7 Contoh Kegiatan Operasional Perusahaan Manufaktur
3 Min Read Posted on 14 May 2024
Daftar Isi
Supaya perusahaan mampu mengoptimalkan keseluruhan bisnisnya, penting untuk melakukan pengelolaan secara signifikan terhadap manajemen operasional di manufaktur. Karena selain untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, adanya pengelolaan tersebut juga penting untuk menjamin kualitas produk yang dihasilkan, dan menjaga kepuasan pelanggan terhadap perusahaan.
Maka dari itu, kita akan memberikan pemahaman mengenai konsep dan contoh manajemen operasional perusahaan manufaktur, juga apa saja karakteristik kegiatan operasional perusahaan manufaktur dan bagaimana pengelolaannya secara mendalam. Pemahaman ini akan membantu Anda memiliki proses bisnis yang terstruktur dan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan sumber daya secara menyeluruh.
1. Manajemen Operasional di Perusahaan Manufaktur
Manajemen operasional adalah satu aspek penting dalam manufaktur yang memiliki fokus pada perencanaan, pengaturan, dan pengawasan alur proses produksi. Adanya aspek pengelolaan ini akan memastikan bahwa berbagai operasional manufaktur dapat berjalan efisien, sehingga Anda bisa memenuhi kebutuhan pelanggan dengan biaya produksi yang minim.
Pengelolaan proses manufaktur dengan optimalisasi manajemen operasional adalah hal perlu Anda perhatikan karena dapat berdampak positif pada kesuksesan perusahaan secara menyeluruh. Seperti aspek ini yang akan mengelola operasional mulai dari proses pembuatan produk, pengadaan bahan baku, hingga pengiriman produk jadi.
Apalagi dalam perkembangan teknologi saat ini, pengelolaan manajemen operasional bisa dilakukan lebih mudah dengan mengimplementasikan software ERP manufaktur yang bisa mengintegrasikan berbagai fungsi operasional dengan otomatis. Dengan begitu, operasional perusahaan akan tetap terjaga stabilitasnya, dan Anda bisa menghasilkan output produksi dengan kualitas yang tinggi.
2. Contoh Manajemen Operasional Perusahaan Manufaktur
Manajemen operasional menjadi aspek yang berperan penting dalam memastikan kelancaran dan efektivitas proses produksi dari awal hingga akhir. Sehingga setiap aspek dalam operasional tersebut butuh pengelolaan strategis untuk memastikan produktivitas yang maksimal dan biaya yang minimal. Ini beberapa kegiatan dan contoh manajemen operasional perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Produksi
Contoh manajemen operasional perusahaan manufaktur adalah perencanaan produksi yang bertujuan untuk menyelaraskan output produksi dengan permintaan pasar yang diterima. Proses ini biasanya melibatkan estimasi kebutuhan bahan baku, kapasitas produksi, dan tenaga kerja. Efisiensi manajemen operasional penting untuk diperhatikan dalam contoh ini, karena aspek ini bergantung pada kemampuan perusahaan untuk melakukan demand forecast, dan penyusunan strategi yang sesuai untuk pemenuhan permintaan.
b. Penjadwalan
Penjadwalan produksi menjadi operasional manufaktur yang harus diperhatikan, karena prosesnya bertujuan untuk mengoptimalkan urutan kerja dan alokasi sumber daya seperti dilakukannya penentuan waktu dan durasi setiap tugas dalam produksi, dan memastikan aliran kerja selalu efisien agar bisa mengurangi lead time antar tahapan produksi. Adanya manajemen operasional untuk proses ini harus dilakukan dengan efisien seperti dilakukannya perhitungan keterbatasan peralatan, ketersediaan tenaga kerja, dan target waktu pengiriman.
c. Kontrol Kualitas
Contoh manajemen operasional perusahaan manufaktur yang selanjutnya ada quality control yang penting dikelola untuk memastikan produk bisa memenuhi dan melampaui standar yang telah ditetapkan. Operasional yang biasa dilakukan seperti pemeriksaan bahan baku, pengawasan proses produksi, dan pengujian produk akhir. Melalui proses ini, Anda bisa mengidentifikasi produk cacat ataupun menyimpang sebelum produk tersebut sampai ke tangan pelanggan.
d. Pemeliharaan Mesin
Operasional terhadap pemeliharaan mesin juga penting untuk dikelola, karena proses ini dapat memastikan peralatan produksi berjalan dengan efisien. Anda bisa melakukan menghitung OEE manufaktur untuk setiap mesin, serta pemeliharaan preventif dan prediksi untuk meminimalisir downtime pada mesin produksi. Selain itu, lakukan juga pemeliharaan mesin secara rutin seperti pemeriksaan, perbaikan, dan penggantian komponen mesin aus yang bisa menyebabkan kegagalan produksi.
e. Manajemen Inventory
Manajemen inventory menjadi contoh manajemen operasional perusahaan manufaktur yang fokus pada pengendalian stok bahan baku, komponen, dan produk jadi untuk menghindari surplus dan kekurangan produk. Operasional dalam proses ini akan memastikan sumber daya selalu tersedia sesuai dengan kebutuhan produksi tanpa modal yang tinggi jika stok tidak dipakai. Hal ini akan mengurangi biaya penyimpanan, dan meningkatkan turnover inventory, serta membantu perusahaan untuk tetap lancar dan responsif terhadap perubahan permintaan.
f. Manajemen Rantai Pasok
Contoh manajemen operasional perusahaan manufaktur selanjutnya ada proses manajemen rantai pasok yang akan mengatur aliran bahan baku, komponen, dan produk jadi dari supplier ke pelanggan. Operasional proses ini harus dilakukan dengan kemampuan untuk mereduksi biaya, meningkatkan efisiensi, dan menjamin kepuasan pelanggan. Anda bisa melibatkan kerja sama erat dengan supplier sehingga dapat memastikan kualitas dan pengiriman tepat waktu untuk proses ini.
g. Penggunaan Teknologi Produksi
Manajemen operasional juga melibatkan penggunaan teknologi produksi yang diterapkan dalam perusahaan untuk membantu mengubah lanskap produksi dengan peningkatan yang kecepatan, akurasi, dan fleksibilitas yang lebih baik. Teknologi yang perusahaan gunakan ini memiliki operasional yang juga harus diperhatikan, sehingga akan mempermudah proses manufaktur dengan personalisasi produk yang lebih besar dan desain yang lebih kompleks.
3. Karakteristik Kegiatan Operasional Manufaktur
Beberapa contoh kegiatan manajemen operasional dalam perusahaan manufaktur yang telah dipahami merupakan rancangan proses manufaktur yang penting dikelola untuk memaksimalkan efisiensi dan produktivitas, juga memastikan kualitas produk yang tinggi. Untuk itu, kita akan mengetahui apa saja karakteristik kegiatan operasional perusahaan manufaktur, yaitu sebagai berikut:
a. Dilakukan untuk Produksi Barang
Operasional proses ini dilakukan dengan fokus utama untuk menghasilkan produk secara efisien, dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan, sehingga dapat mencapai target produksi yang ditetapkan. Karakteristik dari manajemen operasional ini bisa dilihat dari tanggung jawabnya dalam mengoptimalkan penggunaan bahan baku, pengelolaan tenaga kerja, dan memastikan operasional peralatan dengan efisien.
b. Adanya Kegiatan yang Melibatkan Proses Transparansi
Transparansi dalam operasional menjadi karakteristik utama yang harus ada dalam proses ini, karena untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan koordinasi yang baik didalam maupun luar perusahaan. Anda bisa melibatkan kejelasan dalam komunikasi, kebijakan, dan prosedur terkait produksi. Sehingga dengan adanya transparansi yang tinggi dalam setiap proses, Anda bisa mempercepat pengambilan keputusan, meningkatkan kolaborasi, dan secara proaktif menangani isu yang mungkin muncul selama proses produksi.
c. Adanya Mekanisme Konversi Operasional
Mekanisme konversi menjadi karakteristik kegiatan operasional perusahaan manufaktur yang mengacu pada proses produksi bahan baku menjadi produk jadi. Proses konversi ini memerlukan koordinasi yang cermat antara berbagai tahapan dan aspek produksi, seperti mesin, pekerja, dan teknologi. Adanya efektivitas dalam mekanisme konversi ini akan membantu pengelolaan sumber daya dengan efisien, serta pemeliharaan peralatan yang teratur untuk penyesuaian produksi dan permintaan yang berubah.
d. Orientasi Proses
Adanya orientasi proses merupakan karakteristik kegiatan operasional perusahaan manufaktur yang menekankan pentingnya optimalisasi dan peningkatan proses produksi dari awal sampai akhir. Melalui produksi yang berorientasi proses, perusahaan dapat mencapai peningkatan berkelanjutan dalam efisiensi operasional, adaptabilitas terhadap perubahan teknologi dan pasar, serta inovasi dalam praktek produksi manufaktur.
4. Pengelolaan Operasional Perusahaan Manufaktur
Untuk memaksimalkan manajemen operasional manufaktur, ada beberapa strategi dan cara yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan berbagai proses dan kegiatan operasional, serta memastikan kualitas dan target produksi terpenuhi dengan baik. Serangkaian langkah dan strategi yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Strategis
Sebelum masuk ke dalam proses dan aspek manajemen operasional, akan lebih baik jika Anda melakukan perencanaan strategis terlebih dahulu seperti penetapan tujuan operasional yang sesuai dengan tujuan manufaktur untuk mengoptimalkan operasional seluruh prosesnya. Anda bisa melakukan analisis situasi termasuk analisis SWOT untuk memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi.
b. Pengembangan Proses
Setelah perencanaan tujuan ditetapkan, baru Anda bisa mengembangkan dan menyempurnakan proses operasional tersebut dengan maksimal. Sehingga akan mudah bagi Anda untuk bisa mencapai efisiensi yang maksimal, termasuk desain ulang tata letak gudang manufaktur untuk memaksimalkan standar operasi yang akan digunakan dalam produksi sehari-hari.
c. Implementasi dan Eksekusi
Langkah selanjutnya adalah proses implementasi yang memerlukan strategi penting seperti penyebaran rencana dan proses ke dalam manajemen operasional sehari-hari. Selama tahap ini, manajemen perlu memastikan bahwa semua karyawan dilatih dalam proses baru dan memahami peran mereka dalam mencapai tujuan operasional. Teknologi dan peralatan baru mungkin perlu diintegrasikan, yang memerlukan pengawasan dan pendampingan yang cermat.
d. Kontrol dan Monitoring
Penting juga untuk lakukan kontrol monitoring kegiatan manajemen operasional, dengan mengidentifikasi area produksi yang memerlukan peningkatan, serta memastikan bahwa proses yang telah dilalui telah berjalan sesuai rencana yang ditetapkan. Anda bisa melakukan pengumpulan dan analisis data operasional seperti waktu siklus produksi, tingkat kecacatan, dan efisiensi kerja untuk mengelola operasional dalam manufaktur.
e. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan
Pengelolaan manajemen operasional yang terakhir adalah perlu adanya evaluasi berkala terhadap proses tersebut, sehingga mudah bagi perusahaan untuk menentukan efektivitas dan mengidentifikasi peluang untuk peningkatan. Anda bisa melakukan teknik seperti PDCA (Plan-Do-Check-Act), untuk menyertakan umpan balik dari staf lantai produksi, manajemen, dan pelanggan untuk memastikan bahwa operasi tidak hanya efisien tetapi juga memenuhi atau melampaui ekspektasi pelanggan.
5. Kesimpulan
Dari penjelasan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa kegiatan dan contoh manajemen operasional perusahaan manufaktur memiliki karakteristik dan komponen penting yang harus dikelola dengan baik agar bisa membantu memaksimalkan efisiensi, kualitas, dan juga keberhasilan proses produksi secara menyeluruh.
Dari penjelasan artikel sebelumnya juga kita memahami bahwa manajemen operasional tidak hanya berkaitan dengan pengelolaan sumber daya dan proses produksi, tetapi juga tentang inovasi dan perbaikan berkelanjutan yang mendorong pertumbuhan dan kepuasan pelanggan. Melalui pendekatan yang terstruktur dan fokus pada perbaikan berkelanjutan, perusahaan bisa meningkatkan kinerja operasionalnya, yang pada gilirannya akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan posisi kompetitif di pasar.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 05, 2024 3 Min Read
12 Software Akuntansi Perusahaan Dagang Terbaik di Indonesia
REKOMENDASI