8 Jenis Konsep Supply Chain Management
3 Min Read Posted on 06 Mar 2023
Daftar Isi
Supply chain management adalah konsep penting dalam dunia bisnis yang berfokus pada pengelolaan aliran barang jasa dari pemasok hingga konsumen terakhir. Dalam era digitalisasi dan globalisasi yang semakin pesat, pengelolaan rantai pasokan yang baik menjadi kunci keberhasilan bisnis di masa depan. Dengan lancarnya proses supply chain, perusahaan bisa mengoptimalkan produktivitas dan meningkatkan daya saing di pasar global.
Para ahli telah memberikan definisi dan konsep supply chain management yang berbeda-beda. Secara umum, konsep ini mencakup koordinasi, integrasi, dan sinergi antara berbagai elemen dalam rantai pasokan untuk mencapai tujuan bersama. Di artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai konsep SCM menurut para ahli dan pentingnya pengelolaan rantai pasokan yang efektif dan efisien secara jelas.
1. Konsep Supply Chain Management
Konsep supply chain management ini berkaitan dengan koordinasi aktivitas yang dilakukan oleh berbagai pihak di rantai pasokan dalam merubah bahan baku menjadi produk jadi, mulai dari pemasok hingga pelanggan akhir. Konsep ini terus berkembang seiring dengan semakin kompleksnya kebutuhan bisnis global. Sehingga, banyak para ahli yang memiliki pendapat dan konsep tentang SCM yang berbeda-beda.
a. Cooper et al. (1997)
Ahli satu ini mengungkapkan bahwa manajemen mutu merupakan bagian penting dari supply chain management. Proses pengelolaan kualitas dalam rantai pasokan bisa dimulai dengan menyamakan standar mutu ke semua vendor barang jasa. Agar lebih konsisten, Anda bisa membuat SOP untuk setiap tahapan, seperti SOP gudang, pengadaan barang, produksi, dan lainnya.
Selain itu, Cooper et al. (1997) juga mengemukakan tentang pentingnya integrasi dalam SCM. Fungsi dari integrasi ini dapat meningkatkan keterlibatan dan koordinasi berbagai pihak. Konsep ini menekankan pentingnya penggunaan teknologi informasi untuk memudahkan integrasi, salah satunya dengan menerapkan sistem ERP.
b. Lambert dan Cooper (1998)
Lalu, menurut Lambert dan Cooper (1998), SCM adalah proses pengelolaan semua aktivitas yang terkait dengan aliran barang dan jasa. Konsep SCM ini mencakup seluruh tahapan bisnis, mulai dari perencanaan produksi, proses pengadaan, logistik, pengiriman, hingga penjualan dan pelayanan pelanggan. Dalam konsep ini, perusahaan harus mengelola seluruh aktivitas tersebut secara efektif, untuk menciptakan keuntungan dan kepuasan bagi pelanggan.
c. Silver et al. (1998)
Selain kedua konsep tersebut, terdapat pula konsep tentang pentingnya manajemen inventory dalam rantai pasokan. Menurut Silver et al. (1998) pengelolaan persediaan yang efektif dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kecepatan pengiriman dan mengurangi biaya dalam rantai pasokan. Konsep ini menekankan pentingnya penggunaan strategi dan praktik yang efektif dalam rantai pasok, seperti menerapkan just in time (JIT) dan teknologi informasi untuk memonitor persediaan.
d. Mentzer et al. (2001)
Selain itu, para ahli juga mengemukakan konsep tentang pentingnya manajemen risiko dalam supply chain management. Mentzer et al. (2001) mengatakan bahwa risiko dalam SCM dapat berasal dari berbagai sumber, seperti pasokan yang tidak dapat diandalkan, perubahan regulasi, atau bencana alam. Konsep ini menekankan pentingnya memiliki manajemen risiko dalam rantai pasokan. Cara yang bisa Anda lakukan adalah menerapkan teknologi informasi, memilih penyedia barang jasa yang dapat diandalkan, hingga diversifikasi pasokan.
Baca juga: Manfaat Supply Chain Management ERP Software
e. Stank et al. (2001)
Konsep supply chain management lainnya adalah tentang fleksibilitas. Menurut Stank et al. (2001) fleksibilitas dapat membantu perusahaan dalam merespons perubahan permintaan pasar dan mengurangi risiko dalam rantai pasokan. Konsep ini menekankan pentingnya penggunaan strategi dan praktik yang fleksibel dalam SCM, seperti sistem produksi yang dapat disesuaikan dengan tren pasar yang berubah-ubah.
f. Monczka et al. (2009)
Lalu, konsep lainnya dikemukakan oleh Monczka et al. (2009), dimana menekankan pentingnya pengukuran kinerja yang tepat. dalam SCM. Konsep ini menekankan pentingnya penggunaan metrik yang jelas dalam mengukur kinerja rantai pasok, seperti waktu pengiriman, kualitas produk, biaya produksi, dan kepuasan pelanggan. Jadi, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam manajemen rantai pasokan.
g. Martin Christopher (2011)
Konsep SCM juga dapat dipandang sebagai suatu bentuk kerjasama berbagai faktor dalam rantai pasokan. Menurut Martin Christopher (2011), SCM melibatkan kolaborasi antara perusahaan, pemasok, distribusi, dan pelanggan. Konsep ini dapat membantu Anda dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan responsifitas untuk memenuhi permintaan konsumen. Sehingga, kepuasan customer dapat bertambah dengan biaya pengeluaran yang minim.
h. Joseph Sarkis (2012)
Kemudian, ada juga konsep green supply chain management yang dikemukakan oleh Joseph Sarkis. Menurut Sarkis, SCM yang ramah lingkungan dapat membantu bisnis dalam mengurangi limbah dalam rantai pasokan. Konsep ini menekankan pentingnya penggunaan strategi dan praktik yang berkelanjutan dalam SCM, seperti penggunaan energi terbarukan, pengurangan sampah, dan pemilihan bahan baku yang ramah lingkungan.
2. Pentingnya Rantai Pasokan Efektif dan Efisien
Konsep supply chain management dapat diterapkan di berbagai sektor bisnis seperti manufaktur, logistik, dan ritel. Dimana konsep-konsep tersebut dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kepuasan pelanggan sekaligus. Ada beberapa alasan mengapa bisnis Anda perlu untuk mengelola rantai pasokan secara efektif, diantaranya:
a. Hemat Waktu dan Biaya
Mengelola rantai pasokan dengan baik bisa mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia. Sehingga perusahaan dapat menekan biaya pengadaan, mengurangi waktu produksi, meminimalisir human error, hingga meningkatkan efisiensi seluruh tahapan operasional.
b. Produk Berkualitas
Maksud dari mengelola supply chain management secara efektif adalah benar-benar memastikan semua tahapannya berjalan sesuai dengan peraturan perusahaan, salah satunya adalah kualitas. Jadi, bisnis Anda menjamin bahan baku yang didapatkan memiliki kualitas yang sesuai. Agar, produk yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
c. Kecepatan dan Ketepatan Pengiriman
Dengan pengelolaan rantai pasokan yang baik, perusahaan dapat mempercepat proses pengiriman dan memastikan produk diterima oleh pelanggan secara aman dan tepat waktu. Semua itu sangat mungkin dilakukan karena proses produksi berjalan dengan lancar. Jika dilakukan terus menerus, dapat berakibat pada meningkatnya penjualan dan kepuasan pelanggan.
d. Meningkatkan Daya Saing Perusahaan
Di era sekarang, perusahaan dituntut untuk memiliki proses bisnis yang cepat agar bisa bersaing dengan bisnis lainnya. Maka dari itu, penting untuk memiliki rantai pasok yang efektif dan efisien karena bisa mempercepat proses operasional lainnya. Manajemen rantai pasok bisnis ritel yang terstruktur dengan baik akan memastikan aliran produk yang lebih lancar, sehingga mengurangi risiko keterlambatan dan kehabisan stok. Dengan begitu, bisnis Anda pun bisa meningkatkan daya saing dan unggul di pasar global.
3. Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, perusahaan Anda perlu menerapkan konsep supply chain management yang sesuai dengan kompleksitas alur bisnis. Alasannya adalah agar Anda tidak perlu melakukan penyesuaian lagi, yang tentu akan menghabiskan banyak waktu. Banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dari menerapkan konsep SCM yang tepat, mulai dari melancarkan rantai pasok, memudahkan integrasi seluruh pihak terkait, meningkatkan efisiensi, mengurangi kerugian, hingga memaksimalkan penjualan dan keuntungan perusahaan.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 21, 2024 3 Min Read
Jenis Konstruksi Jalan, Tahap Pengerjaan, dan Strateginya
Nov 20, 2024 3 Min Read
12 Document Management Software Terbaik untuk Bisnis 2024
Nov 19, 2024 3 Min Read
Sistem Akuntansi: Manfaat, Komponen, dan Contohnya
Nov 19, 2024 3 Min Read
Rekapitulasi Jurnal: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contoh
REKOMENDASI