Apa Itu Self-Service Kiosk dan Keuntungannya bagi Bisnis

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Antrean panjang dan keterbatasan tenaga kerja dapat mengurangi efisiensi operasional dan mempengaruhi pengalaman pelanggan. Self-service kiosk hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini dengan memungkinkan pelanggan melakukan transaksi secara mandiri, tanpa perlu menunggu staf.

Dengan menggunakan mesin self-service kiosk, pelanggan dapat memilih produk, melakukan pembayaran, dan mendapatkan layanan tanpa bantuan staf langsung. Hal ini mengurangi waktu tunggu dan memungkinkan staf untuk fokus pada tugas lain yang lebih penting, seperti pengelolaan operasional dan layanan pelanggan.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut cara kerja mesin self-service kiosk, manfaatnya, serta bagaimana penerapan teknologi ini di berbagai industri dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan, sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis Anda.

starsKey Takeaways
  • Self-service kiosk adalah terminal software touch-screen yang memungkinkan pelanggan melakukan transaksi atau tugas sendiri tanpa memerlukan bantuan staf.
  • Manfaat kiosk menawarkan berbagai keuntungan signifikan, mulai dari efisiensi operasional, peningkatan pengalaman pelanggan, hingga mendorong kenaikan angka penjualan.
  • Tantangan kiosk mencakup berbagai hal, seperti biaya investasi awal, potensi kegagalan sistem, dan kebutuhan adaptasi pelanggan, meskipun memiliki manfaat yang signifikan.
  • Software POS ScaleOcean menjadi solusi untuk memaksimalkan potensi kiosk, mengatasi tantangan teknis, dan menyatukan data operasional.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa Itu Self-Service Kiosk?

Self-service kiosk adalah terminal komputer dengan layar sentuh interaktif yang memungkinkan pelanggan melakukan transaksi atau tugas secara mandiri tanpa bantuan staf. Mesin ini banyak digunakan di berbagai sektor, seperti restoran untuk memesan dan membayar, di bandara untuk check-in dan mencetak boarding pass, serta di bank untuk transaksi seperti top-up dan pengiriman uang.

Tujuan utama dari penggunaan self-service kiosk adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mempercepat proses pelayanan. Dengan menawarkan pengalaman yang lebih cepat dan praktis, kiosk ini memberikan kenyamanan tambahan bagi pelanggan, serta membantu bisnis mengurangi antrean dan meningkatkan produktivitas.

Menurut Grand View Research, pasar global self-service kiosk diperkirakan mencapai USD 34,36 miliar pada 2024 dan tumbuh dengan CAGR 10,9% hingga sekitar USD 62,46 miliar pada 2030. Data ini menunjukkan peningkatan adopsi teknologi self-service untuk memenuhi kebutuhan efisiensi dan kenyamanan.

Sementara itu, Mordor Intelligence melaporkan bahwa ritel & e-commerce menyumbang sekitar 29,75% pasar self-service kiosk pada 2024, dengan Asia-Pasifik diproyeksikan tumbuh CAGR 18,10% hingga 2030. Pertumbuhan ini menegaskan pentingnya otomatisasi dalam meningkatkan pengalaman pelanggan di ritel modern.

2. Kegunaan dari Self-Service Kiosk

Self-service kiosk adalah alat yang menawarkan kemudahan dan efisiensi dalam berbagai situasi bisnis. Berikut adalah beberapa fungsi utama yang membantu bisnis meningkatkan layanan dan pengalaman pelanggan.

a. Pemesanan dan Pembayaran

Self-service kiosk dan link pembayaran memungkinkan pelanggan untuk melakukan pemesanan dan pembayaran secara langsung melalui layar sentuh. Hal ini mengurangi antrean panjang dan mempercepat proses transaksi, yang sangat penting di restoran cepat saji dan kedai makanan cepat saji, sehingga meningkatkan efisiensi layanan.

b. Akses Informasi

Kiosk juga digunakan untuk menyediakan informasi penting bagi pelanggan, seperti jadwal penerbangan, cuaca, lokasi hotel, atau petunjuk arah. Di tempat-tempat umum seperti bandara atau stasiun kereta api, kiosk menjadi solusi yang efisien untuk memberikan akses cepat ke informasi yang dibutuhkan pelanggan.

c. Pendaftaran dan Nomor Antrean

Di layanan publik seperti rumah sakit atau kantor pemerintahan, self-service kiosk memfasilitasi pendaftaran dan pengambilan nomor antrean. Dengan menggunakan kiosk, pelanggan dapat menghindari antrean panjang dan mempermudah pengelolaan pengunjung, membuat layanan lebih cepat dan efisien.

d. Pembayaran Tagihan

Kiosk memungkinkan pelanggan untuk membayar tagihan secara mandiri tanpa harus berurusan langsung dengan kasir. Fasilitas ini menghemat waktu dan memberikan kenyamanan bagi pelanggan, memungkinkan mereka untuk membayar tagihan seperti listrik, air, dan telekomunikasi secara lebih cepat dan mudah.

3. Manfaat Menggunakan Self-Service Kiosk

Manfaat Menggunakan Self-Service Kiosk

Adopsi self-service kiosk menawarkan serangkaian keuntungan transformatif yang dapat dirasakan di berbagai aspek bisnis. Manfaat ini tidak hanya terbatas pada peningkatan efisiensi internal, tetapi juga berdampak langsung pada pengalaman pelanggan dan pertumbuhan pendapatan. Berikut keuntungan dan manfaatnya:

a. Untuk Efisiensi Operasional Bisnis

Self-service kiosk membantu meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi beban tugas manual staf. Dengan memproses pesanan dan pembayaran secara otomatis, sistem ini memungkinkan staf fokus pada tugas yang lebih produktif, seperti pelayanan pelanggan atau pengelolaan persediaan.

Kiosk memungkinkan bisnis menangani volume transaksi lebih tinggi tanpa menambah kasir, mengurangi biaya tenaga kerja dan meningkatkan kecepatan layanan. Hal ini memberikan pengalaman lebih baik bagi pelanggan dan meningkatkan efisiensi. Point of Sales (POS) memastikan transaksi tersinkronisasi dengan data penjualan dan inventaris secara real-time.

1) Meningkatkan Efisiensi

Self-service kiosk mengurangi beban kerja staf kasir, terutama di jam sibuk. Dengan memindahkan tugas pemesanan dan pembayaran ke mesin, karyawan dapat lebih fokus pada persiapan produk dan pelayanan pelanggan. Hal ini menciptakan alur kerja yang lebih efisien dan mengurangi antrean yang dapat menghambat operasional.

Otomatisasi ini juga mempercepat proses transaksi. Pelanggan yang sudah tahu pesanan mereka dapat menyelesaikan transaksi dengan cepat tanpa harus menunggu giliran dilayani. Dengan demikian, throughput meningkat, memungkinkan bisnis untuk melayani lebih banyak pelanggan dalam waktu yang lebih singkat.

2) Menghemat Biaya

Dalam jangka panjang, investasi pada self-service kiosk dapat mengurangi biaya operasional secara signifikan. Dengan mengurangi kebutuhan staf untuk tugas transaksional, bisnis dapat mengoptimalkan tenaga kerja dan mengalihkannya ke peran yang lebih strategis.

Selain itu, kiosk beroperasi tanpa henti, tidak memerlukan istirahat atau cuti, dan dapat melayani pelanggan secara terus-menerus selama jam operasional. Efisiensi ini mengurangi potensi kesalahan manusia dan meningkatkan pemanfaatan aset. Penghematan biaya ini akhirnya berkontribusi pada peningkatan margin keuntungan bisnis.

3) Meningkatkan Akurasi

Kesalahan input pesanan oleh manusia adalah masalah umum yang sering menimbulkan kerugian finansial dan ketidakpuasan pelanggan. Self-service kiosk menghilangkan risiko ini dengan memberi pelanggan kontrol penuh atas pemesanan mereka.

Mereka dapat melihat visual produk, membaca deskripsi, dan memastikan semua detail pesanan benar sebelum mengonfirmasi. Pesanan yang langsung terkirim ke sistem dapur atau gudang meminimalkan potensi miskomunikasi antara staf depan dan belakang.

Dengan akurasi pesanan yang lebih tinggi, bisnis dapat mengurangi pemborosan bahan baku dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal ini menciptakan siklus positif yang memperkuat reputasi bisnis dan meningkatkan kesetiaan pelanggan. Untuk membantu bisnis dalam mengelola ini, Anda bisa menggunakan aplikasi loyalitas pelanggan.

4) Mengumpulkan Data Pelanggan

Setiap transaksi yang dilakukan melalui kiosk menghasilkan data berharga yang dapat memberikan wawasan mendalam. Kiosk melacak item yang paling sering dipesan, kombinasi produk yang populer, serta waktu puncak transaksi dengan akurasi tinggi. Data ini memberi gambaran yang jelas tentang preferensi dan perilaku pembelian pelanggan.

Informasi ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan strategis, seperti mengoptimalkan menu, merancang promosi yang lebih efektif, atau mengatur tata letak produk untuk meningkatkan penjualan. Dengan menganalisis data secara menyeluruh, bisnis dapat membuat keputusan cerdas dan berbasis bukti, bukan hanya berdasarkan intuisi.

b. Untuk Pengalaman dan Kepuasan Pelanggan

Self-service kiosk memberikan pengalaman yang lebih cepat dan praktis bagi pelanggan. Dengan memungkinkan mereka untuk memesan dan membayar secara mandiri, kiosk mengurangi waktu tunggu dan memberi pelanggan lebih banyak kontrol atas pilihan mereka.

Selain itu, penggunaan kiosk juga memberikan pengalaman yang lebih personal dan modern. Pelanggan dapat melihat visual produk secara langsung, membaca deskripsi, dan memastikan pesanan mereka tanpa adanya gangguan dari staf. Dengan cara ini, pelanggan merasa lebih puas karena proses transaksi yang lebih lancar dan transparan.

1) Mempercepat Layanan

Salah satu keluhan terbesar pelanggan adalah waktu tunggu yang lama. Self-service kiosk secara efektif memotong waktu antrean, memungkinkan pelanggan untuk memesan dan membayar dengan cepat. Kecepatan ini sangat dihargai oleh konsumen modern yang memiliki gaya hidup sibuk dan mengutamakan efisiensi waktu.

Dengan beberapa kiosk yang tersedia, bisnis dapat melayani lebih banyak pelanggan secara bersamaan, bahkan saat volume pengunjung tinggi. Proses yang lebih cepat menciptakan pengalaman yang positif dan efisien, meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas dengan kecepatan layanan cenderung akan kembali lagi dan menjadi pelanggan setia.

2) Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Self-service kiosk memberikan kontrol penuh kepada pelanggan atas proses pemesanan mereka. Pelanggan dapat menjelajahi menu, menyesuaikan pesanan sesuai selera, dan memastikan keakuratan pesanan tanpa merasa terburu-buru. Otonomi ini menciptakan pengalaman yang lebih nyaman dan memuaskan, meningkatkan kepuasan pelanggan.

Antarmuka visual yang menarik dengan gambar produk berkualitas tinggi, memudahkan pelanggan dalam membuat keputusan pembelian. Pengalaman yang modern, interaktif, dan bebas dari tekanan sosial ini sering kali dinilai lebih unggul dibandingkan interaksi tradisional.

3) Fleksibilitas Pembayaran

Kiosk modern dirancang untuk mendukung berbagai metode pembayaran digital yang populer, seperti kartu kredit, kartu debit, dan berbagai platform e-wallet. Pelanggan dapat memilih metode pembayaran yang paling sesuai dengan preferensi mereka. Fleksibilitas ini penting di era transaksi non-tunai (cashless) yang semakin berkembang.

Kemudahan pembayaran ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan pelanggan, tetapi juga mempercepat proses transaksi. Tanpa perlu menghitung uang kembalian atau menunggu verifikasi manual, proses pembayaran menjadi lebih efisien.

c. Untuk Peningkatan Penjualan

Self-service kiosk memungkinkan bisnis untuk secara otomatis menawarkan upselling kepada pelanggan pada saat yang tepat. Misalnya, setelah pelanggan memilih menu utama, sistem dapat menyarankan penambahan minuman atau hidangan penutup. Fitur ini memastikan bahwa setiap transaksi memiliki potensi untuk meningkatkan nilai pesanan.

Berbeda dengan staf manusia yang mungkin lupa atau ragu menawarkan produk tambahan, kiosk melakukannya secara otomatis pada setiap transaksi. Dengan visual produk yang menarik di layar, pelanggan lebih tertarik untuk mencoba item baru. Strategi ini membantu memaksimalkan pendapatan secara efisien di point of purchase.

4. Cara Kerja Self-Service Kiosk

Self-service kiosk menawarkan cara pelayanan yang efisien, praktis, dan mudah diakses bagi pelanggan. Teknologi ini membantu mempercepat proses layanan tanpa bergantung sepenuhnya pada staf. Berikut adalah langkah-langkah umum cara kerja self-service kiosk yang sering diterapkan di berbagai industri:

a. Interaksi dengan Layar Sentuh

Pelanggan mulai berinteraksi dengan layar sentuh yang menampilkan menu, pilihan layanan, atau informasi produk. Mereka dapat memilih item yang diinginkan, menambahkannya ke keranjang belanja, atau bahkan memindai barcode untuk produk tertentu.

Proses ini memungkinkan pelanggan untuk melakukan self-order dengan bebas, menjelajahi berbagai opsi yang tersedia. Dengan demikian, mereka dapat membuat pilihan yang sesuai dengan preferensi pribadi, meningkatkan kenyamanan dan kepuasan berbelanja.

b. Menyesuaikan Pesanan

Setelah memilih produk, pelanggan memiliki opsi untuk menyesuaikan pesanan mereka. Misalnya, mereka dapat menambah topping pada makanan atau mengurangi bahan dalam produk. Sistem akan menampilkan konfirmasi atas pilihan yang telah dilakukan dan memberikan gambaran tentang total biaya yang harus dibayar.

c. Pembayaran Mandiri

Setelah pesanan selesai, pelanggan melakukan pembayaran langsung melalui kiosk. Sistem ini mendukung berbagai metode pembayaran seperti kartu debit, QRIS, dan e-wallet, memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pelanggan tanpa perlu melibatkan kasir atau staf.

d. Pemrosesan Pesanan

Setelah pembayaran berhasil, pesanan langsung dikirim ke sistem Point of Sale (POS) atau perangkat dapur. Proses ini memastikan bahwa pesanan diproses dengan cepat dan akurat tanpa interaksi langsung dengan staf, yang meningkatkan efisiensi operasional bisnis.

e. Konfirmasi dan Penyelesaian Transaksi

Layar akan menampilkan konfirmasi transaksi atau nomor antrian setelah pembayaran dilakukan. Di beberapa lokasi, seperti bandara atau rumah sakit, kiosk juga dapat mencetak boarding pass, tiket, atau label antrian, memberikan pengalaman yang lebih efisien bagi pelanggan.

ERP

5. Komponen Pendukung pada Self-Service Kiosk

Self-service kiosk dilengkapi dengan berbagai komponen tambahan yang memastikan kelancaran operasional dan meningkatkan efisiensi. Berikut adalah beberapa komponen pendukung yang memainkan peran penting dalam memperkuat fungsionalitas dan kegunaan kiosk.

a. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras self-service kiosk terdiri dari komponen fisik yang menjadi antarmuka utama dengan pengguna. Layar sentuh interaktif beresolusi tinggi adalah komponen sentral, menampilkan menu, produk, atau layanan dengan visual menarik. Selain layar, terdapat pemindai kode batang untuk kupon atau kartu anggota, serta printer termal untuk mencetak struk atau tiket.

Untuk mendukung transaksi pembayaran, kiosk dilengkapi dengan terminal pembayaran, seperti card reader untuk kartu debit/kredit dan QR code scanner untuk pembayaran digital melalui e-wallet. Semua komponen ini dirakit dalam unit kokoh yang dirancang untuk penggunaan publik intensif, memastikan durabilitas dan keamanan operasional sehari-hari.

b. Perangkat Lunak (Software)

Jika perangkat keras adalah tubuhnya, maka perangkat lunak atau self-service kiosk software adalah otaknya. Software ini mengelola semua fungsi, mulai dari menampilkan antarmuka pengguna hingga memproses pesanan dan pembayaran. Dirancang agar mudah digunakan, responsif, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap bisnis.

Perangkat lunak ini terhubung langsung dengan sistem manajemen pusat, seperti POS atau manajemen inventaris, memungkinkan sinkronisasi data secara real-time. Hal ini memastikan harga produk selalu diperbarui dan stok barang terkelola dengan baik. Selain itu, software ini mengumpulkan data transaksi yang dapat dianalisis untuk memahami perilaku pelanggan dan tren penjualan.

c. Integrasi dengan Sistem Lain

Self-service kiosk sering kali terintegrasi dengan sistem lain seperti Point of Sale (POS) dan Kitchen Display System (KDS). Integrasi ini memastikan bahwa transaksi yang dilakukan pelanggan langsung tercatat dalam sistem POS dan pesanan dikirim ke dapur atau area pengolahan lainnya dengan cepat dan akurat.

d. Fitur Tambahan untuk Bisnis Tertentu

Tergantung pada jenis bisnis yang dijalankan, self-service kiosk dapat dilengkapi dengan berbagai fitur tambahan. Misalnya, di bandara, kiosk dapat menggunakan pemindai sidik jari atau e-KTP untuk verifikasi identitas. Di sektor ritel atau restoran, kiosk bisa dilengkapi dengan printer untuk mencetak struk atau label bagasi yang membantu mempercepat layanan.

e. UPS (Uninterruptible Power Supply)

Komponen penting lainnya adalah Uninterruptible Power Supply (UPS), yang memastikan bahwa self-service kiosk tetap berfungsi meskipun terjadi pemadaman listrik. UPS ini menjaga kiosk tetap operasional selama beberapa waktu, sehingga transaksi atau layanan yang sedang berlangsung tidak terhenti dan tidak mengganggu kenyamanan pelanggan.

6. Tantangan dan Kekurangan Self-Service Kiosk

Tantangan dan Kekurangan Self-Service Kiosk

Meskipun menawarkan banyak keuntungan, implementasi self-service kiosk juga dihadapkan pada sejumlah tantangan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan secara matang. Para pengambil keputusan harus memahami potensi hambatan ini agar dapat merancang strategi mitigasi yang efektif. Berikut tantangannya:

a. Biaya Investasi Awal

Salah satu hambatan terbesar dalam mengadopsi teknologi self-service kiosk adalah biaya investasi awal yang signifikan. Pembelian perangkat keras, pengembangan atau lisensi perangkat lunak, serta biaya instalasi dan integrasi memerlukan modal besar. Bagi usaha kecil dan menengah (UKM), pengeluaran ini bisa menjadi beban berat yang sulit dipenuhi.

Selain biaya pengadaan, bisnis juga perlu menganggarkan untuk pemeliharaan rutin, perbaikan, dan pembaruan perangkat lunak di masa depan. Oleh karena itu, analisis return on investment (ROI) yang cermat sangat penting.

Bisnis harus memastikan bahwa potensi penghematan biaya operasional dan peningkatan penjualan dapat menjustifikasi pengeluaran awal dalam jangka waktu yang wajar.

b. Keterbatasan Interaksi Manusia

Otomatisasi melalui kiosk mengurangi interaksi langsung antara staf dan pelanggan. Meskipun efisien, beberapa pelanggan masih menghargai sentuhan personal, terutama di industri yang bergantung pada layanan personal seperti restoran fine dining atau butik.

Keterbatasan muncul ketika pelanggan memiliki pertanyaan atau permintaan khusus yang tidak dapat dijawab sistem. Tanpa staf untuk membantu, hal ini bisa menimbulkan frustrasi. Keseimbangan antara otomatisasi dan layanan manusia penting untuk menjaga kepuasan pelanggan.

c. Potensi Kegagalan Sistem

Seperti teknologi lainnya, self-service kiosk rentan terhadap masalah teknis. Kegagalan perangkat keras, bug perangkat lunak, atau gangguan koneksi internet bisa menyebabkan kiosk tidak berfungsi. Jika terjadi pada jam sibuk, hal ini dapat mengganggu alur layanan dan menyebabkan antrean panjang.

Untuk mengatasi risiko ini, bisnis perlu memiliki rencana darurat yang jelas, seperti prosedur manual untuk mengambil alih pesanan dan pembayaran. Selain itu, memilih penyedia dengan dukungan teknis yang responsif sangat penting. Pemeliharaan preventif secara berkala juga diperlukan untuk meminimalkan waktu henti yang tidak terduga.

d. Kesulitan Penggunaan bagi Sebagian Orang

Meskipun dirancang seintuitif mungkin, tidak semua pelanggan merasa nyaman menggunakan teknologi layar sentuh. Segmen tertentu, seperti lansia atau mereka yang kurang familiar dengan teknologi, bisa mengalami kesulitan dalam menavigasi antarmuka kiosk.

Dilansir dari jurnal Rsis International, tantangan implementasi termasuk biaya awal yang tinggi dan technology anxiety, terutama di kalangan pengguna yang lebih tua. Pelanggan dengan kecemasan teknologi cenderung menghindari penggunaan kiosk dan memilih pemesanan tradisional.

Untuk mengatasi ini, desain interface pengguna (UI/UX) harus sangat cermat, dengan ikon jelas, teks mudah dibaca, dan alur yang logis. Selain itu, penting untuk menyediakan staf di dekat kiosk yang siap membantu pelanggan.

e. Risiko Pencurian

Kiosk yang ditempatkan di area publik tanpa pengawasan yang memadai rentan terhadap vandalisme atau pencurian. Perangkat keras, terutama terminal pembayaran, memiliki nilai yang dapat menarik perhatian pelaku kejahatan. Kerusakan atau kehilangan perangkat tidak hanya menimbulkan kerugian finansial, tetapi juga mengganggu operasional bisnis.

Untuk melindungi aset ini, langkah-langkah keamanan fisik yang kuat sangat diperlukan. Pemasangan kiosk yang kokoh, penggunaan kamera pengawas (CCTV), dan penempatan di lokasi terang yang mudah diawasi dapat mencegah potensi kejahatan.

7. Contoh Penerapan Self-Service Kiosk di Berbagai Industri di Indonesia

Adaptasi teknologi self-service kiosk di Indonesia telah berkembang pesat dan merambah ke berbagai sektor industri. Penerapannya tidak lagi terbatas pada satu jenis bisnis, melainkan telah menjadi solusi serbaguna. Berikut adalah beberapa contoh konkret bagaimana kiosk dimanfaatkan di berbagai industri di tanah air:

a. Restoran Cepat Saji

Implementasi self-service kiosk di restoran cepat saji (QSR) terbukti sangat efektif dalam meningkatkan kecepatan layanan. Dengan kiosk, pelanggan dapat memilih menu, melakukan kustomisasi, dan melakukan pembayaran tanpa harus mengantri di konter kasir. Ini sangat membantu mengelola volume pelanggan tinggi, terutama pada jam sibuk.

Selain mempercepat proses pemesanan, kiosk juga berkontribusi pada peningkatan penjualan melalui program upselling otomatis. Sistem ini menawarkan menu tambahan atau paket lebih besar kepada pelanggan secara konsisten, meningkatkan potensi pendapatan bisnis dengan setiap transaksi.

b. Toko Ritel

Di sektor ritel, self-service kiosk telah diadaptasi dalam bentuk kasir mandiri yang memudahkan pelanggan menyelesaikan transaksi secara efisien. Pelanggan dapat memindai barang belanjaan mereka sendiri, memasukkannya ke dalam kantong, dan melakukan pembayaran tanpa bantuan kasir.

Selain itu, beberapa toko ritel juga menggunakan kiosk sebagai katalog produk digital. Pelanggan dapat mencari informasi produk, memeriksa ketersediaan stok, atau memesan barang yang tidak tersedia di toko. Dengan demikian, kiosk memberikan pengalaman belanja yang lebih cepat dan lebih interaktif bagi pelanggan.

c. Transportasi (Bandara)

Industri transportasi, khususnya di bandara, telah lama memanfaatkan self-service kiosk untuk proses check-in. Maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia dan Lion Air menyediakan kiosk di bandara besar, memungkinkan penumpang untuk check-in, memilih kursi, dan mencetak boarding pass secara mandiri.

Selain untuk check-in, kiosk di bandara juga digunakan untuk layanan lain seperti pembayaran kelebihan bagasi atau pembelian tiket kereta bandara. Efisiensi yang ditawarkan sangat penting di lingkungan bandara yang mengutamakan kecepatan dan ketepatan waktu.

d. Perbankan

Di industri perbankan, self-service kiosk telah berevolusi dari ATM (Anjungan Tunai Mandiri) menjadi mesin layanan yang lebih komprehensif. Bank-bank besar di Indonesia kini menyediakan kiosk yang memungkinkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi, seperti setor tunai, pembukaan rekening, hingga pencetakan buku tabungan atau kartu debit secara instan.

Kiosk ini berfungsi sebagai cabang digital mini yang dapat beroperasi 24/7, memberikan kemudahan bagi nasabah. Dengan adanya kiosk, bank dapat mengurangi beban kerja di kantor cabang, sementara nasabah dapat menyelesaikan urusan perbankan rutin dengan cepat tanpa perlu antre atau menunggu lama.

e. Layanan Publik dan Kesehatan

Sektor layanan publik mulai mengadopsi self-service kiosk untuk meningkatkan efisiensi. Di beberapa kantor pemerintahan atau layanan SAMSAT, kiosk digunakan untuk pendaftaran, pengambilan nomor antrean, atau pembayaran pajak. Dengan cara ini, alur layanan menjadi lebih teratur dan memberikan transparansi kepada masyarakat.

Di sektor kesehatan, rumah sakit dan klinik juga memanfaatkan kiosk untuk proses pendaftaran pasien. Pasien dapat mendaftarkan kedatangan mereka, memverifikasi data asuransi, dan mendapatkan nomor antrean dokter tanpa perlu berinteraksi lama dengan staf administrasi. Ini mempercepat proses pendaftaran dan mengurangi waktu tunggu di area resepsionis.

f. Hiburan (Ticketing)

Industri hiburan, terutama bioskop, adalah pengguna setia self-service kiosk. Jaringan bioskop seperti Cinema XXI dan CGV menyediakan kiosk tiket di hampir semua lokasinya. Pengunjung dapat memilih film, jadwal tayang, dan posisi kursi yang diinginkan, lalu langsung membayar dan mencetak tiketnya.

Penggunaan kiosk ini hampir sepenuhnya menghilangkan antrean di loket tiket, memungkinkan pengunjung untuk datang lebih santai menjelang waktu tayang. Selain bioskop, kiosk juga digunakan untuk pembelian tiket di taman hiburan, konser musik, atau acara olahraga.

8. Software POS ScaleOcean Memfasilitasi Integrasi Self-Service Kiosk

Software POS ScaleOcean Memfasilitasi Integrasi Self-Service Kiosk

Software POS ScaleOcean berfungsi sebagai otak di balik berbagai operasional kiosk, mulai dari pemesanan di restoran, ticketing dan check-in di bandara, hingga pembayaran mandiri di berbagai lokasi. Setiap transaksi yang dilakukan langsung tercatat dengan akurat dan data tersinkronisasi secara real-time di seluruh ekosistem bisnis, mempercepat alur operasional dan mengurangi kemungkinan kesalahan.

Keunggulan software POS ScaleOcean termasuk integrasi mudah melalui API, memungkinkan penggunaan perangkat keras kiosk dari berbagai vendor tanpa masalah kompatibilitas. Selain itu, dengan platform terpusat, bisnis dapat mengelola semua data penjualan dan inventaris dalam satu dashboard intuitif.

Untuk merasakan bagaimana software POS ScaleOcean dapat meningkatkan efisiensi bisnis Anda, coba demo gratis ScaleOcean dan lihat langsung bagaimana sistem ini dapat mengoptimalkan operasional Anda. Beberapa fitur unggulan software POS ScaleOcean antara lain:

  • Real-Time Data Synchronization: Ini adalah fitur yang sangat penting untuk sistem POS modern, di mana transaksi yang dilakukan akan langsung tercatat dan data secara otomatis diperbarui di seluruh sistem.
  • Flexible Integration: Kemampuan untuk mengintegrasikan perangkat keras kiosk dari berbagai vendor adalah fitur penting karena ini memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk memilih perangkat keras yang sesuai dengan kebutuhan mereka tanpa khawatir tentang masalah kompatibilitas.
  • Centralized Dashboard: Fitur ini memungkinkan pengelolaan data penjualan dan inventaris dalam satu platform yang terpusat, yang memudahkan pengawasan operasional.
  • Efficient Order Management: Mengirimkan pesanan langsung ke stasiun kerja yang relevan merupakan aspek penting dari efisiensi dalam manajemen pesanan, dan ini penting untuk setiap sistem POS yang menangani transaksi di berbagai titik.

Dengan kemampuannya untuk menangani berbagai jenis transaksi, software POS ScaleOcean membantu bisnis meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan. 

9. Kesimpulan

Self-service kiosk telah membuktikan dirinya sebagai evolusi penting dalam cara bisnis melayani pelanggannya. Dengan meningkatkan efisiensi operasional dan akurasi pesanan, kiosk mempercepat layanan dan meningkatkan penjualan di berbagai industri. Meskipun ada tantangan seperti biaya investasi awal dan adaptasi pengguna, solusi strategis dapat mengatasinya.

Kunci untuk memaksimalkan potensi kiosk adalah integrasinya dengan sistem inti bisnis yang handal. Sistem Point of Sales (POS) seperti ScaleOcean menghubungkan kiosk dengan ekosistem operasional, memastikan transaksi tersinkronisasi dengan data penjualan dan inventaris secara real-time.

Dengan software yang tepat, kiosk bukan hanya alat transaksi, tetapi aset strategis yang mendorong pertumbuhan dan keunggulan kompetitif. Integrasi yang efektif membuka peluang untuk efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Cobalah demo gratis ScaleOcean untuk melihat bagaimana sistem ini dapat meningkatkan kinerja dan operasional bisnis Anda.

FAQ:

1. Apa itu self-service kiosk?

Self-service kiosk adalah perangkat interaktif berbasis layar sentuh yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan transaksi secara mandiri, seperti memesan makanan, membayar tagihan, atau membeli tiket. Kiosk ini menggantikan atau melengkapi kasir tradisional dan banyak ditemukan di restoran cepat saji, bandara, dan pusat perbelanjaan.

2. Apa yang dimaksud dengan kiosk?

Kiosk adalah sebuah unit kecil yang biasanya terletak di area yang sering dilalui pejalan kaki. Kiosk ini sering kali bersifat sementara dan terkadang dijaga oleh petugas, menyediakan layanan atau produk tertentu di lokasi yang strategis untuk memudahkan akses pelanggan.

3. Apa itu kiosk order?

Kiosk order adalah sistem pemesanan yang memungkinkan pelanggan untuk memesan makanan atau layanan tanpa bantuan staf. Biasanya digunakan di restoran cepat saji atau restoran dengan tempat duduk, memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk melakukan pemesanan secara mandiri melalui perangkat kios.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap