Contoh Laporan Harga Pokok Produksi bagi Manufaktur

ScaleOcean Team

Dalam dunia bisnis khususnya industri manufaktur, pemahaman mendalam tentang biaya produksi menjadi salah satu faktor penentu untuk mencapai keberhasilan jangka panjang. Dengan mengetahui secara rinci berapa banyak yang dihabiskan untuk menghasilkan setiap unit produk, perusahaan dapat menetapkan harga jual dengan lebih baik, mampu mengidentifikasi area untuk penghematan, dan mengoptimalkan operasi produksinya.

Itulah mengapa laporan harga pokok produksi perusahaan manufaktur menjadi dokumen penting yang mencerminkan seluruh proses produksi, memberikan gambaran jelas tentang aliran biaya, dan merinci komponen biaya yang terlibat. Ingin mengetahui bagaimana contoh laporan harga pokok produksi yang baik dan benar bagi perusahaan manufaktur? Yuk, langsung simak pembahasan berikut ini!

1. Fungsi Laporan Harga Pokok Produksi

Salah satu tujuan utama dari laporan harga pokok produksi perusahaan manufaktur adalah memberikan informasi detail tentang biaya yang terkait dengan produksi suatu barang atau jasa. Melalui informasi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, Anda akan membuat keputusan yang lebih tepat mengenai penetapan harga jual, evaluasi efisiensi produksi, dan strategi optimasi biaya.

Contohnya, jika suatu produk ternyata memiliki harga pokok produksi yang lebih tinggi dari nilai yang diperkirakan, maka Anda dan stakeholder lainnya dapat memutuskan beberapa strategi bisnis yang efektif. Seperti meningkatkan harga jual, mencari pemasok dengan harga lebih murah, atau memodifikasi proses produksi dengan konsep lean manufacturing.

Laporan harga pokok produksi juga membantu perusahaan manufaktur untuk mengidentifikasi aspek bisnis yang mungkin memerlukan perbaikan atau penyesuaian. Melalui proses membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan, perusahaan dapat menilai efisiensi produksi. Misalnya ditemukan fakta kalau biaya tenaga kerja langsung lebih tinggi dari yang dianggarkan. Hal ini bisa saja terjadi karena ada masalah dengan pelatihan, efisiensi, atau kompensasi pekerja.

Sedangkan dari sisi akuntansi dan keuangan, laporan ini dibutuhkan untuk penghitungan persediaan akhir dan harga pokok penjualan yang muncul di laporan laba rugi. Selain itu, juga digunakan untuk memenuhi kepatuhan pajak. Memiliki laporan yang akurat dan mendetail dapat memfasilitasi proses audit dan mengurangi risiko kesalahan atau ketidaksesuaian dalam pelaporan pajak.

2. Cara Buat Laporan Harga Pokok Produksi

Terdapat beberapa metode dalam penyusunan laporan ini. Namun umumnya ada dua metode yang populer yaitu full costing dan variable costing. Mari kita bahas masing-masing metode tersebut.

a. Full Costing

Metode ini mengkalkulasi seluruh biaya produksi yang terkait dengan pembuatan produk. Baik langsung maupun tidak langsung. Biaya ini termasuk biaya bahan baku,  tenaga kerja langsung, dan semua overhead pabrik. Dengan metode ini, semua biaya produksi dialokasikan ke produk tanpa memandang apakah itu biaya variabel atau tetap. Ketika produk dijual, seluruh biaya yang telah dialokasikan pada produk tersebut diakui sebagai harga pokok penjualan. Dengan ini, laba menjadi lebih stabil dari periode ke periode, terutama ketika ada perubahan signifikan dalam volume produksi.

b. Variable Costing

Sedangkan dalam metode variable costing, hanya biaya produksi yang berubah sebanding dengan volume produksi yang dialokasikan ke produk. Artinya, hanya mencakup biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Sementara itu, biaya overhead tetap tidak dialokasikan ke produk, melainkan dianggap sebagai biaya periode dan langsung dibebankan ke laporan laba rugi periode berjalan.

Oleh karena itu, dalam metode variable costing tingkat persediaan hanya mengandung biaya variabel. Cara ini seringkali memberikan gambaran yang lebih baik tentang kontribusi margin suatu produk terhadap laba. Namun mungkin tidak selalu sesuai dengan standar akuntansi yang diterima umum di beberapa wilayah.

3. Contoh Laporan Harga Pokok Produksi

Dalam perusahaan manufaktur, pemahaman mendalam tentang struktur biaya produksi sangat penting untuk menentukan strategi penetapan harga dan memaksimalkan profit. Agar lebih paham dengan strukturnya, yuk cek contoh laporan harga pokok produksi perusahaan manufaktur berikut ini.

Contoh laporan harga pokok produksi

Setelah menganalisis contoh laporan harga pokok produksi, bisa disimpulkan ada tiga komponen utama yang harus ada pada laporan tersebut. Pertama yaitu biaya bahan baku. Dalam laporan, biasanya diberikan rincian mengenai persediaan awal bahan baku, pembelian selama periode, retur pembelian, dan persediaan akhir bahan baku. Selisih antara jumlah total dan persediaan akhir memberikan biaya bahan baku yang digunakan. Komponen ini dibutuhkan untuk memberikan gambaran tentang seberapa efisien bahan mentah digunakan dan biayanya.

Selanjutnya yaitu biaya tenaga kerja. Aspek ini mencakup upah langsung yang dibayarkan kepada pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi serta biaya tidak langsung, seperti gaji staf pendukung dan manajemen. Biaya tenaga kerja langsung biasanya mudah diatribusikan ke produk tertentu. Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung dibagi rata ke seluruh produksi.

Terakhir ada overhead pabrik. Cakupannya seperti biaya listrik, depresiasi peralatan, biaya sewa, pemeliharaan mesin, dan lainnya. Meskipun overhead ini tidak dapat diatribusikan langsung ke satu produk, biaya-biaya tersebut dibutuhkan untuk memastikan operasi berjalan lancar. Memahami dan mengelola overhead pabrik penting untuk memastikan kalau biaya-biaya ini tidak melonjak dan menjadi beban bagi operasi produksi perusahaan manufaktur.

4. Otomatisasi Laporan Harga Pokok Produksi

Setelah melihat contoh laporan harga pokok produksi perusahaan manufaktur di atas, ternyata banyak detail yang harus diperhatikan. Bayangkan jika hal tersebut ditulis secara manual, tentu berisiko pada kesalahan input atau penghitungan. Oleh karena itu, coba mulai pertimbangkan untuk memanfaatkan teknologi agar bisa mengotomatisasi proses pembuatan laporan tersebut.

Dengan otomatisasi laporan harga pokok produksi, perusahaan dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi selama proses pembuatannya. Sistem otomatis seperti ERP manufaktur atau software akuntansi dapat mengurangi kesalahan manusia yang sering terjadi saat input data atau penghitungan. Selain itu, juga bisa digunakan untuk integrasi antara berbagai sistem. Sehingga data dapat ditarik dan diproses dengan cepat tanpa harus memasukkan ulang informasi yang sama di tempat yang berbeda. Hal ini tidak hanya mempercepat proses tetapi juga memastikan konsistensi data.

Tapi penting untuk diingat juga dalam memilih software otomatisasi, pertimbangkan kebutuhan spesifik bisnis Anda, skala operasi, dan anggaran. Uji coba gratis dan demonstrasi produk dapat sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Apapun pilihannya, investasi dalam otomatisasi laporan harga pokok produksi pasti akan memberikan ROI yang positif dalam hal efisiensi, akurasi, dan insight bisnis yang diperoleh.

5. Kesimpulan

Laporan harga pokok produksi merupakan instrumen penting dalam perusahaan manufaktur. Dengan memahami detail rinci dari komponen biaya, perusahaan dapat melacak efisiensi, memonitor fluktuasi biaya, dan mengevaluasi profitabilitas produk tertentu. Dalam laporan ini, komponen seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik menjadi elemen mendasar yang mempengaruhi total biaya produksi.

Dari contoh laporan harga pokok produksi di atas, dapat disimpulkan juga kalau pembuatan laporan dilakukan secara manual tentu akan rawan human error dan inkonsistensi data. Oleh karena itu dalam era digital saat ini, otomatisasi laporan harga pokok produksi perusahaan manufaktur dengan bantuan software telah menjadi kebutuhan. Otomatisasi tidak hanya meningkatkan akurasi dan efisiensi tetapi juga memberikan informasi real-time, yang memungkinkan Anda untuk membuat keputusan dengan lebih tepat waktu dan berdasarkan data.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?