Apa itu Harga Pokok Produksi, Komponen dan Cara Hitung

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Tahukah Anda bahwa harga pokok produksi adalah salah satu faktor kunci yang menentukan keberhasilan perusahaan manufaktur dalam mengelola biaya dan merencanakan harga jual produk? Perhitungan dan penentuan HPP yang akurat sangat penting agar perusahaan dapat memastikan keuntungan yang optimal tanpa merugikan margin laba.

Penting untuk memahami komponen yang menyusun HPP, seperti biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Selain itu, rumus perhitungan HPP harus dikuasai dengan baik agar dapat menciptakan efisiensi dalam proses produksi dan menentukan harga jual yang tepat.

Di artikel ini, Anda akan menemukan informasi lengkap mengenai pengertian, tujuan, serta metode perhitungan HPP yang tepat. Dengan memahami konsep-konsep tersebut, Anda dapat memantau dan mengendalikan biaya-biaya produksi di perusahaan manufaktur Anda secara lebih efektif.

starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Apa itu Harga Pokok Produksi?

Harga Pokok Produksi (HPP) adalah total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk, mencakup biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Dengan menghitung HPP, perusahaan dapat menetapkan harga jual dan memperkirakan laba atau rugi dari proses produksi.

Selain itu, HPP juga berfungsi untuk mengukur efisiensi dan profitabilitas operasional. Pengelolaan Supply Chain Management (SCM) yang efektif dapat membantu menurunkan biaya dan waktu pengadaan bahan baku, yang berdampak pada penurunan HPP. Namun, biaya tidak langsung yang tidak terkait langsung dengan produk tidak termasuk sebagai HPP.

Pada beberapa proses produksi, perusahaan juga menghadapi joint cost, yaitu biaya yang sama-sama dibebankan untuk menghasilkan dua atau lebih produk sekaligus. Contoh joint cost misalnya biaya pemrosesan bahan mentah yang menghasilkan beberapa produk turunan sekaligus, seperti pemisahan minyak kelapa menjadi minyak goreng dan bahan baku kosmetik.

Dengan perhitungan HPP yang akurat, perusahaan dapat memprakirakan biaya produksi, merencanakan anggaran, serta mengidentifikasi aspek yang dapat dikurangi pemborosannya. Pemahaman yang tepat tentang HPP membantu perusahaan manufaktur dalam mengelola biaya produksi secara efisien.

Tujuan Menghitung Harga Pokok Produksi

Menghitung HPP memiliki peran penting dalam membantu perusahaan dalam mengelola biaya dan merencanakan strategi bisnis yang lebih efisien. Beberapa tujuan utama harga pokok produksi adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Harga Jual Produk Secara Tepat

Dengan mengetahui HPP, perusahaan dapat menetapkan harga jual produk atau jasa yang kompetitif. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang optimal atau setidaknya menutupi biaya produksi, sehingga tetap menjaga kelangsungan operasional.

Selain itu, akurasi dalam penentuan HPP, yang bersumber dari data rinci dalam laporan biaya produksi pabrik, sangat krusial. Laporan ini membantu manajemen memahami struktur biaya riil di lantai produksi, mengidentifikasi area pemborosan, dan membuat keputusan yang lebih tepat terkait efisiensi operasional dan strategi penetapan harga jual.

2. Memperhitungkan Keuntungan atau Rugi

HPP juga digunakan untuk perhitungan laba rugi, yang berfungsi untuk menilai apakah kegiatan produksi dan pemasaran menghasilkan keuntungan atau justru mengalami kerugian. Dengan begitu, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah perbaikan jika diperlukan. Dalam konteks product cost management, evaluasi ini menjadi bagian penting untuk menjaga keberlanjutan bisnis.

3. Menyusun Perencanaan Produksi

Memahami HPP membantu perusahaan merencanakan anggaran produksi dengan lebih akurat. Selain itu, informasi ini juga berguna untuk menentukan jumlah produksi yang efisien dan mengendalikan biaya produksi, sehingga perusahaan dapat menjaga efisiensi dan mengurangi pemborosan. Estimasi biaya berbasis rumus cost of goods juga mendukung manajemen dalam menyusun strategi produksi jangka panjang.

Komponen Utama Harga Pokok Produksi

HPP terdiri dari berbagai komponen yang harus diperhitungkan untuk menentukan total biaya produksi. Memahami komponen-komponen utama dan cara menghitung biaya produksi ini sangat penting untuk mengelola biaya dengan efektif dan menjaga profitabilitas. Berikut adalah komponen utamanya.

1. Biaya Bahan Baku Langsung

Biaya bahan baku langsung mencakup biaya yang secara langsung digunakan dalam pembuatan produk jadi. Misalnya, bahan makanan untuk restoran atau bahan tekstil untuk pembuatan pakaian. Biaya ini adalah elemen penting dalam menentukan nilai produksi.

Dalam industri makanan, cara menghitung HPP makanan melibatkan penghitungan total biaya bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, termasuk bahan mentah, upah tenaga kerja langsung, dan biaya overhead yang terkait.”

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya upah atau gaji yang dikeluarkan untuk pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi. Contohnya termasuk gaji pekerja pabrik atau upah pekerja konstruksi. Komponen ini mencerminkan upaya fisik dalam proses pembuatan produk.

3. Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Biaya overhead pabrik mencakup biaya-biaya yang tidak langsung terlibat dalam produksi, namun mendukung kelancaran proses produksi. Contohnya adalah biaya sewa pabrik, listrik, perawatan mesin, dan asuransi pabrik. Meskipun tidak langsung, biaya ini tetap penting dalam pengelolaan harga pokok penjualan (HPP) dan operasional bisnis.

Manufaktur

Rumus Dasar Harga Pokok Produksi

Secara sederhana, cara menghitung HPP perusahaan manufaktur dapat dilakukan dengan menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Rumus Harga Pokok Produksi adalah sebagai berikut:

HPP (Harga Pokok Produksi) = Biaya Bahan Baku Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik

Umumnya, perusahaan menggunakan rumus harga pokok produksi (HPP) untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk, yang berdampak pada harga jual dan margin keuntungan. Langkah ini juga penting untuk mengidentifikasi area yang membutuhkan efisiensi baik secara alur produksi maupun biaya.

Untuk lebih mudah memahaminya, perhatikan contoh harga pokok produksi berikut. Misalkan sebuah perusahaan memiliki biaya bahan baku sebesar Rp 10.000, biaya tenaga kerja langsung Rp 5.000, dan biaya overhead pabrik Rp 3.000. Untuk menghitung HPP, kita cukup menjumlahkan semua komponen biaya tersebut, yaitu:

HPP (Harga Pokok Produksi) = Rp 10.000 + Rp 5.000 + Rp 3.000 = Rp 18.000

Dari contoh harga pokok produksi di atas, total HPP yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa tersebut adalah Rp 18.000. Angka ini memberikan perusahaan pemahaman yang jelas mengenai biaya yang perlu ditutup dengan pendapatan dan perhitungan harga pokok penjualan perusahaan manufaktur untuk memperoleh keuntungan.

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Metode penentuan harga pokok produksi adalah pendekatan untuk menghitung seluruh biaya yang terkait dengan pembuatan suatu produk. Dua metode utama yang digunakan adalah full costing dan variable costing. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Full Costing (Metode Harga Pokok Penuh)

Metode full costing menghitung seluruh biaya yang terlibat dalam proses produksi. Metode ini mencakup biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, serta semua biaya overhead pabrik, baik variabel maupun tetap.

Full costing lebih umum digunakan untuk pelaporan eksternal dan penentuan harga jual jangka panjang. Dengan metode ini, perusahaan dapat menentukan harga pokok produksi yang lebih menyeluruh, mencakup seluruh elemen biaya produksi yang terjadi selama produksi.

2. Variable Costing (Metode Harga Pokok Variabel)

Variable costing hanya memperhitungkan biaya produksi variabel, yaitu biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang bervariasi seiring volume produksi.

Sementara itu, biaya overhead pabrik tetap diperlakukan sebagai biaya periode, yang tidak dimasukkan dalam perhitungan harga pokok produksi. Metode ini lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan manajerial jangka pendek, seperti analisis biaya-volume-laba.

Cara Menetapkan Harga Pokok Produksi 

Setelah mengetahui bagaimana menghitung HPP sesuai kebutuhan, Anda harus mengetahui cara penetapan harga pokok produksi yang tepat untuk pengelolaan keuangan perusahaan manufaktur yang lebih baik. Berikut ini adalah cara untuk menetapkan HPP yang tepat dan efisien, yaitu:

1. Gunakan Data Aktual dan Akurat

Mengetahui cara menghitung harga pokok produksi dan contohnya secara tepat, penting untuk menggunakan data yang benar-benar aktual dan akurat. Data yang tidak akurat dapat menyebabkan perhitungan yang keliru. Pastikan data biaya diperbarui secara berkala dan dikumpulkan dengan teliti, sehingga hasil perhitungannya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

2. Pilih Metode Perhitungan yang Tepat

Pilih metode perhitungan HPP yang sesuai dengan karakteristik produksi perusahaan. Metode yang tepat akan memberikan gambaran yang jelas mengenai biaya produksi, membantu perusahaan mengalokasikan biaya secara efisien, dan mempermudah dalam menentukan harga jual yang tepat. Ini juga akan mempengaruhi pengelolaan biaya secara keseluruhan.

3. Penentuan Margin Keuntungan

Setelah menghitung HPP, perusahaan perlu menentukan margin keuntungan yang ingin diperoleh dari setiap unit produk. Salah satu cara mempermudah proses ini adalah dengan menggunakan software akuntansi manufaktur, yang membantu menghitung margin lebih cepat, akurat, dan sesuai strategi bisnis.

4. Penetapan Harga Jual

Setelah HPP dan margin keuntungan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menentukan harga jual produk. Selain mempertimbangkan biaya produksi, penting juga untuk memperhatikan regulasi pasar seperti harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Harga jual dihitung dengan menambahkan HPP dan margin keuntungan, sehingga mencerminkan biaya produksi yang sesungguhnya dan memungkinkan perusahaan untuk mencapai profitabilitas yang diinginkan.

Dalam proses ini, penting untuk mempertimbangkan biaya marginal, yang mencakup biaya tambahan yang timbul dengan memproduksi lebih banyak unit, agar harga jual tetap mencerminkan efisiensi produksi.

5. Lakukan Evaluasi dan Penyesuaian Berkala

Biaya produksi dapat berubah seiring waktu akibat fluktuasi harga bahan baku atau perubahan tarif tenaga kerja. Oleh karena itu, penting untuk melakukan evaluasi HPP secara rutin dan melakukan penyesuaian bila diperlukan. Dengan melakukan evaluasi berkala, bisnis dapat mempertahankan relevansi di pasar dan mengelola biaya produksi dengan lebih efisien.

6. Terapkan Software ERP Manufaktur

Untuk memaksimalkan perhitungan dan penentuan HPP, software ERP manufaktur dapat memberikan solusi terbaik untuk Anda. Sistem akan membantu mengumpulkan data akurat Anda secara real-time, dan melakukan perhitungan dengan akurat dan sesuai dengan operasional perusahaan Anda.

Software ERP manufaktur juga dapat memudahkan pengumpulan data real-time dan analisis biaya produksi, termasuk joint cost, sehingga pengelolaan biaya menjadi lebih optimal. Sistem akan memantau dan menganalisis biaya produksi secara optimal serta memberikan notifikasi jika ada masalah yang perlu diperbaiki atau ditindaklanjuti.

Kesimpulan

Agar profitabilitas dan daya saing perusahaan manufaktur meningkat, perusahaan manufaktur perlu cara menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) secara akurat. HPP yang tepat membantu menentukan harga jual produk yang sesuai, mengelola biaya produksi, dan mengoptimalkan margin keuntungan. Pemilihan metode perhitungan yang tepat, seperti full costing, Job costing, process costing, ataupun activity-based costing, harus disesuaikan dengan karakteristik produksi perusahaan.

Evaluasi berkala dan penggunaan data yang akurat juga penting untuk menjaga relevansi dan efisiensi biaya. Dengan bantuan software ERP manufaktur, seperti ScaleOcean, perusahaan dapat menghitung dan memantau HPP secara real-time, mengurangi pemborosan, dan membuat keputusan strategis yang lebih baik, sehingga tetap kompetitif dan menguntungkan dalam jangka panjang.

FAQ:

1. Apa yang dimaksud harga pokok produk?

Menurut Bustami Bastian dan Nurlela (2018), harga pokok produksi mencakup total biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Selain itu, harga pokok produksi juga memperhitungkan persediaan produk dalam proses awal dan mengurangi persediaan produk dalam proses akhir.

2. Bagaimana rumus perhitungan HPP?

Rumus umum untuk menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah HPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir. Pembelian bersih dihitung dari total pembelian yang dikurangi dengan retur dan potongan pembelian.

3. Apa saja komponen harga pokok produksi?

Komponen harga pokok produksi (HPP) meliputi tiga elemen utama, yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap