Memiliki pemahaman dan mampu mengevaluasi rasio inventory turnover secara bijak, membuat perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan manajemen supply chain, dan merespon dengan lebih baik terhadap perubahan dinamika pasar. Rumus inventory turnover umumnya adalah hasil bagi cost of goods sold (COGS) dengan average inventory.
Namun, penting untuk dicatat bahwa interpretasi angka ini sangat bergantung pada konteks industri dan bisnis. Angka idealnya tentu bisa berbeda dari industri satu dengan lainnya. Dalam artikel berikut, akan dijelaskan lebih mendalam mengapa Anda perlu paham rasio ini, bagaimana cara menghitungnya, serta berapa sebenarnya angka ideal untuk inventory turnover.
1. Manfaat Inventory Turnover bagi Bisnis
Dengan memonitoring inventory turnover ratio, perusahaan dapat menilai efisiensi bisnis terutama dalam pengelolaan stok barang. Tingkat yang tinggi menandakan kalau perusahaan mampu menjual barang dengan cepat, yang berarti membutuhkan waktu dan biaya yang sedikit untuk penyimpanan. Ini juga bisa menjadi indikator bahwa perusahaan memiliki permintaan yang tinggi pada produknya. Di sisi lain, tingkat yang rendah dapat diartikan kalau perusahaan overstocking dan berakibat pada tingginya biaya penyimpanan dan penurunan nilai barang.
Manfaat kedua berkaitan dengan likuiditas. Perusahaan yang memiliki tingkat inventory turnover yang tinggi cenderung memiliki likuiditas yang lebih baik. Saat perusahaan mampu menjual barang dengan cepat, mereka memiliki arus kas yang lebih lancar. Sehingga perusahaan dapat membayar utang, membeli aset baru, atau melakukan investasi. Sedangkan jika nilainya rendah, menjadi indikator bahwa perusahaan mungkin mengalami kesulitan likuiditas karena adanya modal yang terikat dalam stok yang tidak bergerak.
Dengan memahami tingkat turnover, perusahaan juga dapat menyesuaikan strategi bisnis atau supply chain yang ada untuk memaksimalkan penjualan dan laba. Misalnya, ketika tingkatnya rendah, Anda harus menyesuaikan harga, meningkatkan upaya pemasaran, atau merubah mix produk. Sebaliknya, ketika rasionya tinggi, mungkin perlu mengevaluasi perencanaan produksi atau mempertahankan stok agar cukup untuk memenuhi permintaan tersebut.
Baca juga:
Ketahui Rumus Lead Time dan Cara Hitungnya
2. Rumus Inventory Turnover
Turnover adalah metrik yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjual dan mengganti kembali stoknya dalam suatu periode waktu tertentu. Rumus inventory turnover yang umum digunakan adalah:
Cost of goods sold (COGS) atau harga pokok penjualan adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membuat produk selama rentang waktu tertentu. Nilai ini biasanya dapat ditemukan di laporan laba rugi perusahaan. Average inventory atau rata-rata inventory adalah rata-rata jumlah inventaris yang dimiliki perusahaan selama periode waktu yang sama. Biasanya, dihitung dengan menjumlahkan nilai inventaris di awal dan akhir periode, lalu dibagi dua.
Inventory turnover rumus yang ditulis di atas menghasilkan rasio yang mencerminkan kemampuan operasional bisnis dalam menjual dan menggantikan inventarisnya selama periode yang ditentukan. Angka yang lebih tinggi biasanya mengindikasikan efisiensi yang lebih besar dalam pengelolaan inventaris dan tingginya permintaan pada produk tersebut. Sedangkan angka yang lebih rendah menunjukkan overstocking atau penurunan permintaan.
3. Cara Hitung Inventory Turnover Formula
Mari kita bahas cara menghitung inventory turnover formula dengan sebuah studi kasus sederhana. Misalkan ada sebuah perusahaan manufaktur yang mencoba mengevaluasi efisiensi pengelolaan inventaris mereka. Sepanjang tahun 2023, perusahaan mencatat COGS sebesar Rp500.000.000. Di awal tahun, nilai inventarisnya adalah Rp200.000.000 dan di akhir tahun sebanyak Rp300.000.000. Maka, rata-rata inventaris dapat dihitung dengan cara menjumlahkan nilai inventaris di awal dan akhir periode, lalu dibagi dua. Kemudian hitung rumus inventory turnover menggunakan rumus yang sudah dibahas sebelumnya.
Dari penghitungan di atas artinya perusahaan mampu menjual dan menggantikan stok sebanyak 2 kali dalam setahun. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat menilai efisiensi produksi dan pengelolaan inventaris yang ada serta merencanakan strategi bisnis yang lebih baik. Misalnya, jika dirasa turnover ini rendah, Anda bisa melakukan penyesuaian harga atau meningkatkan pemasaran. Sebaliknya, jika dinilai tinggi dan sulit untuk dipertahankan, maka perlu mengatur ulang inventaris, alur supply chain, atau mencari supplier dengan waktu pengiriman yang lebih cepat.
4. Angka Ideal Inventory Turnover
Angka ideal untuk inventory turnover formula bisa sangat berbeda-beda, tergantung pada industri dan jenis barang yang dijual. Ada beberapa industri yang mungkin membutuhkan tingkat stock turn yang lebih tinggi, seperti industri makanan dan minuman karena produknya memiliki umur simpan yang pendek. Sedangkan untuk industri dengan barang berharga tinggi seperti perhiasan atau perusahaan konstruksi justru memiliki tingkat inventory turnover rumus yang lebih rendah karena produknya membutuhkan waktu lebih lama untuk dijual dan dibuat.
Tingkat inventory turnover rumus yang tinggi sering kali dianggap positif karena mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menjual barang secara cepat sehingga alur supply chain perusahaan juga baik. Namun, tingkat yang terlalu tinggi juga dapat diartikan bahwa perusahaan sering kehabisan stok yang bisa berakibat pada kehilangan penjualan dan kekecewaan pelanggan.
Sebaliknya, tingkat inventory turnover formula yang rendah mengartikan bahwa perusahaan memiliki terlalu banyak stok atau permintaan untuk produk cukup rendah. Sehingga modal perusahaan banyak yang diikat dalam stok yang tidak terjual. Ini sangat berdampak negatif pada cash flow dan likuiditas perusahaan.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menemukan rasio yang ideal menurut kondisi masing-masing. Anda juga harus mempertahankan tingkat tersebut jika sudah sesuai dengan kebutuhan bisnis dan sejalan dengan standar industri. Untuk mencapainya, perusahaan perlu secara konsisten memantau dan mengoptimalkan proses manajemen inventory, memperbaiki sistem supply chain, serta cepat tanggap dalam merespon perubahan dalam permintaan dan tren pasar.
5. Kesimpulan
Inventory turnover adalah metrik penting yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola dan menjual stok barang. Manfaat utamanya untuk mengevaluasi efisiensi operasional, peningkatan likuiditas, dan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika pasar. Rumus inventory turnover cukup sederhana yaitu membagi cost of goods sold (COGS) dengan average inventory.
Untuk memaksimalkan manfaat dari penggunaan inventory turnover formula, perusahaan perlu secara aktif memantau dan mengoptimalkan proses manajemen inventaris yang telah diterapkan. Dengan demikian, Anda akan mampu beradaptasi terhadap perubahan permintaan dan tren pasar, memiliki jumlah stok yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan menjaga kondisi keuangan perusahaan.