Berikut Ini Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Manufaktur

ScaleOcean Team

Ada banyak dokumen mengenai laporan keuangan perusahaan manufaktur yang perlu dikelola dan disusun dengan tepat, akurat dan juga transparansi yang tinggi. Salah satunya adalah laporan penutup perusahaan manufaktur, yang penting disusun untuk menjaga kesehatan finansial bisnis secara menyeluruh.

Perlu diketahui, penyusunan jurnal penutup ini menjadi proses yang akan membantu memastikan laporan keuangan perusahaan telah akurat, dan dapat diandalkan. Dalam artikel kali ini, mari kita bahas secara mendalam konsep serta contoh jurnal penutup perusahaan manufaktur dengan lengkap. Ayo simak penjelasan berikut!

1. Konsep Jurnal Penutup Perusahaan Manufaktur

Jurnal penutup menjadi bagian dari siklus akuntansi yang digunakan untuk menutup akun-akun sementara pada akhir periode akuntansi seperti akun pendapatan dan beban, yang kemudian saldo dalam akuan akan dipindahkan ke akun permanen seperti akun modal. Penutupan akun sementara ini memungkinkan perusahaan dapat memulai periode akuntansi baru dengan saldo nol, dan memastikan bahwa laporan keuangan tersebut merupakan kinerja finansial yang sebenarnya untuk periode tersebut.

Jurnal penutup ini penting untuk disusun karena adanya banyak akun sementara yang perlu disesuaikan di perusahaan. Contoh sederhananya, pendapatan dari penjualan produk, beban bahan baku, dan biaya tenaga kerja adalah akun-akun yang harus ditutup di akhir periode akuntansi.

Nah, adanya jurnal penutup ini akan memastikan bahwa semua pendapatan dan beban yang telah dicatat selama periode akuntansi tersebut telah dipindahkan dengan benar ke laporan laba rugi, sehingga dapat mempengaruhi saldo akhir pada akun modal. Dengan demikian, jurnal penutup membantu mengkonsolidasikan hasil operasional perusahaan ke dalam posisi keuangan yang lebih stabil dan terorganisir, memberikan dasar yang kuat untuk perencanaan dan pengambilan keputusan di masa depan.

2. Tujuan Penyusunan Jurnal Penutup

Jurnal penutupan di perusahaan manufaktur menjadi proses penting yang harus dilakukan manajemen operasional manufaktur, untuk mengelola dan mencatat dokumen keuangan dengan baik dan akurat. Berikut ini beberapa tujuan utama dari penyusunan jurnal penutupan di perusahaan, yaitu:

a. Menyiapkan Akun untuk Periode Berikutnya

Tujuan yang paling utama disusunnya jurnal penutup adalah menutup saldo akun sementara seperti pendapatan dan beban, sehingga saldo awal di periode akuntansi berikutnya menjadi nol. Hal tersebut memastikan semua transaksi keuangan di periode baru akan dicatat dengan benar tanpa ada pengaruh dari periode sebelumnya.

b. Menghitung Laba atau Rugi Bersih

Penutupan akun pendapatan dan beban ke akun ikhtisar laba rugi dalam jurnal, membuat perusahaan mudah untuk menghitung laba bersih atau rugi bersih yang diperoleh selama periode akuntansi tersebut. Data ini penting untuk evaluasi kinerja keuangan bisnis, juga pengambilan keputusan manajemen. 

c. Memindahkan Saldo ke Akun Permanen

Penutupan terhadap akun sementara, dan memindahkan saldo ke akun permanen menjadi tujuan penyusunan jurnal penutupan lainnya yang perlu diketahui. Dengan begitu, Anda bisa memastikan setiap posisi keuangan akhir bisa menggambarkan perubahan yang terjadi selama periode tersebut, sehingga mudah untuk melakukan analisis strategis dan perencanaan strategis.  

d. Memastikan Akurasi Laporan Keuangan

Penyusunan jurnal ini juga akan membantu memastikan semua pendapatan dan beban yang terjadi selama periode akuntansi dicatat dalam periode yang sama. Sehingga akan memberikan akurasi terhadap laporan keuangan, dan mencerminkan kondisi keuangan bisnis yang sebenarnya. 

3. Langkah Menyusun Jurnal Penutup

Dalam menyusun jurnal penutup, ada beberapa komponen utama yang penting, untuk memastikan semua transaksi keuangan yang terjadi selama periode akuntansi dicatat dengan benar dan tidak tercampur ke periode berikutnya. Berikut ini empat komponen utama jurnal penutup perusahaan manufaktur:

a. Menutup Akun Pendapatan

Langkah pertama untuk menyusun jurnal penutup adalah dengan menutup akun pendapatan yang berasal dari penjualan produk yang dihasilkan. Akun pendapatan yang diakumulasikan selama periode akuntansi ditutup dan dipindahkan ke akun ikhtisar laba rugi. Proses ini akan membuat jurnal penutup dengan mendebit akun pendapat dan mengkredit akun ikhtisar laba rugi. Sehingga saldo akun pendapatan menjadi nol, dan siap untuk digunakan ke periode akuntansi berikutnya. Berikut format contohnya:

Format Menutup Akun Pendapatan

b. Menutup Akun Beban

Penyusunan jurnal penutup selanjutnya adalah dengan menutup akun beban yang terjadi selama periode akuntansi meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik, serta beban operasional dan penjualan. Di akhir periode, saldo akun beban ini akan dipindahkan ke akun ikhtisar laba rugi untuk menggambarkan total biaya yang dikeluarkan selama periode tersebut.
Dengan proses ini, perusahaan bisa menghitung total beban yang dikeluarkan, dan memastikan laporan laba rugi yang sebenarnya. Berikut formatnya:

Format Menutup Akun Beban

c. Menutup Akun Ikhtisar Laba Rugi

Setelah proses penutupan dan pemindahan akun pendapatan dan beban, langkah selanjutnya adalah menutup akun ikhtisar laba rugi itu sendiri. Ada dua kasus yang perlu diperhatikan, jika perusahaan memperoleh laba bersih selama periode akuntansi, maka saldo akan ditambahkan ke modal pemilik. Tetapi jika yang terjadi kerugian, maka saldo akan mengurangi modal pemilik. Untuk memudahkan, berikut ini format untuk kasus perusahaan manufaktur yang mendapatkan laba bersih, yaitu:

Format Menutup Akun Ikhtisar Laba

Penutupan akun ikhtisar ini merupakan langkah penting untuk menentukan laba bersih atau rugi bersih dari perusahaan. Jika perusahaan mengalami kerugian bersih dari periode akuntansi, maka ini format untuk menyusun laporan jurnal penutup manufaktur:

Format Menutup Akun Ikhtisar Rugi

d. Menutup Akun Prive

Langkah terakhir adalah menutup akun prive yang mencatat semua penarikan pribadi yang dilakukan oleh pemilik perusahaan selama periode akuntansi. Biasanya penarikan ini dilakukan untuk keperluan pribadi pemilik, dan tidak berkaitan secara langsung dengan operasional perusahaan. 

Proses ini penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam laporan keuangan, dan untuk memastikan modal perusahaan tercatat dengan benar dan siap untuk digunakan dalam periode akuntansi berikutnya. Ini dia format yang digunakan dalam penyusunannya:

Format Menutup Akun Ikhtisar Rrive

4. Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Manufaktur

Setelah kita membahas mengenai konsep rinci juga komponen utama dalam jurnal penutupan, agar lebih memudahkan pemahaman disini kita akan menguraikan contoh jurnal penutupan perusahaan manufaktur dengan mengambil skenario fiktif dari perusahaan memproduksi furniture, bernama PT. SJ Furniture. Perusahaan ini memiliki data keuangan yang harus ditutup, agar bisa melanjutkan dokumentasi laporan di periode selanjutnya.

Dimulai dari pendapatan penjualan untuk periode bulan Maret berjumlah Rp500.000.000, beban bahan baku berjumlah Rp200.000.000, beban gaji berjumlah Rp100.000.000, beban overhead pabrik Rp50.000.000, beban administrasi dan umum Rp30.000.000, beban penjualan Rp20.000.00, prive pemilik sebesar Rp10.000.000, serta modal pemilik awal berjumlh Rp150.000.000. Dari data ini, Anda bisa menyusun contoh jurnal penutup perusahaan manufaktur dengan tepat, yaitu sebagai berikut:

berikut contoh jurnal penutup perusahaan manufaktur

Setelah melakukan penutupan akun-akun sementara dan saldo dipindahkan ke akun permanen, akun pendapatan dan beban akan memiliki saldo nol dan siap untuk digunakan pada periode akuntansi berikutnya. Modal pemilik akan memberikan gambaran perubahan berdasarkan laba bersih dan penarikan pribadi selama periode maret pada PT. SJ Furniture. 

Dari contoh jurnal penutup perusahaan manufaktur ini, kita bisa memahami bahwa penting untuk menyusun jurnal ini agar bisa memastikan laporan keuangan perusahaan dapat memberikan data yang akurat dan dapat diandalkan. Penting juga untuk mempersiapkan periode akuntansi berikutnya dengan saldo awal yang benar. 

5. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa penyusunan jurnal penutup perusahaan manufaktur ini merupakan langkah penting yang harus dilakukan operasional untuk memastikan akurasi dan transparansi setiap laporan keuangan yang telah disusun pada periode-periode akuntansi sebelumnya.

Dari contoh jurnal penutup perusahaan manufaktur yang telah diuraikan berdasarkan komponen dan langkah strategisnya, dapat menjadi acuan dan panduan untuk Anda menyusun lebih akurat dan tepat. Dengan begitu, perusahaan dapat melakukan perencanaan dan pengambilan keputusan bisnis khususnya dalam hal finansial yang lebih baik di masa mendatang.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?