Cari Tahu 5 Tahapan Produksi, Tujuan, dan Contoh Prosesnya
3 Min Read Posted on 09 Nov 2024
Daftar Isi
Di industri manufaktur, tahapan produksi yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan berbagai masalah serius. Kesalahan dalam proses produksi, seperti overproduction dan underproduction, sering kali menjadi penyebab utama kerugian di industri ini.
Dikutip dari Investopedia, efisiensi di bidang manufaktur sangat penting untuk menghasilkan produktivitas dan penghematan biaya. Mengingat dampak yang ditimbulkan, penting bagi perusahaan untuk menerapkan efisiensi tahapan produksi agar meminimalkan risiko kesalahan produksi, yang dapat menyebabkan biaya tambahan atau bahkan kerugian.
Lalu, bagaimana cara memastikan setiap tahapan perencanaan produk berjalan sesuai rencana? Artikel ini akan memberikan panduan bagi para pelaku industri dalam memahami tahapan produksi dan tujuannya. Informasi ini juga dapat Anda gunakan sebagai dasar dalam pemilihan software manufaktur yang tepat untuk meningkatkan efisiensi produksi bisnis Anda.
1. Pengertian Tahapan Produksi
Tahapan produksi adalah rangkaian proses yang dilakukan untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi untuk didistribusikan atau dijual. Tahapan ini bertujuan untuk memastikan produk akhir memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan, serta diproduksi secara efisien dan ekonomis.
Biasanya, tahapan produksi manufaktur mencakup perencanaan produksi, pengadaan dan penerimaan bahan baku, produksi utama, hingga distribusi. Dengan mengikuti tahapan produksi yang tepat, perusahaan dapat memastikan setiap langkah dalam proses produksi berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
2. Tujuan Tahapan Produksi
Di industri manufaktur, tahapan produksi ditujukan untuk mengoptimalkan proses produksi dan mencapai keberhasilan bisnis. Setiap tahap memiliki peran strategis dalam memastikan efisiensi, kualitas, dan profitabilitas. Berikut adalah beberapa tujuan utama tahapan produksi yang perlu diperhatikan oleh para pebisnis.
a. Menghasilkan Barang atau Jasa
Tujuan utama tahap ini adalah menghasilkan barang atau jasa sesuai spesifikasi dan kebutuhan pasar. Proses ini melibatkan berbagai langkah mulai dari pengadaan bahan baku hingga pengemasan produk jadi. Efisiensi di setiap tahapan proses produksi juga penting agar produk dihasilkan tepat waktu dan sesuai permintaan pasar.
b. Meningkatkan Nilai Kualitas Produk
Untuk meningkatkan kualitas, pebisnis tidak hanya perlu memenuhi standar yang ditetapkan, namun juga menambah value untuk meningkatkan daya saing produk di pasar. Maka, pastikan proses produksi dirancang untuk mengoptimalkan kualitas, mulai dari pemilihan bahan baku hingga inspeksi akhir sehingga mencegah produksi cacat.
c. Memperoleh Profit Sesuai Budget
Profitabilitas adalah tujuan utama dari setiap bisnis. Pastikan biaya produksi sesuai dengan anggaran yang ditetapkan untuk mencapai target margin keuntungan. Hal ini pun memerlukan perencanaan dan pengawasan ketat terhadap penggunaan sumber daya manufaktur. Hasilnya, akan diperoleh harga jual produk cukup kompetitif tanpa mengorbankan margin keuntungan.
d. Meminimalisir Waktu Produksi
Sebagai faktor krusial, mengurangi waktu produksi menjadi cara untuk meningkatkan efisiensi operasional. Tahapan perencanaan produksi ini dapat tercapai dengan mengoptimalkan alur kerja, mengurangi hambatan produksi, dan menerapkan software yang tepat. Hal ini semakin membuka peluang besar bagi bisnis manufaktur untuk memenuhi permintaan pasar dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Untuk mendukung proses ini secara optimal, penggunaan software ppic manufaktur sangat direkomendasikan. Software ini memungkinkan perencanaan dan pengendalian produksi yang lebih akurat, memantau ketersediaan bahan baku secara real-time, serta mengintegrasikan berbagai fungsi operasional dalam satu platform.
e. Mendukung Fleksibilitas Produksi
Terakhir, proses produksi pabrik harus dirancang untuk mendukung fleksibilitas, memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pasar atau permintaan pelanggan. Hal ini penting bagi pebisnis untuk tetap kompetitif dan responsif terhadap tren pasar yang dinamis. Fleksibilitas ini memungkinkan perubahan cepat pada lini produk tanpa menimbulkan gangguan signifikan pada operasi bisnis.
3. 5 Alur Tahapan Produksi
Setiap tahap produksi manufaktur tidak hanya bertujuan menghasilkan produk, namun juga bagaimana mengelola proses bisnis secara efisien untuk mencapai hasil terbaik. Mulai dari perencanaan dan pengendalian produksi, setiap langkah dirancang untuk mencapai tujuan bisnis spesifik dan mendukung keberhasilan operasi manufaktur. Berikut adalah penjelasan mengenai setiap alur tahapan produksi:
a. Tahap Planning (Perencanaan)
Sebagai langkah awal yang krusial, tahap perencanaan bertujuan untuk menentukan kebutuhan material, tenaga kerja, dan target produksi. Perencanaan yang tepat membantu pebisnis mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan dan mengatur alokasi secara efisien. Hal ini memastikan produksi dapat berjalan sesuai jadwal tanpa mempengaruhi biaya dan waktu.
b. Tahap Routing (Pengarahan Alur)
Tahap Routing bertujuan untuk menentukan jalur atau proses terbaik yang harus dilalui produk selama produksi. Tahapan perencanaan produksi ini mencakup identifikasi mesin, tenaga kerja, dan langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan produk. Dengan pengarahan alur yang efektif, potensi terjadinya bottleneck dalam proses produksi dapat diminimalisir.
c. Tahap Scheduling (Penjadwalan)
Tahap penentuan jadwal produksi bertujuan untuk mengatur urutan dan waktu pelaksanaan setiap tugas produksi. Tahap ini membantu pebisnis memastikan bahwa semua proses berlangsung tepat waktu, menghindari keterlambatan yang bisa mempengaruhi pengiriman produk ke pasar. Penjadwalan yang efektif juga dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya dan kapasitas produksi
d. Tahap Dispatching (Pengiriman)
Berfokus pada pelaksanaan perintah produksi yang telah direncanakan, tahap dispatching ditujukan untuk memastikan setiap unit produksi memulai dan menyelesaikan tugasnya sesuai dengan instruksi yang telah ditetapkan. Hal ini memastikan proses produksi berjalan tanpa hambatan, sehingga dihasilkan produk sesuai standar yang ditetapkan.
e. Tahap Follow-Up (Tindak Lanjut)
Terakhir, tahap follow-up bertujuan untuk memonitor dan mengevaluasi hasil produksi guna memastikan semuanya berjalan sesuai rencana. Hal ini termasuk pengecekan kualitas, kuantitas, dan waktu produksi. Pebisnis dapat menggunakan tahap ini untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mungkin muncul selama produksi.
4. Contoh Perencanaan Produksi
Tahapan produksi adalah rangkaian proses yang dilakukan untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Setiap tahapan memiliki peran penting dalam memastikan kualitas, efisiensi, dan kelancaran alur produksi. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa tahapan produksi yang umum diimplementasikan dalam berbagai industri.
a. Perencanaan Produksi (Production Planning)
Perencanaan produksi adalah langkah awal dalam proses produksi pabrik yang berfungsi untuk menentukan kebutuhan sumber daya seperti bahan baku, tenaga kerja, dan mesin. Tahap ini melibatkan penyusunan jadwal produksi, estimasi biaya, dan penentuan kapasitas produksi agar sesuai dengan permintaan pasar. Perhitungan PPIC bisa Anda lakukan untuk memaksimalkan perencanaan produksi sekaligus mengontrol persediaan selalu tersedia untuk produksi.
b. Pengadaan dan Penerimaan Bahan Baku
Tahap ini mencakup proses pembelian dan penerimaan material untuk produksi. Perusahaan harus memastikan bahan baku tersedia tepat waktu dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Pengelolaan inventaris yang efektif pada tahap ini membantu menjaga kelancaran alur produksi dan mengurangi risiko kekurangan bahan baku.
c. Produksi Utama (Main Production)
Produksi utama adalah inti dari seluruh proses produksi, di mana bahan baku diubah menjadi produk jadi. Contoh perencanaan produksi ini melibatkan berbagai proses manufaktur seperti perakitan, pengelasan, pemotongan, dan lainnya tergantung pada jenis produk yang dibuat. Efisiensi di tahap ini sangat bergantung pada perencanaan produksi, ketersediaan bahan baku, dan keterampilan tenaga kerja.
d. Pengujian Kualitas (Quality Testing)
Setelah produk selesai diproduksi, langkah berikutnya adalah pengujian kualitas untuk memastikan produk memenuhi standar yang telah ditetapkan. Pengujian ini dapat mencakup berbagai jenis tes, seperti uji fungsional, uji kekuatan, dan inspeksi visual, tergantung pada karakteristik produk.
e. Pengemasan (Packaging)
Setelah produk selesai diproduksi dan diuji, tahap selanjutnya adalah pengemasan. Pengemasan berfungsi untuk melindungi produk selama penyimpanan dan distribusi, serta memberikan informasi penting kepada konsumen. Desain kemasan yang baik juga dapat meningkatkan daya tarik produk di pasar, sekaligus memastikan keamanan produk sampai di tangan konsumen.
f. Distribusi (Distribution)
Distribusi adalah tahap akhir dalam proses produksi, di mana produk jadi dikirim ke pasar atau pelanggan. Proses ini melibatkan pengelolaan logistik, penyimpanan, dan pengiriman produk. Distribusi yang efektif memastikan produk tiba tepat waktu dan dalam kondisi baik, sehingga memenuhi harapan pelanggan dan menjaga reputasi perusahaan.
5. Solusi Efisiensi Manajemen Tahapan Produksi dengan Software ScaleOcean
Di industri manufaktur, efisiensi manajemen tahapan produksi menjadi kunci bagi keberhasilan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Untuk itu dibutuhkan solusi canggih yang dirancang untuk mengoptimalkan manajemen tahapan produksi dalam industri manufaktur. Dengan coba demo gratis, ScaleOcean menawarkan berbagai fitur canggih untuk meningkatkan efisiensi operasional secara signifikan.
ERP Manufaktur ini memungkinkan otomatisasi pada berbagai tahap, termasuk perencanaan material, Customizable Workflow Automation, fitur ini memungkinkan pengguna untuk merancang dan mengotomatisasi alur kerja sesuai dengan kebutuhan spesifik bisnis.
Real-Time Monitoring & IoT Integration, mendukung pemantauan produksi secara real-time melalui integrasi dengan perangkat IoT.
Automated Scheduling, membantu dalam mengelola jadwal produksi berdasarkan prioritas pesanan, kapasitas mesin, dan ketersediaan bahan baku.
Quality Control Management, fitur ini mendukung inspeksi kualitas di setiap tahap produksi.
Cost Control & Budgeting, menyediakan alat untuk memantau dan mengendalikan biaya produksi secara rinci, termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead.
Multi-Level Bill of Materials (BOM), memudahkan dalam merinci komponen dan sub-komponen yang dibutuhkan untuk setiap produk dengan struktur multi-level.
Production Analytics & Reporting, memungkinkan analisis mendalam terhadap data produksi dan mengotomatisasi laporan HPP manufaktur.
Selain itu, ScaleOcean memberikan visibilitas real-time terhadap performa produksi, Dengan integrasi terhadap sistem ERP dan MES, ScaleOcean memastikan setiap tahap produksi berjalan efisien dan terkoordinasi, sehingga mengurangi waktu siklus produksi dan meningkatkan output produksi Anda.
6. Kesimpulan
Dengan pemahaman yang mendalam tentang tahapan produksi, perusahaan manufaktur dapat mengoptimalkan setiap langkah dalam proses produksi, mulai dari perencanaan hingga distribusi. Efisiensi dan kualitas yang terjaga di setiap tahap sangat penting untuk mencapai keunggulan kompetitif di pasar yang semakin ketat.
Software ERP Manufaktur ScaleOcean menawarkan fitur-fitur canggih yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas produk secara keseluruhan. Hubungi kami dan coba demo gratis untuk dapat mengeksplorasi bagaimana solusi ini membantu mengoptimalkan proses produksi serta meningkatkan performa produksi bisnis Anda.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 21, 2024 3 Min Read
Jenis Konstruksi Jalan, Tahap Pengerjaan, dan Strateginya
Nov 20, 2024 3 Min Read
12 Document Management Software Terbaik untuk Bisnis 2024
Nov 19, 2024 3 Min Read
Sistem Akuntansi: Manfaat, Komponen, dan Contohnya
Nov 19, 2024 3 Min Read
Rekapitulasi Jurnal: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contoh
REKOMENDASI