Kemampuan bisnis manufaktur melakukan manajemen biaya secara efektif menjadi salah satu kebutuhan untuk mencapai kesuksesan dalam persaingan pasar. Manajemen biaya yang buruk tidak hanya akan merugikan finansial perusahaan, tapi juga menutup peluang bisnis yang jauh lebih luas.
Lalu bagaimana cara mengoptimalkan pengelolaan biaya tersebut? Software ERP manufaktur adalah solusinya. Dengan dilengkapi fitur-fitur yang canggih, sistem ini akan mengotomatisasi serta memantau biaya operasional perusahaan secara real-time. Berikut akan dijelaskan lebih detail beserta studi kasus cara kerja software ERP manufaktur dalam mengoptimalkan proses manajemen biaya.
1. Dampak Manajemen Biaya yang Buruk
Manajemen biaya yang buruk dapat memberikan dampak negatif terhadap operasional dan reputasi industri manufaktur. Apa saja dampaknya? Mari kita bahas lebih detail di bawah ini.
a. Margin Keuntungan Menurun
Salah satu dampak langsung dari budget management yang buruk adalah penurunan margin keuntungan. Ketika biaya operasional meningkat dan tidak efisien, hal ini dapat menyebabkan perusahaan harus menanggung beban biaya yang lebih tinggi. Jadi, secara kalkulasi meskipun pendapatan yang diperoleh konstan atau meningkat, tapi keuntungan bersih yang diperoleh akan berkurang. Dalam jangka panjang, hal ini akan berdampak pada keberlangsungan perusahaan.
b. Harga Jual Tidak Kompetitif
Ketika biaya akuntansi manufaktur terutama produksi dan operasional meningkat, perusahaan harus meningkatkan harga jual produk atau jasanya agar operasional tetap berjalan lancar. Sayangnya, hal ini justru menyebabkan harga produk tidak kompetitif di pasaran. Alhasil, pelanggan akan mencari alternatif yang lebih murah. Situasi tersebut tentunya akan mempengaruhi volume penjualan dan penerimaan pasar terhadap produk yang dipasarkan perusahaan.
c. Kualitas Produk Berkurang
Ada pula beberapa perusahaan yang tidak memilih untuk meningkatkan harga jual, tapi justru mengurangi kualitas produk yang dibuat. Biasanya dilakukan dengan menggunakan bahan yang lebih murah atau mengurangi proses quality control. Strategi ini bisa menurunkan nilai dan standar produk, yang nantinya akan mempengaruhi kepuasan pelanggan serta reputasi merek menurut konsumen.
d. Kehilangan Peluang Bisnis
Manajemen biaya yang buruk tidak hanya berdampak pada aspek finansial, tetapi juga peluang bisnis. Dengan sumber daya yang terbatas atau terbuang karena inefisiensi, perusahaan bisa saja kehilangan kesempatan untuk investasi, ekspansi, atau bahkan memasuki pasar baru. Selain itu, karena reputasi yang buruk atau harga yang tidak kompetitif juga bisa mengakibatkan hilangnya kerja sama bisnis yang berpotensi menguntungkan perusahaan.
2. Software ERP Manufaktur untuk Manajemen Biaya
Dari dampak yang telah disebutkan sebelumnya, maka mencapai efisiensi manajemen biaya adalah suatu keharusan. Anda bisa menggunakan software ERP manufaktur untuk memantau proses budget management secara otomatis. Apa manfaatnya? Mari simak di bawah ini.
a. Perencanaan dan Penjadwalan Produksi
Sistem ini bisa membantu perusahaan untuk merencanakan dan menjadwalkan proses produksi dengan lebih efisien. Caranya dengan analisis kapasitas produksi, permintaan pasar, ketersediaan sumber daya, atau aspek lain yang berkaitan dengan biaya operasional. Hasil analisis ini kemudian digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan mesin, bahan baku, dan tenaga kerja. Dari sini, perusahaan bisa mengurangi biaya produksi, menghindari pemborosan, dan memastikan produksi berjalan dengan efektif.
b. Pelacakan Real-Time Biaya Produksi
Dengan adanya fitur pelacakan real-time, Anda dapat memonitor biaya produksi secara langsung. Jadi, Anda bisa mengidentifikasi dengan cepat ketika terjadi penyimpangan biaya atau inefisiensi dalam budget management. Sebagai contoh, perusahaan menemukan adanya kerusakan pada suatu mesin yang meningkatkan downtime. Hal ini mempengaruhi biaya yang dikeluarkan untuk operasi mesin. Sistem akan otomatis melacak penyebabnya agar perusahaan bisa segera memperbaiki untuk mengurangi dampaknya.
c. Efisiensi Perencanaan Sumber Daya
Software ERP manufaktur juga bisa memberikan gambaran menyeluruh tentang sumber daya yang tersedia dan cara perusahaan mengelolanya. Dari bahan baku, tenaga kerja, hingga energi, semua elemen dapat diperhitungkan dan dialokasikan secara efisien. Jadi, dapat dipastikan sumber daya digunakan dengan cara yang paling produktif, mengurangi pemborosan dan biaya berlebih.
d. Analisis Profitabilitas Produk
Keuntungan lainnya dari penggunaan software ERP manufaktur adalah mampu menganalisis profitabilitas produk secara detail dan rinci. Sistem ini akan menghitung biaya produksi, distribusi, dan pemasaran untuk setiap produk. Sehingga Anda dapat menentukan produk mana yang paling menguntungkan dan mana yang perlu evaluasi ulang dalam strategi pemasaran atau proses produksi.
3. Studi Kasus Penerapan Software ERP Manufaktur
Sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi komponen otomotif, mencatat bahwa biaya produksi per unit meningkat. Padahal tidak ada perubahan signifikan dalam harga bahan baku. Setelah diselidiki ternyata terjadi pemborosan material yang berakibat buruk bagi manajemen biaya perusahaan. Setiap bulan, perusahaan membeli sekitar 2.000 lembar pelat baja dengan ukuran 2×2 meter. Namun, dari laporan keuangan manufaktur ditemukan ada 15% dari total pelat yang terbuang per bulan. Artinya, ada kesalahan peramalan kebutuhan bahan baku.
Lalu bagaimana software ERP manufaktur bisa menyelesaikan masalah tersebut? Pertama, dengan memeriksa riwayat produksi dan order. Dari sini sistem mendeteksi adanya pembelian yang kurang efisien. Perusahaan membeli 2.000 lembar pelat baja berukuran 2×2 meter setiap bulannya. Namun, sebenarnya kebutuhan dalam proses produksi hanya 1.000 potongan ukuran 1×1 meter dan 500 potongan ukuran 1×0,5 meter.
Software ERP manufaktur juga melakukan kalkulasi kebutuhan bahan baku yang paling efisien. Melalui algoritma canggih, sistem menyarankan pola pemotongan agar sisa potongan minimal. Misalnya, dengan menggabungkan dua potongan 1×0,5 meter untuk kebutuhan satu lembar 2×2 meter. Atau dengan membagi satu lembar 2×2 meter menjadi empat potongan 1×1 meter. Dengan optimalisasi ini, peluang pemborosan material juga dapat dikurangi secara signifikan.
Dari sini, software ERP manufaktur memberikan opsi untuk memenuhi kebutuhan produksi dari 1.000 potongan ukuran 1×1 meter dan 500 potongan ukuran 1×0,5 meter. Daripada membeli 2.000 lembar pelat baja ukuran 2×2 meter, sebaiknya perusahaan membeli 1.250 lembar dengan ukuran yang sama.
Untuk kebutuhan 1.000 potongan ukuran 1×1 meter, perusahaan bisa menggunakan 1000 lembar pelat baja 2×2 meter karena akan dipotong menjadi 4 bagian 1×1 meter. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan 500 potongan ukuran 1×1,05 meter bisa menggunakan 250 lembar pelat baja 2×2 meter, karena satu lembar dapat dipotong menjadi empat potongan 1×1 meter, yang selanjutnya masing-masing dipotong menjadi dua potongan 1×0,5 meter. Jadi, ada pengurangan pembelian 750 lembar yang artinya terdapat optimalisasi manajemen biaya.
4. Kesimpulan
Manajemen biaya yang efektif dalam industri manufaktur menjadi kunci keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis. Seperti pembahasan di atas, jika budget management kurang tepat dapat merugikan perusahaan dari berbagai aspek. Mulai dari penurunan margin keuntungan, harga produk yang tidak kompetitif, kualitas produk yang berkurang, hingga kehilangan peluang bisnis di masa depan.
Tapi, dengan menggunakan software ERP manufaktur ScaleOcean, perusahaan bisa mengoptimalkan proses manajemen biaya tersebut. Dengan kemampuannya memantau biaya produksi secara real-time, menganalisis profitabilitas produk, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, ScaleOcean menjadi solusi unggulan untuk menghadapi tantangan manajemen biaya. Tunggu apalagi, segera optimalkan budget management perusahaan Anda dan maksimalkan keuntungan perusahaan dengan hubungi tim kami sekarang juga!