai peran penting membangun citra merek sehingga banyak konsumen yang tau tentang produk atau label yang ditawarkan.

a. Membangun Kesadaran Produk

POP memiliki peran vital dalam memperkenalkan produk terhadap khalayak luas. Beragam cara bisa digunakan seperti, penempatan display yang menarik dan ditempat paling banyak di notice oleh semua orang, menggunakan model terkenal, mengiklankan lewat banner, sampai memakai diskon di setiap pembelian.

Efek yang ditimbulkan akan menghasilkan dampak positif terhadap penjualan, target akan merangkak naik, pemasukan bertambah, dan penjualan produk laku dalam jangka waktu lama. Kesadaran merek juga bisa mempengaruhi audiens yang dulunya tak mengerti tentang label dari orang lain. Maka dari itu branding sangat penting dalam proses jual beli.

b. Mendorong Pembelian

Merupakan sebuah pendekatan untuk mengajak konsumen melakukan pembelian berulang kali atau yang biasa kita kenal repeat order. Langkah ini dilakukan agar membeli suatu barang secara tidak terencana atau tanpa melalui pertimbangan yang matang saat melihat barang tersebut dan berujung terus menerus membeli.

Faktor yang mempengaruhi pembelian POP meliputi layout yang menarik perhatian dari mempertimbangkan kemudahan akses dan penataan secara atraktif. Promosi yang memikat, ketersediaan produk terbatas, dan pengaruh emosional juga menjadi alasan kuat kenapa banyak orang yang secara sukarela bertransaksi.

c.  Menyediakan Informasi Produk

Kita tentunya tahu bagaimana sulitnya mencari informasi yang terpercaya dan memang benar adanya sesuai barang yang sedang dibutuhkan. Menilik dari hal tersebut sebagai pemilik produk menyediakan informasi yang benar-benar akurat sudah menjadi kewajiban penjual. Ditambah setiap konsumen memiliki kebutuhannya masing-masing.

Manfaat kelengkapan sebuah informasi akan menambah minat calon customer meskipun hanya melihatnya saja, kita bisa mulai dari kemasan barang yang mewakilkan isi, brosur atau selebaran yang ada, bahkan sampai detail yang perlu dicantumkan per barang. Berikan tambahan seperti kelebihan dan manfaat terutama jika menjual skincare, food & beverage, minuman, dan layanan.

d. Memperkuat Branding

Efek brand yang diadopsi dari penerapan Point Of Purchase adalah memperkuat citra produk meningkat serta lebih banyak dikenal khalayak. Penggunaan tata letak, desain kemasan yang konsisten, dan pemilihan warna yang cocok dapat memperkuat kesan positif yang dihasilkan pada benak pembeli akan menciptakan pengalaman pengguna yang menggambarkan identitas terkait merek tersebut.

e. Memberikan Stimulus

Anda pernah tergerak membeli sesuatu padahal baru saja melihatnya? Hanya sekali lihat ada rasa ingin segera memiliki barang atau mencobanya tanpa berpikir panjang merupakan pesan tersirat yang ada dalam point of purchase. Meskipun, pada hakikatnya masih menimbang berkali-kali kemungkinan besarnya akan langsung dibeli pada hari itu juga.

Disinilah peran stimulus bekerja. Stimulus dalam Point Of Purchasing adalah dampak rangsangan yang diberikan kepada setiap orang yang melihat produk. Efek lainnya bisa berpengaruh pada diri seseorang untuk mencari informasi lebih banyak entah itu dari barang atau tokonya sendiri.

3. Jenis Point of Purchase (POP)

Point of Purchase adalah tempat di mana konsumen melakukan keputusan pembelian, baik di toko fisik maupun online. Jenis-jenis POP dapat disesuaikan dengan tujuan pemasaran dan durasi penggunaan. Berikut adalah tiga jenis utama dari POP yang biasa digunakan dalam strategi pemasaran:

a. Temporary Point of Purchase

Temporary POP biasanya digunakan untuk periode terbatas, seperti promosi musiman atau peluncuran produk baru. Jenis ini bersifat sementara, sehingga dirancang untuk menarik perhatian konsumen dalam waktu singkat. Misalnya, display atau signage yang mudah dipasang dan dilepas.

b. Semi-Permanent Point of Purchase

Semi-permanent POP dirancang untuk digunakan dalam jangka waktu menengah, biasanya beberapa bulan. Biasanya, jenis ini terbuat dari bahan yang lebih kokoh dan dapat dipindah-pindahkan. Selain itu, semi-permanent POP sering kali digunakan untuk mempromosikan produk yang lebih stabil di pasar.

c. Permanent Point of Purchase

Jenis lain Point of Purchase adalah permanent POP display dengan desain yang lebih tahan lama dan digunakan untuk waktu yang sangat panjang. Jenis ini biasanya melibatkan struktur yang lebih kuat dan lebih besar, sering kali terlihat sebagai bagian integral dari toko.

4. Contoh Materi Promosi Point of Purchase (POP)

Materi promosi Point of Purchase (POP) sangat penting untuk menarik perhatian konsumen dan mendorong pembelian. Berbagai jenis materi ini dirancang untuk menonjolkan produk atau promosi tertentu di area penjualan. Berikut adalah beberapa contoh materi promosi Point of Purchase:

a. Signage

Signage adalah alat promosi yang paling umum digunakan untuk menarik perhatian konsumen, baik di dalam maupun di luar toko. Tipe ini meliputi papan petunjuk atau papan nama yang memberikan informasi tentang produk atau promosi tertentu.

b. Pajangan (Display)

Display atau pajangan produk adalah salah satu cara paling efektif untuk menarik perhatian konsumen di toko. Biasanya, produk disusun secara rapi dalam rak atau meja yang mudah dijangkau, dengan desain yang menarik.

c. Poster

Elemen lain Point of Purchase adalah poster berbentuk gambar besar yang sering dipasang di dinding atau area strategis toko. Dengan penggunaan gambar dan teks yang jelas, poster efektif dalam menyampaikan pesan promosi kepada konsumen.

d. Shelf Talker (Papan Promosi di Rak)

Shelf talker adalah materi promosi kecil yang dipasang pada rak atau shelf tempat produk diletakkan. Alat ini berfungsi untuk memberikan informasi tambahan tentang produk seperti harga, diskon, atau fitur utama.

e. Hanging Banner

Hanging banner adalah spanduk atau banner yang digantung di area toko untuk mempromosikan produk atau diskon. Jenis materi promosi ini efektif untuk menarik perhatian konsumen yang berada di seluruh bagian toko, baik di bagian depan atau di area tengah.

f. Flag Chain

Flag chain terdiri dari rangkaian bendera kecil yang digantung di sepanjang area tertentu untuk menarik perhatian dan menonjolkan produk atau acara promosi. Bendera ini sering kali digunakan di luar toko untuk menarik perhatian orang yang lewat atau di dalam toko untuk menyoroti produk tertentu.

g. Floor Graphics Sticker

Floor graphics sticker adalah stiker grafis yang dipasang di lantai untuk mengarahkan konsumen menuju produk atau area tertentu. Jenis materi ini sangat efektif dalam menarik perhatian karena konsumen akan melihatnya saat berjalan.

5. Contoh Penerapan Point of Purchase 

Bayangkan saat ini Anda sedang berjalan di supermarket dan tiba di area minuman bersoda. Di situ, Anda melihat rak yang menampilkan minuman dan terdapat informasi setiap kemasannya. Pada bagian atas rak ada banner bertuliskan “Gratis Ambil Khusus Hari Jumat” diikuti dengan gambar yang menggugah selera.

Kemudian di sebelah kiri rak ada meja kecil yang menampilkan beberapa botol yang diberikan label menggunakan Tent Card “Boleh Mencicipi Secara Gratis”. Penerapan POP tadi merujuk pada perkenalan branding dengan embel-embel “gratis” agar konsumen lebih tertarik dan tahu apa sebenarnya yang sedang ditawarkan.

Selain itu, pada setiap kemasan terdapat stiker dengan logo, merek, serta informasi tambahan tentang kelebihan dan kualitasnya. Kemasannya pun didominasi oleh warna-warna mencolok dan tulisan yang unik agar mudah terlihat serta dipahami sesuai dengan karakteristik dari minuman tersebut.

Anda bisa menerapkannya pada barang atau layanan. Mulai dari langkah iklan yang unik, penataan dari berbagai segi seperti ruangan dan produk, melakukan penawaran spesial baik yang baru melakukan pembelian atau pelanggan setia, dan menciptakan setiap spot untuk memaksimalkan pemasaran.

Namun, terkadang diluar kendali, barang yang ditawarkan pada pelanggan jumlah permintaanya membludak dengan cepat. Beberapa orang sampai komplain karena apa yang mereka inginkan sudah habis. Menghindari kejadian seperti itu karena juga akan berpengaruh pada pengalaman dan nama baik Anda butuh cara cepat menghitung persediaan produk awal dan akhir dengan sistem digital yang bisa secara instan masuk data perusahaan seperti e procurement yang dilakukan dari manapun dan kapanpun.

6. Perbedaan Point of Purchase (POP) dan Point of Sales (POS)

Perbedaan antara Point of Purchase (POP) dan Point of Sales (POS) seringkali membingungkan, namun keduanya berperan penting dalam proses pembelian. Meskipun keduanya terkait dengan proses transaksi, keduanya memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan keduanya.

a. Fungsi Utama

Fungsi utama dari Point of Purchase (POP) adalah untuk menarik perhatian konsumen dan memotivasi mereka untuk melakukan pembelian. Area ini sering dilengkapi dengan display menarik, promo, atau penawaran khusus yang bertujuan memperkuat keputusan pembelian di tempat.

Sementara itu, Point of Sales (POS) berfungsi sebagai tempat penyelesaian transaksi. Di sini, pembeli membayar barang yang dibeli, dan sistem POS mencatat transaksi serta mengelola inventaris.

b. Lokasi

Lokasi Point of Purchase (POP) biasanya ditemukan di tempat yang mudah terlihat oleh konsumen, seperti dekat dengan pintu masuk, rak promosi, atau tempat yang dapat menarik perhatian konsumen dengan penawaran menarik.

Sebaliknya, Point of Sales (POS) terletak di area kasir atau meja pembayaran, tempat transaksi resmi dilakukan. Biasanya, POS dilengkapi dengan perangkat teknologi untuk memproses pembayaran, seperti mesin kasir atau pembaca kartu kredit.

c. Tujuan

Tujuan utama Point of Purchase adalah untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dengan penataan produk yang menarik dan promosi yang menggiurkan, POP bertujuan membuat konsumen membeli barang yang mereka mungkin tidak rencanakan sebelumnya.

Di sisi lain, tujuan Point of Sales (POS) adalah untuk menyelesaikan proses pembelian. Di sini, semua transaksi dicatat, pembayaran diproses, dan barang yang dibeli diberikan kepada konsumen.

7.  Kesimpulan

Point of purchase adalah salah satu trik sales management yang ampuh untuk meningkatkan penjualan di bisnis Anda. Keberadaannya sangat penting dalam pemasaran karena dapat mengubah keputusan konsumen secara langsung di tempat, menjadikannya elemen vital dalam strategi penjualan yang efektif.

Jika Anda ingin meningkatkan efektivitas promosi dan pengelolaan transaksi, Software Purchasing ScaleOcean menyediakan solusi perangkat lunak yang dapat mengoptimalkan setiap tahap proses penjualan. Dapatkan perangkat ERP kami untuk memudahkan pengelolaan POP dan POS di bisnis Anda dengan lebih efisien.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap