Harga Keseimbangan Adalah: Arti, Contoh, dan Prosesnya
3 Min Read Posted on 08 Jan 2024
Daftar Isi
Harga keseimbangan adalah salah satu acuan yang dipakai oleh tim purchasing management untuk menetapkan biaya pengeluaran permintaan dengan standar anggaran dari perusahaan. Jika Anda pemilik bisnis, pernahkah mengalami krisis pembelian karena penetapan anggaran dan harga pembelian yang berbeda sehingga menimbulkan ketidakseimbangan keuangan? Nah, begitulah harga keseimbangan ini dibuat.
Dalam dunia bisnis, mencapai titik harga keseimbangan adalah hal yang biasa terjadi. Tetapi, apakah Anda tahu apa itu harga keseimbangan dan contoh-contoh yang sering terjadi? Di bawah ini penjelasan mengenai pengertian dari harga keseimbangan, contoh, hingga cara menghitungnya saat terjadi transaksi antara pemasok dan tim purchasing management.
1. Harga Keseimbangan Adalah
Harga keseimbangan mempunyai pengertian kesepakatan harga antara pemasok dan perusahaan. Pada harga keseimbangan, kedua pihak haruslah mencapai titik biaya yang mufakat melalui tahapan negosiasi. Nah, transaksi jual beli yang sudah disetujui biasanya disebut dengan harga pasar. Namun harga yang telah disepakati terbentuk karena pertemuan permintaan dan kurva penawaran yang sepadan.
Harga keseimbangan dikenal juga dengan equilibrium price, yang menunjukan dimana supply dan demand berada di posisi seimbang. Sebenarnya titik keseimbangan ini sudah sering dijumpai. Dimana pemasok akan menawarkan produk jasa atau layanan mereka dan perusahaan meminta penyesuaian dengan peraturan pemilik usaha, dan terjadilah tawar-menawar hingga mendapatkan kata sepakat. Untuk memahami lebih lanjut tentang praktiknya dalam bisnis, simak penjelasan di bawah ini.
2. Contoh Harga Keseimbangan dalam Pengadaan
Harga keseimbangan mempunyai dampak penting bagi keberlanjutan produksi dari segi tim purchasing management dan pemasok sendiri. Sebenarnya perusahaan dan supplier adalah dua pihak yang sangat berkaitan karena saling membutuhkan. Dimana perusahaan membutuhkan barang ataupun bahan baku untuk menjalankan operasional, sedangkan supplier bisa menyediakan kebutuhan tersebut. Keduanya baik pemasok dan perusahaan juga bisa mengambil keuntungan satu sama lain. Berikut contoh sederhana yang terjadi saat mencapai titik keseimbangan harga.
Pada sebuah usaha tekstil, perusahaan memiliki ketentuan bahwa semua bahan harus satin dan bertekstur halus tanpa terlihat transparan. Setelah selesai membuat dokumen purchase order, tim purchasing management memilih supplier yang cocok untuk kebutuhan tersebut. Beberapa penawaran yang masuk diantaranya ada yang menjual bahan per meter dengan harga Rp.70.000 dengan kualitas standar.
Namun, satu sisi ada supplier B yang menawarkan dengan harga Rp.87.000 dengan kualitas yang benar-benar memadai. Akan tetapi anggaran yang dibuat tidak memenuhi penawaran pemasok. Setelah terjadi diskusi panjang akhirnya tim purchasing memilih untuk menetapkan pembelian kepada pemasok B dengan negosiasi yang dilakukan keduanya.
Tawar menawar pun terjadi, pemilik bisnis mengajukan harga Rp75.000 dengan pertimbangan seperti harga yang berlaku di pasaran, banyaknya kuantitas yang di pesan, traffic permintaan yang ada, dan lainnya. Sementara supplier ikut memberikan opsi harga yaitu di angka Rp 80.000 dengan tawaran bahwa kualitas bahan satin jenis ini sangat langka dan sulit didapatkan, bahkan mereka menjelaskan perusahaan akan mendapatkan kontrak jangka panjang apabila menjalin kesepakatan di Rp80.000.
Dengan berbagai pertimbangan yang masuk, akhirnya diputuskan pembelian kebutuhan bahan jenis di harga Rp77.000 per meter dengan kualitas yang serupa. Equilibrium price tersebut sudah menjadi titik tengah yang disepakati kedua belah pihak. Sehingga harga keseimbangan diperoleh untuk menjaga kestabilan produksi di perusahaan serta mempertahankan kualitas produk yang dimiliki pemasok dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik itu dari aspek internal maupun eksternal.
Harga keseimbangan mempunyai pengertian yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan ini, perusahaan dapat menjaga anggaran yang sudah ditetapkan meskipun harga bahan baku supplier terus meninggi. Hal ini juga menjadi salah faktor yang dapat mempengaruhi purchase intention dari perusahaan. Contoh di atas juga sama dengan pengelolaan pengadaan.
3. Proses Terjadinya Equilibrium Price di PerusahaanÂ
Produsen atau pemasok biasanya akan menjual lebih banyak produknya dengan harga lebih tinggi untuk meningkatkan keuntungan. Ketika harga suatu produk naik, kuantitas yang ditawarkan biasanya meningkat, karena harga yang lebih tinggi membuat biaya produksi dan mendorong produsen untuk memasok barang lebih sedikit terutama jika terjadi banyak permintaan.
Namun, dikarenakan hal tersebut, maka perusahaan akan lebih selektif lagi dalam memilih pemasok yang sesuai dengan market mereka. Oleh karena itu, harga keseimbangan adalah cara untuk menemukan titik tengahnya. Yuk, langsung simak aja terkait proses-prosesnya.
a. Adanya Penawaran dan Permintaan
Permintaan merupakan hubungan antara harga suatu produk dan jumlah yang ingin dipenuhi oleh purchasing management. Sementara penawaran adalah harga suatu produk dan jumlah produk yang ditawarkan oleh supplier. Biasanya tim purchasing meminta pemenuhan kebutuhan pada pemasok yang sesuai kriteria. Kemudian supplier memberikan penawaran tentang harga yang mereka inginkan.
Pasokan suatu produk dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain biaya produksi, teknologi, dan harga input. Berbeda dengan permintaan, hubungan antara harga suatu produk dan jumlah yang ditawarkan biasanya bersifat langsung. Ketika harga naik, jumlah yang ditawarkan biasanya meningkat, dan ketika harga turun, jumlah yang ditawarkan menurun. Hubungan ini digambarkan oleh kurva penawaran, yang biasanya miring ke atas dari kiri ke kanan.
b. Pengaruh Market
Jika harga awal terlalu tinggi, jumlah yang ditawarkan akan melebihi jumlah yang diminta, sehingga terjadi surplus. Pengadaan barang akan semakin sulit dilakukan karena bahan yang diminta tidak sesuai. Negosiasi pemasok dan tim purchasing melewati tahapan yang kompleks karena perusahaan bergerak memenuhi kebutuhannya dan kualitas khusus.
Pengaruh dari market bisa mencakup aspek yang sangat luas, seperti tren ekonomi, kemajuan teknologi, perubahan preferensi konsumen, kebijakan pemerintah, dan peristiwa eksternal seperti bencana alam dan sebagainya. Masing-masing faktor tersebut dapat menggeser kurva permintaan atau penawaran sehingga menyebabkan perubahan harga keseimbangan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Equilibrium price merupakan titik di mana permintaan dan penawaran saling seimbang, dan terus disesuaikan karena dinamika pasar yang terus berubah. Misalnya, jika suatu teknologi baru mengurangi biaya produksi suatu produk, pasokan produk tersebut dapat meningkat, sehingga berpotensi menurunkan harga jika permintaan tetap sama atau stabil. Demikian pula, lonjakan minat konsumen terhadap produk tertentu dapat meningkatkan permintaan, dan berpotensi menaikkan harga jika pasokan tidak dapat mengimbanginya.
c. Biaya dan Kapasitas Produksi
Semakin banyak perusahaan memproduksi, semakin tinggi biayanya. Kapasitas produksi berpengaruh pada equilibrium price yang ditetapkan oleh perusahaan dan pemasok. Analisis ini membantu perusahaan menentukan harga minimum di mana perusahaan dapat mengajukan permintaan sesuai dengan biaya pendapatan, pengeluaran yang diakibatkan oleh produksi.
Selain analisis biaya, penilaian kapasitas produksi juga tidak kalah pentingnya. Kapasitas produksi mengacu pada jumlah maksimum produk yang dapat diproduksi suatu perusahaan selama periode tertentu dalam kondisi kerja normal. Penilaian ini membantu perusahaan memahami batasannya dalam mengajukan permintaan harga dan memahami kemampuan produksi supplier.
d. Anggaran Perusahaan
Perusahaan menetapkan harga untuk produknya dengan mempertimbangkan permintaan pasar, kemampuan pasokannya, serta anggaran yang sudah ditentukan oleh pihak internal sebelumnya. Harga awal yang diajukan didasarkan pada faktor-faktor seperti harga pesaing, kualitas, kuantitas, dan biaya produksi.
Selain itu, penetapan harga pesaing merupakan pertimbangan penting dalam menetapkan strategi harga keseimbangan. Tim purchasing management terlebih dulu mengetahui penetapan harga pesaing yang menawarkan produk atau layanan serupa. Menetapkan harga keseimbangan adalah kunci agar mendapat pemasok yang tepat, sehingga jika banyak pesaingnya perlu dipertimbangkan untuk melakukan biaya yang rendah.
4. Kesimpulan
Harga keseimbangan mempunyai pengertian yaitu bertemunya interaksi antara penawaran dan permintaan pada kata sepakat. Kedua pihak baik pemasok dan pemilik usaha mendapatkan keuntungan dari kesepakatan harga yang sudah dipertimbangkan dari berbagai segi mulai riset, kualitas, harga pasar sebenarnya, jasa produksi, dan kelangkaan. Proses terjadinya keseimbangan harga dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan, pengaruh pasar saat ini, biaya atau kapasitas produksi yang berjalan di suatu perusahaan, hingga anggaran tetap pemilik usaha.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 05, 2024 3 Min Read
12 Software Akuntansi Perusahaan Dagang Terbaik di Indonesia
REKOMENDASI