ScaleOcean Solusi Tepercaya Kelola Laporan Biaya Produksi

ScaleOcean Team

Laporan biaya produksi bukan hanya berperan sebagai catatan keuangan, tetapi juga sebagai instrumen analitis yang membantu Anda dalam pengambilan keputusan strategis. Namun, tantangan pengelolaan laporan ini tidak bisa dianggap remeh. Dari kompleksitas perhitungan hingga fluktuasi kondisi pasar, setiap aspek membutuhkan penanganan yang tepat dan akurat. Penggunaan sistem ERP yang canggih dan terintegrasi adalah solusinya.

ERP manufaktur Indonesia seperti ScaleOcean dilengkapi dengan berbagai fitur yang dirancang khusus untuk membantu perusahaan mengatasi tantangan-tantangan tersebut, memberikan analisis mendalam, dan memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang akurat. Mari kita bahas bagaimana ScaleOcean dapat mengubah cara perusahaan mengelola laporan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi operasional.

1. Tantangan Kelola Laporan Biaya Produksi

Laporan biaya produksi tidak hanya berfungsi sebagai dokumen catatan bagi perusahaan, tetapi juga sebagai instrumen analisis dalam pengambilan keputusan strategis. Sayangnya, ada sejumlah tantangan utama dalam mengelola laporan ini.

a. Kompleksitas Perhitungan

Menghitung biaya produksi memang bukan tugas yang sederhana, mengingat kompleksitas perhitungannya yang perlu mempertimbangkan berbagai variabel. Pertama, variabilitas biaya bahan baku. Harga bahan baku dapat berfluktuasi karena kondisi pasar. Perusahaan harus terus memantau dan menyesuaikan estimasi biaya sesuai dengan perubahan harga ini untuk menjaga akurasi laporan biaya produksi.

Ada juga biaya tenaga kerja yang tidak hanya mencakup gaji, tapi juga manfaat, pelatihan, dan biaya lain yang relevan. Bahkan di beberapa perusahaan, biaya ini dapat bervariasi tergantung pada efisiensi, kualifikasi, dan jam kerja karyawan. Bahkan biaya overhead seperti sewa, utilitas, dan amortisasi peralatan sering kali sulit untuk diatribusikan secara langsung ke produk tertentu. Dalam banyak kasus, perusahaan juga menggunakan sistem alokasi berbasis aktivitas atau metode lain untuk membagi biaya ini secara adil di antara berbagai produk.

b. Pengumpulan Data yang Akurat

Kualitas laporan biaya produksi sangat bergantung pada akurasi data yang dikumpulkan. Kesalahan dalam pengumpulan data bisa mengarah pada analisis biaya yang salah, yang nantinya dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak efektif atau bahkan merugikan.

Data yang tidak akurat tentang jumlah atau harga bahan baku dapat menyebabkan perhitungan biaya produksi yang salah. Hal ini bukan hanya mempengaruhi margin keuntungan, tapi juga dapat menyebabkan kesalahan dalam penetapan harga yang berpotensi mengurangi daya saing di pasar. Ketelitian dalam pencatatan work time tenaga kerja juga sangat penting. Jam kerja yang tidak tercatat dengan benar dapat menyebabkan anggaran untuk tenaga kerja tidak akurat.

c. Pemantauan Biaya Tetap & Variabel

Pemantauan biaya tetap dan variabel berperan penting dalam strategi keuangan perusahaan, mengingat dampak signifikan yang dimiliki terhadap struktur biaya keseluruhan dan profitabilitas. Memahami dan mengelola keduanya secara efektif adalah kunci untuk mengoptimalkan kinerja keuangan perusahaan.

Biaya tetap yang mencakup sewa, gaji, dan amortisasi, tidak berfluktuasi dengan perubahan volume produksi. Artinya, biaya tetap ini akan tetap konstan meskipun periode produksi tinggi maupun rendah. Oleh karena itu, ketika produksi menurun, biaya tetap dapat menambah beban keuangan pada perusahaan karena tidak berkurang sejalan dengan penurunan pendapatan.

Sedangkan biaya variabel yang meliputi biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung, berubah secara langsung sejalan dengan volume produksi. Peningkatan dalam produksi akan menyebabkan peningkatan biaya variabel, dan sebaliknya. Pemantauan biaya variabel sangat penting karena memberikan insight mengenai efisiensi proses produksi.

d. Kondisi Pasar yang Dinamis

Kondisi pasar yang terus berubah juga mempengaruhi laporan ini. Fluktuasi harga bahan baku, perubahan dalam permintaan pasar, atau perubahan dalam teknologi produksi dapat secara signifikan mempengaruhi biaya produksi. Misalnya, perubahan harga minyak global dapat berdampak besar pada biaya bahan baku untuk industri yang bergantung pada petrokimia. Perubahan harga ini dapat terjadi dengan cepat dan seringkali tidak dapat diprediksi, sehingga memerlukan pemantauan yang konstan dan sistem pelaporan yang fleksibel yang dapat dengan cepat menyesuaikan estimasi biaya.

Begitu juga perubahan dalam permintaan pasar dapat secara drastis mempengaruhi volume produksi, yang sekaligus mempengaruhi baik biaya tetap maupun variabel. Misalnya, saat permintaan menurun secara tiba-tiba, perusahaan akan memiliki biaya tetap yang tinggi. Di sisi lain, lonjakan permintaan yang tiba-tiba mungkin memerlukan investasi cepat dalam bahan baku atau tenaga kerja, yang dapat meningkatkan biaya variabel.

2. Fitur ScaleOcean untuk Laporan Biaya Produksi

ERP manufaktur Indonesia seperti ScaleOcean menawarkan berbagai fitur canggih yang memudahkan pengelolaan laporan biaya produksi. Fitur-fitur ini dirancang untuk memberikan analisis mendalam, manajemen keuangan yang efektif, dan memudahkan perencanaan serta pengawasan anggaran. Berikut sejumlah fitur tersebut.

a. Variance Analysis

Fungsi utama laporan biaya produksi adalah untuk membantu perusahaan mengetahui anggaran aktual produksi dengan rencana yang telah dibuat. Nah, ERP manufaktur Indonesia ScaleOcean hadir dengan fitur variance analysis untuk membantu Anda mengidentifikasi dan menganalisis perbedaan ini.

Misalnya, Anda memiliki rencana biaya produksi sebesar Rp100 juta untuk periode tertentu. Kemudian secara aktual ternyata biaya yang dikeluarkan sebesar Rp120 juta. Artinya, ada varians sebesar Rp20 juta atau 20% dari anggaran awal. Variance analysis dalam ScaleOcean akan menganalisis lebih dalam untuk mengidentifikasi penyebab dari selisih tersebut.

Dengan hasil analisis ini, Anda bisa lebih mudah untuk mengidentifikasi aspek yang melebihi anggaran, memahami penyebabnya, dan mengambil langkah strategis untuk memperbaiki aspek tersebut. Jadi, dengan menggunakan fitur variance analysis, Anda dapat lebih efisien dalam mengelola sumber daya dan menghindari pemborosan yang tidak perlu, sehingga meningkatkan efisiensi produksi secara keseluruhan.

b. Cost & Sales Analysis

Selanjutnya, sistem ERP manufaktur Indonesia satu ini juga menawarkan fitur cost and sales analysis untuk memahami secara detail struktur biaya produksi dan kinerja penjualan. Dengan memanfaatkannya, Anda bisa mengidentifikasi produk mana yang paling menguntungkan dan mana yang kurang efisien dalam hal biaya.

Sebagai contoh, Anda memproduksi berbagai jenis produk. Dengan menggunakan fitur cost and sales analysis dari ScaleOcean, Anda dapat melihat perincian biaya produksi untuk setiap produk, termasuk bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan biaya lainnya. Dari sini, Anda dapat menentukan biaya per unit dari setiap produk dan membandingkannya dengan harga jualnya.

Misalnya, produk A memiliki biaya produksi Rp50.000 per unit dan dijual dengan harga Rp70.000. Sementara produk B memiliki biaya produksi Rp80.000 per unit tetapi hanya dijual dengan harga Rp90.000. Informasi tersebut tentu Anda butuhkan untuk pengambilan keputusan strategis, seperti penyesuaian harga, meningkatkan produksi pada produk tertentu, atau perbaikan proses produksi untuk meningkatkan profit margin.

c. Financial Management & Reporting

Setelah seluruh data yang diperlukan dalam biaya produksi dianalisis, Anda dapat memanfaatkan fitur financial management and reporting dari ScaleOcean untuk membuat laporan secara otomatis. Fitur ini dirancang untuk menyederhanakan proses pembuatan laporan keuangan, mencakup laporan biaya produksi.

Dengan fitur ini, sistem ERP akan menganalisis dan mengkompilasi informasi seluruh biaya produksi ke dalam format laporan yang jelas dan mudah dipahami. Sehingga dapat dipastikan semua informasi keuangan yang penting telah disajikan secara akurat dan terperinci, sehingga sangat dapat dijadikan acuan untuk memantau anggaran komprehensif dan analisis biaya.

d. Budgeting Forecasting

Tidak hanya membuat laporan biaya produksi, ERP manufaktur Indonesia ScaleOcean bahkan juga bisa membuatkan rencana keuangan di periode mendatang berdasarkan data historis dan tren pasar saat ini. Misalnya, jika dalam beberapa tahun terakhir, data menunjukkan peningkatan biaya bahan baku, sistem ERP manufaktur Indonesia ScaleOcean akan memproyeksikan biaya bahan baku di masa depan.

Bahkan dengan fitur ini, Anda dapat melakukan analisis sensitivitas untuk memahami bagaimana berbagai perubahan dalam kondisi pasar atau operasional dapat mempengaruhi kinerja keuangan. Hal ini sangat penting untuk mengantisipasi dan mempersiapkan berbagai skenario yang mungkin terjadi. Jadi, Anda bisa lebih siap merespons terhadap perubahan kondisi pasar.

3. Contoh ScaleOcean Kelola Laporan Biaya Produksi

Untuk memahami bagaimana ERP manufaktur Indonesia ScaleOcean mengelola laporan biaya produksi, perhatikan skenario berikut ini. Misalkan Anda memiliki perusahaan manufaktur tekstil yang memproduksi kain katun, kain sutera, dan kain poliester. Anggaran awal produksi tahunan sebesar Rp 500 juta. Di akhir tahun, laporan aktual menunjukkan nilai Rp530 juta. Artinya, ada selisih Rp 30 juta dari aktual dan rencana yang dibuat. ScaleOcean akan membantu Anda menganalisis ini.

Dengan menggunakan variance analysis, diperoleh informasi ternyata selisih tadi disebabkan oleh biaya bahan baku kain sutra yang meningkat secara signifikan. Selanjutnya cost and sales analysis akan menunjukkan hubungan peningkatan biaya bahan baku terhadap penjualan. Ternyata setelah dianalisis, penjualan kain sutra meningkat, tetapi margin keuntungan menurun karena biaya bahan baku yang sangat tinggi. Untungnya, kain katun memiliki margin keuntungan yang stabil, dan poliester menunjukkan peningkatan margin sehingga perusahaan masih bisa mendapatkan profitabilitas.

Dengan mempertimbangkan data historis dan tren pasar, fitur budgeting forecasting ScaleOcean memperkirakan biaya produksi tahun depan akan naik menjadi Rp550 juta. Proyeksi ini mempertimbangkan peningkatan harga bahan baku global dan potensi peningkatan permintaan. Dari informasi-informasi di atas, Anda bisa mempertimbangkan untuk menaikkan harga jual untuk mengkompensasi kenaikan biaya bahan baku.

Begitu juga dengan melihat kenaikan margin pada kain poliester, Anda juga bisa memutuskan untuk meningkatkan produksi poliester. Berdasarkan informasi dari variance analysis, Anda juga perlu mencoba renegosiasi harga bahan baku kain sutra. Dalam skenario ini, ERP manufaktur Indonesia ScaleOcean tidak hanya memberikan insight mendalam tentang biaya produksi saat ini, tetapi juga membantu merencanakan strategi produksi untuk masa depan.

4. Kesimpulan

Dalam mengelola laporan biaya produksi, perusahaan menghadapi berbagai tantangan seperti kompleksitas perhitungan, pengumpulan data yang akurat, pemantauan biaya tetap dan variabel, serta kondisi pasar yang dinamis. ERP manufaktur ScaleOcean adalah solusi tepercaya yang bisa mengatasi masalah-masalah tersebut. Dilengkapi fitur-fitur canggih mulai dari variance analysis hingga budgeting forecasting, ScaleOcean siap membantu Anda dalam mengelola laporan ini.

Contoh skenario yang dijelaskan di atas juga menunjukkan bagaimana ScaleOcean membantu perusahaan dalam mengidentifikasi perbedaan antara anggaran dan biaya produksi aktual, menganalisis kinerja penjualan setiap produk, dan merencanakan anggaran untuk tahun berikutnya berdasarkan tren pasar dan data historis. Jadi, Anda bisa mengambil keputusan strategis yang tepat, meningkatkan efisiensi, dan memaksimalkan profitabilitas. Dapatkan manfaat tersebut dengan hubungi tim kami sekarang juga!

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?