7 Contoh Masalah Produksi dan Solusi Mengatasinya
3 Min Read Posted on 31 Oct 2023
Daftar Isi
Masalah produksi adalah salah satu penghambat dalam bisnis manufaktur dan bisa berdampak pada efektivitas operasional secara menyeluruh. Masalah-masalah tersebut tentunya terjadi karena berbagai faktor. Dengan mengidentifikasi penyebabnya dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut, maka bisnis Anda bisa beroperasional dengan lebih baik lagi.
Nah, sesuai dengan pengantar di atas, akan dijelaskan lebih lanjut tujuh contoh masalah produksi yang umum dihadapi oleh bisnis manufaktur. Selain itu, juga diberikan sejumlah solusi yang mungkin bisa Anda terapkan ke perusahaan Anda sendiri. Mulai dari diversifikasi pemasok hingga implementasi sistem ERP. Cari tahu lebih lanjut dengan menyimak pembahasan berikut!
1. Contoh Masalah Produksi
Setiap bisnis manufaktur tentu memiliki masalah produksi yang perlu dipahami. Masalah tersebut bisa bersumber dari berbagai faktor. Berikut contoh masalah produksi yang umum ditemukan.
a. Keterlambatan Pasokan Bahan Baku
Keterlambatan pada pasokan bahan baku bisa menjadi gangguan besar dalam produksi. Penyebabnya bisa beragam, seperti adanya gangguan supply chain, kesalahan dalam perencanaan pembelian, atau masalah kualitas bahan baku yang diterima. Akibatnya, alur produksi bisa terhenti dan Anda tidak bisa memenuhi tenggat waktu untuk mengirim produk ke pelanggan.
b. Kapasitas Produksi Tidak Sesuai
Contoh masalah produksi berikutnya adalah kapasitas produksi yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Kondisi ini akan mengakibatkan over produksi atau justru kekurangan produksi. Over produksi membuat gudang jadi punya tumpukan stok yang tidak terjual, sementara kekurangan produksi dapat menyebabkan kekurangan pasokan dalam memenuhi permintaan pelanggan. Kedua kondisi ini dapat berdampak negatif pada profitabilitas perusahaan Anda.
c. Pembengkakan Biaya Produksi
Masalah umum yang pasti juga Anda rasakan adalah biaya produksi yang melonjak dan melebihi perkiraan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kenaikan harga bahan baku, upah pekerja yang meningkat, atau biaya operasional yang tidak terkontrol dengan baik. Pembengkakan biaya ini dapat mengurangi margin keuntungan dan mengharuskan Anda untuk menaikkan harga jual produk.
d. Kerusakan Mesin
Mesin yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik juga dapat menyebabkan gangguan produksi. Selain itu, kerusakan mesin dapat mengakibatkan kualitas produk menjadi tidak konsisten. Sehingga biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin akan membebani kondisi finansial perusahaan.
e. Kesalahan Desain Produk
Masalah produksi berikutnya yaitu desain produk yang tidak tepat. Kondisi ini dapat menyebabkan output tidak memenuhi harapan konsumen dan pada akhirnya bisa menurunkan tingkat penjualan. Tidak hanya itu, adanya kesalahan dalam desain juga akan menghambat dan menyulitkan jalannya proses produksi.
f. Pengendalian Kualitas Produk
Contoh masalah produksi lainnya adalah proses pengendalian kualitas yang tidak efektif. Biasanya dilakukan dengan manual atau tidak ada SOP produksi yang dijadikan acuan. Kondisi tersebut dapat menghasilkan produk cacat atau tidak sesuai dengan standar yang diharapkan. Sehingga juga mempengaruhi kepercayaan pelanggan dan reputasi perusahaan.
g. Manajemen Persediaan Produk
Berikutnya, ada masalah manajemen persediaan produk. Jika Anda mengabaikan hal ini, akan mengakibatkan kerugian baik dalam bentuk produk yang kadaluarsa, rusak, atau dibuang. Kurangnya manajemen persediaan yang efektif juga bisa menyebabkan kekurangan produk saat dibutuhkan atau penumpukan stok yang tidak terjual.
2. Solusi Mengatasi Masalah Produksi
Masalah dalam produksi adalah penghalang bagi efisiensi dan keuntungan bisnis manufaktur. Namun, setiap masalah pasti ada solusinya. Lalu, apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah produksi tersebut? Berikut beberapa solusi yang bisa diaplikasikan.
a. Diversifikasi Pemasok
Hanya mengandalkan satu supplier saja cukup berisiko terutama jika terjadi gangguan pada supplier tersebut. Nah, dengan diversifikasi pemasok, Anda meminimalkan risiko ketergantungan pada satu sumber pasokan. Cara ini juga memberi Anda peluang untuk membandingkan harga, kualitas, dan ketepatan waktu pengiriman dari berbagai pemasok.
b. Analisis Permintaan Produk
Mengenal dan memahami pola permintaan pelanggan juga dapat membantu Anda untuk menyesuaikan kapasitas produksi dengan kebutuhan pasar. Teknologi yang memiliki fitur analisis tren, peramalan, dan analisis musiman dapat Anda manfaatkan untuk memprediksi permintaan produk di masa depan. Jadi, perusahaan bisa mempersiapkan sumber daya dengan lebih baik.
c. Audit Rutin Biaya
Jika Anda sering mengalami pembengkakan biaya, maka lakukan audit rutin. Langkah ini dapat membantu bisnis manufaktur untuk mengidentifikasi area-area yang melebihi anggaran dan menemukan peluang untuk melakukan penghematan. Lalu, aspek apa yang perlu diaudit? Biaya bahan baku, upah tenaga kerja, biaya operasional, dan biaya non produksi yang biasanya jarang diperhitungkan. Dari hasil audit ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang cara mengalokasikan sumber daya perusahaan.
d. Jadwalkan Pemeliharaan Mesin
Mesin yang terawat dengan baik dapat beroperasi dengan lebih efisien dan memiliki risiko kerusakan yang lebih rendah. Oleh karena itu, jadwalkan secara rutin pemeliharaan dan pemeriksaan mesin untuk memastikan semua peralatan berfungsi dengan baik. Hal ini tidak hanya meningkatkan umur mesin, tapi juga memastikan produksi berjalan lancar tanpa gangguan.
e. Implementasikan Sistem ERP
Solusi berikutnya yang sangat membantu Anda untuk menyelesaikan masalah produksi adalah implementasi ERP. Software ini dapat melakukan integrasi berbagai fungsi bisnis, mulai dari perencanaan produksi, pengadaan, hingga penjualan dan distribusi. Dengan sistem ERP, Anda akan memiliki pandangan menyeluruh tentang operasional, memudahkan pengambilan keputusan berdasarkan data, dan meningkatkan efisiensi produksi.
3. Keunggulan Sistem ERP untuk Produksi
Di era digital seperti sekarang, investasi ke teknologi canggih adalah solusi terbaik untuk mengatasi berbagai masalah produksi di bisnis manufaktur. Nah, salah satunya adalah sistem ERP. Lalu, apa saja keunggulan utama dari sistem tersebut? Apa yang membedakannya dengan teknologi-teknologi lainnya?
Pertama adalah mampu melakukan integrasi data secara konsisten dan real-time. Dengan ini, seluruh departemen yang berbeda, seperti perencanaan, produksi, dan distribusi dapat dengan mudah mengakses informasi yang sama dan up-to-date. Jadi, risiko kesalahan yang disebabkan oleh inkonsistensi data dapat diminimalkan. Selain itu, semua keputusan dapat dibuat berdasarkan informasi yang tepat dan terkini, sehingga dapat dipastikan proses produksi berjalan baik dan terorganisir.
Berikutnya, sistem ini bisa mengotomatisasi seluruh proses bisnis. Jadi, dengan mengimplementasikan sistem ERP, Anda dapat mengurangi beban kerja manual, mempercepat setiap alur proses produksi, dan mengurangi kesalahan akibat human error. Sebagai contoh, ketika pesanan masuk, secara otomatis ERP mengatur jadwal produksi, mengalokasikan sumber daya sesuai kebutuhan, dan memeriksa ketersediaan bahan baku. Artinya, proses dari pemesanan hingga produksi menjadi lebih cepat dan efisien.
Kelebihan lainnya adalah melakukan analisis dan pelaporan secara akurat. Dari sini, Anda dapat dengan mudah memonitor kinerja, mengidentifikasi bottleneck atau hambatan, dan membuat keputusan strategis berdasarkan data. Selain itu, bisnis manufaktur juga dapat melakukan upgrade secara rutin dan mengoptimalkan proses produksi berdasarkan hasil analisa yang diberikan sistem.
4. Kesimpulan
Bisnis manufaktur pasti dihadapkan oleh beberapa masalah produksi. Mulai dari keterlambatan pasokan bahan baku hingga manajemen persediaan produk yang tidak efektif. Jika tidak segera di atasi, masalah ini akan berdampak negatif tidak hanya pada kelancaran proses produksi, tapi juga kesehatan finansial perusahaan.Â
Beberapa solusi yang bisa Anda terapkan untuk menyelesaikan masalah produksi adalah diversifikasi pemasok, analisis permintaan pasar, audit rutin pada biaya produksi, dan mengimplementasikan ERP. Sebagai teknologi canggih masa kini, sistem ini akan melakukan integrasi data dari berbagai departemen perusahaan Anda dan mengotomatisasi setiap alur proses produksi. Jadi, dapat dipastikan masalah produksi dapat diatasi dan bisnis manufaktur Anda berjalan dengan efektif.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 05, 2024 3 Min Read
12 Software Akuntansi Perusahaan Dagang Terbaik di Indonesia
REKOMENDASI