16 Contoh Kegiatan Operasional Perusahaan Manufaktur

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Untuk mengoptimalkan bisnis, pengelolaan manajemen operasional yang baik di manufaktur sangat penting. Contoh kegiatan operasional perusahaan manufaktur yang efektif, seperti perencanaan produksi, pengendalian kualitas, dan manajemen rantai pasok, tidak hanya meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tetapi juga memastikan kualitas produk yang dihasilkan dan menjaga kepuasan pelanggan.

Maka dari itu, kita akan memberikan pemahaman mengenai konsep dan contoh manajemen operasional perusahaan manufaktur, juga apa saja karakteristik kegiatan operasional perusahaan manufaktur dan bagaimana pengelolaannya secara mendalam. Pemahaman ini akan membantu Anda memiliki proses bisnis yang terstruktur dan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan sumber daya secara menyeluruh.

starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Pengertian Kegiatan Operasional di Perusahaan Manufaktur

Kegiatan operasional adalah rangkaian aktivitas inti perusahaan yang bertujuan menghasilkan pendapatan, meliputi produksi, penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan. Aktivitas ini berbeda dari aktivitas non-operasional yang sifatnya tidak rutin dan tidak terkait langsung dengan operasional harian.

Efektivitas kegiatan operasional berperan penting dalam menjaga kelancaran dan kesuksesan bisnis, karena memengaruhi proses perusahaan dalam memperoleh pendapatan dan laba bersih. Dalam operasional ini, perusahaan melakukan perolehan bahan baku, pengawasan alur proses produksi, serta pemeriksaan kualitas produk.

Pengelolaan proses manufaktur dengan optimalisasi manajemen operasional adalah hal perlu Anda perhatikan karena dapat berdampak positif pada kesuksesan perusahaan secara menyeluruh. Seperti aspek ini yang akan mengelola operasional mulai dari proses pembuatan produk, pengadaan bahan baku, hingga pengiriman produk jadi.

Apalagi dalam perkembangan teknologi saat ini, pengelolaan manajemen operasional bisa dilakukan lebih mudah dengan mengimplementasikan software ERP manufaktur yang bisa mengintegrasikan berbagai fungsi operasional dengan otomatis. Dengan begitu, operasional perusahaan akan tetap terjaga stabilitasnya, dan Anda bisa menghasilkan output produksi dengan kualitas yang tinggi.

16 Contoh Manajemen Operasional Perusahaan Manufaktur

16 Contoh Kegiatan Operasional Perusahaan Manufaktur

Manajemen operasional di perusahaan manufaktur melibatkan berbagai aktivitas untuk memastikan proses produksi berjalan dengan efisien dan efektif. Beberapa contohnya termasuk perencanaan produksi, penjadwalan, pengadaan bahan baku, pengendalian kualitas, pemeliharaan mesin, manajemen inventaris, dan pengelolaan rantai pasokan.

Berikut adalah contoh-contoh manajemen operasional di perusahaan manufaktur:

1. Perencanaan Produksi

Contoh manajemen operasional perusahaan manufaktur adalah perencanaan produksi yang menyelaraskan output dengan permintaan pasar. Proses ini mencakup estimasi kebutuhan bahan baku, kapasitas produksi, dan tenaga kerja, dengan efisiensi yang bergantung pada kemampuan memprediksi permintaan dan strategi pemenuhan yang tepat.

2. Penjadwalan Produksi

Penjadwalan produksi adalah langkah strategis untuk memastikan setiap proses produksi berjalan tepat waktu. Dengan penjadwalan yang efektif, perusahaan dapat mengurangi waktu henti mesin dan memastikan sumber daya seperti tenaga kerja dan bahan baku digunakan secara optimal.

3. Pengadaan Bahan Baku

Pengadaan bahan baku adalah contoh kegiatan operasional perusahaan manufaktur yang berperan untuk menjaga kelancaran proses produksi. Di rencana operasional bisnis ini, perusahaan memastikan bahan baku yang diperlukan tersedia dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang sesuai. Proses ini pun melibatkan pemilihan pemasok, negosiasi harga, serta pengelolaan stok bahan baku.

4. Pengemasan Produk

Pengemasan produk adalah kegiatan yang tidak hanya melindungi produk selama distribusi, tetapi juga meningkatkan daya tarik di pasar. Proses ini melibatkan pemilihan bahan kemasan yang sesuai, desain kemasan yang menarik, serta efisiensi dalam pelaksanaannya, yang dapat memperpanjang masa simpan produk.

5. Pendistribusian Produk

Berikutnya, contoh kegiatan operasional perusahaan manufaktur adalah proses pengiriman produk jadi dari pabrik ke titik distribusi atau langsung ke pelanggan. Proses ini melibatkan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk penyedia jasa pengiriman, untuk memastikan bahwa produk sampai tepat waktu dan dalam kondisi baik.

6. Kontrol Kualitas

Quality control dalam contoh manajemen operasional perusahaan manufaktur penting untuk memastikan produk memenuhi standar yang ditetapkan. Kegiatan ini mencakup pemeriksaan bahan baku, pengawasan produksi, dan pengujian produk akhir untuk mengidentifikasi cacat sebelum produk diterima pelanggan.

7. Pemeliharaan Mesin

Pemeliharaan mesin penting untuk memastikan peralatan produksi berjalan efisien. Dengan menghitung OEE manufaktur, melakukan pemeliharaan preventif dan prediksi, serta pemeriksaan rutin, perbaikan, dan penggantian komponen aus, downtime dapat diminimalkan dan kegagalan produksi dihindari.

8. Manajemen Inventory

Manajemen inventory juga menjadi salah satu contoh kegiatan operasional perusahaan manufaktur, yang fokus pada pengendalian stok bahan baku, komponen, dan produk jadi untuk menghindari surplus atau kekurangan stok. Proses ini memastikan ketersediaan sumber daya tanpa modal tinggi, mengurangi biaya penyimpanan, dan meningkatkan turnover inventory.

Manufaktur

9. Manajemen Rantai Pasok

Manajemen rantai pasok adalah contoh manajemen operasional perusahaan manufaktur yang juga mengatur aliran bahan baku, komponen, dan produk jadi dari supplier ke pelanggan. Proses ini bertujuan mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan memastikan pengiriman tepat waktu serta kualitas, melalui kerja sama erat dengan supplier.

10. Riset Pasar

Riset pasar adalah kegiatan yang membantu perusahaan memahami kebutuhan dan preferensi konsumen. Dengan melakukan riset pasar, perusahaan dapat memperoleh informasi yang relevan tentang tren industri, perilaku pelanggan, dan kompetitor. Data ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan produk yang dihasilkan agar lebih sesuai dengan permintaan pasar. Bahkan perusahaan yang sangat berfokus pada pelanggan (customer-centric) melihat peningkatan pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi hingga 66%.

11. Penggunaan Teknologi Produksi

Manajemen operasional juga melibatkan penggunaan teknologi produksi yang diterapkan dalam perusahaan untuk membantu mengubah lanskap produksi dengan peningkatan yang kecepatan, akurasi, dan fleksibilitas yang lebih baik. Teknologi yang perusahaan gunakan ini memiliki operasional yang juga harus diperhatikan, sehingga akan mempermudah proses manufaktur dengan personalisasi produk yang lebih besar dan desain yang lebih kompleks.

12. Penetapan Kebijakan Produksi

Kebijakan ini berfungsi sebagai acuan untuk menjaga stabilitas operasional. Kebijakan ini mencakup SOP, protokol keselamatan kerja, serta sistem evaluasi kinerja yang terukur. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan kerja yang produktif, efisien, dan selaras dengan target perusahaan.

13. Optimalisasi Mesin, Material, dan Proses

Optimalisasi dilakukan melalui peningkatan efisiensi mesin, pemilihan material yang tepat, dan penyempurnaan proses kerja. Fokusnya adalah memaksimalkan output dengan sumber daya seminimal mungkin. Evaluasi berkala dan penerapan teknologi juga berperan penting dalam mendorong hasil yang berkelanjutan.

14. Pengelolaan Personel Operasional

Pengelolaan personel mencakup penyesuaian jumlah dan keterampilan tenaga kerja terhadap beban produksi. Strategi ini mencakup pelatihan teknis, evaluasi performa, dan rotasi shift yang optimal. Dengan pengelolaan yang tepat, produktivitas meningkat tanpa mengorbankan kualitas kerja.

15. Manajemen Penjualan

Koordinasi penjualan dan produksi perlu dijaga agar tidak terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan ketersediaan barang.   Data penjualan digunakan sebagai acuan dalam merancang kapasitas produksi. Pendekatan ini menjaga efisiensi sekaligus meminimalkan kelebihan stok atau kekurangan pasokan.

16. Pengendalian Biaya Produksi

Pengendalian biaya difokuskan pada efisiensi pemakaian material, tenaga kerja, dan waktu. Langkah ini dilakukan melalui monitoring real-time terhadap anggaran dan pemborosan. Tujuannya adalah menjaga profitabilitas tanpa menurunkan standar operasional yang telah ditetapkan.

Tujuan Manajemen Operasional Manufaktur

Tujuan Manajemen Operasional Manufaktur

Operasional manufaktur bertujuan untuk menciptakan sistem produksi yang efisien, konsisten, dan adaptif terhadap permintaan pasar. Berikut beberapa tujuan dilakukannya manajemen ini dalam manufaktur:

1. Menjaga Alur Kerja Produksi yang Lancar

Proses produksi harus berjalan tanpa hambatan agar output tetap konsisten. Ini dicapai melalui perencanaan, penjadwalan, dan koordinasi yang presisi. Tujuannya adalah untuk meminimalkan downtime, menghindari bottleneck, serta menjaga kestabilan lini produksi setiap hari.

2. Mengurangi Pemborosan

Pemborosan waktu, material, dan tenaga kerja perlu ditekan melalui pendekatan lean dan continuous improvement. Tujuan utamanya adalah menghilangkan proses yang tidak memberikan nilai tambah dan menciptakan alur kerja yang hemat dan responsif.

3. Menciptakan Produk yang Lebih Baik

Operasional mendukung pengembangan produk yang lebih unggul melalui integrasi teknologi, riset, dan inovasi proses. Dengan perbaikan terus-menerus, pabrik manufaktur mampu merespons kebutuhan pasar dan menciptakan keunggulan dari sisi kualitas maupun desain.

4. Menjaga Standar Kualitas yang Tinggi

Kualitas produk dijaga dengan pengawasan menyeluruh sejak bahan baku masuk hingga barang jadi keluar. Operasional fokus pada standarisasi proses, inspeksi ketat, dan peningkatan kualitas berkelanjutan untuk memastikan produk selalu memenuhi ekspektasi pelanggan.

5. Mencapai Keberhasilan Finansial

Operasional manufaktur yang efisien akan menekan biaya produksi dan meningkatkan margin keuntungan. Dengan pengelolaan sumber daya yang tepat, perusahaan dapat memaksimalkan profit tanpa mengorbankan kualitas maupun ketepatan waktu produksi.

6. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan tentu akan meningkat jika produk dikirim tepat waktu, kualitas terjaga, dan layanan responsif. Operasional yang solid memungkinkan perusahaan memberikan pengalaman yang konsisten, memperkuat loyalitas, dan memperluas peluang pasar.

Pengelolaan Operasional Perusahaan Manufaktur

Pengelolaan Operasional Perusahaan Manufaktur

Untuk memaksimalkan manajemen operasional manufaktur, ada beberapa strategi dan cara yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan berbagai proses dan kegiatan operasional, serta memastikan kualitas dan target produksi terpenuhi dengan baik. Serangkaian langkah dan strategi yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Strategis

Sebelum masuk ke dalam proses dan aspek manajemen operasional, akan lebih baik jika Anda melakukan perencanaan strategis terlebih dahulu seperti penetapan tujuan operasional yang sesuai dengan tujuan manufaktur untuk mengoptimalkan operasional seluruh prosesnya. Anda bisa melakukan analisis situasi termasuk analisis SWOT untuk memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi.

2. Pengembangan Proses

Setelah perencanaan tujuan ditetapkan, baru Anda bisa mengembangkan dan menyempurnakan proses operasional tersebut dengan maksimal. Sehingga akan mudah bagi Anda untuk bisa mencapai efisiensi yang maksimal, termasuk desain ulang tata letak gudang manufaktur untuk memaksimalkan standar operasi yang akan digunakan dalam produksi sehari-hari.

3. Implementasi dan Eksekusi

Langkah selanjutnya adalah proses implementasi yang memerlukan strategi penting seperti penyebaran rencana dan proses ke dalam manajemen operasional sehari-hari. Selama tahap ini, manajemen perlu memastikan bahwa semua karyawan dilatih dalam proses baru dan memahami peran mereka dalam mencapai tujuan operasional. Teknologi dan peralatan baru mungkin perlu diintegrasikan, yang memerlukan pengawasan dan pendampingan yang cermat.

4. Kontrol dan Monitoring

Penting juga untuk lakukan kontrol monitoring kegiatan manajemen operasional, dengan mengidentifikasi area produksi yang memerlukan peningkatan, serta memastikan bahwa proses yang telah dilalui telah berjalan sesuai rencana yang ditetapkan. Anda bisa melakukan pengumpulan dan analisis data operasional seperti waktu siklus produksi, tingkat kecacatan, dan efisiensi kerja untuk mengelola operasional dalam manufaktur.

5. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan

Pengelolaan manajemen operasional yang terakhir adalah perlu adanya evaluasi berkala terhadap proses tersebut, sehingga mudah bagi perusahaan untuk menentukan efektivitas dan mengidentifikasi peluang untuk peningkatan. Anda bisa melakukan teknik seperti PDCA  (Plan-Do-Check-Act), untuk menyertakan umpan balik dari staf lantai produksi, manajemen, dan pelanggan untuk memastikan bahwa operasi tidak hanya efisien tetapi juga memenuhi atau melampaui ekspektasi pelanggan.

Efisiensikan Kegiatan Operasional dengan Manufacturing ERP ScaleOcean

Efisiensikan Kegiatan Operasional dengan Manufacturing ERP ScaleOcean

Untuk mengoptimalkan seluruh kegiatan operasional perusahaan manufaktur, Software Manufaktur ScaleOcean dirancang khusus dengan All-in-One Modul Produksi, seperti Supply Chain Management, Warehouse Management, Quality Control, dan Cost Management, sehingga perusahaan dapat mengelola seluruh proses produksi dalam satu platform secara real-time.

Fleksibilitas tinggi juga menjadi nilai tambah, karena ScaleOcean memungkinkan kustomisasi sesuai alur produksi spesifik setiap bisnis—mulai dari personalisasi dashboard hingga otomatisasi tahapan kerja. Lebih dari itu, sistem ini telah terintegrasi dengan sensor Industrial IoT, untuk meminimalkan downtime dan meningkatkan produktivitas.

Untuk membantu perusahaan memahami manfaat langsungnya, ScaleOcean menyediakan uji coba gratis yang bisa dimanfaatkan untuk melihat secara langsung bagaimana software ini bekerja dan memberikan dampak nyata terhadap efisiensi operasional.

  • Smart MRP (Material Requirement Planning): Menghitung kebutuhan bahan baku otomatis berdasarkan jadwal produksi dan stok, memastikan proses produksi berjalan lancar.
  • Cost Management: Mengelola dan menghitung seluruh biaya produksi secara detail untuk meningkatkan akurasi harga pokok produksi (HPP) dan margin keuntungan.
  • Order Management: Mengotomatiskan proses penerimaan, pemrosesan, hingga pemenuhan pesanan produksi untuk memastikan efisiensi dan ketepatan waktu.
  • Quality Control Module: Menjamin standar mutu produk melalui sistem inspeksi, pelacakan kualitas, dan pengelolaan tindakan korektif secara real-time.
  • IoT & Machine Monitoring Integration: Memantau performa mesin produksi secara langsung menggunakan sensor IoT untuk mengurangi downtime dan meningkatkan efisiensi.
  • Production Scheduling & Resource Planning: Menyusun jadwal kerja produksi berdasarkan kapasitas mesin dan tenaga kerja untuk optimalkan alokasi sumber daya perusahaan.

Kesimpulan

Dari penjelasan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa kegiatan dan contoh manajemen operasional perusahaan manufaktur memiliki karakteristik dan komponen penting yang harus dikelola dengan baik agar bisa membantu memaksimalkan efisiensi, kualitas, dan juga keberhasilan proses produksi secara menyeluruh.

Dari penjelasan artikel sebelumnya juga kita memahami bahwa manajemen operasional tidak hanya berkaitan dengan pengelolaan sumber daya dan proses produksi, tetapi juga tentang inovasi dan perbaikan berkelanjutan yang mendorong pertumbuhan dan kepuasan pelanggan. Melalui pendekatan yang terstruktur dan fokus pada perbaikan berkelanjutan, perusahaan bisa meningkatkan kinerja operasionalnya, yang pada gilirannya akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan posisi kompetitif di pasar.

FAQ:

1. Apa itu pengoperasian manufaktur?

Pengoperasian manufaktur mencakup seluruh proses yang terlibat dalam produksi suatu barang, mulai dari manajemen inventaris, perencanaan kebutuhan material (MRP), hingga kontrol kualitas. Ini juga melibatkan manajemen rantai pasokan dan biaya produksi untuk memastikan efisiensi dan keberlanjutan operasi.

2. Apa saja kegiatan operasional perusahaan?

Kegiatan operasional perusahaan mencakup proses manufaktur, penjualan, pemasaran, dan periklanan. Pendapatan operasional, yang tercatat dalam laporan keuangan, adalah laba yang tersisa setelah biaya operasional dikurangi dari pendapatan, mencerminkan kinerja perusahaan dalam aktivitas inti.

3. Manufaktur tugasnya apa?

Perusahaan manufaktur bertanggung jawab untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi yang siap dijual. Mereka fokus pada produksi dalam skala besar untuk memenuhi permintaan pasar, dengan memastikan setiap tahap produksi dilakukan sesuai standar kualitas yang ditetapkan untuk menjaga efisiensi dan ketepatan waktu.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap