Quality control adalah inti dari upaya perusahaan manufaktur dalam memastikan bahwa setiap produk yang dibuat tidak hanya memenuhi standar yang ditetapkan, tapi juga melampaui ekspektasi yang diberikan pelanggan. Proses ini sangat penting apalagi bagi Anda yang memiliki proses produksi yang masih mengalami berbagai masalah kualitas, banyaknya produk cacat, dan human error.
Penerapan kontrol kualitas yang ketat dan terstruktur tidak hanya dapat menjadi solusi yang dapat mengatasi setiap hambatan yang terjadi, tapi juga akan bantu perusahaan manufaktur Anda dalam memastikan memastikan standar kualitas terpenuhi, bahkan meningkatkan kepuasan pelanggan. Simak penjelasan lengkap mengenai QC atau quality control dalam proses manufaktur di sini!
Apa itu Quality Control
Quality control adalah proses dan kegiatan sistematis yang dirancang untuk memastikan alur proses produksi dari awal hingga akhir dapat memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. QC fokus pada identifikasi dan pengurangan produk cacat, peningkatan kualitas produk, dan konsistensi proses produksi.
Sederhananya, quality control adalah aspek yang akan mencegah masalah kualitas sebelum terjadi dengan mengidentifikasi dan memperbaiki produk cacat setelah menjadi produk jadi. Ini dilakukan melalui implementasi standar kualitas yang ketat, dan prosedur yang terstruktur dan terdokumentasi.
Biasanya proses ini melewati pengukuran dan analisis kinerja produksi secara teratur dengan menggunakan metode statistik dan alat lainnya. Penerapan prinsip QC akan membuat perusahaan manufaktur mudah dalam meningkatkan produktivitas, dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan konsisten berkualitas tinggi.
Tujuan Quality Control di Produksi Manufaktur
Proses kontrol kualitas penting dalam setiap tahapan produksi manufaktur, agar memastikan seluruh produk yang dihasilkan dapat memenuhi spesifikasi dan ekspektasi pelanggan. Penerapannya sangat membantu perusahaan dalam mencapai produktivitas dengan operasional yang maksimal. Berikut tujuan utamanya:
a. Mengurangi Biaya Produksi
QC bertujuan untuk mengurangi biaya produksi, meliputi biaya overhead pabrik, tenaga kerja langsung, dan bahan baku dengan mengidentifikasi dan mengoreksi masalah kualitas pada tahap awal proses produksi. Kontrol kualitas dapat mengurangi jumlah produk cacat yang perlu diperbaiki atau dibuang, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya bahan baku dan tenaga kerja.
b. Peningkatan Standarisasi dan Konsistensi
Tujuan selanjutnya adalah untuk meningkatkan standarisasi dan konsistensi setiap produk yang dihasilkan. Hal ini dapat membuat perusahaan mempertahankan kepercayaan pelanggan, serta memperbaiki dan mengoptimalkan produksi untuk mengurangi variabilitas dalam prosesnya.
c. Mengurangi Risiko
Kontrol kualitas juga bertujuan untuk mengurangi risiko produksi seperti cacat produk, penarikan produk dari pasar, tuntutan hukum, dan semua hal yang dapat merugikan secara finansial dan merusak reputasi perusahaan. QC memiliki manajemen risiko yang dapat mengidentifikasi masalah kualitas sebelum produk mencapai konsumen.
d. Memastikan Kepuasan Pelanggan
Dengan kontrol kualitas yang ketat, perusahaan bisa memastikan setiap produk yang dijual telah memenuhi dan melampaui ekspektasi pelanggan. Hal tersebut akan memastikan bahwa pelanggan selalu menerima produk yang berkualitas tinggi, serta membangun loyalitas pelanggan, juga meningkatkan reputasi merek di pasar dinamis.
e. Memfasilitasi Peningkatan Berkelanjutan
Tujuan lainnya QC adalah untuk memfasilitasi peningkatan berkelanjutan, dan meningkatkan proses dan produk secara terus menerus. Proses ini akan mengumpulkan dan menganalisis data kualitas, dan dapat diidentifikasi area untuk perbaikan dan penerapan strategi untuk meningkatkan efektivitas produksi dan kualitas produk.
Cara Kerja Quality Control Manufaktur
Kontrol kualitas menjadi proses penting yang dapat memastikan setiap produk yang dihasilkan selalu konsisten dalam memenuhi standar. Ada beberapa rangkaian yang dilakukan untuk meminimalkan kesalahan produksi dan meningkatkan efisiensinya di proses manufaktur. Ini dia proses dan cara kerjanya:
a. Penetapan Standar Kualitas
Pertama dimulai dengan penentuan standar berdasarkan spesifikasi teknis, kebutuhan pasar, dan regulasi industri. Standar yang ditetapkan meliputi ukuran, kekuatan, daya tahan, hingga performa produk. Biasanya perusahaan menetapkan standar dengan form quality control yang dijadikan panduan dalam proses produksi.
b. Inspeksi Bahan Baku
Kemudian dilakukan inspeksi bahan baku berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan, untuk memastikan tidak ada cacat atau kekurangan bahan yang bisa mempengaruhi hasil akhir produk. Jika ditemukan bahan yang tidak sesuai, maka akan dikembalikan atau diganti.
c. Monitoring Selama Proses Produksi
Selama produksi dilakukan, proses QC juga dilakukan dengan mengawasi dan mengukur secara berkala setiap tahapan produksi. Termasuk memeriksa parameter teknis seperti suhu, tekanan, dan waktu pemrosesan untuk memastikan semuanya sesuai dengan spesifikasi. Produk setengah jadi juga diperiksa untuk mendeteksi masalah sejak dini.
d. Uji Sampel Produk Akhir
Setelah produksi selesai dilakukan, kontrol pada kualitas produk akhir juga diuji berdasarkan daya tahan, fungsi, keamanan, dan estetika. Ini dilakukan untuk memastikan produk akhir benar-benar sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas yang ditetapkan.
Jika produk sampel lolos uji, batch produksi tersebut dianggap memenuhi standar dan siap didistribusikan. Tapi, jika ditemukan produk yang tidak memenuhi, produk dalam batch yang sama akan diperiksa lebih lanjut atau ditarik kembali untuk perbaikan.
e. Dokumentasi dan Pelaporan
Setiap tahapan dan proses QC dalam produksi manufaktur harus didokumentasikan dan dicatat mulai dari inspeksi bahan baku hingga uji produk akhir. Dokumentasi meliputi hasil inspeksi, pengujian, dan tindakan korektif yang diambil. Sedangkan pencatatan laporan akan mencatat kinerja QC dikumpulkan dan dianalisis untuk menemukan pola atau tren yang bisa ditingkatkan di masa mendatang.
Cara kerja dan proses ini bisa mudah dilakukan dengan menerapkan software manufaktur canggih, seperti ScaleOcean. Kemampuan integrasi dan analitiknya dapat membuat setiap tahapan QC dilakukan dengan maksimal dan efisien.
Contohnya dalam pabrik yang memproduksi pakaian, software produksi pabrik garmen dapat mengotomatiskan setiap tahapan kontrol kualitas, dan mudah diintegrasikan dengan proses produksi yang sedang berlangsung. Penerapan software manufaktur dapat membantu pemantauan yang lebih akurat dan real-time terhadap parameter kualitas.
Metode Quality Control untuk Proses Manufaktur
Ada beberapa metode yang dapat Anda lakukan dalam proses kontrol kualitas, untuk memastikan produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas. Setiap metodenya memiliki tujuan dengan pendekatan yang berbeda untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah kualitas dalam produksi manufaktur.
a. Inspection
Inspeksi menjadi metode paling dasar yang digunakan QC di produksi manufaktur, yang melibatkan pemeriksaan visual atau penggunaan alat pengukur untuk mengecek kualitas produk pada berbagai tahap produksi. Metode ini dapat dilakukan secara manual oleh pekerja atau menggunakan mesin otomatis.
b. Statistical Process Control
Metode berikutnya QC adalah SPC, menjadi metode yang menggunakan alat statistik yang dapat memantau dan mengendalikan proses produksi. Data produksi akan dikumpulkan secara berkelanjutan, dan akan dianalisis menggunakan control chart. Metode ini dapat mendeteksi masalah secara dini sebelum produk cacat dihasilkan.
c. Six Sigma
Six sigma fokus pada pengurangan cacat dan variasi dalam produksi, melalui pendekatan statistik. Six sigma menggunakan pendekatan berbasis data dan melalui siklus DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) untuk meningkatkan kualitas.
d. Failure Mode and Effects Analysis
Metode FMEA menjadi metode yang dapat menganalisis potensi kegagalan dalam proses produksi atau produk sebelum masalah terjadi. Metode ini dapat
mengidentifikasi berbagai cara di mana suatu produk atau proses bisa gagal, kemudian menilai dampaknya terhadap produksi atau pelanggan.
e. Total Quality Management
Manajemen Kualitas Total atau TQM adalah metode fokus pada peningkatan berkelanjutan di seluruh aspek proses manufaktur, mulai dari proses produksi hingga layanan pelanggan.
TQM bertujuan untuk mencapai kualitas yang lebih baik secara keseluruhan melalui kolaborasi dan tanggung jawab bersama.
f. Kaizen
Selanjutnya ada metode Kaizen, yang fokus pada perbaikan berkelanjutan di semua tingkatan untuk terus mencari cara dalam proses produksi dan kualitas produk. Metode ini
melibatkan langkah-langkah kecil namun konsisten untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan.
Jenis Quality Control di Produksi Manufaktur
Kontrol kualitas menjadi proses yang dapat memastikan proses produksi selalu menghasilkan produk berkualitas, konsisten, dan sesuai dengan standar. QC dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan fokus, pendekatan, dan tujuannya dalam kontrol kualitas produksi. Berikut ini jenisnya:
a. Incoming QC
Jenis IQC ini fokus pada pemeriksaan kualitas bahan baku dan komponen pada saat masuk pertama kali ke dalam proses produksi. Jenis QC ini akan memastikan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas yang telah ditetapkan.
b. In-Process QC
Jenis ini dilakukan selama proses produksi dilakukan. IPQC melibatkan proses pemantauan dan pemeriksaan produk di setiap tahapan produksi, dan memastikan proses berjalan sesuai standar. Proses ini juga
mendeteksi masalah atau variasi dalam kualitas secara dini, sehingga dapat diambil langkah-langkah perbaikan sebelum produk selesai diproduksi.
c. Final QC
Jenis selanjutnya QC adalah FQC, menjadi proses kontrol yang dilakukan pada produk yang sudah selesai diproduksi sebelum produk dikirim ke pelanggan. Produk akan diperiksa dan dipastikan sesuai standar kualitas, serta tidak ada cacat yang terlewatkan selama produksi. Jenis ini juga melakukan tes dan inspeksi untuk menilai performa, estetika, keamanan, dan kesesuaian dengan spesifikasi produk.
d. Out-going QC
Selanjutnya, out-going quality control yang dilakukan sebelum produk dikirim kepada pelanggan atau distributor. Jenis ini akan memastikan produk yang dikemas dan siap dikirim tidak mengalami cacat dan kerusakan selama penyimpanan dan penanganan di gudang manufaktur. Jenis ini juga akan memeriksa apakah produk dikemas dengan benar dan memenuhi persyaratan pengiriman.
Tugas Quality Control di Pabrik Manufaktur
Proses kontrol kualitas dalam pabrik produksi manufaktur harus dilakukan dengan tugas dan tanggung jawab yang tinggi. Tidak hanya harus memastikan produk memiliki standar kualitas yang sesuai, tapi juga menjalankan seluruh proses QC dengan baik dan efisien. Berikut tugas quality control dalam produksi manufaktur:
a. Melakukan Inspeksi Produk
Inspeksi produk sudah pasti harus dilakukan dengan maksimal, mencakup
pemeriksaan visual, pengukuran fisik, serta pengujian performa produk. QC harus mendeteksi cacat atau penyimpangan dari spesifikasi yang telah ditetapkan. Ini berguna untuk memastikan tidak ada barang cacat yang masuk ke dalam proses penyimpanan dan penjualan, sehingga tidak mempengaruhi biaya produksi yang dikeluarkan.
b. Mengembangkan dan Menegakkan Standar Kualitas
Tugas selanjutnya QC adalah untuk mengembangkan, meninjau, dan menegakkan standar kualitas yang telah ditentukan perusahaan manufaktur. QC harus selalu memastikan spesifikasi teknis, keamanan, dan kinerja produk sesuai dengan harapan pelanggan dan regulasi industri yang berlaku.
c. Memonitor Proses Produksi
Proses kontrol kualitas juga harus dilakukan dengan memonitor produksi dari awal hingga akhir, dan memastikan setiap tahapan produksi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Pastikan tidak ada penyimpangan yang terjadi selama proses produksi berlangsung.
d. Melaporkan dan Menganalisis Cacat
Jika cacat ditemukan pada produk, QC harus melaporkan dan menganalisisnya dengan baik. Setelah penyebabnya telah diidentifikasi, QC harus mengatasinya dengan solusi dan tindakan korektif untuk mencegah terjadinya masalah yang sama di masa mendatang.
e. Menyusun Laporan Kontrol Kualitas
Setiap tahapan QC harus didokumentasikan dengan baik, dan harus dipastikan setiap catatan dari hasil inspeksi, sampel pengujian, dan laporan cacat tersedia dan terorganisir dengan baik. Dengan pencatatan tersebut, akan mudah bagi perusahaan manufaktur untuk memantau tren kualitas produk dan membuat keputusan yang tepat untuk meningkatkan proses.
Beda Quality Control dan Quality Assurance
Quality control dan quality assurance (QA) adalah dua proses manajemen kualitas yang harus ada dalam pengelolaan perusahaan manufaktur. Meskipun sama-sama memiliki tujuan memastikan produk dapat memenuhi standar kualitas, keduanya memiliki perbedaan dalam hal fokus, metode, dan pendekatannya.
Quality control adalah proses yang fokus pada pemeriksaan dan pengujian produk akhir atau komponen di tiap tahapan produksi. Sedangkan quality assurance lebih fokus pada pengembangan sistem dan proses untuk mencegah terjadinya cacat sebelum terjadi. Ini perbedaan signifikan antara keduanya:
Aspek |
Quality Control |
Quality Assurance |
Fokus |
Produk akhir di setiap tahap produksi |
Proses untuk menghasilkan produk berkualitas |
Tujuan |
Mengidentifikasi dan memperbaiki produk cacat |
Mencegah cacat sejak awal melalui perbaikan proses |
Sifat |
Reaktif (menangani masalah yang sudah terjadi) |
Proaktif (mencegah sebelum masalah terjadi) |
Orientasi |
Output atau produk |
Input atau proses |
Waktu implementasi |
Setelah dan selama produksi berlangsung |
Sebelum dan selama produksi berlangsung |
Contoh quality control dan quality assurance |
– Pengujian produk akhir |
– Pengembangan kebijakan mutu |
Optimalkan Quality Control dengan ScaleOcean
Quality control bisa lebih mudah dilakukan dengan memanfaatkan solusi software manufaktur ScaleOcean, yang menyediakan modul terintegrasi canggih antara proses produksi, inventory, dan kontrol kualitas.
Rekomendasi software manufaktur terbaik, ScaleOcean akan membantu memastikan produk yang dihasilkan selalu memenuhi standar kualitas yang tinggi dengan lebih cepat dan akurat. Dengan keunggulan dan fitur terbaiknya, ScaleOcean akan mengoptimalkan seluruh produk Anda dengan proses pengendalian kualitas yang maksimal dan terintegrasi. Berikut fitur-fitur software manufaktur ScaleOcean:
- Integrated Quality Management, terintegrasi dengan proses produksi dan inventory untuk memastikan bahwa produk yang disimpan, diproses, dan dikirim sudah memenuhi standar kualitas.
- Real-time Tracking, mendeteksi dan menangani barang cacat lebih cepat, serta mengatur tindakan korektif secara otomatis.
- Pencatatan otomatis dan terintegrasi, dengan akses mudah dan pelacakan barang produksi untuk meminimalisir human error dan memastikan produk yang diproses dan dikirim memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
- Pelaporan real-time, mencakup kinerja produksi dan kualitas produksi secara detail, akurat, dan selalu ter-update secara otomatis jika terjadi perubahan.
Fitur terbaik yang disediakan sistem ScaleOcean, akan sangat membantu perusahaan manufaktur dalam mengendalikan kualitas produk yang lebih efektif. Software juga akan memastikan setiap langkah proses produksi dapat terintegrasi dengan akses yang mudah dengan modul lain seperti inventory, accounting dan purchasing.
Anda bisa mengetahui secara lengkap bagaimana cara kerja software ScaleOcean mengoptimalkan proses bisnis dengan melakukan demo gratis dengan tim profesional kami. Lebih lanjutnya, hubungi ScaleOcean untuk konsultasikan bisnis Anda.
Kesimpulan
Quality control adalah proses penting yang harus dilalui dengan tahapan terstruktur dan jenis yang sesuai dengan perusahaan manufaktur. Setiap prosesnya akan memberikan manfaat signifikan bagi keberlangsungan bisnis, dan membantu mengurangi berbagai masalah dan hambatan dalam aspek kualitas di perusahaan manufaktur.
Anda bisa dengan mudah mengelola dan mengendalikan manajemen kualitas dengan penerapan ScaleOcean software manufaktur. Kemampuan canggih dan fitur terbaik dari ScaleOcean akan menjadi solusi unggulan yang dapat mengoptimalkan setiap tahapan kontrol kualitas di proses manufaktur.
ScaleOcean juga menyediakan layanan demo gratis dan konsultasi, untuk perusahaan manufaktur dapat lebih memahami bagaimana sistem bekerja secara optimal di pabrik produksi. Hubungi tim kami secepatnya!