Yuk, Kenali Apa itu Incoterm dan Berbagai Jenisnya!
3 Min Read Posted on 06 May 2024
Daftar Isi
Efisiensi dan kejelasan dalam transaksi bisnis logistik merupakan aspek yang sangat penting, terutama pada perdagangan internasional. Mengingat kompleksitas proses pengiriman barang antar negara yang melibatkan berbagai aturan dan regulasi, standarisasi ketentuan pengiriman perlu dilakukan supaya meminimalisir kesalahpahaman dan memperjelas tanggung jawab antara pihak-pihak yang terlibat.
International commercial terms atau yang lebih dikenal dengan incoterms adalah solusi global untuk menyederhanakan perjanjian tersebut. Incoterms mendefinisikan secara jelas pembagian biaya, risiko, dan tanggung jawab antara penjual dan pembeli dalam pengiriman barang. Nah, dalam artikel ini akan kita ulas lebih jelas definisi, jenis-jenisnya, dan tips negosiasi kontrak ini dalam perdagangan internasional.
1. Incoterms Adalah
International commercial terms atau incoterms adalah standar yang ditetapkan International Chamber of Commerce (ICC) untuk mengatur ketentuan pengiriman barang dalam transaksi perdagangan internasional. Dokumen ini akan menjelaskan siapa yang punya tanggung jawab terkait biaya dan risiko pengiriman pada setiap tahap proses logistik. Mengapa dokumen ini diperlukan? Untuk menghindari konflik yang mungkin terjadi dari pihak penjual atau pembeli karena kontrak tidak menggunakan standar yang jelas.
Ada berbagai jenis incoterm. Setiap dokumen ini akan menentukan dengan jelas siapa yang harus membayar pengangkutan, asuransi, dan biaya lain, serta siapa yang menanggung risiko kerusakan atau kehilangan barang selama perjalanan. Dengan menggunakan incoterms, perusahaan dapat mengoptimalkan strategi logistik mereka, memastikan regulasi perdagangan internasional dipatuhi dalam proses perdagangan internasional, dan meminimalkan adanya sengketa hukum.
2. Fungsi Incoterms dalam Bisnis Logistik
Untuk tahu lebih detail apa itu incoterm, simak skenario berikut. Misalkan perusahaan elektronik di Indonesia ingin membeli komponen dari Jerman. Mereka menggunakan incoterm CIF. Menurut kontrak ini, pihak Jerman bertanggung jawab membayar biaya pengiriman dan asuransi hingga barang tersebut tiba di pelabuhan tujuan. Risiko kerusakan atau kehilangan barang beralih ke pembeli begitu barang melewati reling kapal. Dalam kasus ini, penjual mengatur semua logistik hingga pelabuhan tujuan. Namun setelah barang sampai, perusahaan di Indonesia harus mengurus bea masuk dan pengiriman ke gudang mereka.
Nah, dari sini bisa disimpulkan bahwa incoterm berfungsi sebagai dokumen bisnis logistik yang membagi tanggung jawab dan risiko antara pembeli dan penjual pada lingkup transaksi ekspor impor. Dengan menggunakan incoterm yang tepat, kedua pihak dapat dengan jelas mengerti cakupan tanggung jawab masing-masing. Baik untuk menangani proses pengiriman, asuransi, dan berbagai biaya terkait lainnya.
Dokumen ini juga berfungsi untuk meminimalisir potensi konflik yang bisa saja terjadi karena adanya kesalahpahaman atau perbedaan interpretasi atas tanggung jawab pengiriman. Fungsi incoterm tidak hanya terbatas pada aspek logistik saja, tetapi juga keuangan dan hukum. Jadi, incoterms adalah dokumen bisnis logistik yang dibutuhkan untuk menunjang kelancaran proses perdagangan internasional.
3. Jenis-jenis Incoterms
Incoterm punya beragam jenis yang masing-masing akan menjelaskan dengan detail tanggung jawab untuk pihak pembeli atau penjual. Tidak hanya mempengaruhi proses logistik, pemilihan dokumen ini juga mempengaruhi keuangan dan hukum yang perlu dipertanggungjawabkan perusahaan. Yuk, simak pembahasan setiap jenisnya!
a. Ex Works
Dalam ketentuan ex works, penjual hanya bertanggung jawab untuk menyediakan barang di lokasinya sendiri. Pembeli bertanggung jawab penuh untuk biaya dan risiko pengambilan barang dari lokasi penjual, pengiriman, dan semua proses logistik hingga ke tujuan akhir. Incoterm ini memberikan beban paling minimal pada penjual dan paling maksimal pada pembeli.
b. Free on Board
Dalam dokumen free on board (FOB), dijelaskan bahwa penjual bertanggung jawab mengantarkan barang ke atas kapal di pelabuhan yang disepakati dan menanggung semua biaya sampai barang tersebut melewati reling kapal. Setelah barang berada di atas kapal, risiko dan biaya dialihkan kepada pembeli. Dokumen ini sering digunakan dalam pengiriman besar antarnegara.
c. Free Carrier
Pada ketentuan free carrier, penjual menyelesaikan pengiriman saat barang diserahkan ke carrier yang dipilih oleh pembeli di lokasi yang telah disepakati. Ketentuan ini lebih bersifat fleksibel bagi pembeli untuk mengontrol pengiriman dan logistik setelah dilakukan serah terima barang.
d. Carriage Paid To
Jenis satu ini mengharuskan penjual membayar biaya freight barang hingga sampai ke tujuan yang disepakati. Meskipun penjual menanggung biaya transportasi, tetapi risiko kerusakan atau kehilangan barang akan dialihkan ke pembeli begitu barang diserahkan kepada pengangkut pertama.
e. Carriage and Insurance Paid to
Dalam incoterm CIP, penjual tidak hanya membayar biaya pengangkutan tetapi juga wajib menyediakan asuransi terhadap risiko kerusakan atau kehilangan barang selama dalam perjalanan ke tujuan yang disepakati. Kemudian risiko beralih kepada pembeli ketika barang diserahkan ke pengangkut pertama.
f. Delivered at Terminal
Delivered at terminal incoterms adalah ketentuan yang menjelaskan bahwa penjual bertanggung jawab mengirim barang hingga terminal yang disepakati, misalnya pelabuhan atau depo serta sekaligus menanggung semua biaya transportasi dan risiko hingga barang tiba dan tersedia untuk diambil oleh pembeli.
g. Delivered at Place
Dengan ketentuan ini, penjual bertanggung jawab mengirim barang hingga lokasi tujuan yang disepakati, tidak termasuk proses impor. Semua biaya dan risiko ditanggung penjual sampai barang siap diambil di lokasi tersebut.
h. Delivered Duty Paid
Ada juga jenis delivered duty paid yang mengharuskan penjual menanggung semua biaya dan risiko, termasuk biaya bea masuk dan pajak, hingga barang tiba di lokasi port of loading dan siap diserahkan ke pembeli. Ini adalah term yang paling memberatkan bagi penjual.
i. Cost, Insurance, and Freight
Dalam CIF, pihak penjual menanggung biaya pengiriman dan asuransi barang hingga sampai ke pelabuhan tujuan. Walaupun penjual menanggung biaya dan asuransi, risiko akan dialihkan kepada pembeli ketika barang melewati reling kapal di pelabuhan bongkar muat barang.
j. Cost and Freight
Jenis incoterm cost and freight mirip dengan CIF, tetapi tidak ada kewajiban bagi penjual untuk menyediakan asuransi pengiriman. Penjual hanya menanggung biaya pengiriman barang ke pelabuhan tujuan. Sedangkan risiko beralih kepada pembeli begitu barang melewati reling kapal di pelabuhan pemuatan.
4. Tips Negosiasi Incoterm dalam Kontrak Perdagangan
Sebelum memulai negosiasi, Anda perlu paham implikasi dari setiap incoterm. Setiap jenisnya memiliki dampak finansial dan operasional logistik yang berbeda. Misalnya, incoterms seperti EXW menjelaskan bahwa pembeli punya tanggung jawab yang menyeluruh, sedangkan DDP lebih membebankan aspek ini kepada penjual. Pemahaman yang baik akan membantu bisnis logistik memilih incoterm yang paling sesuai dengan strategi logistik dan risiko bisnisnya.
Selanjutnya, pertimbangkan kondisi spesifik barang yang diperdagangkan serta rute pengirimannya. Lakukan analisis siapa yang lebih andal untuk mengelola risiko dan biaya di berbagai titik dalam rantai pasok. Contohnya, jika penjual memiliki akses yang lebih baik ke opsi pengiriman murah atau lebih dipercaya dengan regulasi ekspor lokal, mungkin akan lebih menguntungkan bagi pembeli untuk memilih incoterm yang membebani penjual dengan tanggung jawab pengiriman awal.
Untuk memastikan semua aspek incoterms dapat dimengerti secara jelas dan diterapkan dengan cara yang tepat, pihak bisnis logistik bisa mempertimbangkan untuk menggunakan jasa konsultan perdagangan atau agen bea cukai yang berpengalaman. Konsultan bisa memberikan penjelasan dan keterangan yang membantu menghindari kesalahan dan ketidakpahaman.
5. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas bisa disimpulkan bahwa incoterm adalah dokumen yang ternyata memiliki peran penting dalam menentukan siapa yang memiliki tanggung jawab terkait biaya dan risiko pengiriman pada setiap tahap proses logistik. Dengan adanya kejelasan tersebut, maka konflik antara pihak penjual atau pembeli dapat diminimalisir.
Artikel di atas tidak hanya menjelaskan apa itu incoterm, tapi juga menyatakan bahwa ketentuan ini memiliki beberapa jenis. Masing-masingnya memiliki implikasi finansial dan logistik yang berbeda, sehingga diperlukan beberapa analisis sebelum memilih yang paling sesuai. Lakukan evaluasi risiko dan biaya, serta jika diperlukan gunakan jasa konsultan untuk menegosiasikan kondisi perdagangan yang paling menguntungkan.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 05, 2024 3 Min Read
12 Software Akuntansi Perusahaan Dagang Terbaik di Indonesia
REKOMENDASI