Komponen Biaya Custom Clearance dan Contoh Hitungnya
3 Min Read Posted on 25 Jun 2024
Daftar Isi
Bagi bisnis logistik, proses clearance bea cukai menjadi penentu apakah pengiriman internasional berjalan dengan baik dan tanpa hambatan. Dalam setiap tahapan ini melibatkan berbagai komponen biaya yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Totalnya tentu bervariasi tergantung pada jenis dan jumlah barang, serta peraturan yang berlaku di negara tujuan atau asal.
Memahami komponen biaya custom clearance sangat penting bagi perusahaan untuk mengelola anggaran dengan efisien dan memastikan kelancaran proses pengiriman barang. Nah, artikel ini akan membahas lebih lanjut berbagai komponen tersebut dan memberikan contoh perhitungan serta tips untuk mengelolanya. Pelajari selengkapnya di bawah ini!
1. Komponen Biaya Custom Clearance
Proses clearance bea cukai menjadi salah satu langkah penting dalam pengiriman barang internasional, baik untuk impor maupun ekspor. Dalam setiap tahapannya, terdapat sejumlah biaya yang harus dipenuhi. Biaya ini dapat bervariasi tergantung pada jenis dan jumlah barang, serta peraturan yang berlaku di negara tujuan atau asal. Berikut komponen biaya custom clearance yang perlu Anda perhitungkan.
a. Biaya Pengurusan Dokumen
Biaya pengurusan dokumen mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengurus berbagai dokumen yang diperlukan dalam proses bea cukai. Biasanya ini dikenakan oleh freight forwarder dan tergantung dari beberapa aspek. Pastikan dokumen ekspor impor yang akan digunakan telah diurus dengan baik supaya semua persyaratan administratif terpenuhi sehingga barang dapat melewati proses bea cukai tanpa halangan.
b. Biaya Pengangkutan
Berikutnya ada biaya pengangkutan yang mencakup biaya untuk mengangkut barang dari tempat asal ke port of loading atau bandara, serta biaya pengiriman dari pelabuhan atau bandara ke tujuan akhir. Biaya ini dapat mencakup ongkos transportasi, biaya bahan bakar, serta biaya yang dikenakan oleh bisnis logistik atau ekspedisi. Pastikan memilih layanan pengangkutan yang punya reputasi baik dan tepat waktu untuk memastikan barang tiba di tujuan dengan kondisi baik.
c. Bea Masuk dan Pajak
Komponen biaya custom clearance lainnya adalah bea masuk dan pajak. Di Indonesia, aspek ini ditentukan dengan memperhatikan nilai barang. Barang dengan nilai maksimal USD 3 tidak dikenakan bea masuk, tetapi tetap dikenakan PPN sebesar 11%. Kemudian barang dengan nilai lebih dari USD 3 hingga USD 1.500 dikenakan bea masuk sebesar 7,5% dan PPN sebesar 11%. Barang dengan nilai lebih dari USD 1.500 dikenakan tarif bea masuk sesuai HS code dan PPN sebesar 11%.
d. Biaya Inspeksi Barang
Biaya inspeksi barang mencakup biaya yang dikenakan untuk pemeriksaan fisik barang oleh petugas bea cukai. Pemeriksaan perlu dilakukan agar dapat dipastikan barang yang dikirim sesuai dengan dokumen ekspor impor yang diajukan dan tidak melanggar peraturan atau larangan dari negara tujuan. Biaya inspeksi bisa bervariasi tergantung pada jenis dan jumlah barang yang diperiksa serta kompleksitas proses pemeriksaan.
2. Contoh Hitung Biaya Custom Clearance
Misalkan sebuah perusahaan di Indonesia akan mengimpor alat elektronik dari Tiongkok dengan nilai CIF (Cost, Insurance, and Freight) sebesar USD 1.000. Agar bisa melalui proses clearance bea cukai dengan lancar, perusahaan harus menyiapkan berbagai dokumen pendukung. Biasanya hal ini ditangani oleh pihak freight forwarder. Misalkan perusahaan dikenakan biaya USD 50 dari penanganan dokumen tersebut.
Selanjutnya pertimbangkan biaya pengangkutan yang mencakup transportasi dari pelabuhan di Tiongkok ke pelabuhan di Indonesia. Misalkan biaya pengangkutan dari pelabuhan Tiongkok ke pelabuhan Tanjung Priok adalah USD 150. Setelah itu, biaya pengiriman dari pelabuhan Tanjung Priok ke gudang perusahaan adalah USD 100. Jadi, total biaya pengangkutannya sebesar USD 250.
Untuk menghitung bea masuk dan pajak, Anda perlu mengetahui tarif yang diberlakukan. Barang dengan nilai lebih dari USD 3 hingga USD 1.500 dikenakan bea masuk sebesar 7,5% dan PPN sebesar 11%. Dari sini, maka diperoleh total bea masuk dan pajak PPN sebesar:
Setelah barang tiba di pelabuhan, petugas bea cukai akan melakukan inspeksi fisik untuk memastikan barang logistik sesuai dengan dokumen yang diajukan. Biaya inspeksi ini dapat bervariasi, tergantung pada jenis dan jumlah barang yang diperiksa. Misalkan, biaya inspeksi untuk alat elektronik yang dikirim dikenakan sebesar USD 30. Selanjutnya kita hitung semua komponen biaya custom clearance tersebut.
Dengan memahami perhitungan ini, perusahaan dapat mempersiapkan anggaran yang tepat untuk proses impor dan memastikan kelancaran custom clearance. Risiko pembengkakan biaya logistik bisa diminamilisir sehingga tidak mengakibatkan kerugian bagi bisnis.
Baca juga: Apa Saja Fungsi Dokumen Custom Clearance?
3. Tips Kelola Biaya Custom Clearance
Bagi bisnis logistik, penting untuk mengelola biaya custom clearance secara efisien karena ini menjadi kunci untuk mengoptimalkan anggaran impor atau ekspor barang. Pertama, pastikan semua dokumen yang diperlukan telah dipersiapkan dengan baik. Dokumen seperti bill of lading, invoice, packing list, dan sertifikat asal barang harus lengkap dan akurat untuk menghindari penundaan atau adanya biaya tambahan saat proses clearance bea cukai berlangsung. Selanjutnya, lakukan kerja sama dengan freight forwarder terpercaya sehingga membantu dalam pengurusan dokumen dan menangani proses bea cukai secara lebih efektif.
Pilih jasa logistik yang tepat untuk mengurangi biaya pengangkutan. Bandingkan tarif dari berbagai penyedia jasa pengiriman dan pilih yang menawarkan harga kompetitif serta layanan yang andal. Selain itu, jika memungkinkan pilih layanan LCL atau LTL sehingga biaya per unit barang menjadi lebih rendah.
Tidak kalah penting, pahami peraturan dan tarif bea masuk serta pajak yang berlaku. Dengan mengetahui persis tarif yang dikenakan, seperti bea masuk sebesar 7,5% dan PPN sebesar 11% untuk barang dengan nilai lebih dari USD 3 hingga USD 1.500, bisnis logistik dapat memperkirakan biaya dengan lebih akurat dan menghindari biaya yang tidak diinginkan. Untuk barang dengan nilai lebih dari USD 1.500, tarif bea masuk sesuai dengan HS Code juga harus diperhitungkan.
Hal lainnya untuk kelola komponen biaya custom clearance adalah mempersiapkan barang dengan baik untuk kebutuhan inspeksi. Pastikan barang dikemas dan diberi label dengan benar sesuai dengan peraturan bea cukai, sehingga mengurangi kemungkinan pemeriksaan mendalam yang bisa menambah biaya inspeksi. Terakhir, selalu alokasikan anggaran tambahan untuk biaya tak terduga yang mungkin muncul selama proses kepabeanan berlangsung. Dengan perencanaan yang matang dan pengelolaan yang cermat, komponen biaya custom clearance dapat dikelola dengan lebih efisien.
4. Kesimpulan
Ada banyak komponen biaya custom clearance yang perlu diperhitungkan sebelum pengiriman barang internasional dilakukan. biaya custom clearance adalah langkah krusial dalam proses pengiriman barang internasional. Biaya ini mencakup pengurusan dokumen, pengangkutan, bea masuk dan pajak, serta inspeksi barang. Dengan perencanaan yang matang dan kerja sama dengan pihak bisnis logistik yang terpercaya, risiko biaya tambahan dan penundaan dapat diminimalisir, sehingga mengurangi potensi kerugian bagi bisnis.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 05, 2024 3 Min Read
12 Software Akuntansi Perusahaan Dagang Terbaik di Indonesia
REKOMENDASI