Tugas Sortir Barang dan Teknologi yang Digunakan di Gudang
3 Min Read Posted on 05 Dec 2023
Daftar Isi
Dalam manajemen gudang, pengelolaan bahan baku hingga produksi jadi merupakan elemen kunci dalam mencapai efisiensi operasional produksi pabrik. Salah satu pendekatan yang perlu dilakukan dalam rantai produksi adalah proses penyortiran barang yang berperan dalam memastikan kualitas dan keakuratan produk.
Konsep ini mengacu pada kegiatan pemisahan dan klasifikasi berbagai jenis barang berdasarkan kriteria tertentu, seperti dimensi produk, berat, dan kualitas. Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai apa itu sortir barang, tugas, serta teknologi apa saja yang dapat digunakan pada proses penyortiran barang. Simak artikel berikut!
1. Apa itu Sortir Barang
Sortir barang adalah proses dalam manajemen gudang yang mengelola inventaris dan memastikan kualitas produk dengan melibatkan pemisahan dan pengelompokan barang berdasarkan kriteria tertentu, seperti dimensi, berat, atau tingkat kecacatan. Tujuan sortir barang adalah untuk menyusun dan memilah bahan baku atau produk setengah jadi sehingga memudahkan langkah-langkah produksi berikutnya.
Proses ini dirancang untuk memastikan setiap komponen atau produk memiliki standar kualitas yang ditentukan sebelum melanjutkan ke tahap produksi berikutnya. Penyortiran barang ini akan menjamin barang-barang yang masuk akan memenuhi standar dengan mengidentifikasi dan mengidentifikasi barang cacat atau tidak sesuai yang kemudian dapat diperbaiki atau dieliminasi.
Selain itu, penyortiran barang juga memungkinkan pengelolaan inventaris yang lebih efisien, memastikan ketersediaan bahan baku yang berkualitas, dan mengurangi risiko cacat produk yang dapat merugikan reputasi perusahaan. Namun, penyortiran ini tidak hanya akan memastikan kualitas produk, tetapi juga memberikan sejumlah manfaat tambahan dalam konteks manufaktur.
2. Tugas Sortir Barang
Dalam pengelolaan manufaktur, tugas sortir barang memegang peran krusial untuk memastikan bahwa setiap komponen atau produk yang digunakan atau dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Setelah mengetahui apa itu sortir barang, penjelasan kali ini kita akan membahas apa saja tugas tugas penyortiran barang dalam membantu perusahaan meningkatkan efisiensi produksinya.
a. Identifikasi dan Pemisahan Barang Cacat
Salah satu tugas sortir barang adalah mengidentifikasi dan memisahkan barang-barang yang tidak memenuhi standar kualitas dengan melibatkan penerapan kriteria-kriteria tertentu, seperti keutuhan, dimensi, atau fungsionalitas. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah suatu barang layak dilanjutkan ke tahap produksi berikutnya atau tidak, sehingga barang-barang yang dianggap cacat atau tidak sesuai kemudian dapat diperbaiki, dihapuskan, atau diperlakukan sesuai dengan prosedur perbaikan kualitas yang telah ditetapkan.
Dalam melakukan tugas ini, tim penyortir harus mengetahui secara mendalam mengenai spesifikasi produk dan standar kualitas perusahaan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap barang yang dinyatakan cacat memang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, sehingga proses sortir dapat dilakukan secara objektif dan akurat. Identifikasi dan pemisahan barang cacat tidak hanya meminimalkan risiko cacat produk, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk fokus pada produksi barang berkualitas tinggi.
b. Pengelompokan dan Klasifikasi Barang
Tugas sortir barang juga mencakup klasifikasi barang berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan spesifikasi produk yang memungkinkan perusahaan untuk mengelompokkan barang sesuai dengan karakteristik khusus agar mempermudah pemrosesan dan produksi yang lebih efisien.
Dalam melakukan tugas klasifikasi barang, keakuratan dan ketelitian menjadi kunci dan tim penyortir barang perlu memastikan bahwa setiap barang ditempatkan dalam kategori yang benar berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Penerapan sistem klasifikasi yang jelas dan komprehensif dapat meminimalkan kesalahan dan memastikan bahwa setiap produk memenuhi spesifikasi yang diinginkan oleh perusahaan dan pelanggan.
c. Penilaian Kualitas dan Standarisasi
Selanjutnya, tugas sortir barang adalah penilaian kualitas dan standarisasi produk oleh tim penyortir yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap barang memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini melibatkan pengecekan mendalam terhadap aspek-aspek tertentu, seperti kekuatan, kekokohan, atau kebersihan tergantung pada jenis produk yang dihasilkan.
Selain itu, standarisasi juga memainkan peran penting dalam memastikan keseragaman produk, sehingga perusahaan dapat menghasilkan produk dengan karakteristik yang sama, meminimalkan variasi dan meningkatkan prediktabilitas dalam proses produksi. Standarisasi yang efektif dapat membantu membangun citra merek yang kuat dan memberikan kepastian kepada pelanggan bahwa setiap produk yang mereka beli memenuhi standar kualitas tertentu.
d. Penyortiran Barang Kembali
Penyortiran barang kembali atau retur pembelian barang adalah tugas sortir barang yang melibatkan pemeriksaan dan penanganan barang yang dikembalikan oleh pelanggan. Penyortiran retur barang memiliki dampak langsung pada kualitas produk dan kepuasan pelanggan, sehingga menjadi salah satu tahap penting dalam manajemen rantai pasokan.
Penyortiran retur barang mencakup tahapan pemeriksaan yang teliti pada setiap barang yang dikembalikan oleh pelanggan, sehingga tim penyortir harus memastikan bahwa setiap produk yang masuk kembali ke rantai pasokan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini melibatkan pengecekan terhadap integritas fisik produk, kelengkapan aksesori, dan memastikan bahwa produk tersebut masih memenuhi spesifikasi aslinya atau tidak.
e. Penentuan Jalur Produksi
Penentuan jalur produksi menjadi aspek penting dalam proses penyortiran barang dimana penentuan tersebut didasarkan pada prioritas dalam produksi, seperti variasi permintaan, tenggat waktu pengiriman, dan jenis produksi yang dapat berubah-ubah. Proses ini memastikan bahwa barang atau produk yang memiliki prioritas lebih tinggi atau tenggat waktu lebih dekat diberikan perhatian dan diproses lebih dahulu, memastikan efektivitas produksi dan kepuasan pelanggan.
Penentuan jalur produksi berdasarkan prioritas melibatkan pemahaman mendalam mengenai urutan produksi dan jadwal produksi yang sedang berlangsung. Prioritas dapat diberikan berdasarkan beberapa faktor, seperti batas waktu pengiriman pelanggan, permintaan pasar yang meningkat, atau spesifikasi produk yang berubah. Tim penyortir harus mampu dengan cepat mengidentifikasi dan menanggapi perubahan prioritas ini, sehingga jalur produksi dapat diatur ulang secara efektif.
f. Verifikasi Label dan Kemasan
Tugas penyortiran barang ini melibatkan pemeriksaan teliti terhadap label produk dan kemasannya untuk memastikan bahwa data yang tercantum sesuai dengan standar perusahaan dan peraturan pemerintah. Verifikasi label dan kemasan menjadi kunci dalam menjaga kualitas produk, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, dan meningkatkan transparansi dalam rantai pasokan.
Verifikasi label ini akan memastikan keakuratan data yang tercetak, mencakup pengecekan nomor seri, tanggal kedaluwarsa, instruksi penggunaan, dan informasi lainnya yang diperlukan. Sedangkan pengecekan kemasan melibatkan
pengecekan visual terhadap integritas fisik kemasan dan memastikan kemasan tidak rusak atau cacat sehingga tidak mempengaruhi kondisi produk di dalamnya.
3. Penggunaan Teknologi di Sortir Barang
Penggunaan teknologi pada proses penyortiran barang merupakan solusi tepat untuk mengoptimalkan akurasi dan responsivitas dalam memastikan kualitas produk. Setelah membahas mengenai tugas sortir barang, penjelasan ini akan membahas teknologi apa saja yang dapat digunakan dalam proses penyortiran barang di gudang
a. Sistem Otomasi dengan Teknologi Sensor
Salah satu penerapan teknologi yang paling mencolok dalam sortir barang adalah penggunaan sistem otomasi yang didukung oleh teknologi sensor. Sistem ini memanfaatkan sensor canggih untuk mendeteksi berbagai parameter seperti dimensi, berat, kekuatan, dan karakteristik lainnya. Teknologi sensor ini dapat memberikan data secara real-time dengan akurasi tinggi, memungkinkan identifikasi cepat dan tepat terhadap barang cacat atau tidak sesuai.
Keuntungan utama dari sistem ini adalah percepatan proses penyortiran barang dalam waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan metode manual. Selain itu, penggunaan sensor juga memberikan tingkat akurasi yang lebih tinggi, mengurangi risiko kesalahan manusia, dan memastikan bahwa setiap barang diklasifikasikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
b. Generative AI dan Machine Learning
Penggunaan teknologi generative AI dan mesin pembelajaran (ML) dapat menjadi pilihan dalam meningkatkan efektivitas proses penyortiran barang. AI dan ML dapat digunakan untuk membuat penyortiram barang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan dinamika pasar serta variasi dalam spesifikasi produk. Sistem ini dapat mengakses data historis, mengidentifikasi pola kualitas, dan bahkan memprediksi kemungkinan cacat atau masalah produksi di masa depan.
Kelebihan utama AI dan ML adalah kemampuannya dalam menghadapi variasi yang kompleks dan tidak terstruktur dalam data. Hal ini memungkinkan sistem untuk mengklasifikasikan barang dengan tingkat akurasi yang tinggi bahkan dalam kondisi yang berubah-ubah. Penggunaan teknologi ini juga dapat mengurangi biaya produksi jangka panjang dengan meminimalkan jumlah barang cacat yang mencapai tahap produksi selanjutnya.
c. Penerapan Internet of Things (IoT)
Internet of Things (IoT) telah membawa revolusi dalam cara perangkat dan sistem berkomunikasi satu sama lain, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan perangkat dan sensor dalam jaringan yang terintegrasi, dan menciptakan sistem sortir yang lebih terhubung dan terpusat. Penerapan IoT ini dapat membantu perusahaan dalam mengumpulkan data secara kontinu dan real-time, sehingga akan mengoptimalkan alur kerja, mengidentifikasi bottleneck, dan meningkatkan visibilitas terhadap proses sortir secara keseluruhan.
Penerapan IoT juga mendukung konsep smart manufacturing, di mana data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk memprediksi pemeliharaan peralatan, mengoptimalkan penggunaan energi, dan meningkatkan efisiensi operasional secara menyeluruh. Dengan demikian, IoT tidak hanya memperbaiki proses sortir, tetapi juga memberikan dampak positif pada efisiensi dan berkelanjutan dalam operasi manufaktur secara keseluruhan.
d. Pemindaian RFID dan Barcode
Teknologi pemindai RFID (Radio-Frequency Identification) dan barcode adalah teknologi yang umum digunakan dalam tugas sortir barang di industri manufaktur. RFID menggunakan gelombang radio untuk mengidentifikasi dan membaca informasi yang disimpan dalam tag RFID yang ditempatkan pada setiap barang atau kemasan.
Sedangkan teknologi sistem barcode menggunakan pengkodean visual dalam bentuk garis-garis hitam dan putih yang dapat diidentifikasi oleh pemindai barcode. Kedua teknologi ini memiliki peran kunci dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses sortir barang.
Dengan penerapan teknologi pemindai ini, perusahaan manufaktur dapat mengurangi adanya human error, mempercepat waktu pemrosesan, dan meningkatkan visibilitas terhadap rantai pasokan.
ningkatkan kinerja dan ketanggapan dalam tugas sortir barang di manufaktur.
e. Analisis Big Data
Analisis Big Data telah menjadi komponen kritis dalam penyortiran barang yang dapat membawa dampak positif pada efisiensi, akurasi, dan pengambilan keputusan strategis. Penggunaan analisis big data melibatkan pemrosesan dan interpretasi voluminous data yang dihasilkan selama proses produksi dan sortir. Data ini mencakup informasi tentang kualitas barang, efisiensi proses, dan tren produksi yang dapat memberikan wawasan berharga.
Dengan analisis big data, perusahaan manufaktur dapat mengidentifikasi pola dan anomali kualitas produk dengan lebih cepat dan akurat. Algoritma dan model analisis yang canggih dapat digunakan untuk mendeteksi cacat atau kesalahan dalam barang, memberikan pemahaman mendalam tentang penyebab masalah, dan memberikan solusi yang efektif. Selain itu, analisis big data memungkinkan perusahaan untuk meramalkan tren kualitas dan mempermudah tugas penyortiran barang di pabrik manufaktur.
4. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas yang membahas apa itu sortir barang, serta tugas dan teknologi penerapannya di manajemen gudang, dapat ditarik kesimpulan bahwa sortir barang adalah proses kritis dalam manajemen gudang yang melibatkan berbagai tugas-tugas penyortiran seperti pemisahan dan pemilahan produk berdasarkan kriteria tertentu dan berbagai tugas penting lainnya.
Penyortiran barang bukan lagi sekadar rutinitas pemisahan, tetapi menjadi elemen kunci dalam strategi manufaktur modern yang responsif dan efisien. Dengan menggabungkan keahlian manusia dan penggunaan teknologi yang mempermudah tugas penyortiran, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap produk yang meninggalkan fasilitas produksi telah memenuhi standar kualitas tertinggi, mendukung kepuasan pelanggan, dan memperkuat posisi kompetitif di pasar.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 05, 2024 3 Min Read
Mengenal Shipping Mark: Arti, Jenis, dan Contohnya
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
REKOMENDASI