Lancarkan Quality Control Pabrik dengan ERP Manufaktur
3 Min Read Posted on 12 Feb 2024
Daftar Isi
Dalam industri manufaktur, menjaga kualitas produk adalah salah satu aspek terpenting yang menentukan keberhasilan dan kelangsungan bisnis. Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat dan ekspektasi konsumen yang terus meningkat, perusahaan manufaktur dituntut untuk tidak hanya efisien pada proses produksi, tetapi juga secara konsisten menghasilkan produk berkualitas tinggi. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan software manufaktur khusus yang mampu mengelola mutu secara efektif.
ERP manufaktur adalah solusi yang bisa Anda gunakan untuk quality control pabrik. Software ini membantu perusahaan manufaktur mengintegrasikan dan mengotomasi proses bisnis, dari pengadaan bahan baku hingga pengiriman produk jadi kepada pelanggan, memastikan kualitas produk tetap terjaga di setiap tahapan. Cari tahu keunggulan dari software manufaktur selengkapnya pada pembahasan berikut ini.
1. Prinsip Manajemen Mutu di Manufaktur
Dalam quality control pabrik, terdapat tujuh prinsip yang perlu diperhatikan untuk memastikan produk yang dihasilkan telah sesuai dengan standar. Apa saja 7 prinsip manajemen mutu tersebut? Mari kita bahas satu persatu di sini.
a. Customer Focus
Hal ini mencakup pemahaman perusahaan terhadap kebutuhan dan harapan pelanggan, serta memastikan produk yang dihasilkan memenuhi ekspektasi mereka. Dengan memprioritaskan kepuasan pelanggan, perusahaan mampu membangun reputasi yang baik, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan meningkatkan pangsa pasar.
b. Leadership
Selanjutnya ada kepemimpinan. Tidak bisa dipungkiri, pemimpin memiliki peranan yang krusial untuk memastikan manajemen mutu berjalan lancar. Pemimpin harus bisa memberikan arahan yang jelas, memotivasi tim, dan menetapkan visi yang menginspirasi dalam mencapai standar kualitas yang tinggi. Mereka juga bertanggung jawab untuk membentuk tim yang berorientasi pada mutu dan inovasi.
c. Engagement of People
Keterlibatan semua anggota tim, dari lini produksi hingga manajemen tingkat atas, juga menjadi bagian dari 7 prinsip manajemen mutu. Melalui keterlibatan yang aktif dari semua pihak tersebut, maka setiap individu akan merasa memiliki tanggung jawab terhadap kualitas produk, sehingga mendorong mereka untuk terlibat dalam proses perbaikan dan inovasi.
d. Process Approach
Pendekatan sistematis terhadap proses produksi sangat diperlukan dalam mencapai kualitas yang konsisten dan terukur. Dengan memahami dan mengelola proses secara efektif, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi masalah, mengurangi beragam varian, sehingga akhirnya mampu meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
e. Improvement
Salah satu dari 7 prinsip manajemen mutu berikutnya adalah perbaikan yang kontinu. Perusahaan harus selalu mencari cara untuk meningkatkan proses, produk, dan layanan yang diberikan. Pentingnya quality control akan membuat perusahaan menjadi lebih adaptif terhadap perubahan dan inovasi. Tujuannya agar dapat mempertahankan daya saing di pasar yang terus berkembang.
f. Evidence-based Decision Making
Keputusan dalam quality control pabrik juga harus didasarkan pada bukti yang kuat dan data yang relevan. Dengan mengumpulkan dan menganalisis informasi secara cermat, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik, meminimalkan risiko, dan mencapai hasil yang diinginkan secara maksimal.
g. Relationship Management
Membangun hubungan yang kuat dengan pemasok, mitra, dan pelanggan sangat diperlukan agar supply chain berjalan lancar sehingga tercapai kepuasan pelanggan yang berkelanjutan. Manajemen hubungan yang efektif dengan berbagai pihak juga membantu perusahaan mendapatkan feedback untuk terus meningkatkan kualitas produk.
2. Tantangan Quality Control Pabrik
Seperti yang dibahas di atas, ada 7 prinsip manajemen mutu yang perlu dipastikan berjalan dengan baik. Namun, tidak bisa dipungkiri perusahaan tetap dihadapkan pada beberapa tantangan ketika melakukan quality control pabrik. Salah satunya adalah variabilitas bahan baku dan proses produksi. Bahan baku yang masuk ke dalam proses produksi memiliki kualitas yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi konsistensi produk akhir.
Selain itu, proses produksi yang melibatkan banyak variabel seperti suhu, kelembapan, dan tekanan, dapat berubah-ubah sehingga akan mempengaruhi hasil produksi. Jadi, perusahaan perlu software manufaktur yang canggih untuk mengendalikan semua variabel ini agar produk yang dihasilkan konsisten.
Tantangan quality control pabrik berikutnya adalah standar kualitas yang ketat. Sebagai contoh, dalam industri makanan dan minuman, perusahaan harus mengikuti regulasi ketat seperti Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), Good Manufacturing Practices (GMP), dan standar internasional seperti ISO 22000 untuk manajemen keamanan pangan.
Untuk memenuhi standar ini, pabrik harus dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan yang memadai supaya mencegah kontaminasi, seperti sistem filtrasi udara, fasilitas cuci tangan, dan area pengolahan yang terpisah untuk bahan baku yang berbeda. Selain itu, seluruh proses harus terdokumentasi dengan baik, termasuk pembersihan dan pemeliharaan peralatan, pelatihan karyawan, dan audit internal, untuk menjamin bahwa standar kualitas dipatuhi secara konsisten.
Faktor sumber daya manusia juga bisa menjadi tantangan selama proses manajemen mutu. Karyawan harus terus-menerus dilatih dan update praktik terbaik serta inovatif dalam QC. Selain itu, motivasi dan keterlibatan karyawan juga penting untuk dijaga agar tetap fokus pada standar kualitas yang ditetapkan. Kesalahan manusia, kelelahan, dan kurangnya motivasi dapat menyebabkan penurunan kualitas produk yang signifikan.
Mengatasi tantangan-tantangan ini pastinya perlu pendekatan yang komprehensif, termasuk investasi dalam sistem manajemen mutu, seperti software manufaktur. Dengan kecanggihan yang ditawarkan, pabrik dapat meningkatkan proses QC dan memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang diinginkan.
3. ERP Manufaktur Lancarkan Quality Control Pabrik
Disinggung sebelumnya, untuk mengatasi tantangan dalam quality control pabrik Anda bisa mengimplementasikan software manufaktur, seperti ERP. Sistem ini telah banyak digunakan untuk mengotomatisasi berbagai proses bisnis. Lantas, bagaimana cara software manufaktur satu ini melancarkan proses manajemen mutu?
a. Process Standardization
Software manufaktur ERP dapat digunakan untuk memastikan setiap alur proses dari QC dijalankan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Sebagai contoh, pada proses penerimaan bahan baku, sistem dapat otomatis memverifikasi spesifikasi material terhadap standar kualitas yang ditetapkan sebelum diterima dan digunakan dalam produksi. Termasuk pengecekan sertifikat kualitas, pemeriksaan fisik, dan pengujian laboratorium yang dibutuhkan.
ERP juga membantu perusahaan untuk melakukan audit kualitas secara berkala dengan lebih efisien. Data terkait proses produksi, kontrol kualitas, dan catatan pemeliharaan mesin tersimpan rapi dalam sistem, sehingga memudahkan tim audit untuk mengakses informasi yang dibutuhkan. Hal ini tidak hanya mempersingkat waktu, tetapi juga meningkatkan akurasi dan reliabilitas data audit.
b. End-to-End Traceability
Penggunaan software manufaktur juga membantu perusahaan melacak setiap komponen produk dari penerimaan bahan baku, proses produksi, hingga pengiriman produk jadi ke pelanggan. Contohnya dalam industri otomotif, setiap komponen kendaraan seperti mesin, transmisi, dan sistem kelistrikan harus dilacak dengan ketat untuk memastikan kesesuaiannya dengan standar keamanan dan kualitas.
Dengan menggunakan software manufaktur ERP, perusahaan juga dapat menetapkan kode unik untuk setiap bahan baku dan komponen yang masuk. Nantinya kode ini akan diikuti selama seluruh alur produksi hingga menjadi bagian dari kendaraan akhir. Setiap kali komponen tersebut dipindahkan, diubah, atau dipasang, sistem ERP mencatat transaksi yang nantinya membantu manajemen dan tim QC melihat riwayat lengkap dari setiap item.
c. Real-time Monitoring and Alerts
Software manufaktur ini juga membantu Anda memantau parameter operasional dan kualitas produk secara real-time. Jika sistem mendeteksi adanya perbedaan dari standar yang ditetapkan, maka notifikasi akan segera dikirimkan ke tim yang relevan. Jadi, perusahaan bisa secara cepat memperbaiki masalah sebelum berdampak buruk ke operasional. Pemantauan secara real-time dan pengiriman peringatan akan meningkatkan responsivitas operasional, sehingga meminimalkan kerugian karena produk cacat.
d. Preventive Maintenance
ERP mendukung pemeliharaan preventif dengan memantau kondisi dan kinerja mesin secara real-time serta merencanakan jadwal pemeliharaan berdasarkan data penggunaan aktual, bukan perkiraan. Dengan ini, kegagalan peralatan yang dapat menyebabkan downtime bisa segera dicegah. Pemeliharaan preventif yang efektif diperlukan agar peralatan beroperasi pada kondisi optimal, sehingga standar QC tetap bisa dipertahankan.
4. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan, menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas produksi, perlu pendekatan yang terstruktur dan komprehensif. Hal ini meliputi penerapan 7 prinsip manajemen mutu, dan mengadopsi teknologi terkini seperti software manufaktur ERP. Software tersebut sangat dibutuhkan untuk mengotomatisasi dan mengintegrasikan proses bisnis, memastikan standarisasi manajemen mutu, pelacakan produk end-to-end, hingga pemeliharaan preventif.
Bingung memilih software manufaktur yang bisa diandalkan? ScaleOcean menjadi rekomendasi terbaik yang bisa Anda pilih untuk memastikan proses quality control pabrik berjalan lancar. Bahkan, sistem kami juga dapat disesuaikan untuk menyelesaikan masalah lainnya yang terjadi pada perusahaan Anda. Segera hubungi tim kami untuk mendapatkan konsultasi dan demo gratisnya!
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 01, 2024 3 Min Read
Apa itu ERP Workflow, Manfaat, dan Contoh Penerapannya
Oct 30, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Software Terbaik untuk Pabrik Makanan
REKOMENDASI