Masalah seperti tekanan margin yang kian menggerus profit dan harga bahan baku yang fluktuatif sering ditemukan dalam bisnis manufaktur. Hal ini tentu dapat memicu sering terjadi pembengkakan tak terduga hingga kesulitan menentukan harga jual yang optimal. Kurangnya perhitungan yang akurat ini juga dapat mempengaruhi kestabilan laporan keuangan perusahaan.
Pencatatan biaya manufaktur yang tepat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi tantangan tersebut. Biaya ini merupakan totalan dari semua pengeluaran untuk mengubah bahan baku mentah menjadi porpduk jadi. Ketika biaya ini dicatat dengan baik, perusahaan akan dapat segera mengidentifikasi titik pemborosan, mengalokasikan setiap biaya ke lini pengeluaran yang tepat, hingga dapat mengambil keputusan berbasis data.
Memahami bagaimana pencatatan biaya manufaktur yang baik dapat membantu bisnis Anda menyusun strategi anggaran yang efekif dan menjaga efisiensi operasional bisnis manufaktur Anda. Artikel ini akan menjelaskan apa itu biaya manufaktur, komponen utama, urgensi dari biaya manufaktur, hingga cara menghitung biaya manufaktur yang tepat.
- Biaya manufaktur adalah total semua pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi.
- Komponen biaya manufaktur mencakup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
- Pentingnya biaya manfaktur bagi bisnis dikarenakan dapat menjadi dasar penentuan HPP, manajemen keuangan, hingga pengambilan keputusan yang akurat.
- Software manufaktur ScaleOcean dapat optimalkan perhitungan biaya manufaktur dan memastikan pencatatan real-time dengan fitur cost managament dan BoM managementnya.
1. Apa itu Biaya Manufaktur?
Biaya manufaktur adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang. Perhitungan biaya manufaktur dimulai dari pengolahan bahan baku hingga menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, yang akan dijumlahkan dan menjadi beban perusahaan pada catatan keuangan.
Setelah itu, biaya manufaktur dihitung per unit produk untuk memudahkan perusahaan dalam menentukan keuntungan dari setiap penjualan. Biaya manufaktur ini juga berperan penting dalam penentuan harga pokok produk yang akan dicatat pada akhir periode akuntansi.
Setelah menghitung biaya manufaktur per unit, perusahaan juga perlu memperhitungkan marginal cost untuk menentukan apakah biaya tambahan untuk memproduksi unit berikutnya sebanding dengan keuntungan yang diperoleh. Hal ini penting untuk penentuan harga pokok produk yang akan dicatat pada akhir periode akuntansi.
2. Komponen Utama Biaya Manufaktur
Biaya manufaktur memiliki tiga komponen utama yang penting untuk menyusunnya. Ketiga komponen utama tersebut yaitu, biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Berikut penjelasan dari ketiga komponen utama yang menyusun biaya manufaktur:
a. Bahan Baku Langsung (Direct Materials)
Biaya bahan baku langsung adalah biaya bahan mentah yang secara fisik dan integral menjadi bagian dari produk akhir. Contohnya seperti biaya yang dikeluarkan untuk membeli kayu yang digunakan untuk membuat meja, atau kain yang dipakai untuk memproduksi pakaian.
Dalam konteks akuntansi manajerial, komponen biaya seperti biaya bahan baku langsung dikategorikan sebagai biaya variabel. Pengkategorian ini sangat krusial dalam metode perhitungan biaya seperti variable costing, di mana hanya biaya-biaya variabel yang dibebankan ke produk, sementara biaya tetap diperlakukan sebagai biaya periode.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)
Biaya tenaga kerja langsung merupakan upah yang dibayarkan kepada karyawan yang secara langsung terlibat dalam proses mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Contohnya seperti biaya yang dikeluarkan untuk gaji operator mesin, perakit produk, atau penjahit di lini produksi.
c. Overhead Pabrik (Manufacturing Overhead)
Biaya overhead pabrik meliputi semua biaya tidak langsung yang terjadi di dalam pabrik dan berkaitan dengan proses produksi, namun bukan bahan baku langsung atau tenaga kerja langsung.
Komponennya meliputi:
- Bahan tidak langsung: Biaya bahan pendukung yang tidak menjadi bagian utama produk (misalnya, pelumas mesin, perekat, atau perkakas kecil).
- Tenaga kerja tidak langsung: Biaya gaji staf yang mendukung produksi tapi tidak terlibat langsung (misalnya, supervisor pabrik, petugas keamanan, atau staf pemeliharaan).
- Biaya lainnya: Pengeluaran pabrik seperti listrik, biaya sewa gedung pabrik, depresiasi mesin, dan asuransi pabrik.
Baca juga: Sistem ERP Manufaktur untuk Optimalkan Manajemen Biaya
3. Pentingnya Biaya Manufaktur untuk Bisnis
Perhitungan biaya manufaktur yang akurat menjadi salah satu elemen penting dalam bisnis. Hal ini penting karena digunakan sebagai dasar perhitungan harga pokok penjualan produk, efisiensi operasional, hingga laporan dasar keuangan yang akurat.
Akurasi ini juga sejalan dengan kebutuhan pemerintah untuk memiliki standar biaya yang jelas, seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113 Tahun 2023 tentang Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2024, yang menekankan pentingnya pembakuan biaya sebagai pedoman penganggaran yang transparan dan efisien.
Berikut penjelasan dari alasan pentingnya perhitungan biaya manufaktur yang akurat bagi bisnis:
a. Dasar Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Biaya manufaktur adalah komponen inti dan tidak terpisahkan dalam menentukan harga pokok penjualan (HPP) suatu produk. Jika perhitungan biaya manufaktur ini meleset, maka seluruh struktur harga Anda akan goyah.
Perhitungan yang akurat, terutama pada model produksi yang kompleks dan bervariasi seperti yang menggunakan metode job costing memastikan bahwa Anda dapat menetapkan harga jual yang kompetitif di pasar. Hal ini juga secara konsisten menjamin margin keuntungan yang sehat bagi kelangsungan bisnis Anda.
b. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Dengan melacak dan mengetahui secara persis ke mana alokasi biaya manufaktur mengalir, manajemen dapat dengan mudah mengidentifikasi area mana saja yang mengalami pemborosan atau titik-titik yang menunjukkan inefisiensi. Hal ini dapat dilihat mulai dari pembelian bahan baku hingga pengeluaran operasional untuk produksi.
Informasi yang spesifik dan terperinci ini menjadi dasar kuat yang memungkinkan manajemen untuk segera mengambil tindakan korektif yang diperlukan. Contohnya seperti menyesuaikan penggunaan sumber daya atau memperbaiki proses kerja, dengan tujuan akhir mengoptimalkan seluruh proses produksi dan menekan biaya yang tidak perlu.
c. Akurasi Laporan Keuangan
Rekap biaya produksi manufaktur yang benar dan sistematis sangat esensial untuk menjamin keandalan data finansial perusahaan. Hanya dengan biaya yang akurat, nilai persediaan (inventory) yang tersisa di gudang dan HPP yang dilaporkan dapat dicatat dengan tepat dalam laporan laba rugi dan neraca.
Akurasi ini sangat krusial, karena ia memberikan gambaran kesehatan finansial perusahaan yang sesungguhnya kepada stakeholder. Hal ini juga membantu auditor memastikan transparansi serta kepatuhan akuntansi.
d. Pengambilan Keputusan Manajerial
Angka biaya manufaktur yang terperinci dan akurat adalah data krusial yang menjadi dasar bagi berbagai keputusan strategis jangka pendek maupun jangka panjang. Data ini sangat penting saat Anda mulai merencanakan anggaran tahunan.
Hal ini berfungsi untuk mengevaluasi secara mendalam profitabilitas produk tertentu di pasar, atau ketika Anda harus memutuskan apakah lebih ekonomis untuk membuat sendiri (make) atau membeli komponen (buy) dari pemasok luar. Dengan data biaya yang solid, keputusan yang diambil akan selalu didasarkan pada perhitungan keuntungan yang paling rasional.
4. Cara Menghitung Biaya Manufaktur
Setelah memahami urgensi dan komponennya, kini saatnya untuk menggabungkan ketiganya untuk mendapatkan total dari biaya manufaktur. Hasil perhitungan ini sering juga disebut sebagai cost of goods manufactured. Total biaya manufaktur dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
Biaya Manufaktur = Biaya Bahan Baku Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik
Contohnya sebuah bisnis manufaktur mebel PT Furniture Jaya akan menghitung biaya manufaktur untuk 100 unit meja kerja kayu. Dengan biaya bahan baku langsung Rp15.000.000 dan tenaga kerja langsung Rp7.500.000.
Kemudian, total overhead pabrik sebesar Rp5.000.000 (termasuk bahan tidak langsung, gaji supervisor, dll). Setelah dijumlahkan, total biaya manufaktur yang dikeluarkan adalah Rp27.500.000.
Informasi ini membantu bisnis manufaktur menentukan harga jual yang tepat untuk mencapai margin keuntungan yang diinginkan untuk siklus akuntansi perusahaan manufaktur yang efisien. Dengan memahami total biaya manufaktur, perusahaan dapat menghitung revenue manufaktur yang dihasilkan dari penjualan setiap produk, serta mengevaluasi efisiensi operasionalnya.
5. Faktor Penentu Biaya Manufaktur

Berikut adalah penjelasan dari faktor-faktor penentu biaya manufaktur:
a. Skala Produksi
Skala produksi adalah variabel paling penting dalam menentukan biaya pabrik. Produksi dalam skala besar seringkali mengurangi biaya per unit karena biaya overhead pabrik dapat tersebar lebih luas. Sebaliknya, produksi dalam skala kecil mungkin memiliki biaya per unit yang lebih tinggi. Biaya variabel sering digunakan untuk menghitung titik impas (break-even point) dan membuat keputusan yang berhubungan dengan skala produksi.
b. Teknologi dan Automatisasi
Penggunaan teknologi dan otomatisasi dalam proses produksi dapat mengurangi biaya tenaga kerja dalam jangka panjang dan meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, teknologi juga membantu meminimalkan kesalahan dalam produksi, yang pada gilirannya menghindari biaya yang tidak perlu.
Cost center software manufaktur dapat memainkan peran penting dalam hal ini, memungkinkan perusahaan untuk melacak dan mengalokasikan biaya secara lebih granular ke setiap departemen atau pusat tanggung jawab. Hal ini akan mempermudah analisis dan pengendalian pengeluaran.
c. Kualitas Bahan Baku
Kualitas bahan baku yang digunakan dalam produksi berdampak langsung pada biaya pabrik. Bahan baku berkualitas tinggi mungkin lebih mahal, tetapi dapat mengurangi biaya perbaikan dan penggantian produk yang cacat. Perusahaan perlu mempertimbangkan keseimbangan antara biaya bahan baku dan kualitas produk akhir.
d. Efisiensi Energi
Penggunaan energi yang efisien adalah faktor penting dalam mengelola biaya pabrik. Pemilihan peralatan yang hemat energi, seperti peralatan dengan teknologi ramah lingkungan, dan praktik-praktik efisiensi energi dapat membantu mengurangi biaya energi. Upaya-upaya ini juga sejalan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.
e. Tenaga Kerja dan Keterampilan
Keterampilan dan produktivitas tenaga kerja memainkan peran penting dalam biaya pabrik. Investasi dalam pelatihan karyawan untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi kesalahan produksi dapat membantu mengendalikan biaya tersebut. Selain itu, perusahaan harus mengelola biaya terkait dengan upah dan tunjangan karyawan dengan bijaksana.
Misalnya, dalam pengelolaan biaya produksi air minum, keterampilan dan produktivitas tenaga kerja juga menjadi faktor krusial. Dengan meningkatkan produktivitas melalui pelatihan, perusahaan dapat mengontrol biaya tenaga kerja dan menjaga efisiensi operasional secara keseluruhan.
f. Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik dapat memengaruhi biaya transportasi, biaya tenaga kerja, dan biaya lainnya sehingga menjadi faktor meningkatkan biaya pabrik. Dengan memilih lokasi pabrik yang strategis dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya distribusi dan operasional. Analisis yang cermat tentang lokasi pabrik menjadi kunci penting dalam mengelola biaya pabrik.
6. Strategi Pengelolaan Biaya Manufaktur
Pengelolaan biaya manufaktur adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam menjalankan bisnis manufaktur dengan efektif. Berbagai strategi yang dapat digunakan seperti analisis biaya, pengendalian persediaan, automatisasi proses, fokus pada kualitas, hingga rantai pasokan yang efisien.
Berikut penjelasan dari berbagai strategi pengelolaan biaya manufaktur:
a. Analisis Biaya
Langkah pertama dalam pengelolaan biaya pabrik adalah melakukan analisis biaya dengan cermat. Ini melibatkan pemeriksaan rinci terhadap setiap komponen biaya, termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan biaya distribusi. Dengan melakukan perhitungan full costing, perusahaan dapat memperoleh gambaran menyeluruh mengenai semua jenis biaya yang terlibat.
b. Pengendalian Persediaan
Manajemen inventory menjadi faktor penting dalam pengendalian biaya pabrik. Persediaan yang berlebihan dapat mengakibatkan biaya penyimpanan yang tinggi, sementara persediaan yang kurang bisa menyebabkan keterlambatan produksi dan hilangnya pelanggan.
Penggunaan metode seperti just in time (JIT) dan process costing yang akurat dapat menjadi solusi dalam membantu perusahaan mengurangi biaya persediaan dengan memesan bahan baku hanya saat diperlukan. Selain itu, teknologi seperti sistem pencatatan persediaan dapat membantu memantau dan mengelola persediaan dengan lebih efisien.
c. Automatisasi Proses
Penggunaan teknologi dan otomatisasi dalam proses produksi dapat mengurangi biaya tenaga kerja dan meningkatkan efisiensi. Investasi dalam peralatan yang canggih dan proses otomatisasi dapat membantu perusahaan menghemat biaya jangka panjang. Mesin yang dapat beroperasi tanpa henti dan perangkat lunak yang memantau produksi secara real-time dapat membantu menghindari kerugian waktu produksi yang mahal.
Salah satu software yang dapat membantu adalah software manufaktur ScaleOcean. Fitur bill of materials (BOM) dan costing module software ini secara otomatis menghitung HPP yang presisi dalam hitungan detik. Selain itu,modul production scheduling dapat membantu mengoptimalkan alur kerja dan efisiensi pabrik. Hal ini menjadikan ScaleOcean menjadi solusi untuk menyimpan data biaya manufaktur Anda terintegrasi dan real-time.
d. Fokus pada Kualitas
Fokus pada kualitas produk adalah strategi penting dalam pengelolaan biaya pabrik. Produk berkualitas tinggi cenderung memerlukan lebih sedikit pengeluaran untuk pengembalian dan perbaikan. Dengan menginvestasikan sistem pengendalian kualitas dan pemantauan produksi yang ketat, perusahaan dapat mengurangi biaya resiko jangka panjang dengan menghindari produk yang cacat dan rusak.
e. Rantai Pasokan yang Efisien
Efisiensi dalam rantai pasokan dapat membantu mengurangi biaya manufaktur dan distribusi. Perusahaan dapat memastikan pasokan bahan baku secara tepat waktu, menghindari gangguan produksi, dan mengoptimalkan pengiriman produk. Selain itu, untuk mencapai efisiensi rantai pasok, kerjasama dengan pemasok dan pemantauan rantai pasok perlu dilakukan sebagai kunci pengelolaan biaya pabrik.
7. Kesimpulan
Biaya manufaktur adalah total semua pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Komponen utama yang menyusunnya mencakup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga keja langsung, dan biaya overhead pabrik. Pengelolaan biaya ini juga dipengaruhi oleh faktor penentu seperti skala produksi dan efisiensi energi.
Software manufakur ScaleOcean dapat menjadi salah satu solusi untuk mengelola biaya manufaktur yang tepat. Dengan fitur seperti bill of materials (BOM) dan costing module, software ini melacak dan menghitung biaya variabel maupun tetap secara otomatis. Anda mendapatkan visibilitas real-time ke biaya pabrik. Hal ini memungkinkan identifikasi inefisiensi untuk keputusan penentuan HPP selalu didasarkan pada data yang akurat.
Memahami perhitungan biaya manufaktur yang tepat dapat membantu perusahaan menjaga skala profitabilitas dan efisiensi operasional bisnis manufaktur Anda. Jadwalkan demo gratis dan konsultasi dengan tim ahli kami untuk melihat bagaimana sofware ini dapat membantu bisnis Anda!
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan biaya manufaktur?
Biaya manufaktur adalah semua pengeluaran yang timbul selama proses produksi untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi. Biaya ini secara esensial meliputi semua ongkos yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan di lantai pabrik.
2. Bagaimana cara menghitung total biaya manufaktur?
Biaya manufaktur dapat dihitung dengan menjumlahkan ketiga komponen utama yang menyusunnya. Rumus yang biasa digunakan adalah biaya manufaktur = biaya bahan baku langsung + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead pabrik.
3. Apa 3 unsur utama dari biaya produk dalam perusahaan manufaktur?
Tiga elemen fundamental dari biaya produk pada perusahaan manufaktur adalah biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Komponen ketiga adalah biaya overhead pabrik, yang mencakup semua biaya lainnya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk tertentu.


