Sistem SCM, Solusi Mudah Perencanaan Proses Produksi
3 Min Read Posted on 31 Jul 2023
Daftar Isi
Proses perencanaan produksi melibatkan serangkaian keputusan dan aktivitas yang bertujuan untuk merancang dan mengatur produksi. Sayangnya, dalam melaksanakan proses ini, ada berbagai hambatan yang bisa Anda hadapi. Termasuk ketidakpastian pasar, ketersediaan bahan baku, perubahan harga, dan kompleksitas produk. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem yang dapat membantu berjalannya proses tersebut.
Supply chain management system (SCM) adalah salah satu solusi efektif agar perencanaan dan pengendalian produksi berjalan lancar. Bagaimana peran sistem ini secara spesifik? Selain itu, adakah teknologi lain yang bisa ditambahkan untuk mendukung kelancaraan implementasinya? Yuk, langsung cari tahu jawabannya di pembahasan berikut!Â
1. Hambatan Perencanaan Proses Produksi
Perencanaan dan pengendalian produksi menjadi tahapan wajib di setiap industri. Sayangnya dalam menjalankan hal ini, Anda akan sering menghadapi beberapa hambatan. Mari kita bahas satu per satu hambatan tersebut.
a. Ketidakpastian Pasar
Ketidakpastian pasar adalah salah satu hambatan manajemen produksi terbesar. Fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diprediksi dapat menyebabkan perencanaan dan pengendalian produksi menjadi sulit. Ini juga akan mempengaruhi keputusan manajerial dan mengurangi efisiensi. Ketidakpastian ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan tren, selera konsumen, atau kondisi ekonomi.
Selain itu, ketidakpastian pasar juga berdampak pada keputusan perusahaan dalam menetapkan jumlah produksi. Jika perusahaan terlalu optimis dengan kondisi pasar dan memproduksi barang dalam jumlah besar, perusahaan akan menghadapi risiko persediaan berlebih. Sebaliknya, jika perusahaan terlalu pesimis dan memproduksi dalam jumlah yang kurang, justru akan kehilangan peluang penjualan kalau terjadi peningkatan permintaan secara tiba-tiba.
b. Ketersediaan Bahan Baku
Ketersediaan bahan baku juga menjadi tantangan dalam perencanaan proses produksi. Jika bahan baku tidak tersedia dengan tepat waktu, produksi bisa terhenti dan menimbulkan kerugian. Memang apa saja faktor penyebab terbatasnya bahan baku? Bisa cuaca yang mempengaruhi panen, masalah politik yang mengganggu perdagangan, atau peningkatan permintaan global yang sekaligus meningkatkan harga bahan baku.
Perubahan ketersediaan bahan baku juga memberi dampak pada perubahan strategi perencanaan produksi. Misalnya, jika bahan baku yang biasanya digunakan tidak tersedia, Anda harus mencari alternatif atau mengubah rencana produksi. Perubahan ini pastinya bisa mempengaruhi produktivitas dan efisiensi, dan juga kualitas produk akhir.
c. Perubahan Harga
Perubahan harga, baik itu harga bahan baku, tenaga kerja, atau biaya operasional lainnya, juga bisa menjadi hambatan. Peningkatan harga akan mempengaruhi margin laba dan memaksa perusahaan untuk meninjau ulang rencana produksi yang sudah dibuat. Kalau harga bahan baku naik, Anda juga harus menaikkan harga jual produk atau mencari cara untuk mengurangi biaya produksi.
Di sisi lain, penurunan harga juga bisa menjadi tantangan. Jika harga produk di pasar turun drastis, perusahaan harus menyesuaikan rencana produksi untuk mengurangi biaya dan menjaga margin laba. Langkah ini biasanya melibatkan proses pemangkasan biaya, peningkatan efisiensi, atau bahkan perubahan strategi bisnis.
d. Kompleksitas Produk
Hambatan selanjutnya dalam perencanaan dan pengendalian produksi yaitu kompleksitas produk. Produk yang kompleks memerlukan lebih banyak input, waktu, dan sumber daya untuk diproduksi. Hal ini bisa mempengaruhi kecepatan produksi, efisiensi, dan kualitas produk. Contoh, jika sebuah produk memiliki banyak komponen yang harus dirakit, tentu akan memperlambat proses manufaktur dan meningkatkan kemungkinan adanya kesalahan.
Selain itu, produk yang kompleks juga memerlukan peralatan atau keterampilan khusus untuk diproduksi. Hal ini dapat menambah biaya produksi dan membuat perencanaan menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, Anda harus mempertimbangkan semua ini saat melakukan perencanaan proses produksi dan melakukan pelatihan berkelanjutan kepada karyawan untuk memenuhi kebutuhan produksi.
2. Supply Chain Management sebagai Solusinya
Sistem supply chain management menjadi solusi strategis dalam mengatasi hambatan perencanaan dan pengendalian produksi. Dengan implementasi yang benar, perusahaan dapat memastikan kelancaran proses produksi dan meminimalkan risiko. Mari kita telusuri masing-masing perannya.
a. Akurasi Peramalan Permintaan
Software SCM dapat secara signifikan meningkatkan akurasi peramalan permintaan dengan mengumpulkan dan menganalisis data penjualan secara real-time. Perangkat lunak ini menggunakan algoritma dan teknologi cerdas seperti machine learning dan AI untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam data penjualan. Hasil ini lalu digunakan untuk membuat prediksi dan perencanaan produksi yang lebih akurat tentang permintaan ke depan.
Sistem supply chain management juga dapat mengintegrasikan data dari berbagai sumber, termasuk data pasar eksternal seperti tren industri dan faktor ekonomi makro. Dengan ini, perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang pasar dan membuat prediksi permintaan yang lebih akurat. Sehingga dengan implementasi sistem ini, Anda bisa merencanakan produksi dengan lebih efektif.
b. Pengaturan Inventaris yang Efektif
Supply chain management system juga bisa dimanfaatkan untuk manajemen inventory. Sistem ini dapat memberikan informasi secara real-time tentang stok yang ada. Jadi, Anda lebih mudah memantau dan mengendalikan inventaris. Hal ini tentunya akan mengurangi risiko overstock atau kekurangan stok dan memastikan bahwa perusahaan selalu memiliki jumlah stok yang tepat untuk menerapkan rencana produksi yang telah disusun.
Selain itu, beberapa software SCM bahkan dapat secara otomatis memesan barang baru saat stok mencapai level tertentu. Dari sini, Anda bisa memastikan bahwa perusahaan selalu memiliki persediaan yang cukup. Bisa disimpulkan, implementasi sistem ini dapat membantu perusahaan mengoptimalkan pengelolaan inventaris dan mengurangi biaya yang terkait dengan penyimpanan stok.
c. Mengelola Hubungan Pemasok
Perencanaan proses produksi yang baik juga membutuhkan adanya hubungan pemasok yang baik pula. Sistem ini akan membantu perusahaan memantau kinerja pemasok, melacak pesanan, dan mengelola kontrak dan pembayaran. Sehingga Anda bisa membangun hubungan kerja yang lebih baik dengan pemasok dan memastikan bahwa perusahaan selalu mendapatkan layanan dan produk terbaik.
Kelebihan software SCM lainnya yaitu dapat membantu perusahaan dalam proses seleksi supplier. Dengan menganalisis data dari berbagai vendor, supply chain management dapat membantu perusahaan menentukan pemasok mana yang paling dapat diandalkan dan memberikan nilai terbaik.
d. Manajemen Risiko Rantai Pasokan
Tentu Anda juga ingin meminimalisir risiko yang ada pada rantai pasokan, bukan? Supply chain management dapat membantu perusahaan mengidentifikasi dan menganalisis potensi risiko dalam rantai pasokan. Seperti keterlambatan pengiriman bahan baku atau perubahan harga. Dengan informasi ini, Anda dapat membuat strategi mitigasi risiko yang efektif.
Selain itu, SCM juga dapat dimanfaatkan untuk merespons dengan cepat terhadap setiap gangguan dalam rantai pasokan. Misalnya, jika ada masalah dengan pemasok, sistem akan dengan segera memberikan peringatan, sehingga Anda dapat merespons lebih cepat terhadap masalah tersebut dan meminimalkan dampaknya bagi bisnis. Dengan demikian, supply chain management menjadi alat yang penting untuk mengurangi risiko produksi dan menjaga kelancaran rantai pasokan.
3. Teknologi Pelengkap yang Bisa Digunakan
Berbagai teknologi pelengkap juga dapat digunakan untuk mendukung dan memaksimalkan fungsi supply chain management. Teknologi ini dirancang untuk memudahkan proses spesifik seperti manajemen gudang, pengadaan, dan transportasi. Berikut ini adalah beberapa teknologi pelengkap yang bisa Anda gunakan.
a. Sistem WMS
WMS dapat membantu melacak inventaris secara real-time, memudahkan proses picking dan packing, serta memastikan pengiriman agar tepat waktu. Dengan dilengkapi barcode atau RFID, sistem ini juga bisa memberikan gambaran yang akurat tentang status setiap item dalam gudang. Dengan demikian, sistem ini membantu perusahaan mengurangi kesalahan dan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pengiriman yang lebih cepat dan akurat.
b. Software Procurement
Dengan platform procurement, perusahaan dapat melakukan proses tender, negosiasi harga, dan pembelian secara online. Cara ini tidak hanya membuat proses perancanaan produksi lebih efisien dan transparan, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk mengakses lebih banyak pemasok dan mendapatkan penawaran harga terbaik. Selain itu, sistem ini juga memudahkan pelacakan dan analisis data pengadaan, yang dapat membantu perusahaan mengidentifikasi area peningkatan dan membuat keputusan pengadaan yang lebih baik.
c. Sistem Manajemen Transportasi
Transportation management system atau TMS adalah teknologi yang dirancang untuk mengoptimalkan proses transportasi dan distribusi. TMS dapat membantu perusahaan dalam merencanakan rute pengiriman yang paling efisien, melacak pengiriman secara real-time, dan mengelola biaya transportasi. Dengan ini, perusahaan dapat mengurangi biaya pengiriman, meningkatkan kecepatan pengiriman, dan memastikan bahwa produk sampai ke pelanggan tepat waktu.
Baca juga: Langkah-langkah Pengaplikasian Software SCM
4. Kesimpulan
Dalam perencanaan dan pengendalian produksi, berbagai hambatan akan Anda hadapi. Mulai dari ketidakpastian pasar, ketersediaan bahan baku, dan perubahan harga. Untuk mengatasi hambatan ini, Anda bisa mengimplementasikan sistem supply chain management. Sistem akan membantu dalam menjaga akurasi peramalan permintaan, pengaturan inventaris yang efektif, pengelolaan hubungan pemasok, dan manajemen risiko. Teknologi pelengkap seperti WMS, e-procurement, dan TMS juga akan sangat mendukung kelancaran perencanaan produksi.
Dengan informasi yang dibahas tersebut, maka tidak ada lagi alasan untuk ragu mengimplementasikan sistem SCM ke bisnis Anda, kan? Supply chain management software ScaleOcean siap menjadi pilihan terbaik yang akan mendukung perencanaan dan pengendalian produksi Anda secara efektif dan transparan. Bahkan Anda juga diberi kesempatan untuk menentukan integrasi sistem lain yang Anda butuhkan, loh. Tunggu apalagi, segera hubungi tim kami dan konsultasikan kebutuhan Anda sekarang!
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 01, 2024 3 Min Read
Apa itu ERP Workflow, Manfaat, dan Contoh Penerapannya
Oct 30, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Software Terbaik untuk Pabrik Makanan
REKOMENDASI