Berikut 5 Fungsi Produksi yang Perlu Anda Ketahui
3 Min Read Posted on 24 Aug 2023
Daftar Isi
Proses produksi mungkin sering dikenal sebagai aktivitas bisnis yang hanya mengubah bahan baku menjadi produk akhir yang bernilai dan bisa diterima pasar. Tapi sebenarnya fungsi produksi memiliki cakupan yang luas. Salah satunya adalah membangun reputasi merek. Semakin efisien alur produksi perusahaan, maka semakin berkualitas juga produk yang dihasilkan. Ini tentu akan memberi dampak bagi perusahaan di jangka panjang.
Nah, pada artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai fungsi produksi tersebut. Selain itu juga dijelaskan beberapa faktor penghambat yang perlu Anda perhatikan dan cara mengatasinya untuk meningkatkan efisiensi fungsi produksi. Dengan demikian, Anda bisa mereview ulang alur produksi perusahaan Anda dan melakukan perbaikan yang dibutuhkan sesuai kondisi perusahaan. Segera simak pembahasan di bawah ini!
1. Alur Produksi di Perusahaan
Secara umum, alur produksi mencakup tahapan perencanaan, pengadaan bahan baku, pemrosesan, perakitan, pengujian, penyimpanan, dan distribusi. Efisiensi pada tahap ini dibutuhkan untuk memastikanĀ kesuksesan perusahaan dalam memenuhi permintaan pelanggan, mengendalikan biaya, dan meningkatkan laba. Oleh karena itu, koordinasi yang baik antara berbagai departemen, seperti R&D, pembelian, manufaktur, dan logistik dibutuhkan agarĀ proses berjalan lancar dan sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan.
Anda juga disarankan untuk mengoptimalkan alur produksi. Tujuannya meminimalkan hambatan yang bisa saja terjadi. Misalnya, dengan memanfaatkan teknologi seperti otomasi dan robotik untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerugian bahan baku. Selain itu, dengan menerapkan prinsip lean manufacturing atau metode serupa lainnya Anda bisa mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan di berbagai tahapan produksi. Karena pada akhirnya perusahaan ingin proses berjalan dengan biaya dan waktu yang minimum, bukan?
Dalam konteks yang lebih luas, produksi tidak terlepas dari supply chain management (SCM). Supply chain management adalah metode strategis dan terintegrasi untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan mengendalikan aliran barang, layanan, dan informasi dari pemasok hingga ke pelanggan. Sebuah alur produksi yang efisien dapat mendukung keberhasilan supply chain management. Sebaliknya, manajemen rantai pasokan yang baik dapat mendukung produksi dengan memastikan ketersediaan bahan baku dan komponen yang diperlukan.
Sebagai ilustrasi, misalkan sebuah perusahaan otomotif yang memproduksi mobil. Di tahap awal, perusahaan membutuhkan komponen seperti ban, kaca, mesin, dan lainnya yang dipesan dari berbagai pemasok. Dengan manajemen rantai pasokan yang efektif, supplier dapat memastikan pengiriman komponen ini tepat waktu dan sesuai spesifikasi. Sehingga lini produksi tidak mengalami hambatan.
Setelah mobil selesai diproduksi, supply chain management juga berperan dalam mendistribusikan mobil ke dealer di berbagai lokasi. Karena jika ada keterlambatan dalam distribusi, perusahaan akan kehilangan potensi penjualan. Dengan demikian, alur produksi yang lancar bergantung pada efisiensi SCM, dan sebaliknya, kesuksesan SCM juga bergantung pada efektivitas alur produksi.
2. Fungsi Produksi bagi Bisnis
Sebagai proses penting dalam bisnis, produksi juga memiliki fungsi yang bertujuan untuk menciptakan nilai tambah pada bahan baku dan diminati oleh konsumen. Yuk kenali lebih dalam fungsi produksi bagi bisnis.
a. Memenuhi Permintaan Konsumen
Fungsi produksi yang utama adalah untuk memenuhi permintaan konsumen. Dalam pasar yang semakin kompetitif, perusahaan yang mampu memproduksi barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen tentu lebih unggul dibanding kompetitor lainnya. Dengan memahami tren pasar dan permintaan konsumen, perusahaan juga dapat menyesuaikan kapasitas produksi dan menawarkan produk yang sesuai dengan ekspektasi pelanggan.
b. Optimalisasi Sumber Daya
Fungsi produksi lainnya untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Hal ini tentu melibatkan proses efisiensi. Apa maksudnya? Memaksimalkan output dengan input minimal, tanpa harus mengorbankan kualitas. Melalui teknik produksi modern, seperti lean manufacturing, perusahaan dapat mengurangi pemborosan, meningkatkan produktivitas, dan memastikan bahwa sumber daya seperti bahan baku, tenaga kerja, dan modal digunakan dengan cara yang paling efektif.
c. Memperoleh Pendapatan & Laba
Tanpa produk atau jasa yang berkualitas, perusahaan pasti akan kesulitan memperoleh pendapatan. Selain itu, efisiensi dalam produksi seringkali juga berdampak langsung pada laba. Biaya di akuntansi manufaktur, terutama produksi yang lebih rendah dengan kualitas yang tetap terjamin, memungkinkan perusahaan untuk memperoleh margin laba yang lebih baik.
d. Membangun Reputasi Merek
Kualitas dan konsistensi produk adalah kunci untuk membangun reputasi merek. Perusahaan yang dikenal karena kualitas produksinya tentu juga akan membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen. Seiring waktu, reputasi merek yang baik mampu meningkatkan kekuatan perusahaan di pangsa pasar.
e. Pengembangan Produk Baru
Fungsi produksi juga berperan penting dalam inovasi dan pengembangan produk baru. Dengan menggabungkan penelitian dan pengembangan pada kapabilitas produksi, perusahaan dapat memperkenalkan produk baru ke pasar dengan cepat, merespons tren konsumen, dan mempertahankan bahkan meningkatkan posisi kompetitifnya.
3. Faktor Penghambat Produksi
Tidak bisa dipungkiri kalau dalam proses produksi selalu ada berbagai faktor yang menghambat. Faktor-faktor ini sangat bervariasi. Mulai dari isu internal perusahaan hingga tantangan eksternal. Memahami dan mengatasi faktor penghambat dibutuhkan perusahaan untuk memastikan kelancaran dan efisiensi produksi.
Pertama faktor internal. Bisa meliputi masalah seperti kurangnya sumber daya, kesalahan manajemen, serta mesin yang tidak terawat. Sumber daya yang tidak mencukupi dapat memperlambat atau bahkan menghentikan proses produksi. Kesalahan manajemen seperti perencanaan yang buruk atau komunikasi yang tidak efektif mengakibatkan kesalahan dalam manufaktur. Sementara perawatan mesin yang terabaikan atau tidak sesuai dengan kebutuhan menyebabkan penurunan efisiensi dan kualitas output.
Di sisi lain, faktor eksternal seperti fluktuasi ekonomi, perubahan regulasi, atau bencana alam juga dapat mengganggu produksi. Fluktuasi ekonomi mengakibatkan penurunan permintaan atau kesulitan dalam mendapatkan bahan baku dengan harga yang terjangkau. Perubahan regulasi membuat perusahaan perlu melakukan penyesuaian dalam proses atau standar, yang memerlukan waktu dan biaya tambahan. Sedangkan bencana alam bisa menghentikan operasi pabrik dan mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan.
4. Tips Efisiensi Proses Produksi
Adopsi teknologi terbaru adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan efisiensi fungsi produksi. Anda bisa mempertimbangkan penggunaan mesin otomatis, sistem kontrol kualitas, serta software manajemen produksi yang dapat mengotomatisasi dan memonitor berbagai aspek dari proses ini. Implementasi teknologi tidak hanya meningkatkan kecepatan, tetapi juga mengurangi kesalahan, mengoptimalkan penggunaan bahan baku, dan memastikan standar kualitas yang konsisten.
Tips lainnya adalah dengan menerapkan metode lean manufacturing. Prinsipnya menekankan pada eliminasi segala bentuk pemborosan dalam proses produksi, mulai dari waktu tunggu yang tidak perlu, persediaan berlebih, hingga gerakan yang tidak efisien oleh pekerja. Dengan melibatkan PPIC staff dan karyawan lainnya dalam proses identifikasi dan eliminasi, perusahaan dapat memastikan aliran produksi berjalan lancar sekaligus meminimalkan biaya.
Masih ada tips yang juga tidak kalah penting yaitu, pelatihan karyawan dan pembangunan kapasitas. Karyawan yang terampil tentu sangat berperan dalam meningkatkan efisiensi fungsi produksi. Dengan menyediakan pelatihan yang sesuai dan kesempatan untuk pengembangan skill, bisa dipastikan perusahaan memiliki tim yang mampu mendukung operasi produksi yang efisien.
5. Kesimpulan
Dapat disimpulkan ternyata fungsi produksi cukup beragam dan luas cakupannya. Mulai dari kebutuhan memenuhi permintaan konsumen, hingga sebagai cara untuk melakukan pengembangan produk. Dengan memahami fungsi produksi tersebut, perusahaan akan mampu meningkatkan kepuasan pelanggan dan bertahan di persaingan pasar.
Namun, tentu untuk mendapatkan efisiensi fungsi produksi selalu ada faktor-faktor penghambat. Baik itu dari pihak internal perusahaan atau gangguan eksternal. Dengan mengadopsi teknologi terbaru, menerapkan prinsip lean manufacturing, serta meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan, perusahaan bisa meminimalisir dampak dari hambatan tersebut dan memproduksi barang berkualitas tinggi.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 05, 2024 3 Min Read
12 Software Akuntansi Perusahaan Dagang Terbaik di Indonesia
REKOMENDASI