Mengenal Apa itu DAP Term dan Manfaatnya di Logistik
3 Min Read Posted on 01 Aug 2024
Daftar Isi
Dalam bisnis logistik terutama perdagangan internasional, pembagian tanggung jawab dan risiko antara pengirim dan penerima barang diperlukan agar proses logistik barang berjalan lancar. Salah satu caranya dengan menggunakan incoterms, yaitu kesepakatan yang digunakan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas berbagai aspek pengiriman
Salah satu istilah incoterms yang sering digunakan adalah delivered at place (DAP). Apa itu DAP? Ketetapan yang menyatakan bahwa pengirim bertanggung jawab untuk mengatur transportasi dan menanggung semua biaya serta risiko pengiriman hingga barang tiba di tempat tujuan yang telah disepakati. Sedangkan pembayaran bea cukai dan pajak impor di negara tujuan ditanggung oleh penerima. Yuk, cari tahu lebih lanjut kesepakatan tersebut di bawah ini!
1. DAP Term Adalah
Delivered at place atau DAP term adalah salah satu istilah incoterms yang digunakan dalam perdagangan internasional untuk menentukan tanggung jawab dan risiko antara pengirim dan penerima selama proses logistik. Pada ketentuan ini, pengirim bertanggung jawab untuk mengatur transportasi dan mengantarkan barang ke lokasi spesifik yang telah disepakati, sekaligus membayar semua biaya dan menanggung risiko pengiriman hingga barang tiba di tempat tujuan. Tapi, perlu diingat bahwa ini di luar biaya pabean atau pajak impor yang dikenakan di negara tujuan karena aspek tersebut menjadi tanggung jawab penerima.
Lalu, mengapa freight forwarder perlu tahu apa itu DAP? Sebagai perantara pihak pengirim dan penerima barang, Anda memiliki kewajiban memastikan semua aspek logistik, mulai dari pemilihan moda transportasi hingga pengaturan pengiriman ke lokasi akhir, dilakukan dengan efisien. Dengan memahami DAP, Anda juga dapat memberikan saran yang tepat kepada klien terkait tanggung jawab biaya dan risiko pengiriman. Misalnya, Anda dapat memberitahu klien tentang biaya yang perlu disiapkan di negara tujuan, seperti pajak impor dan biaya bea cukai.Â
Perhatikan skenario berikut untuk tahu lebih lanjut penggunaan DAP terms customs clearance. Misalkan sebuah perusahaan di Indonesia mengekspor produk baju batik ke sebuah toko ritel di Prancis. Dalam kontrak mereka, kedua pihak setuju menggunakan DAP term dengan alamat toko ritel di Prancis sebagai lokasi tujuan. Perusahaan di Indonesia bertanggung jawab untuk mengatur transportasi produk dari pabriknya hingga ke toko ritel di Prancis. Semua biaya pengiriman, termasuk biaya transportasi laut dan darat di Prancis, ditanggung oleh perusahaan Indonesia.
Namun, ketika produk tiba di pelabuhan Prancis, biaya pabean dan pajak impor yang dikenakan oleh pemerintah Prancis menjadi tanggung jawab toko ritel. Mereka harus mengurus pembayaran pajak ini sebelum produk dapat dikirim ke lokasi akhirnya. Dalam skenario ini, perusahaan Indonesia telah memenuhi tanggung jawabnya sesuai dengan DAP term dengan memastikan produk sampai ke lokasi yang disepakati, sementara toko ritel di Prancis bertanggung jawab atas biaya pabean dan pajak impor di negara mereka.
2. Keuntungan Menerapkan DAP Term
Implementasi istilah DAP term adalah solusi yang menguntungkan dalam perdagangan internasional bagi pihak pengirim dan penerima. Dengan menggunakan DAP, tanggung jawab dan risiko selama pengiriman menjadi lebih jelas dan terstruktur, sehingga meningkatkan efisiensi dan kepuasan dalam transaksi bisnis. Berikut beberapa keuntungan tersebut.
a. Pengiriman yang Lebih Terkontrol
Dengan DAP terms customs clearance, pengirim memiliki kontrol penuh atas proses logistik hingga barang tiba di tempat tujuan yang disepakati. Artinya, pengirim bisa memilih dan mengatur vendor logistik yang dipercaya dan berpengalaman, untuk memastikan barang dikirim secara efisien dan aman.Â
b. Biaya yang Lebih Transparan
Biaya yang dikeluarkan juga lebih transparan karena pengirim bertanggung jawab atas semua biaya tersebut hingga barang tiba di lokasi tujuan. Dengan ini, tidak ada biaya tambahan yang tiba. Penjual dapat memberikan estimasi biaya yang lebih akurat sejak awal transaksi, termasuk biaya transportasi, asuransi, dan biaya lainnya yang terkait dengan pengiriman, sehingga pembeli dapat merencanakan anggaran dengan lebih tepat.
c. Fleksibilitas dalam Pengiriman
DAP terms customs clearance juga memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengaturan pengiriman barang. Karena pengirim bertanggung jawab mengantarkan barang hingga ke lokasi yang disepakati, mereka dapat menyesuaikan jadwal pengiriman dan rutenya sesuai kebutuhan dan kondisi yang ada. Dengan ini, pengirim punya kebebasan mengoptimalkan berbagai aspek yang menunjang proses pengiriman, misalnya dengan memilih jalur yang lebih cepat atau lebih ekonomis.
3. Beda DAP Term dengan Incoterm Lainnya
DAP term adalah satu dari sekian banyak jenis incoterm yang diterapkan dalam pengiriman internasional. Sebagai pihak bisnis logistik, Anda perlu memahami beberapa jenis lainnya supaya mampu membedakan tanggung jawab biaya dan risiko yang dimiliki baik pengirim maupun penerima dalam kesepakatan mereka. Berikut beda DAP dengan DDP dan DDU.
a. DAP vs DDP
Perbedaan utama antara DAP dan DDP adalah aspek tanggung jawab pengirim terkait bea cukai dan pajak impor. Dalam DAP, pengirim bertanggung jawab untuk mengantarkan barang ke lokasi yang disepakati dan menanggung semua biaya serta risiko hingga barang tiba di tempat tujuan. Kemudian penerima bertanggung jawab untuk membayar bea cukai dan pajak impor yang dikenakan di negara tujuan.
Sedangkan dalam DDP, pengirim tidak hanya bertanggung jawab untuk mengantarkan barang hingga ke lokasi tujuan tetapi juga menanggung semua biaya terkait, termasuk bea cukai dan pajak impor. Artinya, dalam hal ini penerima barang dalam DDP tidak perlu khawatir tentang biaya tambahan apapun setelah barang tiba, karena semua sudah diurus oleh pengirim.
b. DAP vs DDU
Jika dibandingkan dengan DDU, DAP terms customs clearance memiliki beberapa persamaan, dengan perbedaan utamanya terletak pada detail pembayaran bea cukai dan pajak impor. Dalam DAP, bea cukai dan pajak impor di negara tujuan menjadi tanggung jawab penerima. Sedangkan dalam DDU, pengirim mengurus proses bea cukai di negara tujuan, tetapi penerima yang harus membayar semua biayanya. Jadi, bisa disimpulkan dalam DAP, penerima menanggung biaya dan proses bea cukai, sedangkan dalam DDU, pengirim mengurus proses bea cukai tetapi biaya tetap menjadi tanggung jawab penerima.
4. Kesimpulan
DAP term adalah istilah dalam perdagangan internasional yang menentukan tanggung jawab dan risiko antara pengirim dan penerima selama proses logistik berlangsung. Pengirim bertanggung jawab mengatur transportasi dan menanggung biaya hingga barang tiba di tempat tujuan. Sedangkan penerima menanggung biaya pabean dan pajak impor di negara tujuan. Bagi bisnis logistik seperti freight forwarder, pemahaman DAP sangat penting untuk mengelola logistik dengan efisien dan memberikan saran yang tepat kepada klien.
DAP terms customs clearance juga menjadi kesepakatan yang cukup populer dalam pengiriman internasional karena memberikan banyak keuntungan. Pengiriman menjadi lebih terkontrol, biaya logistik yang lebih transparan, dan adanya fleksibilitas dalam pengiriman. Artinya, pengirim memiliki kendali penuh atas proses logistik, memungkinkan estimasi biaya yang lebih akurat dan dapat menyesuaikan jadwal serta rute pengiriman sesuai kebutuhan.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 05, 2024 3 Min Read
12 Software Akuntansi Perusahaan Dagang Terbaik di Indonesia
REKOMENDASI