Apakah Anda sering merasa kesulitan membaca kondisi finansial perusahaan secara utuh? Apakah laporan keuangan pada umumnya justru membingungkan dan membuat Anda ragu dalam mengambil keputusan? Kurangnya pemahaman terhadap kondisi finansial dapat menimbulkan risiko salah langkah strategi yang berujung pada kerugian bisnis.
Untungnya, ada instrumen penting yang bisa membantu laporan posisi keuangan atau neraca. Laporan ini menyajikan ringkasan tentang aset, liabilitas, dan ekuitas sehingga perusahaan dapat memahami kesehatan finansialnya secara akurat. Banyak pemilik bisnis telah merasakan manfaat laporan ini untuk merencanakan strategi jangka panjang dan menjaga kestabilan usaha.
Tanpa laporan posisi keuangan yang jelas, pemilik bisnis bisa kesulitan mengontrol aset maupun kewajiban. Hal ini berisiko menimbulkan salah alokasi dana, keputusan investasi yang kurang tepat, hingga potensi kerugian finansial.
Dengan memahami laporan ini, Anda dapat mengantisipasi masalah lebih awal sekaligus menemukan peluang pertumbuhan bisnis. Selanjutnya, mari kita bahas lebih dalam mengenai definisi, fungsi, serta cara penyusunan laporan posisi keuangan yang efektif.

- Laporan posisi keuangan adalah potret finansial yang menyajikan aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan pada satu titik waktu tertentu.
- Laporan ini memiliki beragam fungsi krusial, mulai dari menilai kesehatan keuangan, dasar pengambilan keputusan, hingga menjadi alat evaluasi bagi investor dan kreditor.
- Setiap laporan tersusun dari tiga komponen utama yang fundamental, yaitu Aset (sumber daya), Kewajiban (utang), dan Ekuitas (modal pemilik).
- Proses penyusunan laporan keuangan yang akurat melibatkan identifikasi transaksi, pembuatan neraca saldo, penyusunan laporan, serta verifikasi akhir.
- Mengatasi tantangan penyusunan laporan menjadi lebih mudah dengan solusi akuntansi modern seperti ScaleOcean yang mengotomatisasi proses dan meminimalkan risiko kesalahan.
1. Apa Itu Laporan Posisi Keuangan?
Laporan posisi keuangan atau neraca adalah sebuah laporan keuangan berisi informasi aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan pada periode tertentu. Hal ini sangat penting karena memberikan wawasan tentang likuiditas bisnis, yang akan berdampak pada pengambilan keputusan kreditor atau investor.
Berbeda dengan laporan laba rugi yang mengukur kinerja selama periode waktu tertentu, laporan posisi keuangan memberikan gambaran statis atau ‘potret’ kondisi keuangan perusahaan pada akhir periode akuntansi. Laporan neraca, seperti laporan lainnya, berlaku pada laporan bisnis apa saja, termasuk juga lapkeu showroom mobil.
Neraca keuangan ini sangat vital bagi para pemangku kepentingan, termasuk manajemen, investor, dan kreditor. Informasi ini sangat vital bagi para pemangku kepentingan, termasuk manajemen, investor, dan kreditor. Mereka menggunakannya untuk mengevaluasi struktur modal dan kesehatan finansial perusahaan secara keseluruhan
Baca juga: Analisis Rasio Keuangan: Pahami Jenis, Fungsi, dan Rumusnya
2. Fungsi Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan bukan sekadar dokumen administratif, melainkan alat strategis yang memiliki berbagai fungsi krusial bagi kelangsungan dan pertumbuhan perusahaan. Setiap fungsi memberikan wawasan unik yang membantu para pemimpin bisnis menavigasi kompleksitas pasar. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:
- Menilai Kesehatan Keuangan Perusahaan: Laporan ini memberikan gambaran komprehensif tentang apa yang dimiliki dan apa yang menjadi utang perusahaan. Dengan menganalisis komposisi aset dan liabilitas, manajemen dapat mengukur stabilitas finansial dan mengantisipasi potensi risiko di masa depan.
- Membantu mengidentifikasi likuiditas dan solvabilitas: Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek, sementara solvabilitas adalah kemampuan membayar utang jangka panjang. Analisis rasio seperti current ratio dan debt to equity ratio yang berasal dari data laporan ini sangat membantu dalam evaluasi tersebut.
- Dasar Pengambilan Keputusan Manajerial: Para eksekutif menggunakan laporan ini untuk membuat keputusan penting terkait investasi, pendanaan, dan operasional. Misalnya, keputusan untuk membeli aset baru atau mengambil pinjaman bank akan sangat bergantung pada data yang tersaji dalam laporan posisi keuangan.
- Menjadi acuan dalam perencanaan dan strategi bisnis.: Laporan ini berfungsi sebagai fondasi untuk merumuskan anggaran dan proyeksi keuangan di masa depan. Dengan memahami posisi keuangan saat ini, perusahaan dapat merencanakan ekspansi, mengelola arus kas, dan menetapkan target yang realistis.
- Alat Evaluasi Bagi Investor dan Kreditor: Investor potensial akan menganalisis laporan ini untuk menilai kelayakan investasi dan potensi pengembalian. Di sisi lain, kreditor seperti bank akan menggunakannya untuk menentukan kelayakan kredit dan risiko peminjaman dana kepada perusahaan.
- Menyediakan informasi untuk analisis investasi dan pemberian kredit: Secara keseluruhan, laporan ini menyediakan data kuantitatif yang diperlukan untuk melakukan analisis laporan keuangan yang mendalam. Analisis ini menjadi dasar bagi keputusan strategis baik dari internal maupun eksternal perusahaan.
3. Komponen Utama dalam Laporan Posisi Keuangan
Untuk dapat membaca dan memahami laporan posisi keuangan secara efektif, penting bagi Anda untuk mengenali tiga komponen utamanya. Ketiga elemen ini bekerja sama untuk menciptakan gambaran yang seimbang sesuai persamaan dasar akuntansi. Berikut adalah penjelasan mendalam untuk setiap komponen tersebut.
a. Aset (Aktiva)
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki atau dikendalikan perusahaan untuk menghasilkan manfaat di masa depan. Perusahaan biasanya membagi aset ke dalam dua kategori utama untuk memudahkan analisis. Klasifikasi ini membantu menilai posisi keuangan dan merencanakan strategi bisnis.
Kategori pertama adalah aset lancar (current assets), yaitu aset yang diharapkan dapat diubah menjadi kas atau digunakan habis dalam satu tahun atau satu siklus operasional. Contohnya termasuk kas, setara kas, piutang usaha, persediaan, dan biaya dibayar di muka.
Kategori kedua adalah aset tidak lancar (non current assets) atau aset tetap, yang mencakup aset berwujud jangka panjang seperti tanah, gedung, mesin, dan kendaraan. Kategori ini membantu menilai investasi jangka panjang dan kapasitas operasional perusahaan.
b. Kewajiban (Liabilitas)
Kewajiban atau liabilitas mencerminkan utang atau kewajiban finansial yang perusahaan harus lunasi kepada pihak lain di masa depan. Rasio utang terhadap aset dapat membantu menilai sejauh mana perusahaan mengandalkan utang untuk membiayai aset-asetnya.
Komponen ini memperlihatkan sumber pendanaan eksternal yang perusahaan gunakan untuk membiayai asetnya. Sama seperti aset, perusahaan mengelompokkan kewajiban ke dalam dua kategori utama agar lebih mudah dianalisis.
Kategori pertama adalah kewajiban jangka pendek (current liabilities), yaitu utang yang jatuh tempo dalam satu tahun, seperti utang usaha, utang gaji, utang pajak, dan pendapatan diterima di muka. Sementara itu, kategori kedua adalah Kewajiban Jangka Panjang (non current liabilities), yang mencakup utang dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun, misalnya utang bank jangka panjang dan obligasi.
c. Ekuitas (Modal)
Ekuitas atau modal menggambarkan klaim pemilik atas aset setelah perusahaan melunasi seluruh kewajiban. Bagian ini mencerminkan nilai bersih yang menjadi hak pemilik. Ekuitas juga berfungsi sebagai sumber pendanaan internal yang lebih stabil dibandingkan utang karena tidak menimbulkan biaya utang rutin.
Komponen utama ekuitas meliputi modal disetor (paid in capital) dan laba ditahan (retained earnings). Modal disetor mendukung operasional dan ekspansi, sedangkan laba ditahan memperkuat kinerja dan membiayai pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Baca juga: Pengertian Rekapitulasi Jurnal, Jenis, serta Cara Buatnya
4. Bentuk Penyajian Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan dapat disajikan dalam dua format utama, yaitu bentuk Skontro dan bentuk Staffel. Pemilihan format biasanya bergantung pada kompleksitas perusahaan dan preferensi pembaca jenis laporan keuangan berikut. Kedua bentuk ini menyajikan informasi yang sama, namun dengan tata letak yang berbeda.
a. Bentuk Skontro (T-Account)
Bentuk Skontro menampilkan laporan posisi keuangan dalam format dua sisi yang berdampingan, menyerupai huruf “T”. Pada sisi kiri (debit) tercantum seluruh akun Aset, sedangkan sisi kanan (kredit) berisi Kewajiban dan Ekuitas. Format ini banyak digunakan oleh usaha kecil dan menengah karena tampilannya jelas serta mudah dipahami.
Keseimbangan antara sisi kiri dan kanan secara langsung merefleksikan validitas persamaan akuntansi. Keunggulan utama bentuk Skontro terletak pada kemudahannya dalam memperlihatkan perbandingan total aset dengan total kewajiban dan ekuitas secara berdampingan.
b. Bentuk Staffel (Vertikal)
Bentuk Staffel menyajikan laporan posisi keuangan secara vertikal, dari atas ke bawah. Anda mulai dengan kelompok Aset di bagian atas, lalu menuliskan Kewajiban, dan menutup dengan Ekuitas di bagian paling bawah. Setiap kelompok bisa Anda rincikan lebih detail, misalnya dengan memisahkan Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar.
Perusahaan besar atau perusahaan publik biasanya memilih format ini karena tampilannya lebih detail dan terstruktur. Dengan bentuk Staffel, Anda lebih mudah melakukan analisis vertikal, misalnya dengan menyoroti subtotal seperti total aset lancar atau total kewajiban jangka pendek.

5. Cara Menyusun Laporan Posisi Keuangan
Menyusun laporan posisi keuangan yang akurat memerlukan proses yang sistematis dan teliti. Proses ini mengubah data transaksi harian menjadi sebuah laporan yang informatif dan andal. Berikut adalah langkah-langkah kunci yang harus diikuti dalam penyusunannya.
a. Identifikasi dan Klasifikasi Transaksi
Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua transaksi keuangan yang terjadi selama periode akuntansi. Setiap transaksi harus didukung oleh bukti yang valid seperti faktur, kuitansi, atau nota bank. Setelah diidentifikasi, transaksi tersebut harus dicatat dengan benar dalam jurnal.
Proses pencatatan ini, seperti yang dijelaskan dalam jurnal umum, melibatkan klasifikasi setiap transaksi ke dalam akun yang sesuai, seperti kas, piutang, utang, atau pendapatan. Ketepatan klasifikasi pada tahap ini sangat krusial karena akan menjadi dasar bagi semua laporan keuangan selanjutnya. Kesalahan di sini akan berdampak pada keakuratan laporan akhir.
b. Penyusunan Neraca Saldo
Setelah semua transaksi dicatat dalam jurnal dan diposting ke buku besar, langkah berikutnya adalah menyusun neraca saldo. Neraca saldo adalah daftar semua akun beserta saldo akhir debit atau kreditnya pada akhir periode. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa total saldo debit sama dengan total saldo kredit.
Dokumen ini berfungsi sebagai jembatan antara pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan. Sebuah neraca saldo yang seimbang menandakan bahwa proses pembukuan telah dilakukan dengan benar secara matematis. Namun, keseimbangan ini belum menjamin ketiadaan kesalahan klasifikasi atau kelalaian pencatatan transaksi.
c. Penyusunan Laporan Posisi Keuangan
Setelah menyesuaikan neraca saldo, lanjutkan dengan menyusun laporan posisi keuangan. Pada tahap ini, salin saldo akhir dari setiap akun aset, liabilitas, dan ekuitas ke format laporan yang dipilih, baik Skontro maupun Staffel. Pastikan Anda mengklasifikasikan akun sesuai kategori agar laporan tersaji secara rapi dan sistematis.
Misalnya, masukkan kas, piutang, dan persediaan ke kelompok aset lancar, lalu jumlahkan untuk mendapatkan totalnya. Lakukan hal yang sama pada aset tidak lancar, kewajiban jangka pendek, kewajiban jangka panjang, dan ekuitas.
Terakhir, bandingkan total aset dengan jumlah liabilitas ditambah ekuitas untuk memastikan balance akuntansi. Proses ini penting untuk memastikan bahwa laporan keuangan sudah mencerminkan posisi keuangan yang akurat, di mana total aset harus sama dengan total kewajiban dan ekuitas.
d. Verifikasi dan Penyesuaian
Langkah terakhir, verifikasi data dan buat jurnal penyesuaian jika diperlukan. Gunakan penyesuaian untuk mencatat transaksi yang belum tercatat atau memperbaiki kesalahan, misalnya penyusutan aset tetap, pengakuan pendapatan yang belum diterima, atau biaya yang masih terutang. Dengan cara ini, laporan tetap mengikuti prinsip akuntansi dengan basis akrual.
Setelah menyelesaikan penyesuaian, perbarui neraca saldo menjadi neraca saldo setelah penyesuaian. Gunakan hasil ini sebagai dasar final dalam menyusun laporan posisi keuangan. Sebelum membagikan laporan kepada manajemen atau mempublikasikannya, lakukan rekonsiliasi akhir agar semua angka benar-benar akurat.
6. Contoh Laporan Posisi Keuangan
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, mari kita lihat contoh laporan posisi keuangan perusahaan dagang sederhana dalam bentuk Staffel. Contoh ini akan membantu Anda memahami bagaimana komponen-komponen yang telah dibahas disajikan dalam sebuah laporan nyata. Perhatikan bagaimana struktur dan pengelompokan akun diterapkan.
a. Contoh Perhitungan Skronto
Skronto adalah potongan harga yang diberikan kepada pembeli jika pembayaran dilakukan sebelum jatuh tempo. Misalnya, PT Jurnal Sejahtera memberikan syarat pembayaran 2/10, n/30. Artinya, pembeli mendapat potongan 2% jika membayar dalam waktu 10 hari sejak tanggal faktur.
Contoh kasus:
Utang dagang PT Jurnal Sejahtera per 31 Desember 2022 adalah Rp 2.500.000. Jika perusahaan melunasi utang tersebut pada hari ke-8, maka potongan skronto yang diperoleh adalah:
Skronto = Rp2.500.000 × 2% =Rp50.000
Sehingga jumlah yang dibayarkan:
Rp2.500.000 − Rp50.000 = Rp2.450.000
Contoh Tabel
b. Contoh Perhitungan Struffle
7. Tantangan dalam Penyusunan Laporan Posisi Keuangan
Meskipun terlihat sederhana, proses penyusunan laporan posisi keuangan sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan yang dapat mengancam akurasi dan keandalannya. Kesalahan dalam proses ini dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang keliru dan berisiko tinggi.
Mengidentifikasi tantangan ini adalah langkah pertama untuk mitigasi termasuk dengan memanfaatkan aplikasi pembukuan akuntansi bisnis agar pencatatan lebih rapi dan sistematis.
Salah satu tantangan paling umum adalah kesalahan klasifikasi akun, misalnya mencatat aset jangka panjang sebagai aset lancar atau sebaliknya. Kesalahan ini dapat mengganggu analisis likuiditas secara signifikan.
Selain itu, penilaian aset yang tidak akurat, terutama untuk aset seperti persediaan atau properti yang nilainya bisa berfluktuasi, juga menjadi masalah besar. Tantangan lainnya termasuk kelalaian dalam mencatat transaksi atau pembuatan jurnal penyesuaian yang tidak tepat pada akhir periode.
Untuk mengevaluasi likuiditas perusahaan secara lebih akurat, penting untuk memahami rasio keuangan seperti current ratio, yang dapat memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
8. Solusi Penyusunan Laporan Posisi Keuangan dengan Software Akuntansi ScaleOcean
Untuk mengatasi berbagai tantangan dan memastikan laporan posisi keuangan akurat, andal, serta tepat waktu, perusahaan perlu strategi yang efektif. Pendekatan ini biasanya mencakup standardisasi proses, pemanfaatan teknologi, dan peningkatan kompetensi tim. Penerapan yang konsisten akan membantu meningkatkan kualitas pelaporan keuangan secara keseluruhan.
Namun, strategi paling transformatif adalah mengadopsi software akuntansi ScaleOcean. Sistem ini memiliki fitur utama seperti otomatisasi penjurnalan, klasifikasi transaksi, dan laporan real time yang bisa diakses melalui dasbor interaktif. Dengan fitur tersebut, perusahaan tidak hanya menyederhanakan proses pencatatan, tetapi juga dapat mendeteksi kesalahan lebih cepat.
Dengan mengadopsi software akuntansi ScaleOcean, perusahaan dapat memastikan laporan keuangan akurat, andal, dan siap pakai untuk pengambilan keputusan strategis. Solusi ini membantu tim keuangan bekerja lebih efisien, meminimalkan risiko kesalahan, dan mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.
9. Kesimpulan
Laporan posisi keuangan adalah pilar penting dalam manajemen keuangan, memberi gambaran jelas tentang kesehatan perusahaan. Memahami aset, liabilitas, dan ekuitas membantu bisnis membuat keputusan terinformasi dan merencanakan strategi.
Kesalahan klasifikasi atau penilaian aset bisa terjadi, tetapi strategi yang tepat dapat memitigasi risiko. Pemanfaatan teknologi modern seperti software akuntansi ScaleOcean mengotomatisasi proses dan mengurangi kesalahan manual. Sistem ini memastikan data finansial yang diperoleh lebih cepat dan akurat.
Menguasai laporan posisi keuangan bukan hanya soal kepatuhan, tetapi juga memanfaatkan wawasan finansial untuk mendorong pertumbuhan bisnis. Data real-time membantu komunikasi transparan dengan investor dan kreditor. Coba sekarang melalui demo gratis untuk melihat manfaatnya langsung.
FAQ:
Laporan posisi keuangan apa saja?
Neraca (Balance Sheet) , Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement), Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Equity), Catatan atas Laporan Keuangan.
Apa yang dimaksud dengan laporan perubahan posisi keuangan?
Laporan perubahan posisi keuangan adalah laporan yang menunjukkan sumber dan penggunaan dana serta perubahan kas atau modal kerja.
Apa rumus untuk laporan posisi keuangan?
Aset = Liabilitas + Ekuitas