5 Faktor Produksi yang Wajib Dikelola Perusahaan

ScaleOcean Team

Dalam dunia bisnis, produksi merupakan salah satu elemen yang menjadi penentu keberhasilan perusahaan. Proses ini mencakup serangkaian tahapan, mulai dari desain produk hingga pendistribusiannya ke konsumen. Ada faktor faktor produksi yang juga mempengaruhi efisiensi dari proses ini. Sehingga menjadi hal wajib bagi Anda untuk memahami faktor tersebut dan merancang strategi terbaik agar dapat mengelolanya.

Dalam artikel kali ini, akan dibahas lebih detail masing-masing faktor produksi tersebut dan pengaruhnya terhadap efisiensi produksi. Disertakan pula analisis contoh kegiatan produksi yang membantu Anda memahami proses ini dengan lebih tepat. Dengan demikian, Anda memiliki konsep yang baik untuk mengidentifikasi proses produksi pada bisnis Anda sendiri dan memungkinkan adanya evaluasi agar dapat mengoptimalkan setiap tahapannya.

1. Hubungan Proses Produksi dan SCM

Proses produksi adalah bagian inti dari operasi perusahaan dalam membuat barang atau layanan. Sedangkan supply chain management (SCM) adalah koordinasi menyeluruh dari semua alur rantai pasokan, mulai dari pemasok hingga konsumen. Hubungan antara keduanya sangat erat dan saling terkait karena proses produksi harus diselaraskan dengan SCM untuk memastikan efisiensi dan efektivitasnya.

Pada bisnis, SCM memiliki peran penting dalam mengintegrasikan proses produksi dengan kebutuhan dan dinamika pasar. Sebagai contoh, kolaborasi antara pemasok, produsen, distributor, dan pengecer memungkinkan penyesuaian yang lebih cepat terhadap perubahan permintaan konsumen, sehingga mendukung fleksibilitas dan inovasi dalam proses produksi. Dengan demikian, hubungan yang terintegrasi antara produksi dan SCM dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan serta membantu mencapai tujuan bisnisnya.

2. Jenis Proses Produksi

Ada berbagai cara untuk mengatur dan melaksanakan proses produksi. Jenis proses produksi yang dipilih oleh suatu perusahaan akan sangat bergantung pada jenis produk yang dihasilkan, volume produksi, dan kebutuhan pasar. Berikut penjelasan tentang empat jenis utama dari proses produksi.

a. Proses Produksi Massal

Proses produksi massal melibatkan pembuatan sejumlah besar produk yang identik. Sering digunakan dalam industri seperti otomotif dan elektronik, proses ini memaksimalkan efisiensi dengan menggunakan jalur perakitan dan peralatan yang terstandarisasi. Dengan cara ini, biaya per unit menjadi lebih murah dan lead time produksinya menjadi lebih pendek. Tapi perlu dicatat juga kalau cara ini kurang fleksibel untuk produk yang memiliki variasi atau perubahan dalam desain.

b. Proses Produksi Satuan

Proses produksi satuan adalah kebalikan dari produksi massal, di mana setiap produk dibuat secara individual atau dalam jumlah yang sangat terbatas. Ini sering digunakan dalam industri seperti pembuatan alat khusus atau produk berkualitas tinggi seperti perhiasan. Proses yang demikian memungkinkan fleksibilitas dan penyesuaian tinggi terhadap kebutuhan pelanggan. Meski begitu, juga biasanya melibatkan biaya dan waktu produksi yang lebih tinggi.

c. Proses Produksi Batch

Proses produksi batch adalah metode di mana produk diproduksi dalam jumlah yang terbatas atau “batch” pada waktu yang berbeda. Cara ini dilakukan untuk mencapai keseimbangan antara fleksibilitas dan efisiensi. Jadi Anda lebih mudah melakukan variasi permintaan tanpa harus mengubah seluruh sistem pada proses manufaktur. Proses ini sering digunakan dalam industri makanan, kimia, dan farmasi.

d. Proses Produksi Bersama

Proses produksi bersama adalah situasi ketika beberapa produk yang berbeda dihasilkan dari serangkaian proses produksi yang sama. Misalnya, dalam industri pengolahan minyak, berbagai jenis bahan bakar dan produk kimia dapat dihasilkan dari proses penyulingan yang sama. Proses tersebut sangat efisien dalam penggunaan sumber daya tetapi juga bisa sangat mahal dan membutuhkan keahlian khusus karena perlu mengelola kualitas produk yang berbeda sekali waktu.

3. Faktor Faktor Produksi

Faktor faktor produksi adalah elemen dasar yang diperlukan dalam proses pembuatan barang atau penyediaan jasa. Faktor produksi ini umumnya dikategorikan menjadi lima kelompok. Berikut pembahasan lebih lanjut dari masing-masing faktor tersebut.

a. Faktor Tenaga Kerja

Faktor produksi yang pertama adalah tenaga kerja. Aspek ini mencakup seluruh sumber daya manusia yang memberikan upaya dalam proses produksi. Upaya tersebut berupa keterampilan, pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk menjalankan peralatan, mengelola sumber daya, dan melakukan tugas lainnya. Kualitas dan kuantitas tenaga kerja dapat secara signifikan mempengaruhi produktivitas dan efisiensi proses produksi.

b. Faktor Sumber Daya Alam

Faktor sumber daya alam adalah semua sumber daya yang berasal dari alam, seperti air, tanah, mineral, dan energi yang digunakan untuk memperlancar proses produksi. Selain digunakan secara efisien, Anda juga perlu memperhatikan keberlanjutan dari sumber daya alam ini karena biasanya menjadi dasar dari pembuatan produk.

c. Faktor Modal

Faktor produksi selanjutnya adalah faktor modal. Faktor ini meliputi semua aset fisik yang digunakan dalam proses produksi, seperti mesin, bangunan, dan peralatan. Modal juga bisa termasuk aset finansial yang digunakan untuk mendanai seluruh siklus produksi. Investasi dalam modal sering diperlukan untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi.

d. Faktor Kewirausahaan

Faktor kewirausahaan mencakup kemampuan dan inisiatif dalam mengorganisir dan mengkoordinasikan faktor produksi lainnya. Apa saja bentuknya? Inovasi, pengambilan keputusan dalam menangani risiko, perencanaan produksi, dan cara kepemimpinan. Faktor kewirausahaan berperan penting dalam mengidentifikasi peluang pasar, menciptakan produk baru, dan mengarahkan perusahaan menuju keberhasilan bisnis.

e. Faktor Teknologi

Faktor produksi yang tidak kalah penting bahkan di era digital seperti sekarang yaitu faktor teknologi. Cakupannya bisa pengetahuan, peralatan, dan proses yang digunakan untuk mengubah sumber daya menjadi produk atau jasa. Dengan mengadopsi berbagai teknologi, Anda akan dapat meningkatkan efisiensi, kualitas, dan kapabilitas produksi. Investasi dalam teknologi terkini juga memberi perusahaan keunggulan kompetitif terutama ketika merespons perubahan pasar.

4. Contoh Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi terjadi dalam berbagai bentuk dan skala, tergantung pada produk, teknologi, dan pasar yang dituju. Di sini akan diberikan contoh kegiatan produksi yang membantu Anda untuk memahami lebih dalam setiap tahapannya. Pada studi kasus berikut digunakan contoh perusahaan teknologi smartphone.

Suatu perusahaan teknologi terkenal dengan produk smartphone yang selalu sesuai dengan selera anak muda. Proses produksinya dimulai dengan tahap perencanaan, di mana tim desain dan teknik bekerja bersama untuk mengembangkan spesifikasi produk. Aktivitas ini mencakup pemilihan komponen, desain perangkat keras, dan pengembangan perangkat lunak. Kemudian, prototipe dibuat dan diuji untuk memastikan semua aspek berfungsi. Dalam tahap perencanaan, faktor produksi kewirausahaan menjadi kunci berhasil tidaknya produksi.

Setelah perencanaan dan pengujian, tahapan berikutnya adalah pembelian komponen dari berbagai supplier di seluruh dunia. Bahan ini bisa semikonduktor, layar, baterai, dan lainnya. Pada tahap ini perlu memperhatikan faktor modal. Biasanya dibutuhkan modal besar untuk membeli komponen yang berkualitas. Kemudian di pabrik, tenaga kerja yang sudah terlatih dan dibantu mesin canggih melakukan perakitan menjadi smartphone yang lengkap. Nah, pada tahap ini faktor tenaga kerja mempengaruhi kelancaran proses perakitannya.

Setelah perakitan, setiap unit melewati pengujian kualitas yang ketat untuk memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Termasuk pengujian fungsional, inspeksi visual, dan pengujian ketahanan. Setelah lolos pengujian, produk disimpan di gudang sebelum didistribusikan ke pengecer dan distributor di seluruh dunia. Proses ini menekankan pentingnya logistik dan manajemen rantai pasokan sehingga dapat dipastikan produk sampai ke pelanggan dalam kondisi prima.

5. Kesimpulan

Produksi adalah proses yang kompleks dan terintegrasi serta melibatkan berbagai tahapan, mulai dari perencanaan desain hingga perakitan, pengujian, dan distribusi. Contoh kegiatan produksi smartphone yang telah dijelaskan di atas memberikan gambaran bahwa ternyata dibutuhkan koordinasi, perencanaan, dan pengawasan kualitas yang baik agar diperoleh output yang sesuai harapan.

Selain itu, juga ada faktor faktor produksi yang harus diperhatikan perusahaan. Setiap faktor ini memiliki peran kunci supaya proses produksi yang Anda lakukan tetap efektif dan efisien. Kita ambil contoh faktor modal. Jika perusahaan memiliki modal terbatas tentu juga memiliki opsi yang sedikit ketika melakukan proses pengadaan bahan baku. Kondisi ini tentunya akan mempengaruhi kualitas produk yang akan dijual ke pelanggan.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?