Shipping Mark Adalah: Arti, Jenis & Fungsinya
3 Min Read Posted on 16 Feb 2024
Daftar Isi
Dalam bisnis logistik, shipping mark adalah pemegang peran kunci dalam memudahkan proses identifikasi barang saat proses pengiriman. Shipping mark menjadi sebuah label yang memuat informasi vital mengenai barang yang dikirimkan. Dari informasi itulah, petugas logistik dapat cepat memproses barang menuju lokasi tujuan, mengurangi resiko kerusakan, serta memastikan barang sampai tepat waktu.
Pada proses pengiriman ekspor impor barang, terutama dalam peti kemas, tanda pengiriman barang akan digunakan sebagai tanda pengenal barang tersebut. Dan penggunaanya pun akan disesuaikan dengan jenis, kebutuhan, ataupun tujuan pengiriman barang tersebut. Untuk memahami lebih dalam, simak artikel berikut ini yang akan membahas pengertian, fungsi, serta jenis shipping mark yang dibutuhkan untuk menjaga rantai pasokan bisnis Anda.
1. Pengertian Shipping Mark
Shipping mark adalah sebuah tanda atau label yang berisi keterangan dan informasi pada kemasan barang. Adanya shipping mark bertujuan untuk mengidentifikasi dan memproses pendistribusian barang agar proses pengiriman dapat berjalan lebih cepat serta aman. Umumnya, tanda pengiriman tersebut akan berisi informasi, seperti nama penerima, alamat tujuan, kode pos, hingga nomor pesanan barang. Selain itu, dalam tanda tersebut juga terdapat instruksi khusus mengenai prosedur penanganan barang yang dikirimkan.
Umumnya, shipping mark terdiri dari kombinasi huruf, angka, simbol, maupun kode batang. Hal tersebut berguna untuk memudahkan identifikasi barang selama proses pengiriman berlangsung. Adanya informasi nama atau alamat yang tertera secara jelas, tentu saja akan memudahkan pihak jasa pengirim untuk mengantarkan pesanan hingga lokasi tujuan. Bahkan dengan informasi seperti kode unik atau kode kontainer, Anda juga dapat melacak barang sehingga dapat mengurangi risiko barang yang hilang selama proses pengiriman.
2. Jenis Shipping Mark
Di era globalisasi, perdagangan internasional tumbuh semakin pesat yang menyebabkan pengiriman barang menjadi proses krusial dalam bisnis logistik. Proses pengiriman yang efisien dan akurat menjadi kunci utama untuk menjaga rantai pasokan suatu bisnis. Berbagai jenis shipping mark yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pengiriman akan memudahkan pihak logistik dalam memproses barang Anda. Berikut ini terdapat beberapa jenis shipping mark yang perlu Anda ketahui.
a. Shipping Label
Pertama, jenis yang paling umum digunakan dalam logistik adalah shipping label atau label pengiriman. Shipping label adalah sebuah label kertas atau plastik yang berisi informasi, seperti nama penerima, alamat tujuan, kode area, kode kontainer, maupun QR code. Informasi tersebut akan digunakan untuk mengidentifikasi dan melacak barang Anda. Biasanya, label tersebut akan ditempelkan langsung pada kemasan barang yang akan dikirim.
b. Stencil Marking
Stencil marking adalah metode tradisional yang digunakan untuk menandai barang atau kemasan dengan menggunakan cat yang cukup tahan lama. Penggunaan jenis shipping mark ini akan memungkinkan pembuatan label dengan lebih cepat dan mudah. Stencil mark sering dipakai untuk menandai kemasan berbahan tebal atau keras, seperti kemasan kayu, karton tebal, atau barang logistik berat lainnya.
c. Barcodes
Barcodes adalah jenis tanda pengiriman yang juga dipakai sebagai identitas informasi di setiap unit barang yang dikirimkan. Selain itu, barcodes digunakan secara luas dalam logistik untuk mempermudah proses identifikasi dan pengiriman pesanan barang. Tanda tersebut dapat berupa kode batang yang dicetak atau ditempel langsung pada kemasan. Ketika tanda pengiriman tersebut dipindai, informasi terkait barang yang dikirimkan akan cepat diakses dan diproses.
d. RFID Tags
Terakhir, RFID (Radio Frequency Identification) Tags adalah sebuah perangkat yang terdiri dari chips atau antena dengan memanfaatkan teknologi radio frekuensi untuk mengidentifikasi dan membaca informasi suatu objek. Label ini berisi informasi yang disimpan secara elektronik yang dapat terbaca dalam radius tertentu. Karena itulah, RFID Tags banyak digunakan dalam logistik untuk pelacakan dan pengelolaan barang logistik secara real-time. Untuk penggunaanya, label ini dapat ditempelkan langsung pada kemasan barang yang kemudian akan dibaca secara nirkabel oleh RFID reader.
Baca juga: 7 Jenis Bisnis Logistik Populer di Indonesia
2. Fungsi Shipping Mark
Dalam proses distribusi, tanda pengiriman barang memegang peranan penting sebagai petunjuk yang membantu pihak logistik dalam aktivitas pengiriman dengan memastikan bahwa pengiriman barang telah sesuai. Sebagai alat komunikasi yang efektif, shipping mark pun akan membantu dalam mengkoordinasikan aktivitas pengiriman barang Anda. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini beberapa fungsi utama penggunaan shipping mark pada paket barang yang akan dikirimkan.
a. Mengidentifikasi Barang
Pertama, shipping mark berfungsi sebagai alat identifikasi barang. Tercantumnya berbagai informasi mulai dari nama, alamat, hingga nomor pesanan, petugas logistik akan lebih mudah dalam mengidentifikasi dan memproses lebih lanjut barang kiriman Anda. Apalagi setiap tanda pengiriman barang memiliki pembeda masing-masing, misalnya seperti kode kontainer pengiriman. Dengan demikian, jasa logistik akan mudah dalam memastikan setiap barang akan dikirimkan dengan aman dan sesuai dengan alamat tujuan.
b. Mengelompokkan Barang
Adanya informasi barang pada tanda pengiriman juga akan memudahkan staff logistik dalam mengelompokkan atau memisahkan barang berdasarkan kriteria tertentu. Hal tersebut meliputi jenis barang, tujuan pengiriman, atau instruksi pengiriman barang tersebut. Dengan label pengiriman yang jelas dan informatif, proses pengelompokkan barang yang dilakukan oleh petugas logistik akan lebih efisien sehingga pengiriman barang juga dapat cepat diproses.
c. Melacak Barang
Tidak hanya itu saja, mark shipping juga berfungsi sebagai alat pelacakan pengiriman barang Anda. Adanya nomor pengiriman atau kontainer, dapat dipakai untuk melacak pergerakan barang mulai dari gudang penyimpanan, hub transit, hingga lokasi tujuan barang tersebut. Hal tersebut tentunya akan memungkinkan pihak logistik untuk memperbarui status pengiriman sehingga dapat memberikan informasi akurat kepada pihak pengirim atau penerima mengenai estimasi waktu kedatangan barang.
d. Mematuhi Regulasi
Seringkali shipping mark mencantumkan informasi penting, seperti kode area, kode kontainer, hingga instruksi khusus untuk pengiriman barang. Informasi tersebut juga akan membantu jasa logistik dalam mematuhi persyaratan hukum serta regulasi yang berlaku untuk persyaratan pengiriman barang internasional atau aturan pengiriman jenis barang tertentu. Hal ini diperlukan untuk menghindari adanya potensi terjadinya pelanggaran regulasi yang dapat menimbulkan kerugian bisnis Anda.
3. Kesimpulan
Shipping Mark adalah salah satu elemen penting dalam proses bisnis logistik. Dengan mengutamakan penggunaannya, tidak hanya mampu meningkatkan kemampuan bisnis dalam proses identifikasi dan pelacakan barang secara akurat, namun juga akan meningkatkan efisiensi operasional logistik bisnis Anda. Melalui pemberian informasi sebagai petunjuk yang jelas kepada pihak yang terlibat, proses pengiriman pun akan lebih terorganisir dan teratur.
Oleh karena itu, pastikan untuk mencantumkan informasi dan memilih jenis label yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Selain itu, manfaatkan juga teknologi terkini untuk membantu Anda dalam melacak dan memproses barang logistik agar lebih mudah dan praktis. Dengan memanfaatkan penggunaan shipping mark secara optimal, dapat dipastikan akan meningkatkan kelancaran operasional bisnis dan kepuasan pelanggan Anda atas layanan yang diberikan.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 21, 2024 3 Min Read
Jenis Konstruksi Jalan, Tahap Pengerjaan, dan Strateginya
Nov 20, 2024 3 Min Read
12 Document Management Software Terbaik untuk Bisnis 2024
Nov 19, 2024 3 Min Read
Sistem Akuntansi: Manfaat, Komponen, dan Contohnya
Nov 19, 2024 3 Min Read
Rekapitulasi Jurnal: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contoh
REKOMENDASI