Point of Purchasing (POP) adalah iklan produk di lokasi yang memungkinkan pelanggan melihat dan berinteraksi langsung sebelum memutuskan untuk membeli. Keberhasilan POP ditentukan oleh manajemen sales yang bekerja sama dengan tim procurement untuk menganalisis pembelian dan persediaan barang yang diminati konsumen.
Tugas point of purchase adalah memperhatikan berbagai aspek mulai dari strategi tata letak, presentasi produk, penataan, dan berbagai cara promosi yang dirancang untuk menarik perhatian konsumen, mendorong melakukan pembelian secara terus-menerus, dan meningkatkan penjualan barang atau jasa yang ditawarkan.
POP mengambil display semenarik mungkin agar calon pembeli memberi perhatian khusus terhadap apa yang mereka jual. Seringkali saat kita merencanakan akan membeli dua barang, namun sesampainya di toko justru bertambah menjadi lima. Yap, begitulah POP bekerja yang dapat mempengaruhi tindakan konsumen.
- Point of Purchase adalah tempat fisik atau digital di mana konsumen melakukan transaksi untuk produk atau layanan.
- Fungsi POP mencakup membangun kesadaran produk, mendorong pembelian, menyediakan informasi produk, dan meningkatkan branding.
- Materi promosi Point of Purchase (POP) meliputi signage, display produk, poster, shelf talker, hanging banner, flag chain, dan floor graphics sticker.
- Software Retail ERP ScaleOcean mengintegrasikan POS, manajemen inventaris real-time, dan promosi otomatis untuk meningkatkan efisiensi penjualan.
1. Apa itu Point of Purchase?
“Point of Purchase” (POP) atau “titik pembelian” adalah istilah pemasaran yang merujuk pada tempat fisik atau digital di mana konsumen melakukan transaksi untuk produk atau layanan, biasanya dilengkapi dengan materi promosi yang bertujuan memengaruhi keputusan pembelian pada saat itu.
Di sisi lain, point of purchasing adalah suatu jembatan antara produk dan pembeli, bertemu di lokasi atau tempat tertentu yang membuat customer melakukan tindakan pertama untuk mencari tahu tentang barang tersebut. Keberhasilan purchasing dimulai dari saat seseorang mulai menarik simpati dari riset produk sampai terjadilah transaksi.
Apakah Anda pernah melihat kue-kue sangat menarik dipajang pada display kaca? Kue tersebut begitu menggiurkan karena dipengaruhi beberapa aspek seperti pencahayaan, warnanya yang lucu dan gemas, serta penataan.
Ditambah jika disamping etalase ada tulisan beli 3 gratis 1 secara otomatis akan dilirik banyak orang yang lewat. Namun, selain pada iklan tulisan dan gambar untuk membuat pembeli seolah-olah merasakan khasiatnya divisi sales management akan melakukan trik seperti coba gratis atau sampel.
2. Fungsi Point of Purchase

POP dapat memaksimalkan semua bagian yang ada di toko untuk dimanfaatkan sebaik mungkin. Fungsi utamanya yakni membuat user senang berada terus-menerus didepan produk. Apabila pelanggan mengalihkan perhatiannya mereka akan memberikan ketertarikan sendiri ke setiap sudut yang ada.
Pada artikel dibawah ini, kita akan memahami lebih dalam mengenai fungsi utama dari POP, mulai dari bagaimana strategi yang diterapkan penjualan sehingga bisa mendorong pada tahap pembelian impulsif sampai peran penting membangun citra merek sehingga banyak konsumen yang tau tentang produk atau label yang ditawarkan.
a. Membangun Kesadaran Produk
POP memiliki peran vital dalam memperkenalkan produk terhadap khalayak luas. Beragam cara bisa digunakan seperti, penempatan display yang menarik dan ditempat paling banyak di notice oleh semua orang, menggunakan model terkenal, mengiklankan lewat banner, sampai memakai diskon di setiap pembelian.
Efek yang ditimbulkan akan menghasilkan dampak positif terhadap penjualan, target akan merangkak naik, pemasukan bertambah, dan penjualan produk laku dalam jangka waktu lama. Kesadaran merek juga bisa mempengaruhi audiens yang dulunya tak mengerti tentang label dari orang lain. Maka dari itu branding sangat penting dalam proses jual beli.
b. Mendorong Pembelian
Merupakan sebuah pendekatan untuk mengajak konsumen melakukan pembelian berulang kali atau yang biasa kita kenal repeat order. Langkah ini dilakukan agar membeli suatu barang secara tidak terencana atau tanpa melalui pertimbangan yang matang saat melihat barang tersebut dan berujung terus menerus membeli.
Faktor yang mempengaruhi pembelian POP meliputi layout yang menarik perhatian dari mempertimbangkan kemudahan akses dan penataan secara atraktif. Promosi yang memikat, ketersediaan produk terbatas, dan pengaruh emosional juga menjadi alasan kuat kenapa banyak orang yang secara sukarela bertransaksi.
c. Menyediakan Informasi Produk
Kita tentunya tahu bagaimana sulitnya mencari informasi yang terpercaya dan memang benar adanya sesuai barang yang sedang dibutuhkan. Menilik dari hal tersebut sebagai pemilik produk menyediakan informasi yang benar-benar akurat sudah menjadi kewajiban penjual.
Ditambah setiap konsumen memiliki kebutuhannya masing-masing. Manfaat kelengkapan sebuah informasi di semua saluran retail dapat meningkatkan minat calon customer, meskipun hanya melihatnya saja.
Hal ini dapat dimulai dari kemasan barang yang mewakili isi, brosur atau selebaran yang ada, hingga detail yang perlu dicantumkan per barang. Berikan tambahan seperti kelebihan dan manfaat terutama jika menjual skincare, food & beverage, minuman, dan layanan.
d. Memperkuat Branding
Efek brand yang diadopsi dari penerapan point of purchase adalah memperkuat citra produk serta bisnis ritel meningkat serta lebih banyak dikenal khalayak. Penggunaan tata letak yang rapi dan desain kemasan yang konsisten sangat penting untuk menciptakan kesan positif pada calon pembeli.
Pemilihan warna yang cocok juga memiliki peran besar dalam memperkuat kesan tersebut. Semua elemen ini secara keseluruhan dapat menciptakan pengalaman pengguna yang menggambarkan identitas dan nilai merek dengan jelas.
e. Memberikan Stimulus
Anda pernah tergerak membeli sesuatu padahal baru saja melihatnya? Hanya sekali lihat ada rasa ingin segera memiliki barang atau mencobanya tanpa berpikir panjang merupakan pesan tersirat yang ada dalam point of purchase. Meskipun, pada hakikatnya masih menimbang berkali-kali kemungkinan besarnya akan langsung dibeli pada hari itu juga.
Disinilah peran stimulus bekerja. Stimulus dalam Point Of Purchasing adalah dampak rangsangan yang diberikan kepada setiap orang yang melihat produk. Efek lainnya bisa berpengaruh pada diri seseorang untuk mencari informasi lebih banyak entah itu dari barang atau tokonya sendiri.
3. Jenis Point of Purchase (POP)
Point of Purchase adalah tempat di mana konsumen melakukan keputusan pembelian, baik di toko fisik maupun online. Jenis-jenis POP dapat disesuaikan dengan tujuan pemasaran dan durasi penggunaan. Berikut adalah tiga jenis utama dari POP yang biasa digunakan dalam strategi pemasaran:
a. Temporary Point of Purchase
Temporary POP biasanya digunakan untuk periode terbatas, seperti promosi musiman atau peluncuran produk baru. Jenis ini bersifat sementara, sehingga dirancang untuk menarik perhatian konsumen dalam waktu singkat. Misalnya, display atau signage yang mudah dipasang dan dilepas.
b. Semi-Permanent Point of Purchase
Self-service kiosk dapat berfungsi sebagai semi-permanent POP yang dirancang untuk digunakan dalam jangka waktu menengah, biasanya beberapa bulan. Kiosk ini terbuat dari bahan yang lebih kokoh dan dapat dipindah-pindahkan, sering digunakan untuk produk yang lebih stabil di pasar dan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih interaktif bagi pelanggan.
c. Permanent Point of Purchase
Jenis lain Point of Purchase adalah permanent POP display dengan desain yang lebih tahan lama dan digunakan untuk waktu yang sangat panjang. Jenis ini biasanya melibatkan struktur yang lebih kuat dan lebih besar, sering kali terlihat sebagai bagian integral dari toko.
Baca juga: Tips Sukses Memulai Bisnis Minimarket serta Strateginya
4. Contoh Materi Promosi Point of Purchase (POP)
Materi promosi Point of Purchase (POP) sangat penting untuk menarik perhatian konsumen dan mendorong pembelian. Berbagai jenis materi ini dirancang untuk menonjolkan produk atau promosi tertentu di area penjualan. Berikut adalah beberapa contoh materi promosi Point of Purchase:
a. Signage
Signage adalah alat promosi yang paling umum digunakan untuk menarik perhatian konsumen, baik di dalam maupun di luar toko. Tipe ini meliputi papan petunjuk atau papan nama yang memberikan informasi tentang produk atau promosi tertentu.
b. Pajangan (Display)
Display atau pajangan produk adalah salah satu cara paling efektif untuk menarik perhatian konsumen di toko. Biasanya, produk disusun secara rapi dalam rak atau meja yang mudah dijangkau, dengan desain yang menarik.
c. Poster
Elemen lain Point of Purchase adalah poster berbentuk gambar besar yang sering dipasang di dinding atau area strategis toko. Dengan penggunaan gambar dan teks yang jelas, poster efektif dalam menyampaikan pesan promosi kepada konsumen.
d. Shelf Talker (Papan Promosi di Rak)
Shelf talker adalah materi promosi kecil yang dipasang pada rak atau shelf tempat produk diletakkan. Alat ini berfungsi untuk memberikan informasi tambahan tentang produk seperti harga, diskon, atau fitur utama.
e. Hanging Banner
Hanging banner adalah spanduk atau banner yang digantung di area toko untuk mempromosikan produk atau diskon. Jenis materi promosi ini efektif untuk menarik perhatian konsumen yang berada di seluruh bagian toko, baik di bagian depan atau di area tengah.
f. Flag Chain
Flag chain terdiri dari rangkaian bendera kecil yang digantung di sepanjang area tertentu untuk menarik perhatian dan menonjolkan produk atau acara promosi. Bendera ini sering kali digunakan di luar toko untuk menarik perhatian orang yang lewat atau di dalam toko untuk menyoroti produk tertentu.
g. Floor Graphics Sticker
Floor graphics sticker adalah stiker grafis yang dipasang di lantai untuk mengarahkan konsumen menuju produk atau area tertentu. Jenis materi ini sangat efektif dalam menarik perhatian karena konsumen akan melihatnya saat berjalan.
ScaleOcean Retail ERP Software dapat mengoptimalkan materi promosi Point of Purchase (POP) Anda dengan fitur unggulan seperti integrasi Point of Sale (POS) dan manajemen inventaris real-time. Selain itu, software ini juga mendukung penerapan promosi otomatis untuk meningkatkan efisiensi di titik penjualan.
Sistem ini memungkinkan pengelolaan transaksi dan stok yang lebih efisien, mendukung strategi promosi yang lebih terarah dan efektif. Vendor ini menawarkan demo gratis serta konsultasi gratis untuk membantu Anda memahami bagaimana software ini dapat meningkatkan performa bisnis Anda.
5. Faktor Pendukung Suksesnya Point of Purchase
Faktor pendukung yang tepat dapat meningkatkan efektivitas Point of Purchase (POP) dalam menarik perhatian konsumen dan mendorong pembelian. Beberapa elemen penting yang dapat memperkuat POP meliputi penawaran diskon yang menarik serta menciptakan suasana toko yang mendukung. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesannya.
a. Diskon (Discount)
Diskon merupakan strategi yang sangat efektif untuk menarik perhatian konsumen di titik pembelian. Menurut Forbes, memberikan potongan harga, konsumen merasa mendapatkan nilai lebih, yang dapat mendorong mereka untuk segera membuat keputusan pembelian.
Penawaran diskon musiman atau bundling produk juga dapat meningkatkan daya tarik produk tertentu, mengundang lebih banyak konsumen untuk mengunjungi area POP. Selain itu, diskon dapat memicu pembelian impulsif, terutama ketika konsumen merasa potongan harga yang ditawarkan sulit untuk dilewatkan.
Ketika diskon dipromosikan dengan cara yang jelas dan menarik, seperti melalui banner atau signage yang mencolok, hal ini dapat meningkatkan volume penjualan secara signifikan. Dengan demikian, baik toko maupun pelanggan dapat meraih keuntungan dari penawaran tersebut.
b. Suasana Toko (Store Atmosphere)
Suasana toko yang tepat dapat mempengaruhi pengalaman belanja konsumen dan memperkuat pesan yang ingin disampaikan melalui POP. Menurut Business Insider, berikut ini adalah beberapa elemen utama yang berperan dalam menciptakan atmosfer yang mendukung.
- Pencahayaan: Pencahayaan yang tepat dapat menarik perhatian konsumen ke area tertentu di toko dan menciptakan suasana yang sesuai dengan karakter produk. Misalnya, pencahayaan yang lebih terang dapat digunakan untuk menarik perhatian display POP tertentu, sementara pencahayaan lembut bisa menciptakan suasana yang nyaman di area lain.
- Warna: Warna memiliki dampak emosional yang besar pada pengunjung toko. Warna-warna cerah seperti merah dan kuning sering digunakan untuk menarik perhatian dan mendorong pembelian impulsif, sedangkan warna-warna netral atau dingin bisa menciptakan suasana yang lebih tenang dan relaks.
- Musik: Musik yang diputar di toko dapat memengaruhi suasana hati konsumen. Musik yang ceria dan upbeat bisa meningkatkan energi di toko, sementara musik yang lebih tenang bisa menciptakan lingkungan yang lebih santai, memudahkan konsumen untuk berlama-lama di area POP.
- Wewangian: Aroma juga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Menggunakan aroma tertentu yang menyegarkan atau sesuai dengan tema toko dapat meningkatkan kenyamanan dan meningkatkan waktu yang dihabiskan konsumen di toko, yang pada gilirannya dapat meningkatkan peluang pembelian produk yang dipromosikan.
6. Contoh Penerapan Point of Purchase
Bayangkan saat ini Anda sedang berjalan di supermarket dan tiba di area minuman bersoda. Di situ, Anda melihat rak yang menampilkan minuman dan terdapat informasi setiap kemasannya. Pada bagian atas rak ada banner bertuliskan “Gratis Ambil Khusus Hari Jumat” diikuti dengan gambar yang menggugah selera.
Kemudian di sebelah kiri rak ada meja kecil yang menampilkan beberapa botol yang diberikan label menggunakan Tent Card “Boleh Mencicipi Secara Gratis”. Penerapan POP tadi merujuk pada perkenalan branding dengan embel-embel “gratis” agar konsumen lebih tertarik dan tahu apa sebenarnya yang sedang ditawarkan.
Selain itu, pada setiap kemasan terdapat stiker dengan logo, merek, serta informasi tambahan tentang kelebihan dan kualitasnya. Kemasannya pun didominasi oleh warna-warna mencolok dan tulisan yang unik agar mudah terlihat serta dipahami sesuai dengan karakteristik dari minuman tersebut.
Anda bisa menerapkannya pada barang atau layanan. Mulai dari langkah iklan yang unik, penataan produk dari berbagai segi, melakukan penawaran spesial baik yang baru melakukan pembelian atau pelanggan setia, dan menciptakan setiap spot untuk memaksimalkan pemasaran.
Namun, terkadang diluar kendali, barang yang ditawarkan pada pelanggan jumlah permintaanya membludak dengan cepat. Beberapa orang sampai komplain karena apa yang mereka inginkan sudah habis.
Menghindari kejadian seperti itu karena juga akan berpengaruh pada pengalaman dan nama baik Anda butuh cara cepat menghitung persediaan produk awal dan akhir dengan sistem digital yang bisa secara instan masuk data perusahaan seperti e-procurement yang dilakukan dari manapun dan kapanpun.
7. Perbedaan Point of Purchase (POP) dan Point of Sales (POS)
Perbedaan antara Point of Purchase (POP) dan Point of Sales (POS) seringkali membingungkan, namun keduanya berperan penting dalam proses pembelian. Meskipun keduanya terkait dengan proses transaksi, keduanya memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan keduanya.
a. Fungsi Utama
Fungsi utama dari Point of Purchase (POP) adalah untuk menarik perhatian konsumen dan memotivasi mereka untuk melakukan pembelian. Area ini sering dilengkapi dengan display menarik, promo, atau penawaran khusus yang bertujuan memperkuat keputusan pembelian di tempat.
Sementara itu, Point of Sales (POS) berfungsi sebagai tempat penyelesaian transaksi. Di sini, pembeli membayar barang yang dibeli, dan sistem ritel mencatat transaksi serta mengelola inventaris.
b. Lokasi
Lokasi Point of Purchase (POP) biasanya ditemukan di tempat yang mudah terlihat oleh konsumen, seperti dekat dengan pintu masuk, rak promosi, atau tempat yang dapat menarik perhatian konsumen dengan penawaran menarik. Penetapan produk pada rak juga disusun berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan pada planogram.
Sebaliknya, Point of Sales (POS) terletak di area kasir atau meja pembayaran, tempat transaksi resmi dilakukan. Biasanya, POS dilengkapi dengan perangkat teknologi untuk memproses pembayaran, seperti mesin kasir atau pembaca kartu kredit.
c. Tujuan
Tujuan utama Point of Purchase adalah untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dengan penataan produk yang menarik dan promosi yang menggiurkan, POP bertujuan membuat konsumen membeli barang yang mereka mungkin tidak rencanakan sebelumnya.
Di sisi lain, tujuan Point of Sales (POS) adalah untuk menyelesaikan proses pembelian. Di sini, semua transaksi dicatat, pembayaran diproses, dan barang yang dibeli diberikan kepada konsumen.
8. Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan POP

Menggunakan Point of Purchase (POP) sebagai strategi pemasaran memiliki sejumlah kelebihan, namun juga terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah pembahasan mengenai kelebihan dan kekurangan penggunaan POP.
a. Kelebihan
- Meningkatkan Penjualan Impulsif
POP efektif dalam memicu pembelian impulsif dengan menampilkan produk yang menarik perhatian konsumen di titik pembelian. Ketika konsumen melihat produk yang menarik, mereka cenderung membuat keputusan pembelian secara spontan, meningkatkan volume penjualan. - Meningkatkan Visibilitas Produk
Dengan menempatkan POP di lokasi strategis, seperti dekat kasir atau ujung lorong, produk dapat lebih terlihat oleh konsumen. Hal ini meningkatkan peluang produk dilihat dan dibeli, terutama bagi produk yang belum dikenal atau sedang dipromosikan. - Memperkuat Brand Awareness
POP dapat digunakan untuk menampilkan elemen branding yang konsisten, seperti logo dan warna merek, yang memperkuat identitas merek di mata konsumen. Hal ini membantu membangun kesadaran merek yang lebih kuat di pasar. - Efektif untuk Promosi Musiman atau Khusus
POP sangat efektif untuk promosi musiman, diskon khusus, atau peluncuran produk baru. Dengan menyesuaikan desain dan pesan promosi sesuai dengan musim atau tema, POP dapat menarik perhatian konsumen pada waktu yang tepat. - Meningkatkan Pengalaman Belanja Konsumen
POP yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan pengalaman belanja konsumen dengan memberikan informasi produk yang jelas, menarik, dan mudah diakses. Ini memberikan kenyamanan tambahan bagi konsumen yang sedang membuat keputusan pembelian.
b. Kekurangan
- Biaya Pembuatan dan Pemeliharaan
Meskipun POP efektif, biaya pembuatan dan pemeliharaannya bisa cukup tinggi, terutama jika menggunakan material dan desain yang kompleks. Selain itu, POP memerlukan pemeliharaan rutin agar tetap menarik dan fungsional, yang dapat menambah biaya operasional. - Hanya Efektif untuk Toko Fisik
POP lebih efektif di toko fisik, di mana konsumen dapat langsung melihat dan berinteraksi dengan display. Di toko online, POP tidak dapat diterapkan dengan cara yang sama, sehingga strategi pemasaran lainnya diperlukan. - Potensi Mengganggu Pengalaman Belanja
Jika tidak ditempatkan dengan bijak, POP bisa mengganggu pengalaman belanja konsumen. Misalnya, display yang terlalu ramai atau menghalangi jalan bisa membuat konsumen merasa tidak nyaman, yang justru mengurangi daya tarik produk. - Tergantung pada Lokasi
Keberhasilan POP sangat bergantung pada lokasi display. Jika ditempatkan di area yang kurang strategis, POP bisa kehilangan efektivitasnya. Oleh karena itu, pemilihan lokasi yang tepat sangat penting agar POP dapat bekerja dengan maksimal. - Mudah Terabaikan
Jika tidak dirancang dengan cukup menarik, POP dapat dengan mudah diabaikan oleh konsumen. Dengan begitu banyaknya informasi dan promosi yang tersedia di toko, POP yang kurang menarik bisa kalah bersaing dengan display lain yang lebih mencolok.
9. Tips Membuat POP yang Efektif
Membuat tampilan Point of Purchase (POP) yang efektif memerlukan strategi desain yang tepat, pemilihan lokasi yang strategis, dan penyesuaian dengan audiens target. Berikut beberapa tips praktis untuk menciptakan POP yang menarik dan dapat meningkatkan penjualan.
a. Gunakan Gambar yang Berani
Pilih gambar yang besar, mencolok, dan dapat menarik perhatian pelanggan dengan cepat. Gambar-gambar berwarna cerah dan desain yang tidak biasa dapat memicu rasa ingin tahu konsumen dan membuat mereka lebih tertarik untuk mendekati display POP tersebut.
Selain gambar, pastikan teks yang digunakan juga besar dan mudah dibaca dari jarak jauh. Kata-kata yang menyenangkan dan mengundang, seperti “Diskon Spesial” atau “Penawaran Terbatas,” dapat meningkatkan efektivitas pesan yang disampaikan dan mendorong pembelian impulsif.
b. Pilih Lokasi yang Tepat
Lokasi adalah kunci agar POP dapat efektif. Tempatkan display di area dengan lalu lintas pelanggan yang tinggi, seperti dekat kasir atau di ujung lorong yang sering dilewati. Memilih lokasi yang tepat memastikan bahwa lebih banyak orang akan melihat dan berinteraksi dengan POP.
Untuk produk kecil atau barang tambahan, pastikan POP ditempatkan di dekat area checkout, di mana pelanggan dapat melihatnya sambil menunggu. Hal ini memberikan kesempatan untuk mendorong pembelian tambahan sebelum pelanggan menyelesaikan transaksi.
c. Fokus pada Kualitas Unik
Tampilkan kualitas unik dari produk atau merek yang ingin dipromosikan melalui POP. Sorot fitur-fitur yang membedakan produk tersebut, seperti inovasi, bahan berkualitas, atau manfaat yang relevan dengan kebutuhan pelanggan.
Dengan menonjolkan keunggulan produk, Anda dapat menarik perhatian konsumen yang mencari nilai lebih. Ini juga membantu menciptakan persepsi positif dan mengedukasi konsumen tentang alasan mengapa produk tersebut layak dibeli.
d. Buat dengan Ringkas
POP yang efektif harus memiliki pesan yang singkat dan mudah dipahami. Hindari teks yang terlalu panjang atau rumit, cukup berikan informasi penting yang jelas dan langsung. Gunakan kata-kata tindakan yang dapat mendorong konsumen untuk segera melakukan pembelian.
Pesan yang jelas dan padat membuat konsumen tidak bingung dan lebih cepat mengambil keputusan. Sertakan elemen visual yang mendukung pesan singkat tersebut agar lebih menarik perhatian dan mudah diingat.
e. Kenali Audiens
Saat mendesain POP, penting untuk mengetahui siapa audiens target Anda. Menyesuaikan desain dan pesan dengan preferensi audiens tertentu akan membuat POP lebih efektif dan relevan, sehingga lebih mudah diterima dan menarik bagi mereka.
Misalnya, jika Anda menargetkan audiens muda, gunakan desain yang lebih modern dan dinamis dengan warna-warna yang berani. Sebaliknya, untuk audiens yang lebih tua, desain yang lebih sederhana dan elegan bisa lebih menarik.
f. Buat Bercerita
Membuat POP yang bercerita dapat menambah daya tariknya. Gunakan kisah unik yang mengaitkan produk dengan pengalaman atau manfaat yang dirasakan konsumen, seperti sejarah merek atau cara penggunaan produk yang inovatif.
Cerita ini bisa menjadi faktor pendorong emosional yang memperkuat hubungan antara konsumen dan produk. Dengan membuat konsumen merasa terhubung dengan produk, mereka lebih cenderung untuk memilihnya di tengah banyaknya pilihan yang ada.
10. Kesimpulan
Point of purchase adalah salah satu trik sales management yang ampuh untuk meningkatkan penjualan di bisnis Anda. Keberadaannya sangat penting dalam pemasaran karena dapat mengubah keputusan konsumen secara langsung di tempat, menjadikannya elemen vital dalam strategi penjualan yang efektif.
Jika Anda ingin meningkatkan efektivitas promosi dan pengelolaan transaksi, Software retail ERP ScaleOcean menyediakan solusi perangkat lunak yang dapat mengoptimalkan setiap tahap proses penjualan. Dapatkan perangkat ERP kami untuk memudahkan pengelolaan POP dan POS di bisnis Anda dengan lebih efisien.
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan point of purchase?
Point of purchase (POP) adalah area strategis di toko yang digunakan untuk menampilkan materi promosi guna menarik perhatian pelanggan dan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Biasanya terletak di dekat produk atau di area dengan lalu lintas tinggi, seperti dekat kasir.
2. Apa itu POS dan POP?
POS (Point of Sale) adalah sistem tempat transaksi jual beli terjadi, seperti kasir atau terminal pembayaran. Sedangkan POP (Point of Purchase) adalah area di toko tempat promosi produk ditempatkan untuk menarik perhatian pembeli dan mendorong pembelian impulsif.
3. Apa contoh metode point of purchase?
Contoh metode POP adalah penggunaan display produk di dekat kasir atau rak yang mencolok, signage besar, atau banner yang mempromosikan produk atau diskon khusus untuk menarik perhatian pelanggan dan mendorong mereka untuk membeli.
4. Apa itu POS dengan contoh?
POS (Point of Sale) adalah sistem yang digunakan untuk memproses transaksi pembelian, seperti perangkat kasir atau aplikasi di toko. Misalnya, mesin kasir di supermarket yang mencatat barang yang dibeli dan memproses pembayaran pelanggan secara langsung.







