Inventory Turnover Ratio: Pengertian dan Cara Perhitungan

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Inventory turnover ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa cepat perusahaan mengelola persediaannya dalam periode tertentu. Rasio ini menunjukkan frekuensi perputaran persediaan dan membantu bisnis mengetahui seberapa efisien mereka dalam mengelola stok barang dan menghasilkan penjualan.

Penting bagi perusahaan untuk memahami rumus inventory turnover dan cara perhitungannya untuk mencegah masalah seperti kelebihan stok atau kekurangan barang, yang dapat mengakibatkan ketidakefisienan operasional, peningkatan biaya penyimpanan, atau kehilangan peluang penjualan.

Di artikel ini, pembaca dapat menggunakan informasi mengenai rumus dan cara perhitungan inventory turnover ratio sebagai pertimbangan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan stok, memaksimalkan keuntungan, dan meminimalkan kerugian terkait persediaan yang tidak terjual.

starsKey Takeaways
  • Inventory turnover adalah indikator yang mengukur seberapa sering perusahaan menjual dan mengganti persediaannya dalam periode tertentu, penting untuk manajemen stok.
  • Fungsi inventory turnover: mengevaluasi efisiensi stok, meningkatkan likuiditas, mengoptimalkan strategi bisnis dan rantai pasok, serta meningkatkan profitabilitas.
  • Rumus inventory turnover = Harga Pokok Penjualan (HPP) / Persediaan Rata-rata
  • Software Inventaris ScaleOcean menyediakan solusi yang membantu mengoptimalkan inventory turnover dengan fitur otomatisasi, stock forecasting, dan pelaporan real time.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa itu Inventory Turnover?

Inventory turnover adalah indikator yang digunakan suatu perusahaan untuk menentukan frekuensi perputaran dalam menjual dan mengganti persediaannya di rentang waktu tertentu. Rasio ini dihitung dengan membagi cost of goods sold (COGS) dengan rata-rata nilai persediaan selama periode yang ditentukan.

Rasio yang lebih tinggi menunjukkan perusahaan mampu menjual dan mengganti persediaannya dengan cepat, yang menandakan manajemen persediaan yang baik. Namun, nilai inventory turnover ratio yang terlalu tinggi bisa mengindikasikan bahwa perusahaan tidak memiliki cukup stok untuk memenuhi permintaan pelanggan, yang dapat menyebabkan penurunan penjualan dan ketidakpuasan pelanggan.

Sebaliknya, rasio yang rendah menunjukkan perusahaan memiliki terlalu banyak stok yang tidak terjual, yang menyebabkan biaya penyimpanan meningkat dan risiko kerugian jika barang-barang tersebut menjadi usang. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan memiliki sistem inventory terintegrasi untuk menjaga keseimbangan antara memiliki cukup stok untuk memenuhi permintaan tanpa menimbulkan biaya penyimpanan yang tinggi.

2. Fungsi Inventory Turnover Ratio

Berikut adalah fungsi inventory turnover ratio.

Dengan memonitoring inventory turnover ratio, perusahaan dapat menilai efisiensi bisnis terutama dalam pengelolaan stok barang. Sistem yang digunakan, seperti sistem periodik dan perpetual, dapat mempengaruhi cara perusahaan melacak perputaran stok.

Berikut ini beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh:

a. Efisiensi Pengelolaan Stok

Memantau rasio perputaran persediaan (inventory turnover ratio) adalah cara efektif bagi perusahaan untuk menilai seberapa efisien pengelolaan stok barangnya. Rasio yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menjual barang dengan cepat, sehingga waktu dan biaya persediaan bisa ditekan. Selain itu, rasio tinggi juga menjadi tanda bahwa permintaan terhadap produk tersebut cukup tinggi di pasar.

Selain menggunakan rasio perputaran, perusahaan juga dapat memanfaatkan analisis inventory aginguntuk mengetahui berapa lama suatu produk tersimpan di gudang. Informasi ini membantu mengidentifikasi barang yang bergerak lambat (slow-moving) atau bahkan tidak laku, sehingga strategi promosi maupun diskon bisa diarahkan lebih tepat untuk mempercepat perputaran stok

b. Likuiditas yang Lebih Baik

Perusahaan dengan rasio perputaran persediaan yang tinggi biasanya memiliki likuiditas yang lebih sehat. Dengan menjual barang lebih cepat, arus kas perusahaan menjadi lebih lancar, sehingga memudahkan pembayaran utang, pembelian aset baru, atau investasi untuk pengembangan bisnis.

Sebaliknya, rasio yang rendah bisa menjadi sinyal adanya masalah likuiditas karena modal terikat pada stok yang sulit terjual. Anda bisa mengelola berbagai jenis kode inventaris yang dapat mempermudah pengelolaan persediaan dan membantu mengidentifikasi barang dengan lebih efisien dan meningkatkan aliran stok.

c. Optimalisasi Strategi Bisnis dan Rantai Pasok

Memahami tingkat perputaran persediaan membantu perusahaan menyesuaikan strategi bisnis dan manajemen rantai pasok secara lebih tepat. Jika rasio perputaran rendah, perusahaan mungkin perlu meninjau kembali harga jual, meningkatkan aktivitas pemasaran, atau mengubah komposisi produk yang ditawarkan.

Sebaliknya, jika rasio tinggi, perusahaan harus mengevaluasi perencanaan produksi dan pengelolaan stok agar tidak kekurangan barang. Untuk mengelola persediaan dengan lebih efektif, perusahaan dapat mempertimbangkan penerapan metode periodik dan perpetual.

d. Meningkatkan Profitabilitas

Pengelolaan inventaris yang efisien akan berkontribusi besar dalam mengurangi biaya penyimpanan dan risiko barang menjadi usang. Dengan mengoptimalkan perputaran stok, perusahaan bisa mengurangi pemborosan, meningkatkan efisiensi operasional, dan pada akhirnya memperbaiki margin keuntungan secara signifikan.

e. Mengurangi Biaya Operasional

Memantau rasio perputaran persediaan juga dapat membantu perusahaan untuk mengurangi biaya operasional yang terkait dengan penyimpanan barang. Dengan memastikan stok barang bergerak cepat, perusahaan dapat menghindari biaya tinggi yang timbul dari penyimpanan barang dalam jangka panjang, seperti biaya ruang gudang, asuransi, dan kerusakan barang yang tidak terjual.

f. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Rasio perputaran persediaan memberikan wawasan penting untuk mengoptimalkan tingkat stok, strategi harga, dan keputusan pembelian. Dengan pemahaman yang baik tentang bagaimana persediaan bergerak, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan terinformasi, sehingga mampu meningkatkan efisiensi operasional dan menyesuaikan strategi bisnis dengan perubahan pasar secara lebih responsif.

Salah satu pendekatan yang dapat membantu dalam mengelola persediaan adalah dengan menerapkan metode EOQ, yang mengoptimalkan jumlah pesanan agar lebih efisien. Dengan mengelola inventory turnover secara optimal, perusahaan tidak hanya menjaga kestabilan operasional, tetapi juga membuka peluang untuk pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan.

3. Rumus Inventory Turnover Ratio

Rumus Inventory Turnover adalah Harga Pokok Penjualan (HPP) dibagi dengan Persediaan Rata-rata, di mana Persediaan Rata-rata dihitung dengan cara (Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2. Rasio ini mengukur seberapa sering perusahaan menjual dan mengganti persediaannya dalam periode tertentu, yang mencerminkan efisiensi dalam pengelolaan persediaan.

Berikut adalah rumus inventory turnover:

Rasio Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / ((Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2)

Penjelasan komponen rumus:

  • Harga Pokok Penjualan (HPP) / Cost of Goods Sold (COGS): Merupakan biaya langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi barang yang terjual selama periode tertentu, umumnya dalam satu tahun. Informasi ini dapat ditemukan pada laporan laba rugi perusahaan.
  • Persediaan Awal: Jumlah persediaan yang dimiliki perusahaan pada awal periode akuntansi.
  • Persediaan Akhir: Jumlah persediaan yang dimiliki perusahaan pada akhir periode akuntansi.
  • Persediaan Rata-rata: Untuk mendapatkan gambaran yang lebih tepat mengenai persediaan selama periode tersebut, persediaan awal dan akhir dijumlahkan dan dibagi dua.

Dalam perhitungan nilai persediaan rata-rata, dapat digunakan metode biaya rata-rata tertimbang, yang menggabungkan harga pembelian dan jumlah unit dalam menghitung nilai persediaan rata-rata yang lebih akurat.

Dengan rumus perhitungan yang tepat, Anda bisa menentukan apakah persediaan dikelola dengan efisien. Tinggi dan rendahnya rasio yang Anda hitung, menjadi dasar penentuan efisien atau tidaknya operasional manajemen inventory di rantai pasokan.

Mari kita bahas contoh cara menghitung inventory turnover formula dengan sebuah studi kasus sederhana. Misalkan ada sebuah perusahaan manufaktur yang mencoba mengevaluasi efisiensi manajemen inventory mereka. Sepanjang tahun 2023, perusahaan mencatat COGS sebesar Rp500.000.000.

Di awal tahun, nilai inventarisnya adalah Rp200.000.000 dan di akhir tahun sebanyak Rp300.000.000. Maka, rata-rata inventaris dapat dihitung dengan cara menjumlahkan nilai inventaris di awal dan akhir periode, lalu dibagi dua, sebagai berikut:

Rata-rata Persediaan = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2 = (Rp200.000.000 + Rp300.000.000) / 2 = Rp250.000.000

Setelah diperoleh rata-rata persediaan sebesar Rp250.000.000, gunakan rumus rumus inventory turnover, seperti di bawah ini:

Rasio Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / ((Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2) = Rp500.000.000 / Rp250.000.000 = 2

Dari penghitungan di atas artinya perusahaan mampu menjual dan menggantikan stok sebanyak 2 kali dalam setahun. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat menilai efisiensi produksi dan pengelolaan inventaris yang ada serta merencanakan strategi bisnis yang lebih baik. Misalnya, jika dirasa turnover ini rendah, Anda bisa melakukan penyesuaian harga atau meningkatkan pemasaran.

Sebaliknya, jika dinilai tinggi dan sulit untuk dipertahankan, maka perlu mengatur ulang inventaris, alur supply chain, atau mencari supplier dengan waktu pengiriman yang lebih cepat. Untuk mempermudah proses ini, Anda bisa menggunakan aplikasi inventaris terbaik yang dapat membantu dalam mengelola stok dengan lebih efisien dan mendukung keputusan bisnis yang lebih baik.

4. Apa yang Ditunjukkan oleh Perhitungan Inventory Turnover Ratio?

Inventory turnover ratio yang tinggi bervariasi sesuai dengan jenis produk yang dijual dan industrinya. Namun, turnover ratio dari 5 hingga 10 cenderung dianggap sebagai sebuah angka yang bagus dalam sebagian besar industri.

Jika hasil perhitungan menunjukkan angka yang tinggi, maka hal tersebut berarti barang yang dijual oleh perusahaan laku, sehingga mereka perlu melakukan restocking berulang kali untuk memenuhi permintaan pelanggan. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya positif karena dapat menandakan proses manajemen aset dan inventaris yang kurang efisien.

Sebaliknya pula, rasio perputaran ketersediaan yang rendah menandakan kinerja penjualan barang yang lambat dan stagnan, sehingga meningkatkan biaya holding cost yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan. Secara singkat, semakin tinggi inventory turnover ratio, maka semakin bagus juga kinerja perusahaan, semakin rendah, maka semakin buruk.

Untuk mengoptimalkan inventory turnover ratio, penggunaan software inventaris terbaik, misalnya ScaleOcean, dapat membantu perusahaan melacak perputaran barang dengan lebih efisien. Dengan memanfaatkan fitur otomatisasi dan pelaporan real-time, perusahaan dapat merespons permintaan lebih cepat dan mengurangi biaya holding.

Warehouse

5. Kaitan Inventory Turnover dengan Dead stock

Inventory turnover ratio memegang peranan penting dalam pengelolaan stok, terutama dalam mencegah masalah seperti dead stock dalam manajemen inventaris. Dead stock, atau stok mati, adalah barang yang tidak terjual dalam jangka waktu lama. Ketika rasio perputaran persediaan rendah, hal ini bisa menjadi tanda bahwa stok tidak bergerak dengan baik dan menumpuk di gudang.

Penumpukan ini berpotensi berubah menjadi deadstock yang menjadi beban finansial bagi perusahaan karena modal yang terikat pada barang yang tidak laku. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan lembar hasil opname barang untuk melakukan pengecekan fisik dan mencatat barang-barang yang sudah tidak bergerak agar bisa segera diidentifikasi dan diambil tindakan.

6. Tips Optimalkan Inventory Turnover di Gudang

Mengoptimalkan ratio inventory turnover merupakan hal penting untuk memastikan efisiensi operasional, dan pengelolaan persediaan dalam gudang. Ada beberapa tips efektif yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan perputaran persediaan, dan memberikan rasio yang seimbang dalam pengelolaan stok.

a. Implementasi Software Inventory Terbaik

software inventory untuk efisiensi inventory turnover ratio

Software inventory management bisa Anda aplikasikan untuk mengoptimalkan stok dan membantu mengelola persediaan. Fitur unggulan seperti stock forecasting akan menyesuaikan persediaan Anda secara otomatis menggunakan fitur run rate reordering. Di mana sistem akan menganalisis pergerakan barang, apakah cepat atau lambat.

Software manajemen inventory terbaik ScaleOcean bisa menjadi solusi Anda untuk menjaga perputaran barang yang efisien dan meningkatkan penjualan bisnis. Kemampuan otomasi ScaleOcean akan membantu Anda membuat reorder point secara otomatis jika stok sudah mencapai batas minimum. Ini akan mencegah kekurangan atau kelebihan stok.

Anda bisa melakukan demo gratis dan konsultasi dengan tim profesional ScaleOcean untuk dapatkan solusi terbaik dan sesuai karakteristik bisnis Anda secara terkonfigurasi, sehingga dapat mengoptimalkan proses inventory turnover keseluruhan.

Berikut adalah fitur-fitur utama Software Inventory ScaleOcean:

  • Tracking Stok Otomatis: Fitur ini memungkinkan pelacakan stok secara real-time, membantu perusahaan mengetahui tingkat persediaan yang ada pada setiap saat.
  • Smart Reordering and Inventory Alerts: Sistem ini secara otomatis memberikan notifikasi ketika stok mendekati batas minimum atau ketika ada barang yang perlu di restock.
  • Integrasi Lintas Gudang: Dengan kemampuan untuk mengelola persediaan di beberapa lokasi gudang dan kategori produk yang berbeda, ScaleOcean memastikan distribusi produk lebih efisien.
  • Forecasting Permintaan: Fitur ini memungkinkan perusahaan untuk memprediksi permintaan barang di masa depan berdasarkan data historis dan tren pasar.
  • Cost Optimization: Fitur ini memungkinkan pemantauan dan pengelolaan biaya terkait dengan pengadaan, penyimpanan, dan pengiriman barang.

b. Memahami Pola Permintaan

Melakukan pemantauan secara rutin terhadap pola permintaan pasar sangat penting untuk menghindari masalah seperti overstock maupun understock. Dengan menganalisis data historis dan tren pasar, Anda bisa membuat keputusan pemesanan dan produksi yang lebih tepat sesuai kebutuhan pelanggan. Cara ini membantu mengurangi risiko terjadinya dead stock, yaitu barang yang tidak terjual dan akhirnya menjadi beban bagi perusahaan.

c. Mengelola Kategori Produk

Tips berikutnya adalah mengoptimalkan barang berdasarkan kategori. Anda bisa membuat klasifikasi metode ABC, di mana produk dikategorikan berdasarkan kontribusi mereka terhadap penjualan atau profit, membantu perusahaan memprioritaskan pengelolaan stok. Barang kategori A yang bergerak cepat mendapatkan perhatian lebih, sementara stok kategori C yang lambat bergerak dapat diminimalkan.

d. Menyusun Strategi Promosi

Jika stok di gudang mulai menumpuk dan barang sulit terjual, langkah yang bisa dilakukan adalah menyusun strategi promosi. Misalnya, memberikan diskon atau membuat paket bundling produk untuk mempercepat perputaran barang.

Strategi ini tidak hanya membantu menghindari dead stock, tapi juga meningkatkan rasio inventory turnover, sehingga stok barang tetap sehat dan bisnis berjalan lebih lancar.

Seluruh proses inventory turnover dapat dioptimalkan secara menyeluruh dengan menggunakan software inventory management. Solusi ini dapat membantu dalam memantau pergerakan stok secara real-time dan mengelola persediaan dengan lebih efisien.

7. Kesimpulan

Rasio perputaran persediaan mengukur frekuensi suatu bisnis menjual dan mengganti persediaannya dalam periode tertentu, dihitung dengan membagi Harga Pokok Penjualan (COGS) dengan Persediaan Rata-rata. Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi dalam penjualan dan manajemen, sedangkan rasio yang rendah mengindikasikan penjualan yang lambat atau kelebihan stok.

Rasio ideal berbeda-beda antara industri, namun berguna bagi bisnis untuk mengoptimalkan tingkat stok, meningkatkan arus kas, dan mengidentifikasi produk dengan pergerakan lambat. Dengan mengetahui rasio perputaran persediaan, perusahaan dapat  menyesuaikan tingkat persediaan dengan permintaan pasar.

Dengan Software Inventory ScaleOcean, Anda dapat mengoptimalkan pengelolaan inventaris secara real-time, meminimalkan biaya penyimpanan, dan meningkatkan perputaran stok. Tingkatkan efisiensi bisnis Anda sekarang dan pastikan inventaris selalu dalam kondisi yang ideal.

FAQ:

1. Apa itu inventory turnover?

Inventory turnover adalah rasio keuangan yang mengukur seberapa sering sebuah perusahaan berhasil menjual dan mengganti stoknya dalam satu periode waktu tertentu. Rasio ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola inventarisnya. Turnover yang tinggi menandakan penjualan yang kuat, sementara turnover yang rendah bisa menjadi indikasi kelebihan stok atau penjualan yang lesu.

2. Bagaimana cara menghitung inventory turnover?

Untuk menghitung rasio perputaran, Anda dapat menggunakan rumus berikut: Inventory Turnover = Rata-Rata Nilai Persediaan / Harga Pokok Penjualan (HPP). Setelah mendapatkan rasionya, Anda bisa menghitung durasi rata-rata stok disimpan (dalam hari) dengan membagi 365 dengan hasil inventory turnover.

3. Mengapa inventory turnover penting bagi bisnis?

Inventory turnover adalah metrik penting karena:
1. Indikator Kinerja: Menunjukkan seberapa efektif strategi penjualan dan manajemen inventaris.
2. Efisiensi: Rasio yang baik menunjukkan bahwa perusahaan tidak mengikat terlalu banyak modal pada stok mati.
3. Pengambilan Keputusan: Membantu manajemen mengidentifikasi produk yang laris dan yang tidak, sehingga dapat merencanakan pembelian dan strategi pemasaran di masa mendatang.
4. Keuangan: Bank dan investor menggunakan rasio ini untuk menilai kesehatan finansial dan likuiditas perusahaan.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap