Apa itu Bill of Material (BOM), Elemen, dan Contohnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Pembuatan bill of material BOM menjadi hal penting yang akan mempermudah Anda memastikan setiap produksi dilakukan dengan benar dan sesuai. Namun, tidak sedikit perusahaan manufaktur yang kesulitan menyesuaikan penyusunan BOM produk secara tepat dengan kebutuhan bisnisnya atau product development nya.

Hal tersebut bisa berdampak pada biaya, kualitas produksi, juga efisiensi produksi pada perusahaan. Untuk itu, penting untuk memilih BOM produk yang tepat untuk menjaga produksi berjalan lancar, juga menghindari risiko masalah berkepanjangan.

Artikel akan membahas dengan detail tentang pengertian bill of material, contoh, elemen, jenis, hingga bagaimana cara membuatnya dalam perusahaan manufaktur. Pembahasan ini juga akan menguraikan perbedaan bill of material vs bll of quantity agar dapat mengoptimalkan pengelolaan keduanya.

starsKey Takeaways
  • Bill of Material (BOM) adalah daftar terstruktur berisi komponen, bahan, dan jumlah yang dibutuhkan untuk merakit atau memproduksi suatu produk secara efisien.
  • Jenis bill of material meliputi: Engineering BOM (EBOM), Manufacturing BOM (MBOM), dam sales BOM (SBOM).
  • Form bill of material mencakup single-level BOM, multi-level BOM, dan indented BOM.
  • Komponen membuat BOM meliputi: detail material, tahapan batch produksi, jumlah material, harga material per-unit, hingga total biaya produksi.

Coba Demo Gratis

requestDemo

1. Apa itu Bill of Material (BOM)?

Bill of Materials (BOM) adalah daftar terstruktur yang mencantumkan semua bahan, komponen, dan bagian yang dibutuhkan untuk memproduksi atau merakit suatu produk. Dokumen ini berperan penting dalam proses manufaktur karena menyajikan informasi lengkap mengenai jenis, jumlah, dan susunan material yang digunakan.

BOM bertindak sebagai dokumen panduan utama yang memastikan seluruh proses produksi dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Ia merinci setiap item yang dibutuhkan, mulai dari tahap awal pengadaan bahan baku hingga proses perakitan produk akhir menjadi barang jadi yang siap didistribusikan.

Fungsi krusial bill of material juga meluas sebagai penghubung vital antar berbagai departemen dalam perusahaan manufaktur. Departemen seperti produksi, pengadaan (purchasing), dan inventori (gudang) sangat bergantung pada informasi akurat yang disediakan oleh BOM.

Penggunaan bill of material produk yang terperinci memungkinkan perusahaan manufaktur untuk memastikan bahwa mereka memiliki semua bahan dan komponen yang diperlukan tersedia secara tepat waktu. Ketersediaan ini sangat krusial untuk meminimalisir risiko keterlambatan produksi dan menjaga kelancaran operasional.

Untuk memaksimalkan kinerja BOM dan memastikan akurasi data yang tinggi, banyak perusahaan manufaktur saat ini mengimplementasikan solusi teknologi. Software ERP manufaktur dengan fitur pengelolaan BOM khusus menjadi perangkat yang sangat efektif.

Sistem ini membantu perusahaan mengelola dan memperbarui BOM dengan mudah, memastikan data selalu relevan dan akurat sesuai dengan kebutuhan bisnis dan perubahan desain produk.

Adopsi software manufaktur yang terintegrasi dengan BOM ini merupakan langkah strategis. Sistem semacam ini tidak hanya meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam penggunaan bill of material itu sendiri, tetapi juga berkontribusi besar pada efisiensi operasional keseluruhan.

2. Apa Perbedaan Bill of Material vs Bill of Quantity?

Dalam konteks pengelolaan proses produksi dan manufaktur, penting untuk memahami perbedaan antara bill of material (BOM) dan bill of quantity (BOQ). Meskipun keduanya merupakan daftar item yang diperlukan dalam produksi, fokus dan tujuan utamanya berbeda secara signifikan.

Berikut penjelasan lengkapnya:

a. Bill of Material (BOM)

Bill of Material (BOM) adalah daftar yang secara detail merinci semua bahan baku, komponen, dan sub-rakitan yang diperlukan untuk merakit satu unit produk akhir. Tujuan utama dari pembuatan BOM adalah untuk memfasilitasi perencanaan proses produksi, menentukan kebutuhan kapasitas produksi, dan mengatur jadwal operasional.

Fokus utama BOM adalah pada identifikasi komponen fisik dan bagaimana struktur hubungan antar bagian tersebut membentuk produk. Contoh penggunaan umum BOM adalah untuk memastikan bahwa semua material yang diperlukan tersedia dan terorganisir dengan baik sebelum lini produksi berjalan.

Daftar komponen yang detail dan akurat dalam BOM juga menjadi dasar input data yang penting bagi perusahaan manufaktur untuk menghitung dan membuat laporan estimasi biaya produksi awal untuk satu unit produk.

b. Bill of Quantity (BOQ)

Sementara itu, Bill of Quantity (BOQ) memiliki fungsi yang berbeda. BOQ adalah daftar yang merinci jumlah dan jenis bahan yang diperlukan untuk sebuah proyek atau kuantitas produksi spesifik, disertai dengan biaya yang terkait untuk setiap item atau jenis pekerjaan.

Penggunaan utama BOQ adalah untuk estimasi biaya produksi total dan pengelolaan anggaran untuk suatu pekerjaan atau kontrak tertentu. Fokus BOQ lebih kepada aspek kuantitas total bahan atau unit kerja yang dibutuhkan dan berapa biaya komprehensifnya.

Dokumen ini sering digunakan dalam industri manufaktur atau konstruksi yang membutuhkan perencanaan biaya yang detail dan menyeluruh untuk volume pesanan atau proyek berskala besar. BOQ memberikan gambaran lengkap mengenai total biaya yang diantisipasi.

c. Perbedaan Utama dan Pentingnya

Perbedaan mendasar antara Bill of Material (BOM) dan Bill of Quantity (BOQ) terletak pada ruang lingkup dan fokusnya.

BOM menjelaskan apa saja yang membentuk satu unit produk dan hierarki komponennya, sementara BOQ menjelaskan berapa banyak total bahan atau pekerjaan yang dibutuhkan untuk volume tertentu (seringkali berdasarkan data dari BOM) dan berapa biayanya.

Memahami perbedaan ini dan menggunakan kedua dokumen secara tepat sangat penting untuk mengoptimalkan proses manufaktur. Keduanya berkontribusi pada pengelolaan bahan baku dan pengendalian biaya produksi, namun dari perspektif yang berbeda.

Baik BOM maupun BOQ adalah dokumen yang vital bagi manajemen proses produksi dan pengendalian biaya di industri manufaktur.

3. Apa Fungsi atau Manfaat Bill of Material di Manufaktur?

Bill of Material (BOM) memiliki peranan yang sangat krusial dalam menciptakan efisiensi proses produksi dan pengelolaan proses manufaktur secara menyeluruh. Fungsi BOM sangat luas, memastikan setiap bahan yang dibutuhkan untuk produksi perusahaan manufaktur selalu tersedia, hingga mendukung pengambilan keputusan strategis.

Beberapa fungsi BOM yang paling vital meliputi:

a. Perencanaan dan Panduan Produksi

BOM adalah dasar untuk perencanaan produksi. Ia menyediakan rincian detail mengenai semua bahan dan komponen yang dibutuhkan, memungkinkan tim produksi memahami apa yang harus dibuat, berapa banyak, dan bagaimana urutan perakitannya. Peran ini menjadi semakin penting ketika perusahaan menerapkan strategi diversifikasi produk, karena variasi komponen dan alur perakitan perlu dikelola dengan lebih teliti.

BOM berfungsi sebagai blueprint yang memandu seluruh proses produksi perusahaan manufakturdari awal hingga akhir, memastikan produksi berjalan sesuai jadwal dan prosedur yang telah ditetapkan.

b. Manajemen Inventaris dan Pengadaan Material

Sebagai pengendali persediaan, informasi rinci dari BOM sangat esensial untuk manajemen inventaris yang efektif. BOM membantu perusahaan manufaktur menentukan tingkat persediaan optimal untuk bahan baku dan komponen, memastikan ketersediaan material tepat waktu dan menghindari penumpukan stok yang tidak perlu.

BOM juga secara langsung memberikan data akurat yang dibutuhkan untuk proses pemesanan material dari pemasok.

c. Estimasi dan Pengendalian Biaya

Fungsi BOM yang tak kalah penting adalah dalam estimasi biaya produksi dan pengendaliannya. BOM mencantumkan semua komponen dan kuantitasnya yang dibutuhkan per unit produk, menjadi dasar perhitungan total biaya material. Ini sangat vital optimalkan harga pokok penjualan perusahaan manufaktur lebih akurat.

Dengan visibilitas biaya material melalui BOM, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi penghematan dan mengendalikan biaya produksi jangka pendek agar tetap sesuai dengan anggaran.

d. Kontrol Kualitas dan Pengurangan Risiko Kesalahan

Dalam menjaga kualitas, BOM berperan penting dalam mengurangi risiko kesalahan produksi. Daftar yang lengkap dan akurat memastikan bahwa hanya bahan dan komponen yang benar yang digunakan. Hal ini mencegah kelalaian atau penggunaan bagian yang salah, yang krusial untuk menghasilkan produk akhir yang memenuhi standar kualitas.

e. Penyelesaian Masalah Produksi

Selain fungsi-fungsi di atas, BOM juga dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam menyelesaikan masalah yang mungkin timbul pada proses produksi.

Ketika terjadi hambatan atau defect, mereferensi kembali BOM dapat membantu tim produksi mengidentifikasi material atau komponen spesifik yang mungkin menjadi sumber masalah. Hal ini mempercepat diagnosis dan penemuan solusi yang tepat untuk perbaikan.

4. Apa Saja Elemen Penting dalam BOM Produksi?

Untuk dapat menjalankan perannya secara efektif dalam menentukan apa saja komponen yang diperlukan dan memastikan kelancaran tahapan proses produksi hingga menghasilkan produk jadi berkualitas tinggi, sebuah BOM harus memuat beberapa elemen kunci yang esensial.

Elemen-elemen ini menyediakan detail lengkap yang dibutuhkan oleh berbagai pihak terkait. Berikut adalah elemen-elemen penting yang membentuk struktur sebuah BOM:

a. Nomor Bagian (Part Number)

Setiap bahan baku, komponen, atau sub-rakitan yang terdaftar dalam BOM harus memiliki nomor bagian atau identifikasi unik. Pemberian nomor unik ini sangat penting untuk memudahkan pelacakan, pengelolaan inventaris, dan referensi di seluruh tahapan proses produksi.

Nomor bagian yang konsisten membantu menghindari kebingungan dan memastikan item yang tepat selalu teridentifikasi.

b. Deskripsi Item

Setiap nomor bagian dalam BOM perlu dilengkapi dengan deskripsi yang jelas, akurat, dan spesifik mengenai item tersebut. Deskripsi ini memberikan detail penting tentang karakteristik fisik atau fungsional komponen atau bahan.

Deskripsi item yang baik memastikan bahwa item yang benar diakui dan digunakan dengan mudah oleh tim pelaksana di tahapan proses produksi.

c. Kelengkapan dan Jenis Item yang Diperlukan

Sebuah Bill of Material (BOM) yang komprehensif mencakup semua item yang dibutuhkan untuk membuat produk akhir. Ini berarti daftar tersebut mencakup segala sesuatu mulai dari bahan baku dasar, komponen yang dibeli, hingga sub-rakitan atau rakitan parsial yang dibuat secara internal.

Kelengkapan ini sangat krusial untuk memastikan tidak ada kekurangan material atau bagian yang terlewatkan di tahapan proses produksi.

d. Kuantitas Spesifik

Selain identifikasi dan deskripsi item, BOM harus secara jelas mencantumkan kuantitas yang tepat dari setiap item yang dibutuhkan. Kuantitas ini biasanya merujuk pada jumlah spesifik setiap bahan atau komponen yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk akhir.

Pencantuman kuantitas yang akurat sangat fundamental untuk perhitungan kebutuhan material total, perencanaan pembelian, dan estimasi biaya produksi.

e. Struktur Hierarkis

Salah satu elemen kunci yang membedakan BOM yang terstruktur adalah penyajian item dalam format hierarkis. Struktur ini menunjukkan bagaimana berbagai komponen individu saling berhubungan dan dirakit untuk membentuk sub-rakitan, dan bagaimana sub-rakitan tersebut pada gilirannya membentuk produk akhir.

Representasi hierarkis ini memberikan visualisasi yang jelas mengenai hubungan antarbagian dan memfasilitasi pemahaman urutan perakitan di tahapan proses produksi.

f. Instruksi atau Catatan Penting

Beberapa Bill of Material (BOM) yang lebih detail juga dapat menyertakan instruksi atau catatan penting yang relevan dengan penggunaan atau perakitan item tertentu. Instruksi ini bisa berupa panduan singkat tentang cara memproses bahan, urutan langkah perakitan kritis, atau informasi spesifik lainnya yang dibutuhkan oleh tim produksi.

Penambahan instruksi ini membantu memastikan proses dilakukan dengan benar dan konsisten di seluruh tahapan proses produksi.

5. Apa Saja Jenis BOM Perusahaan Manufaktur?

Agar pemanfaatan Bill of Material (BOM) dalam proses bisnis manufaktur dapat maksimal dan sesuai dengan konteks operasional yang berbeda, perusahaan manufaktur biasanya menggunakan beberapa jenis BOM.

Setiap jenis BOM ini dirancang dengan tujuan dan aplikasi yang spesifik, memastikan informasi yang tepat tersedia bagi departemen yang tepat pada tahapan proses produksi atau siklus hidup produk yang relevan.

Mengenal jenis-jenis BOM ini sangat penting untuk mengoptimalkan pengelolaan data produk. Ini dia jenis-jenis utamanya:

a. Engineering BOM (EBOM)

Jenis pertama bill of material yang sering kali muncul adalah Engineering BOM atau EBOM. BOM ini dikembangkan pada fase paling awal siklus hidup produk, yaitu oleh tim teknik atau tim riset dan pengembangan (R&D) selama fase desain produk. EBOM berfokus pada spesifikasi teknis dan desain rekayasa produk.

Ia merinci semua komponen yang dibutuhkan dari sudut pandang teknis, seringkali menyertakan detail seperti diagram teknis, gambar, dan deskripsi spesifik berdasarkan rancangan desain. EBOM menjadi dasar teknis produk sebelum masuk ke tahap produksi.

b. Manufacturing BOM (MBOM)

Selanjutnya ada Manufacturing Bill of Material atau MBOM. Jenis BOM ini dikembangkan dari EBOM, namun diadaptasi khusus untuk kebutuhan tim produksi dan operasional pabrik.

MBOM berisi informasi lengkap mengenai semua bahan baku, komponen, dan sub-rakitan yang secara aktual diperlukan untuk proses produksi dan perakitan produk jadi di lantai produksi.

MBOM menjadi panduan utama bagi tim produksi dan pengadaan material untuk memastikan kelancaran tahapan proses produksi, alokasi sumber daya, dan penjadwalan perakitan.

c. Sales BOM (SBOM)

Sales Bill of Material produk (SBOM) adalah jenis BOM yang ditujukan untuk penggunaan oleh tim penjualan. SBOM merepresentasikan produk akhir yang dijual beserta daftar komponen individual yang menyusunnya dalam format yang relevan bagi proses penjualan dan pelanggan.

Jenis BOM ini sangat berguna terutama bagi bisnis manufaktur yang menawarkan produk yang dapat dipersonalisasi atau dikustomisasi oleh pelanggan. SBOM memungkinkan tim penjualan untuk mengonfigurasi produk sesuai pilihan pelanggan dan merinci komponen spesifik yang akan dimasukkan dalam produk akhir yang dipesan.

6. Bagaimana Struktur BOM Produksi Manufaktur?

BOM juga memiliki struktur penerapannya di perusahaan manufaktur, yang membantu mengatur dan mengelola informasi komponen produk untuk proses produksi. Ada dua jenis struktur BOM yang umum digunakan, dengan fungsi bill of material dan tujuan yang berbeda. Berikut penjelasannya:

a. Tree Structure/Pyramid Structure

Struktur pertama bill of material adalah bentuk standar atau tree pyramid struktur, di mana produk jadi berada di puncak, dan setiap komponen serta sub-komponen yang diperlukan untuk membuat produk tercantum dalam cabang di bawahnya.

Struktur ini memberikan gambaran hierarkis yang jelas tentang bagaimana setiap bahan terhubung dalam proses perakitan.

b. Bowrglas Structure

Selanjutnya ada struktur modular atau bowrglas, yaitu struktur yang lebih kompleks dan biasanya BOM ini digunakan untuk produk yang terdiri dari beberapa modul atau bagian yang dapat diganti.

Perusahaan juga dapat membuat contoh bill of material produk ini juga dengan komponen terpisah dalam modul yang lebih kecil, sehingga modulasd masing-masing dapat memiliki sub-komponennya sendiri. Kemudian modul-modul tersebut dirakit menjadi produk jadi.

7. Apa Saja Jenis Form Bill of Material (BOM)?

Apa Saja Jenis Form Bill of Material (BOM)?Cara penyajian informasi dalam sebuah Bill of Material (BOM) dapat bervariasi, disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dan kompleksitas produk yang akan diproduksi. Pemilihan format BOM yang tepat sangat penting untuk mempermudah pengelolaan material, proses perakitan, dan keseluruhan perencanaan produksi.

Format yang berbeda ini membantu tim yang berbeda untuk memahami struktur produk dengan cara yang paling relevan bagi pekerjaan mereka. Berikut adalah beberapa format BOM yang umum digunakan dalam industri:

a. Single-Level BOM

Format pertama Bill of Material adalah Single-Level BOM. Ini merupakan format yang paling sederhana dan lugas. Single-Level BOM hanya mencantumkan komponen dan bahan baku yang secara langsung dibutuhkan dan digunakan untuk merakit satu unit produk akhir.

Format ini paling sesuai untuk produk yang memiliki struktur produk datar, artinya tidak melibatkan banyak tingkatan sub-rakitan kompleks. Penggunaannya ideal untuk proses perakitan yang tidak memerlukan perincian mendalam tentang hubungan antar-sub-assemblies.

b. Multi-Level BOM

Berbeda dengan Single-Level, Multi-Level BOM adalah format yang lebih komprehensif karena mencantumkan detail lengkap mengenai semua komponen di setiap tingkatan struktur produk.

Ini termasuk komponen individual, sub-rakitan yang mereka bentuk, dan bagaimana sub-rakitan tersebut bergabung menjadi rakitan yang lebih besar hingga produk akhir. Multi-Level BOM sangat diperlukan untuk produk manufaktur yang rumit dan tersusun dari banyak sub-rakitan bertingkat.

Struktur BOM multi-level memungkinkan pengelolaan komponen secara detail di setiap level perakitan, dan sering digunakan dalam teknik manufaktur canggih seperti additive manufacturing atau perakitan kompleks.

c. Indented BOM

Format terakhir adalah Indented BOM, yang merupakan variasi dari Multi-Level BOM namun dengan cara penyajian yang berbeda. Indented BOM menyajikan informasi yang sama dengan Multi-Level BOM tetapi menggunakan format visual dengan indentasi (penjorokan ke dalam) untuk setiap tingkatan sub-komponen.

Indentasi ini secara visual menunjukkan hubungan hierarkis antara komponen utama, sub-rakitan di bawahnya, dan komponen penyusunnya. Format Indented BOM dirancang untuk membuat struktur Multi-Level yang kompleks menjadi jauh lebih mudah dibaca dan dipahami secara sekilas.

8. Bagaimana Cara Membuat BOM yang Tepat dan Lengkap?

BOM bill of material produk harus dibuat dengan detail yang terstruktur dan teliti, agar hasilnya dapat mendukung proses produksi dengan tepat. Terdapat beberapa tahapan dan cara yang tepat untuk membuat BOM dengan mudah, yaitu sebagai berikut:

a. Identifikasi Produk

Cara pertama membuat bill of material adalah dengan mengidentifikasi produk yang akan diproduksi seperti desain produk, fungsinya, dan komponennya. Di sini tim desain dan teknik akan membuat spesifikasi produk, yang menjadi dasar untuk menyusun BOM.

b. Identifikasi Komponen Utama dan Bahan Baku

Selanjutnya cantumkan semua komponen utama dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat produk secara detail. Termasuk jenis material, spesifikasi teknis, serta jumlah yang dibutuhkan untuk setiap unit produk.

c. Penentuan Struktur dan Format BOM

Tahapan selanjutnya adalah menentukan struktur dan format BOM yang akan dibuat, berdasarkan karakteristik dan kebutuhan bisnis Anda. Proses pembuatan contoh bill of material produk ini penting karena akan sangat berpengaruh pada bagaimana proses produksi dilakukan

d. Penentuan Kuantitas Setiap Komponen

Berikutnya tentukan juga jumlah atau kuantitas setiap komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk. Misalnya, jika produk yang akan diproduksi memerlukan 4 baut dan 2 roda, maka jumlah tersebut harus dicantumkan dengan jelas di BOM.

e. Menambahkan Informasi Spesifikasi Teknis

Tambahkan juga spesifikasi teknis yang lengkap termasuk ukuran, berat, material yang digunakan, serta karakteristik lainnya yang relevan dengan proses produksi. Informasi penting ini memastikan komponen yang tepat digunakan dalam setiap tahap produksi.

f. Pemeriksaan dan Verifikasi BOM

Setelah semua komponen seperti jumlah, spesifikasi sudah tercantum, selanjutnya lakukanlah pemeriksaan dan verifikasi BOM. Pastikan BOM yang telah dibuat harus akurat dan sesuai dengan kebutuhan produksi.

g. Dokumentasi BOM

Setelah BOM selesai diverifikasi, penting untuk mendokumentasikan informasi tersebut untuk membantu perencanaan produksi, pengelolaan inventory, pengadaan, dan proses produksi batch yang efisien.

Software manufaktur bisa Anda terapkan untuk bisa mengintegrasikan berbagai modul bisnis di perusahaan manufaktur Anda seperti inventory, desain, dan produksi untuk membuat BOM dengan otomatis.

Tidak hanya BOM, dokumen bill of material vs bill of quantity juga akan dibuat sistem dengan baik, dan memastikan kedua dokumen yang telah dibuat dapat membantu proses produksi Anda lebih efektif, dan lead time yang terjadi.

Manufaktur

9. Apa Saja Tantangan dalam Menyusun BOM?

Dalam membuat contoh bill of material, ada beberapa batasan yang perlu diperhatikan. Batasan-batasan ini dapat mempengaruhi akurasi, efektivitas, dan keberhasilan dalam penerapannya di proses produksi. Ini beberapa batasannya yang harus dihadapi perusahaan manufaktur:

a. Ketidakakuratan Data

Tidak akuratnya data terkait komponen dan bahan baku sering terjadi, dan jika terjadi dapat menyebabkan kekeliruan dalam perencanaan produksi, pengadaan material, bahkan produk akhir.

Anda bisa menerapkan software manufaktur yang bisa membuat BOM secara otomatis, tanpa adanya kesalahan input data, dan dapat menjaga keakuratannya secara menyeluruh.

b. Kompleksitas Produk

Proses produksi yang kompleks dengan banyak komponen dan sub-komponen, membuat BOM menjadi sangat rumit. Untuk itu, BOM multi-level atau BOM modular menjadi rekomendasi yang dapat digunakan untuk membuat BOM agar dapat mengatasi kompleksitas tersebut, dan menyesuaikan BOM dengan efisien.

c. Perubahan Desain yang Berkelanjutan

Jika terjadi perubahan desain dan BOM yang Anda buat tidak dapat diubah atau diperbarui, maka itu adalah masalah besar bagi perusahaan manufaktur. BOM dapat dibuat secara otomatis dengan software pabrik manufaktur, dan jika terjadi kesalahan atau perubahan Anda bisa memperbaruinya dengan mudah tanpa takut ada variabel yang hilang.

d. Kesulitan dalam Koordinasi Antardepartemen

Membuat BOM memerlukan koordinasi yang efektif antara berbeagai departemen seperti desain, procurement, produksi, dan accounting. Namun, jika komunikasi tidak selara dan terdapat miskomunikasi maka akan terjadi batasan di sana.
Software manufaktur efisien seperti ScaleOcean yang memiliki kemampuan integrasi yang tinggi bisa dengan mudah mengakses informnasi di beberapa departemen, dan membuat BOM yang otomatis dan sesuai dengan kebutuhan produksi manufaktur.

Tidak hanya dokumen ini, kedua aspek bill of material vs bill of quantity juga akan mudah dibuat otomatis dengan software pabrik manufaktur tanpa ada batasan atau hambatan yang terjadi.

10. Contoh Laporan Bill of Material

Untuk lebih memahami bagaimana penerapan BOM bill of material produk dalam perusahaan manufaktur, di sini kita akan menguraikan bill of material contoh lengkapnya untuk Anda. Berikut contoh bill of material produk untuk bantu memudahkan pembuatannya di perusahaan manufaktur.

Di sini akan diuraikan skenario contoh laporan BOM dalam pembuatan kasur busa di pabrik. Untuk memproduksi produk ini, perusahaan memerlukan beberapa bahan utama, termasuk dua jenis busa, yaitu busa poliuretan dan busa memori.

Selain itu, bahan lain yang dibutuhkan antara lain lateks, gel, penguat tepi, lapisan peredam gerakan, serta kain penutup, dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran kasur yang akan diproduksi, yaitu 180 x 200 cm.

Proses pembuatan kasur busa melibatkan beberapa langkah, mulai dari pemotongan busa, laminasi, dan penyusunan lapisan, hingga pemasangan kain penutup, penguat tepi, dan pengemasan akhir. Untuk mempercepat proses produksi, perusahaan membagi setiap tahapannya ke dalam beberapa tim produksi.

Dari detail tersebut, Anda bisa membuat contoh laporan BOM seperti ini:

contoh bill of material bom

Contoh bill of material ini dapat menjadi panduan dasar bagi perusahaan manufaktur dalam memproduksi suatu barang. Adanya contoh bill of material produk yang terstruktur dan rinci, akan membuat Anda mudah dalam mengelola material dan komponen yang dibutuhkan lebih efisien.

Dengan bill of material contoh yang tepat dan lengkap ini, proses manufaktur Anda bisa berjalan lebih lancar, serta dapat mengurangi potensi keterlambatan produksi, dan pengeluaran biaya produksi yang tidak perlu.

11. Kesimpulan

BOM Bill of material adalah dokumen penting yang mencantumkan semua material, komponen, dan jumlahnya untuk mendukung proses perakitan atau produksi suatu produk. Untuk memudahkan pembuatan BOM, software manufaktur ScaleOcean bisa memberikan solusi terbaik untuk Anda.

Dengan integrasi ke berbagai modul bisnisnya yang tinggi, ScaleOcean dapat menjangkau berbagai informasi yang dibutuhkan untuk memaksimalkan fungsi bill of material, dan otomatis membuatnya dengan akurat berdasarkan kebutuhan bisnis.

Anda bisa lebih mendapatkan informasi lengkapnya dengan lakukan konsultasi dengan tim kami dan dapatkan demo gratis untuk kebutuhan bisnis Anda. Hubungi ScaleOcean segera untuk selengkapnya!

FAQ:

1.Apa beda bill of materials dan struktur produk?

Struktur produk biasanya disusun oleh Bagian Desain dan Rekayasa, menggambarkan susunan komponen yang membentuk produk akhir. Sementara itu, Bill of Materials (BOM) menunjukkan secara detail bahan dan komponen yang diperlukan untuk merakit produk tersebut, serta cara penyusunannya untuk membentuk produk jadi.

2. Apa itu analisis Bill of Material?

Analisis BOM adalah proses untuk meninjau dan memverifikasi Bill of Materials guna memastikan kesesuaian dengan spesifikasi desain, standar kualitas, dan kebutuhan pelanggan. Selain itu, analisis ini bertujuan untuk mengoptimalkan BOM agar mendukung efisiensi dan kualitas produksi serta pengadaan material yang lebih baik.

3. Apa itu bill of material staff?

Bill of Material (BOM) adalah daftar terperinci yang mencakup semua bahan, komponen, assemblies, sub-assemblies, dan bagian lainnya yang diperlukan dalam proses pembuatan produk. BOM tidak hanya mencatat bahan baku, tetapi juga mencakup elemen-elemen penting lainnya yang membentuk produk akhir dalam proses produksi..

4. Mengapa penting untuk mencantumkan bill of materials dalam gambar kerja produk?

Bill of Materials (BOM) mencakup rincian pengadaan dan penggunaan material, serta instruksi terkait. Karena mencatat secara menyeluruh semua bahan, komponen, dan proses yang terlibat, BOM berfungsi sebagai referensi utama untuk memastikan kelancaran pembuatan dan perakitan produk, serta menghindari kesalahan dalam pengadaan material.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap