Jurnal umum perusahaan manufaktur adalah catatan keuangan yang mencatat transaksi harian perusahaan secara sistematis. Setiap transaksi dicatat dalam akun-akun tertentu, baik terkait pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja, atau hasil penjualan produk jadi. Sistem pencatatan ini membantu memastikan akurasi laporan keuangan.
Penting bagi perusahaan manufaktur untuk memahami jurnal umum untuk menghindari kesalahan dalam pencatatan yang dapat menyebabkan laporan keuangan yang tidak akurat. Hal ini bisa berujung pada pengambilan keputusan yang salah serta berdampak buruk pada arus kas dan kelangsungan operasi perusahaan.
Dalam artikel ini, pembaca dapat menggunakan informasi tentang pengertian, contoh, dan cara membuat jurnal umum perusahaan manufaktur sebagai panduan untuk menyusun laporan keuangan yang tepat. Pemahaman ini juga akan membantu perusahaan dalam menjaga transparansi serta kepatuhan terhadap regulasi keuangan yang berlaku.

- Jurnal umum perusahaan manufaktur adalah buku yang mencatat transaksi keuangan, termasuk pembelian bahan baku, biaya produksi, proses, dan penjualan produk jadi.
- Fungsi jurnal umum perusahaan manufaktur: mencatat transaksi keuangan secara rinci, mendasari laporan keuangan, dan mendeteksi masalah keuangan lebih dini.
- Langkah pembuatan jurnal umum: identifikasi transaksi, penentuan akun dan nilai debit/kredit, hingga posting ke buku besar sebagai persiapan laporan keuangan.
- Software Manufaktur ScaleOcean, solusi ERP yang mengotomatiskan pengelolaan jurnal umum, meningkatkan efisiensi dan akurasi keuangan perusahaan manufaktur.

1. Apa itu Jurnal Umum Perusahaan Manufaktur?
Jurnal umum perusahaan manufaktur adalah catatan akuntansi yang mencatat transaksi keuangan secara urut, mulai dari pembelian bahan baku, penggunaan biaya produksi (termasuk tenaga kerja dan overhead pabrik), hingga penjualan produk jadi.
Karena operasional perusahaan manufaktur lebih rumit dibandingkan perusahaan dagang, pencatatan jurnalnya melibatkan akun-akun khusus yang berkaitan dengan proses produksi. Untuk itu, jurnal akuntansi dalam perusahaan manufaktur berfungsi untuk mencatat setiap transaksi keuangan secara berurutan.
Selain itu, jurnal umum juga memfasilitasi pelacakan arus kas perusahaan. Dengan mencatat setiap transaksi masuk dan keluar, perusahaan dapat mengelola keuangannya dengan lebih baik, memastikan kestabilan finansial, dan meminimalkan risiko kesalahan dalam laporan keuangan.
Tidak hanya itu, pencatatan jurnal yang akurat mempermudah audit internal dan eksternal. Setiap transaksi yang tercatat dalam jurnal umum perusahaan manufaktur akan menjadi dasar untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan, memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku.
Dengan mengelola jurnal umum dengan baik, perusahaan manufaktur dapat menjaga transparansi dalam laporan keuangan. Hal ini juga memberikan informasi yang berguna untuk perencanaan anggaran, pengendalian biaya, serta pengambilan keputusan yang lebih baik dalam operasional bisnis.
2. Apa Fungsi Jurnal Umum Perusahaan Manufaktur?
Jurnal umum perusahaan manufaktur mencatat transaksi keuangan secara rinci, termasuk tanggal, keterangan, referensi, serta debit dan kredit. Hal ini menjadi dasar laporan keuangan seperti neraca, laba rugi, dan arus kas. Pencatatan akurat membantu memantau efisiensi operasional dan mendeteksi masalah keuangan lebih dini.
Untuk lebih detail, berikut beberapa fungsi jurnal umum di perusahaan manufaktur:
a. Memuat Catatan Transaksi Bisnis Manufaktur
Jurnal umum berfungsi untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara kronologis, termasuk pembelian bahan baku, penjualan produk, dan pengeluaran operasional lainnya. Pencatatan yang rinci membantu perusahaan dalam memantau arus kas dan memastikan akurasi laporan keuangan.
b. Sebagai Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Data yang tercatat dalam jurnal umum digunakan untuk menyusun laporan keuangan, seperti neraca saldo dan laporan laba rugi perusahaan manufaktur. Pencatatan yang akurat memudahkan penyusunan laporan keuangan yang mencerminkan kondisi keuangan perusahaan manufaktur yang sebenarnya.
Misalnya, dalam industri kosmetik yang memiliki proses produksi kompleks dan regulasi ketat, penggunaan software pabrik kosmetik dapat membantu mengelola pencatatan transaksi secara otomatis, memastikan kepatuhan terhadap standar industri, serta mempercepat penyusunan laporan keuangan yang akurat.
c. Sebagai Alat Pengendalian Internal
Jurnal umum juga berperan sebagai alat pengendalian internal dengan menyediakan catatan transaksi yang rinci dan sistematis. Hal ini membantu perusahaan dalam memantau penggunaan sumber daya, mendeteksi potensi kecurangan, serta memastikan kepatuhan terhadap prosedur yang berlaku.
d. Rekonsiliasi Akun
Dengan mencatat semua transaksi secara tepat, jurnal umum membantu dalam proses rekonsiliasi akun, yang memastikan konsistensi dan akurasi data. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membandingkan catatan internal dengan laporan eksternal dan memperbaiki kesalahan pencatatan sebelum menyusun laporan keuangan.
e. Analisis dan Pengambilan Keputusan
Jurnal umum menyediakan data yang diperlukan untuk analisis keuangan dan operasional, yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan strategis. Pencatatan transaksi yang lengkap dan akurat membantu perusahaan dalam menganalisis kinerja, mengidentifikasi tren, serta merencanakan langkah-langkah bisnis yang lebih baik.
Penggunaan penggunaan software akuntansi perusahaan juga sangat penting untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi. Software ini memungkinkan pengelolaan data keuangan terintegrasi, mengurangi kesalahan manusia, serta mempercepat pembuatan laporan keuangan yang mendukung pengambilan keputusan berbasis data.
3. Jenis Entri Jurnal Umum Perusahaan Manufaktur
Dalam siklus produksi perusahaan manufaktur, pencatatan transaksi dilakukan melalui entri jurnal umum yang memiliki format standar. Setiap transaksi akan tercatat dengan kolom debit dan kredit yang sesuai, memungkinkan pelacakan yang jelas atas setiap perubahan dalam proses produksi.
Beberapa contoh entri jurnal umum yang sering ditemui dalam siklus produksi perusahaan manufaktur, di antaranya:
a. Pembelian Bahan Baku
Saat perusahaan membeli bahan baku, transaksi dicatat dengan mendebit akun persediaan bahan baku dan mengkredit akun kas atau utang usaha. Ini menunjukkan bahwa bahan baku telah ditambahkan ke persediaan dan dana perusahaan berkurang atau utang meningkat.
b. Pemakaian Bahan Baku untuk Produksi
Ketika bahan baku digunakan dalam proses produksi, akun barang dalam proses didebit, dan persediaan bahan baku dikredit. Hal ini mencatat pemindahan bahan baku dari stok ke tahapan produksi.
c. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung yang terlibat dalam produksi akan tercatat dengan mendebit akun barang dalam proses dan mengkredit utang gaji. Jenis entri dalam jurnal umum perusahaan manufaktur ini mencerminkan biaya tenaga kerja yang terkait dengan pembuatan barang.
d. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik dicatat dengan mendebit barang dalam proses dan mengkredit berbagai akun, seperti kas atau akumulasi depresiasi. Ini mencakup biaya tambahan yang diperlukan untuk mendukung produksi selain bahan baku dan tenaga kerja.
Selain itu, jurnal penyesuaian manufaktur diperlukan untuk mencatat perubahan yang terjadi akibat faktor eksternal atau internal, seperti koreksi biaya atau perubahan nilai persediaan. Dengan demikian, perusahaan dapat menjaga akurasi laporan keuangan dan memastikan proses produksi tercatat dengan benar.
e. Penyelesaian Produk
Setelah produk selesai, akun persediaan barang jadi didebit dan barang dalam proses dikredit. Proses ini mencatat pemindahan barang dari tahap produksi ke tahap penyimpanan sebagai barang jadi.
f. Penjualan Produk
Saat produk dijual, akun kas atau piutang usaha didebit, sementara penjualan dikredit. Selanjutnya, harga pokok penjualan (HPP) didebit dan persediaan barang jadi dikredit, mencatat biaya yang terkait dengan produk yang dijual.
Laporan biaya produksi perusahaan manufaktur mengintegrasikan semua entri ini untuk memberikan gambaran yang jelas tentang biaya yang terlibat dalam proses produksi, membantu perusahaan mengelola dan memantau pengeluaran dengan lebih efisien.
Selain itu, penggunaan Software Manufacturing ScaleOcean dapat mengotomatiskan pencatatan transaksi dalam setiap siklus produksi, menghubungkan data secara real-time. Dengan demikian, perusahaan dapat mengelola dan memantau aliran transaksi keuangan serta produksi dengan lebih efisien dan transparan.

4. Komponen dalam Jurnal Umum Perusahaan Manufaktur
Komponen jurnal umum perusahaan manufaktur meliputi tanggal transaksi, nama akun yang terlibat (debit dan kredit), penjelasan transaksi, nomor referensi, serta jumlah nominal transaksi yang mencerminkan keseimbangan antara debit dan kredit.
Berikut adalah komponen-komponen jurnal umum perusahaan manufaktur:
a. Tanggal Transaksi
Setiap transaksi dicatat dengan mencantumkan tanggal kejadian yang terurut. Hal ini memastikan bahwa semua transaksi tercatat dengan jelas dan memudahkan pencocokan dengan periode akuntansi yang relevan.
b. Keterangan Transaksi
Kolom keterangan berisi informasi mengenai nama akun yang didebit dan dikredit, serta deskripsi singkat dari transaksi tersebut. Format jurnal umum perusahaan manufaktur ini memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai tujuan dari setiap entri dalam jurnal.
c. Referensi (Ref)
Kolom referensi digunakan untuk mencatat nomor referensi yang diisi setelah jurnal dipindahkan ke buku besar. Hal ini memungkinkan penelusuran lebih lanjut jika diperlukan untuk verifikasi atau analisis.
d. Debit
Nominal yang tercatat pada sisi debit menunjukkan besaran nilai yang dikeluarkan atau ditambahkan pada akun tertentu. Debit ini merupakan bagian yang mencerminkan peningkatan atau pengeluaran dalam transaksi yang tercatat.
e. Kredit
Sementara itu, kolom kredit mencatat nilai yang terkait dengan pengurangan atau sumber yang digunakan dalam transaksi. Penggunaan format jurnal umum perusahaan manufaktur ini memastikan bahwa setiap perubahan tercatat secara berimbang dalam laporan keuangan.
5. Contoh Jurnal Umum Perusahaan Manufaktur
Jurnal umum perusahaan manufaktur mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam proses produksi dan penjualan. Misalnya, saat pembelian bahan baku, transaksi ini dicatat dalam akun bahan baku dan kas. Hal ini memastikan bahwa semua pengeluaran dan penerimaan tercatat dengan baik.
Untuk lebih mudah memahaminya, berikut contoh jurnal umum perusahaan manufaktur dengan mengambil skenario contoh PT. BW Manufacture untuk bulan Mei 2024, dengan setiap nilai debit dan kredit yang dicatat sesuai dengan setiap transaksi yang terjadi, yaitu:
Setiap entri transaksi harus segera dicatat dan dimasukkan ke dalam jurnal umum dengan akurat, sehingga semua transaksi keuangan dapat tercatat dengan jelas dan Anda bisa memastikan bahwa catatan laporan keuangan manufaktur teratur dan siap untuk digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.
6. Cara Membuat Jurnal Umum Perusahaan Manufaktur
Agar menyusun pencatatan yang tepat, ada beberapa langkah dan cara membuat jurnal umum yang bisa Anda gunakan untuk memastikan catatan keuangan yang akurat dan transparan. Berikut ini beberapa cata membuat jurnal umum perusahaan manufaktur, yaitu:
a. Identifikasi Transaksi Keuangan
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengidentifikasi semua transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu.
Contohnya seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan, penjualan produk, pembayaran utang, penerimaan pendapatan, dan lain sebagainya. Setiap transaksi harus diidentifikasi dengan jelas, termasuk tanggal terjadinya transaksi, pihak yang terlibat, dan nilai transaksi.
b. Tentukan Akun yang Terpengaruh
Setelah selesai diidentifikasi, cara membuat jurnal umum selanjutnya adalah menentukan akun-akun terpengaruh oleh transaksi tersebut.
Misalnya ketika perusahaan membeli bahan baku, akun persediaan bahan baku akan bertambah, sedangkan akun utang usaha akan bertambah karena pembelian dilakukan secara kredit. penentuan ini akan membantu dalam mengorganisasi catatan keuangan dan memastikan bahwa setiap transaksi dicatat dengan benar.
c. Tentukan Nilai Debit dan Kredit
Cara membuat jurnal umum selanjutnya adalah menentukan nilai debit dan kredit untuk setiap transaksi, hal ini karena setiap transaksi harus memiliki nilai debit dan kredit yang sama agar keseimbangan tetap terjaga.
Contohnya, jika perusahaan membeli bahan baku senilai Rp10.000.000 secara kredit, maka akun persediaan bahan baku akan di debit sebesar RP10.000.000, dan akun utang usaha akan di kredit sebesar Rp10.000.000. Menentukan nilai debit dan kredit yang tepat sangat penting untuk menjaga akurasi catatan keuangan.
d. Buat Entri Jurnal
Setelah menentukan akun yang terpengaruh serta nilai debit dan kredit, cara membuat jurnal umum selanjutnya adalah membuat entri jurnal yang berisi tanggal, transaksi, keterangan, atau deskripsi singkat mengenai transaksi.
Format entri jurnal biasanya mencantumkan akun debit terlebih dahulu, dan diikuti oleh akun kredit yang diindentasi. Ini dia contoh entri jurnal umum:
e. Posting ke Buku Besar
Setelah entri dibuat, cara membuat jurnal umum berikutnya adalah memposting transaksi tersebut ke buku besar, yang berisi kumpulan akun-akun yang digunakan untuk mengelompokkan transaksi berdasarkan jenisnya.
Setiap akun dalam buku besar akan mencatat semua transaksi yang mempengaruhinya, yang berasal dari jurnal umum. Sebagai bagian dari proses ini, penting untuk mengacu pada jurnal penutup perusahaan manufaktur yang sesuai. Proses posting ini akan membantu pengelompokkan transaksi sejenis, dan memudahkan pelacakan serta analisis data keuangan di akuntansi perusahaan manufaktur.
f. Buat Laporan Keuangan
Cara membuat jurnal umum yang terakhir adalah membuat laporan keuangan berdasarkan data yang telah dicatat dalam jurnal umum dan buku besar seperti penyusunan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Dengan menggunakan data dari buku besar, perusahaan dapat menyusun laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan.
7. Perbedaan Jurnal Umum Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Dagang
Meskipun prinsip dasar pencatatan dalam jurnal umum sama, terdapat beberapa perbedaan signifikan antara jurnal umum perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang, terutama berkaitan dengan jenis transaksi dan akun yang digunakan. Berikut penjelasan lebih detailnya:
a. Jenis Transaksi
Perusahaan manufaktur mencatat lebih banyak variasi transaksi karena melibatkan proses produksi dari bahan mentah hingga barang jadi. Di sisi lain, perusahaan dagang hanya mencatat transaksi pembelian dan penjualan barang jadi. Oleh karena itu, jurnal umum manufaktur sering memuat transaksi tambahan seperti penggunaan bahan baku dan upah tenaga kerja langsung.
b. Akun Persediaan
Manufaktur menggunakan tiga jenis akun persediaan: bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Sebaliknya, perusahaan dagang hanya menggunakan satu akun, yaitu persediaan barang dagangan. Dengan demikian, jurnal umum di perusahaan manufaktur lebih kompleks karena perlu mencatat perpindahan antar jenis persediaan tersebut secara detail.
c. Akun Biaya
Jurnal perusahaan manufaktur mencatat berbagai akun biaya produksi seperti biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Sementara itu, perusahaan dagang lebih fokus pada biaya pembelian barang dan biaya operasional umum. Perbedaan ini menunjukkan bahwa jurnal umum manufaktur menekankan pencatatan biaya produksi yang lebih terperinci.
d. Fokus Utama
Jurnal umum perusahaan manufaktur fokus pada kontrol biaya produksi dan efisiensi operasional. Sedangkan perusahaan dagang lebih menitikberatkan pada margin laba dari aktivitas jual beli. Oleh karena itu, pencatatan di perusahaan manufaktur cenderung lebih teknis dan mendalam karena menyangkut elemen biaya yang beragam dan saling berkaitan.
e. Frekuensi dan Detail Transaksi
Transaksi di perusahaan manufaktur terjadi lebih sering dan mencakup berbagai tahapan proses produksi. Akibatnya, jurnal perusahaan manufaktur harus mencatat lebih banyak detail, seperti pemakaian bahan harian dan distribusi biaya overhead. Sebaliknya, perusahaan dagang memiliki volume transaksi tinggi tetapi dengan struktur pencatatan yang lebih sederhana.
Perusahaan Manufaktur | Perusahaan Dagang | |
---|---|---|
Jenis Transaksi |
|
|
Akun Persediaan |
|
|
Akun Biaya |
|
|
Fokus Utama |
|
|
Frekuensi dan Detail Transaksi |
|
|
8. Kesimpulan
Jurnal umum perusahaan manufaktur adalah catatan akuntansi yang mencatat secara urut semua transaksi keuangan yang terjadi dalam operasional perusahaan manufaktur. Transaksi tersebut meliputi pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan pabrik, biaya overhead pabrik, serta penjualan produk jadi.
Jurnal ini lebih kompleks dibandingkan perusahaan dagang, sebab pencatatan jurnalnya melibatkan akun-akun khusus yang berkaitan dengan proses produksi. Maka dari itu, sistem yang baik akan memungkinkan pengelolaan data yang lebih rapi dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat dan cepat.
Untuk mengoptimalkan operasional perusahaan manufaktur, gunakan Software Manufaktur ScaleOcean. Dengan modul-modul yang terintegrasi, sistem ini mendukung pengelolaan produksi, inventaris, dan keuangan secara efisien. Coba demo gratisnya sekarang juga!
FAQ:
1. Apa bedanya jurnal umum perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang?
Perbedaan utama terletak pada akun-akun persediaan dan biaya produksi. Perusahaan manufaktur memiliki akun Persediaan Bahan Baku, Barang Dalam Proses, dan Persediaan Barang Jadi, serta akun-akun Biaya Overhead Pabrik. Sementara perusahaan dagang hanya memiliki akun Persediaan Barang Dagangan. Transaksi dalam jurnal umum manufaktur mencakup proses produksi (pemakaian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead), yang tidak ada di perusahaan dagang.
2. Bagaimana cara mencatat biaya tenaga kerja langsung di jurnal umum perusahaan manufaktur?
Ketika biaya tenaga kerja langsung dikeluarkan (misalnya untuk membayar upah pekerja lini produksi), jurnalnya mencatat:
Debit: Akun Barang Dalam Proses (atau Biaya Tenaga Kerja Langsung)
Kredit: Akun Kas atau Utang Gaji
Entri ini menunjukkan biaya tenaga kerja yang secara langsung dibebankan ke proses produksi.
3. Bagaimana cara mencatat transfer barang selesai dari proses produksi ke gudang barang jadi?
Saat proses produksi suatu batch produk selesai dan siap dipindahkan ke gudang barang jadi, jurnalnya mencatat:
Debit: Akun Persediaan Barang Jadi
Kredit: Akun Barang Dalam Proses
Nilai yang dicatat adalah total harga pokok produksi untuk batch produk yang telah selesai tersebut.
4. Bagaimana contoh jurnal umum untuk transaksi pemakaian bahan baku di manufaktur?
Saat bahan baku digunakan dalam proses produksi, jurnalnya akan mencatat:
Debit: Akun Barang Dalam Proses (atau Biaya Bahan Baku Langsung, tergantung metode akuntansi biaya)
Kredit: Akun Persediaan Bahan Baku
Entri ini mencerminkan perpindahan nilai bahan baku dari gudang ke lantai produksi.