Kita tahu bahwa laporan laba rugi adalah jantung bisnis, di mana pemilik usaha pasti menilai keberhasilan bisnis melalui laporan keuangan tersebut. Namun, apakah Anda tahu bahwa 45% bisnis di Indonesia mengalami kesalahan dalam pembuatan laporan laba rugi karena masih menggunakan metode manual?Â
Permasalahan tersebut seringkali terjadi karena kesalahan penginputan data transaksi yang mengakibatkan ketidakakuratan laporan keuangan dan keterlambatan dalam pelaporan. Untuk itu, laporan keuangan laba rugi berperan penting dalam menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan, mengelola pengeluaran, dan memperoleh profit.Â
Sebagai pemilik bisnis penting untuk mengetahui apa saja komponen hingga cara membuat laporan yang benar dan efisien, agar terhindar dari kesalahan yang berakibat fatal. Maka, disini kita akan membahas laporan keuangan laba rugi secara lengkap sebagai solusi terbaik untuk meminimalisir human-error.
1. Apa itu Laporan Laba Rugi?
Laporan Laba Rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai pengeluaran, pendapatan, laba dan rugi perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini dibuat untuk mengevaluasi profitabilitas, mengidentifikasi area pengeluaran, dan mengambil keputusan finansial yang lebih baik.
Sebagai salah satu dari laporan keuangan penting, laporan ini biasanya dibuat pada akhir periode akuntansi tertentu seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan, tergantung pada kebutuhan perusahaan. Laporan keuangan laba rugi juga memberikan beragam fungsi penting bagi perusahaan, di antaranya:
Mengukur Kinerja Perusahaan, membantu perusahaan untuk mencatat kinerja keuangan dan melihat apakah perusahaan menghasilkan laba atau mengalami kerugian.
Membantu Pengambilan Keputusan, mendapatkan informasi mengenai pengeluaran, pendapatan, dan laba sebagai dasar pengambilan keputusan secara akurat dan terstruktur.
Mendukung Perencanaan Anggaran, membantu dalam menyusun anggaran yang realistis dan memperkirakan kebutuhan keuangan di masa mendatang.
Evaluasi Efisiensi Operasional, memungkinkan perusahaan untuk melihat rasio biaya terhadap pendapatan serta mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Transparansi Bagi Pemangku Kepentingan, menyediakan informasi akurat tentang kondisi keuangan kepada pemegang saham, investor, dan kreditur.
Untuk itu, pembuatan jenis laporan keuangan bisnis ini pada waktu yang tepat sangat penting karena membantu perusahaan mengevaluasi kondisi finansial secara teratur dan membuat keputusan berbasis data untuk masa depan.
2. Komponen Laporan Laba Rugi
Laporan keuangan ini terdiri dari beberapa komponen penting. Setiap komponen memiliki fungsi spesifik untuk mengevaluasi pendapatan, pengeluaran, serta hasil akhir dari aktivitas operasional. Berikut komponen utama yang termasuk laporan laba rugi:
a. Revenue (Pendapatan)
Pendapatan adalah total uang yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang atau jasa dalam periode tertentu. Komponen laba rugi ini mencerminkan hasil kegiatan operasional utama bisnis dan indikator seberapa sukses bisnis dalam menghasilkan pendapatan.
b. Expenses (Beban)
Beban adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan operasionalnya. Hal ini mencakup biaya seperti gaji karyawan, sewa, utilitas, dan bahan baku. Beban dalam jenis laporan keuangan bisnis juga menentukan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan.
c. Profit (Keuntungan)
Keuntungan adalah hasil dari pendapatan yang dikurangi dengan semua beban. Jika perusahaan menghasilkan pendapatan lebih besar dari beban, maka diperoleh keuntungan. Komponen laba rugi ini menunjukkan perusahaan salah satu indikator utama kesehatan finansial bisnis.
d. Loss (Kerugian)
Kerugian terjadi ketika total beban lebih besar dari pendapatan yang dihasilkan perusahaan. Hal ini menandakan perusahaan tidak mampu menutupi biaya operasionalnya dalam periode tersebut. Kerugian juga menunjukkan bahwa strategi bisnis atau efisiensi operasional perlu diperbaiki agar keuangan kembali stabil.
3. Pembagian Laba Rugi di Laporan Keuangan
Fungsi laporan laba rugi adalah membantu perusahaan menganalisis pendapatan dan pengeluaran, serta memberikan informasi terkait kinerja finansial bisnis. Dalam laporan keuangan laba rugi, berbagai jenis laba tercantum untuk memudahkan evaluasi kesehatan keuangan. Berikut adalah pembagian laba rugi dalam laporan keuangan tersebut:
a. Laba Kotor
Laba kotor adalah selisih antara pendapatan penjualan dengan harga pokok penjualan (HPP). Hal ini menunjukkan keuntungan yang diperoleh perusahaan sebelum memperhitungkan biaya operasional dan beban lainnya. Laba kotor membantu mengevaluasi efisiensi perusahaan dalam mengelola biaya produksi.
b. Laba Operasi
Laba operasi adalah keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi biaya operasional, seperti gaji, sewa, dan utilitas, dari laba kotor. Laba ini menggambarkan kinerja operasional perusahaan tanpa memperhitungkan pajak dan bunga pinjaman. Komponen ini penting untuk menilai efisiensi operasional.
c. Laba Sebelum Pajak
Untuk laba sebelum pajak, mencerminkan profitabilitas sebelum beban pajak dikenakan, memberikan gambaran awal dari laba bersih yang dihasilkan. Angka ini menunjukkan keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah memperhitungkan semua biaya, termasuk bunga pinjaman, tetapi sebelum pajak penghasilan dikurangi.
d. Laba BersihÂ
Laba bersih adalah laba akhir yang diperoleh setelah dikurangi semua beban termasuk pajak. Laba ini mencerminkan jumlah keuntungan yang sebenarnya diterima oleh perusahaan dalam suatu periode. Laba bersih sering digunakan sebagai indikator utama keberhasilan bisnis secara keseluruhan.
e. Laba Operasi Berjalan
Laba operasi berjalan adalah hasil dari aktivitas operasional yang berkelanjutan, tanpa memperhitungkan pengeluaran atau pemasukan yang tidak berulang. Laba ini menggambarkan kinerja dasar operasional bisnis secara lebih konsisten dan berkelanjutan, memberikan gambaran lebih akurat tentang laba jangka panjang.
4. Cara Membuat Laporan Laba RugiÂ
Laporan laba rugi adalah alat penting untuk mengevaluasi kinerja keuangan bisnis dalam periode tertentu. Dengan membuat laporan ini, perusahaan dapat mengukur seberapa efektif kegiatan operasional mereka. Berikut ini adalah langkah-langkah utama yang perlu dilakukan untuk membuat laporan yang akurat dan informatif.
a. Kumpulkan Data Pendapatan
Langkah pertama adalah mengumpulkan semua data pendapatan yang diperoleh perusahaan. Hal ini mencakup semua penjualan barang atau jasa dalam periode tertentu. Total pendapatan yang terkumpul akan menjadi dasar untuk menghitung komponen-komponen lainnya dalam laporan.
b. Hitung Harga Pokok Penjualan (HPP)
Selanjutnya adalah menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP). HPP mencerminkan biaya langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi barang. Bahkan, laporan laba rugi yang akurat harus diselaraskan dengan laporan stok barang gudang untuk memastikan penghitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) dan margin keuntungan dapat dilakukan dengan tepat
c. Hitung Biaya Operasional
Biaya operasional adalah pengeluaran yang terkait dengan aktivitas bisnis sehari-hari, seperti gaji, sewa, dan utilitas. Setelah menghitung HPP, kurangi total biaya operasional dari laba kotor untuk mengetahui laba operasi perusahaan dalam periode tersebut.
d. Hitung Beban Lainnya
Selain biaya operasional, perusahaan juga perlu menghitung beban lainnya, seperti beban bunga dan pajak. Beban ini biasanya tidak berhubungan langsung dengan operasi inti bisnis, namun tetap mempengaruhi hasil akhir laporan transaksi bisnis yang akan dibuat.
e. Hitung Laba Bersih
Setelah semua komponen dikurangi, hitung laba bersih dengan mengurangi pajak dari laba sebelum pajak. Laba bersih menunjukkan keuntungan akhir yang diperoleh perusahaan setelah semua pengeluaran dan kewajiban diselesaikan, mencerminkan kinerja finansial yang sebenarnya.
5. Contoh Laporan Laba Rugi
Jenis laporan keuangan bisnis ini memberikan ringkasan kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu. Sebagai contoh, PT XYZ memiliki pendapatan sebesar Rp 1.000.000.000 dari penjualan produk dalam satu tahun. Setelah dikurangi harga pokok penjualan (HPP) sebesar Rp 400.000.000, diperoleh laba kotor sebesar Rp 600.000.000.Â
Selanjutnya, perusahaan mengeluarkan biaya operasional seperti gaji karyawan, sewa gedung, dan utilitas sebesar Rp 300.000.000, yang mengurangi laba menjadi Rp 300.000.000.Â
Selain itu, terdapat beban bunga pinjaman sebesar Rp 50.000.000 dan pajak sebesar Rp 50.000.000, sehingga laba bersih yang diperoleh perusahaan adalah Rp 200.000.000. Untuk lebih tergambar, berikut contoh laporan laba rugi:
Contoh laporan ini menggambarkan proses penghitungan dari pendapatan hingga laba bersih, membantu manajemen memahami posisi keuangan perusahaan secara menyeluruh dan mempersiapkan strategi untuk periode berikutnya. Informasi ini penting untuk pemangku kepentingan dalam menilai kesehatan bisnis perusahaan.
6. Software Akuntansi ScaleOcean Mudahkan Pembuatan Laporan Laba Rugi
Untuk mengotomatiskan pembuatan laporan keuangan laba rugi, Software Akuntansi ScaleOcean membantu bisnis menyusun laporan dengan lebih efisien dan akurat. Laporan yang juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis untuk melihat performa keuangan dalam berbagai periode. Anda bisa cari tahu lebih lanjut dengan coba demo gratis yang disediakan.Â
Tidak hanya itu, ScaleOcean juga mendukung penyusunan laporan laba rugi sesuai standar akuntansi Indonesia, tanpa perlu melakukan banyak penyesuaian manual. Berikut beberapa fitur unggulan lainnya yang mempermudah Anda dalam penyusunan laporan keuangan tersebut:
Automate Revenue & Expense Recording, mempermudah pencatatan pendapatan dan pengeluaran secara otomatis sehingga memastikan data keuangan tercatat secara real-time.
Budgeting & Forecasting, merencanakan anggaran dan memprediksi tren keuangan terhadap profitabilitas bisnis di masa depan.
Cash Flow Planning, mempermudah pengelolaan dan pemantauan aliran kas masuk dan keluar dengan lebih jelas.
Financial Analysis, melakukan analisis mendalam terhadap kondisi keuangan perusahaan dan profitabilitas berdasarkan berbagai periode waktu.
Real-Time Dashboards & Reports, memungkinkan pengguna untuk memantau kinerja keuangan perusahaan secara langsung dan mempermudah penyajian data dengan format yang mudah dipahami.
Dengan dukungan integrasi ke berbagai data dan sistem lainnya, ScaleOcean dapat menghitung laba atau rugi bisnis secara akurat dalam waktu singkat. ScaleOcean adalah solusi praktis bagi bisnis yang ingin meningkatkan efisiensi manajemen keuangan secara keseluruhan.
7. Kesimpulan
Pembuatan laporan keuangan laba rugi yang akurat dan tepat waktu adalah langkah krusial dalam menjaga kesehatan finansial bisnis Anda. Dengan meningkatnya kebutuhan akan efisiensi dan akurasi, implementasi Software Akuntansi ScaleOcean menjadi solusi terbaik untuk menghindari kesalahan manual dan memastikan keputusan bisnis didasarkan pada data yang valid.
Untuk tingkatkan efisiensi dan akurasi dalam laporan keuangan bisnis Anda, jangan ragu untuk coba demo gratis ScaleOcean dan temukan bagaimana software ini dapat membantu Anda meningkatkan profitabilitas dan merencanakan anggaran dengan lebih optimal.