Chart of account adalah daftar kode akun yang penting digunakan setiap bisnis untuk mencatat dan mengelola transaksi keuangan. Tanpa struktur yang jelas, pelacakan arus kas, pengeluaran, dan pendapatan bisa menjadi berantakan, sehingga membuat laporan keuangan Anda tidak akurat.
Mungkin saaat ini Anda mengalami kesulitan saat mengatur keuangan perusahaan? Penggunaan CoA akuntansi akan membantu Anda mengorganisir laporan keuangan agar lebih rapi sehingga kesalahan dapat dihindari. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut apa itu CoA dan tips efektif untuk membuatnya.

- Chart of account adalah daftar sistematis kode akun untuk mengelompokkan transaksi keuangan berdasarkan aset, kewajiban, pendapatan, dan pengeluaran, yang memudahkan identifikasi dan pengelolaan.
- Klasifikasi CoA meliputi akun neraca (aset, liabilitas, ekuitas), akun laporan laba rugi (pendapatan, biaya pendapatan, beban operasional), serta akun sementara.
- Jenis-Jenis Kode Akun chart of account (CoA):Angka (numerik), huruf (alphabet), campuran keduanya.
- Aplikasi akuntansi ScaleOcean dapat membantu menyederhanakan pembuatan CoA dengan fitur otomatisasi dan integrasi, memastikan pencatatan transaksi yang akurat.

1. Pengertian Chart of Account (CoA) atau Kode Akun
Chart of account adalah daftar sistematis dengan ketentuan, syarat, dan format khusus yang dibuat untuk mencatat dan mengelompokkan transaksi berdasarkan aset, pemasukan, pengeluaran, dan kewajiban. Daftar sistematis ini, yang menjadi dasar bagi contoh buku besar, membantu perusahaan dalam mengelola data akuntasinya. Adanya pembagian ini membantu perusahaan dalam mengelola data akuntasinya.
Mengapa CoA akuntansi diperlukan dalam bisnis? Memudahkan proses identifikasi transaksi apa saja yang telah dilakukan oleh perusahaan. Tidak hanya itu, penggunaan chart of account juga diperlukan untuk memudahkan pembuatan laporan akuntansi keuangan perusahaan, seperti neraca dan laporan laba rugi.
Baca juga: Sistem Akuntansi: Pengertian, Manfaat, Unsur, dan Contohnya
2. Manfaat Utama Kode Akun Chart of Account (CoA)
Penggunaan kode akun yang terstruktur dalam chart of account (CoA) memberikan berbagai manfaat penting bagi perusahaan. Kode akun memudahkan pengelolaan data keuangan, meningkatkan transparansi, serta mempercepat penyusunan laporan. Selain itu, CoA juga mendukung pengambilan keputusan strategis yang lebih tepat:
a. Pengelolaan Data Akuntansi yang Lebih Mudah
Dengan kode akun yang terstruktur dalam CoA, pengelolaan data akuntansi menjadi lebih efisien. Setiap transaksi dapat dengan mudah dikategorikan dan dicatat sesuai dengan jenisnya, sehingga memudahkan tim akuntansi dalam mengelola dan melacak informasi keuangan secara sistematis dan terorganisir.
b. Meningkatkan Transparansi Data
Penggunaan chart of account, memastikan bahwa data keuangan lebih transparan. Dengan kode akun yang jelas, seluruh informasi keuangan dapat diakses dengan mudah oleh semua pihak yang berkepentingan, memastikan keputusan yang diambil berdasarkan data yang akurat dan jelas.
c. Mempermudah Proses Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan keuangan menjadi lebih cepat dan tepat karena setiap transaksi sudah terkelompokkan dalam kode akun yang tepat. Hal ini meminimalisir kesalahan saat menyusun laporan dan memastikan laporan keuangan, seperti neraca dan laporan laba rugi yang dihasilkan lebih konsisten dan mudah dipahami.
d. Membantu dalam Pengambilan Keputusan Strategis
CoA sebagai salah satu nama akun dalam akuntansi dapat memberikan gambaran jelas tentang keuangan, memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan strategis yang lebih tepat. Analisis data yang mudah diakses membantu dalam perencanaan anggaran, pengelolaan biaya, dan evaluasi profitabilitas proyek.
3. Syarat Penyusunan Kode Akun Chart of Account (CoA)
Untuk memastikan bahwa proses pengelolaan dan identifikasi akun berjalan dengan lancar, penyusunan kode akun dalam chart of account (CoA) perlu memenuhi beberapa syarat penting. Mulai dari nomor kode yang unik hingga pengelompokan akun yang sistematis, setiap elemen tersebut mendukung kejelasan dan efisiensi dalam pencatatan keuangan:
- Nomor kode harus unik untuk mempermudah proses identifikasi dan pengelolaan.
- Akun perusahaan akan dipisah berdasarkan beberapa kategori, yakni kas, utang, piutang, dan lain sebagainya untuk membantu dalam proses pengelolaan.
- Perkiraan yang berkaitan wajib disusun secara berurutan, contohnya utang pengadaan yang disertakan dengan utang lainnya.
- Penomoran akun disarankan fleksibel agar memudahkan penambahan akun baru di kemudian hari. Contohnya, kelompok beban diberi nomor 400, 405 untuk beban angkutan, dan 410 untuk beban lainnya, akun baru bisa disisipkan antara 405–410.
- Masing-masing nama akun perlu disertakan secara singkat dan jelas, contohnya “beban pengadaan produksi produk X” lebih baik daripada “beban pengadaan barang produksi barang manufaktur di pabrik”.
4. Klasifikasi Kode Akun Chart of Account (CoA)
Klasifikasi kode akun pada chart of account (CoA) digunakan untuk mengelompokkan akun-akun akuntansi berdasarkan kategori yang relevan dalam laporan keuangan. Berikut ini adalah pembagian umum dalam CoA:
- Balance Sheet Account (Akun Neraca)
- Aset (Assets): Akun neraca saldo yang mencatat segala bentuk sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Aset biasanya dikelompokkan dalam dua kategori: Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar. Kode akun aset berada di kisaran 100 – 199.
- Liabilitas (Liabilities): Akun ini mencatat segala kewajiban yang dimiliki perusahaan. Liabilitas dibagi menjadi Liabilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Kode akun untuk liabilitas berada di kisaran 200 – 299.
- Ekuitas Pemegang Saham (Stockholder’s Equity): Akun yang mencatat kepemilikan saham, laba ditahan, dan perubahan ekuitas lainnya dalam perusahaan. Kode akun untuk ekuitas berada di kisaran 300 – 399.
- Income Statement Account (Akun Laporan Laba Rugi)
- Pendapatan atau Penjualan (Revenue atau Sales): Akun ini mencatat semua pendapatan yang diterima perusahaan dari penjualan barang atau jasa. Kode akun untuk pendapatan berada di kisaran 400 – 499.
- Biaya Pendapatan (Cost of Revenue): Akun ini mencatat biaya langsung yang terkait dengan barang atau jasa yang dijual. Kode akun untuk biaya pendapatan (revenue) berada di kisaran 500 – 550.
- Beban Operasional (Operating Expense): Akun ini mencatat semua biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi, seperti biaya administrasi dan pemasaran. Kode akun untuk beban operasional berada di kisaran 551 – 599. Penting memahami bedanya expense dan cost lainnya untuk memastikan laporan keuangan disusun dengan akurat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
- Pendapatan dan Beban Lainnya (Other Income and Charges): Akun ini mencatat pendapatan atau biaya yang tidak termasuk dalam kategori utama pendapatan dan beban operasional. Kode akun untuk kategori ini berada di kisaran 600 – 699.
- Akun Sementara (Temporary Account): Akun sementara digunakan untuk mencatat transaksi yang bersifat sementara, seperti keuntungan atau kerugian yang timbul dalam periode tertentu. Kode akun untuk akun sementara berada di kisaran 700 – 799.

5. Jenis-Jenis Kode Akun Chart of Account (CoA)
Setiap perusahaan dapat memilih jenis kode akun yang sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas bisnisnya. Dari penggunaan angka yang sederhana hingga kombinasi angka dan huruf yang lebih fleksibel, pilihan ini sangat mempengaruhi pengelolaan transaksi dan mempermudah identifikasi akun di dalam sistem akuntansi:
a. Angka (Numerik)
Angka adalah komponen yang paling sering ditemukan dalam penyusunan kode akun dalam chart of account. Sistem ini sederhana dan mudah dipahami, memungkinkan perusahaan untuk menyusun kode akun secara berurutan. Penggunaan angka juga mempermudah pengelompokan transaksi ke dalam kategori yang relevan.
b. Huruf (Alphabet)
Sebalikannya pula, jenis ini merupakan sebuah jenis yang jarang ditemukan dalam pembentukkan CoA. Hal ini dikarenakan proses akuntansi adalah sebuah proses yang lebih banyak melibatkan nominal angka, sedangkan huruf lebih sering digunakan untuk hal yang deskriptif, seperti nama perusahaan, nama pelanggan, alamat, dan lain sebagainya.
c. Campuran Angka dan Huruf
Kode akun campuran menggabungkan angka dan huruf untuk memberikan fleksibilitas lebih dalam penyusunan CoA. Dengan kombinasi ini, perusahaan bisa menyusun kode akun lebih rinci dan mempermudah identifikasi serta pengelolaan transaksi keuangan yang kompleks.
Seperti contohnya kode akun dalam akuntansi perusahaan dagang biasanya akun-akun pendapatan dari penjualan, biaya barang terjual, dan pengeluaran operasional lainnya bisa diberi kode khusus yang memudahkan pelacakan dan pencatatan transaksi.
6. Struktur Kode Akun Chart of Account (CoA)
Melalui penerapan sistem akuntansi berbasis komputer, struktur kode akun atau chart of account terdiri dari:
- Kode akun utama
- Kode sub – sub account
Tujuan dari sistem ini adalah untuk menghasilkan laporan yang terperinci sesuai dengan jenis biaya, sehingga memudahkan manajemen dalam pengambilan keputusan. Struktur chart of account (CoA) adalah sebagai berikut:
Perusahaan menggunakan kode dengan tiga hingga empat digit, yang memudahkan penambahan akun baru sesuai kebutuhan. Digit pertama menunjukkan kategori utama laporan keuangan, seperti:
- Aset
- Kewajiban
Digit kedua menunjukkan subkategori, seperti:
- (11) untuk aset lancar
- (12) untuk aset tidak lancar
- (13) dan seterusnya
Digit ketiga menunjukkan akun spesifik, seperti:
- (111) untuk kas
- (122) untuk peralatan toko
- (124) dan seterusnya
Digit keempat menunjukkan subakun yang lebih spesifik, seperti:
- (1110) untuk Rekening Bank Megah
- (1221) untuk Peralatan Toko Jayakarta
- (1230) dan seterusnya
7. Contoh Kode Akun Chart of Account (CoA) berdasarkan Jenis Perusahaan
Setiap bisnis memiliki kebutuhan yang berbeda dalam mengelola transaksi keuangannya. Oleh karena itu, chart of account (CoA) juga perlu disesuaikan dengan jenis bisnis yang dijalankan. Berikut contoh CoA dari berbagai jenis bisnis.
a. CoA Akuntansi di Perusahaan Manufaktur
Berikut adalah contoh sederhana chart of account (CoA) di sebuah perusahaan manufaktur. Contoh ini mencakup berbagai kategori utama yang biasanya digunakan dalam manufaktur.
Misalkan perusahaan manufaktur ABC memproduksi meja kayu. Setiap kali perusahaan membeli kayu sebagai bahan baku, transaksinya dicatat di akun “1200 – Persediaan Bahan Baku”.
Setelah kayu tersebut diproses menjadi meja, nilainya dipindahkan ke “1300 – Persediaan Barang Dalam Proses” selama proses produksi berjalan. Kemudian ke “1400 – Persediaan Barang Jadi” saat meja telah selesai.
Jika meja tersebut dijual, pendapatan dicatat di akun “4000 – Penjualan Barang Jadi”. Sementara biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku dan tenaga kerja dicatat di akun “5000 – Beban Bahan Baku” dan “5100 – Beban Tenaga Kerja Langsung”.
b. Chart of Account pada Perusahaan Jasa
Selanjutnya, berikut contoh chart of account perusahaan jasa yang biasanya digunakan untuk mempermudah pengelolaan bisnis jasa.
Misalkan perusahaan jasa XYZ bergerak dalam bidang layanan konsultasi bisnis. Setiap kali menerima pembayaran dari klien, pendapatan dicatat di akun “4000 – Pendapatan Jasa”. Jika klien belum membayar, maka transaksi tersebut akan dicatat sebagai “1100 – Piutang Usaha” sampai pembayaran diterima.
Untuk menjalankan operasional, perusahaan juga mengeluarkan biaya seperti gaji karyawan, yang dicatat di akun “5000 – Beban Gaji”, dan biaya sewa kantor yang dicatat di “5200 – Beban Sewa Kantor”.
Selain itu, jika perusahaan membeli perlengkapan kantor seperti kertas atau pena, biayanya akan dicatat di “5300 – Beban Perlengkapan”. Perusahaan juga harus membayar pajak, seperti pajak penghasilan yang dicatat di akun “6000 – Pajak Penghasilan Perusahaan”.
c. CoA di Perusahaan Dagang
Berikutnya, mari kita lihat contoh chart of account perusahaan dagang. Contoh di bawah ini hanya bentuk sederhana yang bisa Anda sesuaikan dengan kondisi perusahaan.
Misalkan perusahaan Kemas menjual berbagai barang dagangan, seperti pakaian dan aksesori. Ketika perusahaan membeli stok barang dari pemasok, pembelian tersebut dicatat di akun “1200 – Persediaan Barang Dagangan”.
Ketika stok tersebut dijual, pendapatan dicatat di akun “4000 – Penjualan Barang Dagangan”. Sedangkan biaya pembelian barang dicatat di “5000 – Beban Pembelian Barang Dagangan”.
Jika ada barang yang dijual dengan sistem kredit kepada pelanggan, maka penjualan tersebut akan dicatat di akun “1100 – Piutang Usaha” sampai pelanggan melakukan pembayaran.
Sedangkan untuk menjalankan operasional, perusahaan perlu membayar biaya seperti sewa toko yang dicatat di “5300 – Beban Sewa Toko”, serta gaji karyawan yang dicatat di “5100 – Beban Gaji”. Gunakan rekomendasi software akuntansi terbaik untuk mempermudah pembuatan CoA di atas sesuai dengan kebutuhan atau jenis bisnis Anda.
Baca juga: ERP Finance: Definisi, Manfaat, dan Fitur Utamanya
8. Tips Membuat Chart of Account yang Efektif
Menyusun CoA akuntansi tentunya perlu perhatian khusus untuk memastikan keuangan perusahaan tercatat dengan jelas, akurat, dan mudah dipahami. Berikut beberapa tips untuk membuat chart of account yang efektif.
a. Memanfaatkan Software Akuntansi ScaleOcean
ScaleOcean software akuntansi dapat membantu Anda membuat chart of account (CoA) secara efektif. Sistem melakukan pencatatan transaksi keuangan secara real-time dan otomatis, sehingga Anda tidak perlu input manual.
Coba demo gratis yang ditawarkan untuk tahu bagaimana sistem ini bekerja. Beberapa fitur unggulan yang mendukung proses pembuatan CoA di antaranya:
- Auto reconciliation: Secara otomatis mencocokkan data transaksi yang tercatat di bank dengan pembukuan internal di CoA.
- Auto payment: Sistem dapat mengotomatisasi pembayaran yang sudah terjadwal sekaligus tercatat dalam akun yang sesuai di COA.
- Budget vs actual: Anda bisa lebih mudah membandingkan laporan profit & loss terhadap anggaran yang telah ditetapkan.
- Cash flow reports: Menyediakan laporan arus kas yang
secara otomatis diselaraskan dengan akun yang relevan dalam COA.
Fitur-fitur tersebut mendukung proses otomatisasi, integrasi, dan analisis laporan keuangan yang lebih baik, membuat pengelolaan chart of account menjadi lebih efisien dan akurat.
b. Gunakan Struktur yang Sederhana dan Logis
Agar nomor akun akuntasi mudah digunakan, maka pastikan strukturnya sederhana dan logis. Susun akun-akun berdasarkan kategori besar seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban, sehingga siapapun bisa langsung memahami alur pencatatan.
Hindari membuat terlalu banyak sub-akun yang dapat membingungkan dan mempersulit pelacakan transaksi. Struktur yang jelas akan memudahkan pemantauan laporan keuangan dan membantu proses audit.
c. Berikan Kode Akun yang Konsisten
Gunakan kode akun yang konsisten untuk setiap kategori. Misalnya, aset dapat diberi kode 1000-1999, liabilitas 2000-2999, dan seterusnya. Cara ini akan sangat memudahkan identifikasi dan pelacakan transaksi keuangan.
Hindari perubahan kode akun yang terlalu sering. Tujuannya agar staf akuntansi dapat dengan cepat mengenali akun-akun yang terlibat dalam setiap transaksi.
d. Lakukan Review Secara Berkala
Review CoA secara rutin untuk memastikan bahwa struktur dan akun-akun yang digunakan masih relevan dengan perkembangan bisnis. Selama proses ini, akun yang tidak lagi aktif bisa dihapus atau disederhanakan.
Proses ini juga penting untuk menjaga balance akuntansi yang akurat, di mana setiap akun harus mencerminkan transaksi yang tepat dan sesuai dengan kondisi keuangan saat ini. Dengan melakukan review secara berkala, perusahaan dapat memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan tetap mencerminkan posisi keuangan nyata.
9. Kesimpulan
Dengan CoA, perusahaan dapat mengklasifikasikan transaksi keuangan secara jelas, memudahkan pelaporan keuangan, mendukung proses audit, serta memantau arus kas dan anggaran dengan lebih efektif.
Untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan chart of account, sangat disarankan menggunakan software akuntansi. Dengan fitur otomatisasi dan integrasi, software akuntansi ScaleOcean memudahkan pencatatan transaksi dan pembuatan laporan keuangan. Coba demo gratisnya sekarang juga untuk merasakan kemudahan ini dalam bisnis Anda!
FAQ:
1. Apa itu chart of account (CoA)?
Chart of account (CoA), atau bagan akun, adalah daftar lengkap semua akun yang digunakan oleh perusahaan untuk mencatat transaksi keuangannya. Setiap akun memiliki nama dan nomor unik. CoA berfungsi sebagai tulang punggung sistem akuntansi perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengklasifikasikan semua transaksi agar mudah dilacak, dianalisis, dan dilaporkan dalam laporan keuangan.
2. Mengapa chart of account sangat penting bagi bisnis?
CoA sangat penting karena:
1. Pengorganisasian Data: Menyediakan struktur yang rapi untuk semua transaksi keuangan, memastikan tidak ada yang terlewat atau salah catat.
2. Dasar Pelaporan: CoA adalah dasar untuk menyusun laporan keuangan, seperti laporan laba rugi dan neraca.
3. Analisis Keuangan: Dengan CoA, manajemen dapat dengan mudah menganalisis kinerja bisnis, seperti melihat sumber pendapatan terbesar atau pos pengeluaran tertinggi.
4. Audit dan Kepatuhan: Memastikan konsistensi dalam pencatatan transaksi yang memudahkan proses audit.
3. Bagaimana CoA biasanya disusun?
CoA biasanya disusun berdasarkan jenis akun dan mengikuti urutan laporan keuangan, yaitu:
1. Aset: Akun yang mewakili sumber daya yang dimiliki perusahaan (contoh: Kas, Piutang Usaha, Persediaan).
2. Kewajiban: Akun yang mewakili utang perusahaan (contoh: Utang Usaha, Utang Bank).
3. Ekuitas (Modal): Akun yang mewakili investasi pemilik dalam bisnis.
4. Pendapatan: Akun yang mencatat semua pendapatan yang diperoleh perusahaan (contoh: Penjualan, Pendapatan Jasa).
5. Beban: Akun yang mencatat semua biaya operasional perusahaan (contoh: Gaji Karyawan, Biaya Sewa, Biaya Pemasaran).
Setiap akun diberi kode numerik unik untuk mempermudah identifikasi dan pencatatan dalam sistem akuntansi.