Arti Transaksi Perusahaan Manufaktur dan Jenis-jenisnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Transaksi perusahaan manufaktur terjadi setiap harinya dan sangat beragam. Mulai dari pembelian bahan baku hingga penjualan produk jadi. Setiap transaksi ini, jika tidak dicatat dengan benar, bisa menyebabkan kebingungan, kesalahan penghitungan biaya, dan bahkan kerugian finansial bagi perusahaan.

Tak hanya itu, tanpa dokumentasi yang jelas, perusahaan juga berisiko menghadapi masalah dalam pelaporan keuangan dan pengelolaan inventaris. Di sinilah pentingnya untuk mendokumentasikan setiap transaksi secara tepat dan sistematis.

Namun, dengan banyaknya transaksi yang terjadi, proses pencatatan dan pengelolaannya bisa sangat memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan. Oleh karena itu, perusahaan manufaktur membutuhkan sistem yang dapat mengelola semua transaksi ini dengan efisien.

Artikel ini akan menjelaskan tentang berbagai jenis transaksi yang terjadi di perusahaan manufaktur, jenis dokumen yang diperlukan untuk mendokumentasikan transaksi tersebut, serta bagaimana pemanfaatan software ERP dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses pencatatan transaksi perusahaan.

starsKey Takeaways
  • Transaksi perusahaan manufaktur mencakup seluruh kegiatan keuangan, dari pembelian bahan baku hingga penjualan produk jadi, yang harus dicatat dengan tepat.
  • Jenis transaksi perusahaan manufaktur meliputi pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja, pemrosesan bahan, overhead pabrik, penjualan, dan distribusi produk jadi.
  • Siklus akuntansi manufaktur dimulai dengan identifikasi transaksi, dilanjutkan dengan penjurnalan, dan pemindahan data ke buku besar untuk laporan keuangan yang akurat.
  • ScaleOcean adalah software ERP komprehensif yang mencatat transaksi secara real-time, meningkatkan efisiensi operasional, dan mempermudah pengelolaan keuangan manufaktur.

Dapatkan Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa itu Transaksi Perusahaan Manufaktur?

Transaksi perusahaan manufaktur mencakup seluruh kegiatan keuangan yang terjadi selama proses produksi dan distribusi produk. Tidak hanya sebatas jual beli barang jadi, tetapi juga melibatkan pembelian bahan baku, pengeluaran biaya untuk produksi, serta pembayaran yang terkait dengan operasional. Setiap transaksi ini harus dicatat dengan teliti untuk memastikan keakuratan dalam laporan keuangan perusahaan.

Pencatatan yang tepat dilakukan melalui jurnal umum dan buku besar untuk menghasilkan laporan yang akurat. Dengan adanya pencatatan transaksi yang sistematis, perusahaan dapat memantau arus kas, menganalisis biaya produksi dengan laporan, serta membuat keputusan yang lebih tepat dalam pengelolaan keuangan dan operasional bisnis. termasuk menghitung dan menganalisis rumus pertumbuhan laba untuk evaluasi kinerja jangka panjang

2. Jenis-jenis Transaksi Perusahaan Manufaktur

Setelah memahami bagaimana pentingnya pencatatan transaksi dan jurnal di perusahaan manufaktur, selanjutnya kita akan menguraikan berbagai jenis transaksi dan jurnal yang terdapat pada pengelolaan perusahaan manufaktur. Ayo pahami bersama!

a. Pembelian Bahan Baku

Proses ini penting untuk memastikan perusahaan memiliki pasokan yang cukup untuk mendukung kelancaran produksi. Menggunakan software manufaktur yang tepat bisa membantu perusahaan dalam mengelola pengadaan bahan baku dan memastikan pasokan tepat waktu untuk menghindari gangguan produksi.

Salah satu jenis produksi yang langsung memanfaatkan sumber daya alam adalah produksi ekstraktif, di mana bahan mentah seperti hasil tambang atau hasil laut diambil langsung dari alam tanpa melalui proses manufaktur lanjutan.

b. Biaya Tenaga Kerja

Pengelolaan biaya tenaga kerja melibatkan penentuan gaji dan tunjangan bagi karyawan yang terlibat langsung dalam produksi. Proses ini mencakup perencanaan, perekrutan, serta pengelolaan administrasi dan evaluasi karyawan.

Pencatatan biaya tenaga kerja yang akurat dalam laporan keuangan manufaktur penting untuk memastikan kesejahteraan karyawan, memenuhi kewajiban perpajakan, dan menjaga hubungan yang baik dengan tenaga kerja.

c. Pemrosesan Bahan Baku

Pemrosesan bahan baku adalah tahap di mana bahan mentah diubah menjadi produk jadi. Proses ini bervariasi tergantung pada jenis produk dan teknologi yang digunakan dalam produksi. Pencatatan yang tepat dalam tahap ini penting untuk memastikan produk akhir memenuhi standar kualitas yang diinginkan dan sesuai dengan harapan pasar.

d. Persediaan Mesin dan Peralatan

Pengadaan mesin dan peralatan mencakup proses membeli, menginstal, dan memelihara peralatan yang dibutuhkan dalam produksi. Perusahaan perlu melakukan penilaian kebutuhan perusahaan, penganggaran, dan instalasi peralatan dengan mempertimbangkan efisiensi operasional. Investasi ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk, serta memastikan kelancaran operasional.

e. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik mencakup semua biaya yang diperlukan untuk mendukung produksi, namun tidak langsung terkait dengan bahan baku atau tenaga kerja. Biaya ini meliputi pengeluaran untuk fasilitas, utilitas, dan perawatan peralatan. Mencatat biaya overhead secara tepat membantu perusahaan dalam mengelola anggaran dan memastikan produksi berjalan dengan efisien.

f. Pengendalian Kualitas

Proses pengendalian kualitas bertujuan memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar yang ditetapkan. Proses ini mencakup identifikasi, pengukuran, dan pengendalian variabilitas dalam produksi untuk mencapai produk bebas cacat.

Pengendalian kualitas yang baik sangat penting untuk menjaga kepuasan pelanggan dan daya saing perusahaan di pasar. Bahkan sektor manufaktur AS di tahun 2025 menunjukkan peningkatan dengan perkiraan peningkatan bersih keseluruhan sebesar 4.2% karena penerapan kontrol kualitas dengan inovasi teknologi.

g. Persediaan Produk Jadi

Persediaan barang jadi adalah produk yang sudah selesai diproduksi dan siap dijual. Setelah proses produksi selesai, perusahaan harus mencatat transaksi yang terkait dengan produk jadi yang masuk ke gudang. Pencatatan yang tepat akan membantu perusahaan mengelola stok dan memudahkan perencanaan penjualan di masa depan.

h. Penjualan Produk

Penjualan produk melibatkan transaksi ketika barang jadi dijual kepada pelanggan. Proses penjualan ini meliputi pencatatan jumlah produk yang terjual, harga jual, serta potongan atau pajak yang terkait. Pencatatan penjualan yang akurat membantu perusahaan untuk melacak pendapatan dan mengevaluasi kinerja penjualan.

i. Distribusi dan Logistik

Distribusi dan logistik melibatkan pengiriman produk dari pabrik ke konsumen atau distributor. Proses ini mencakup pengelolaan transportasi, penyimpanan, dan pengiriman barang untuk memenuhi permintaan pelanggan. Efisiensi dalam proses distribusi dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mempercepat siklus pengiriman.

3. Dokumen Transaksi Perusahaan Manufaktur

Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan manufaktur, umumnya didokumentasikan dengan baik. Tujuannya untuk menjaga kelancaran operasional dan memastikan pencatatan yang akurat. Dokumen-dokumen ini ada banyak jenisnya, mulai untuk pengadaan barang dan bahan baku, hingga pencatatan keuangan dan penggajian karyawan.

Dengan adanya dokumen yang tepat, perusahaan dapat memantau arus barang, mengontrol biaya, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Selain itu, informasi yang tercatat dengan baik akan mendukung pembuatan laporan laba rugi manufaktur yang lebih akurat.

Berikut adalah beberapa dokumen yang umum digunakan dalam transaksi perusahaan manufaktur:

  • Purchase Order (PO): Dokumen yang digunakan untuk melakukan transaksi perusahaan manufaktur berupa pemesanan barang atau bahan baku dari pemasok. PO diperlukan agar kebutuhan produksi dapat dipenuhi tepat waktu dengan harga yang disepakati.
  • Nota Invoice: Dokumen yang diterima perusahaan dari pemasok yang berisi rincian biaya atas barang atau bahan baku yang telah diterima. Nota ini menjadi dasar untuk pembayaran yang harus dilakukan oleh perusahaan.
  • Purchase Requisition: Dokumen internal yang berisi permintaan untuk membeli barang atau bahan baku. Dokumen ini sering digunakan untuk mengajukan permintaan pengadaan sebelum Purchase Order dibuat.
  • Faktur Penjualan: Dokumen yang diterbitkan perusahaan kepada pelanggan yang berisi rincian produk atau jasa yang telah dijual, serta jumlah yang harus dibayar oleh pelanggan.
  • Slip Gaji: Dokumen yang digunakan untuk memberikan rincian pembayaran gaji kepada karyawan. Slip gaji mencakup informasi tentang gaji pokok, tunjangan, potongan, dan jumlah yang diterima karyawan.
  • Bukti Pengeluaran: Dokumen yang mencatat setiap pengeluaran biaya operasional yang dilakukan oleh perusahaan. Ini bisa mencakup biaya pembelian bahan, pembayaran sewa, hingga pengeluaran untuk keperluan lainnya dalam operasi bisnis sehari-hari.

Setelah transaksi tercatat, penting juga untuk menyelesaikan proses akuntansi dengan jurnal penutup perusahaan manufaktur yang sesuai untuk memastikan laporan keuangan akhir tahun disusun dengan akurat.

4. Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur

Siklus akuntansi perusahaan manufaktur dimulai dengan identifikasi transaksi, yang mencakup pencatatan setiap kegiatan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Hal ini penting karena setiap transaksi, seperti pembelian bahan baku atau pembayaran biaya produksi, harus tercatat dengan baik untuk memastikan laporan keuangan yang akurat.

Pencatatan yang tepat di awal siklus akan memastikan transparansi dan memudahkan proses selanjutnya dalam siklus akuntansi. Dalam beberapa industri manufaktur, terutama yang mengandalkan bahan baku dari alam seperti batu bara atau logam, aktivitas ini berkaitan erat dengan kegiatan produksi ekstraktif yang menjadi tahap awal penting sebelum proses manufaktur berlangsung

Setelah identifikasi, langkah berikutnya adalah penjurnalan, yaitu memasukkan transaksi yang telah tercatat ke dalam jurnal umum. Proses ini memastikan bahwa setiap transaksi memiliki bukti dokumenter yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kemudian, data yang tercatat dalam jurnal dipindahkan ke buku besar untuk merinci informasi lebih lanjut mengenai masing-masing akun yang terlibat. Dengan menggunakan CoA bisnis yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap akun tercatat dengan benar, mendukung proses pelaporan yang lebih akurat.

5. Menggunakan Software ERP untuk Efisiensi Pencatatan Transaksi

Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) sangat penting dalam membantu perusahaan manufaktur mengotomatisasi proses pencatatan transaksi. Dengan ERP, semua transaksi yang terjadi dalam siklus produksi.

Mulai dari pembelian bahan baku hingga penjualan produk jadi, dapat tercatat secara otomatis dalam sistem. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola data secara lebih efisien dan memastikan bahwa tidak ada transaksi yang terlewat atau tercatat secara salah.

Implementasi ERP membantu perusahaan dalam mencatat transaksi secara real-time. Dengan demikian, perusahaan segera mendapatkan gambaran yang jelas tentang keadaan keuangan mereka. ERP juga memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengelola setiap transaksi dengan lebih mudah, sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan keuangan yang lebih baik.

6. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan, bahwa pencatatan transaksi dan jurnal memiliki peranan sentral dalam pengelolaan keuangan dan operasional di perusahaan manufaktur. Proses ini tidak hanya akan menjadi dasar untuk pelaporan keuangan yang akurat, tetapi juga akan memberikan gambaran kritis untuk pengambilan keputusan dan perencanaan strategis.

Ada beberapa contoh transaksi dan jurnal perusahaan manufaktur yang akan mendukung pengelolaan finansial, mengoptimalkan biaya produksi, serta meningkatkan efisiensi operasional bisnis manufaktur secara menyeluruh. Dengan analisis pencatatan transaksi dan jurnal yang cermat, perusahaan akan menghasilkan manfaat strategis, bahkan menghasilkan visibilitas dan kontrol maksimal dalam peningkatan produktivitas manufaktur.

FAQ:

1. Apa itu transaksi perusahaan manufaktur?

Transaksi perusahaan manufaktur mencakup semua kegiatan keuangan, seperti pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja, dan penjualan produk jadi. Pencatatan yang tepat sangat penting untuk menjaga akurasi laporan keuangan dan operasional perusahaan.

2. Apa saja jenis transaksi yang ada di perusahaan manufaktur?

Jenis transaksi perusahaan manufaktur meliputi pembelian bahan baku, pengeluaran biaya tenaga kerja, overhead pabrik, dan penjualan produk jadi. Semua transaksi ini perlu dicatat dengan teliti untuk menjaga kelancaran proses produksi dan keuangan.

3. Apa yang dimaksud dengan siklus akuntansi perusahaan manufaktur?

Siklus akuntansi mencakup identifikasi transaksi, penjurnalan, dan pemindahan data ke buku besar untuk memastikan laporan keuangan yang akurat. Pencatatan yang sistematis membantu pengelolaan keuangan yang lebih baik dan pengambilan keputusan yang tepat.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap