Istilah-istilah Manajemen Produksi di Pabrik Manufaktur

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Komunikasi di lantai pabrik menjadi kurang efektif karena perbedaan pemahaman atas kata-kata yang digunakan sehari-hari. Apakah Anda pernah merasa bingung mendengar diskusi tentang SKU, WIP, atau lead time tanpa penjelasan yang jelas? Memahami istilah-istilah manajemen produksi yang spesifik di lingkungan manufaktur adalah langkah awal yang krusial.

Manajemen produksi adalah aktivitas pengelolaan dan koordinasi sumber daya, mulai dari tenaga kerja, peralatan, dan material untuk menghasilkan barang dan jasa dengan cara yang efisien dan efektif. Istilah dalam manajemen produksi merujuk pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengendalian proses produksi agar perusahaan dapat mencapai target perusahaan.

Pemahaman yang baik tentang istilah-istilah ini sangat penting untuk mencapai pengelolaan manufaktur yang efektif, yang pada gilirannya menjadi fondasi dalam mencapai smart manufacturing dalam perusahaan. Dengan pemahaman yang jelas, koordinasi tim dapat berjalan lebih lancar, mengurangi kesalahan operasional, dan mempercepat pengambilan keputusan yang lebih tepat dan berbasis data.

Istilah-istilah tersebut mengandung informasi penting yang sangat relevan dengan efisiensi dan kelancaran produksi. Menguasai kosakata ini akan sangat membantu Anda berinteraksi lebih baik dalam lingkungan pabrik perusahaan manufaktur. Berikut penjelasan lengkapnya!

starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Istilah-istilah Manajemen Produksi Berdasarkan Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi adalah tahapan utama dalam menyusun rencana produksi yang meliputi tipe, jumlah, dan jadwal waktu pelaksanaan produksi. Proses ini penting untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir. Berikut beberapa istilah dalam produksi pabrik berdasarkan perencanaan produksi, yaitu:

a. Pengorganisasian Produksi

Proses pengorganisasi produksi ini menjadi tahap pengelolaan sumber daya, termasuk tenaga kerja dan peralatan untuk memastikan kelancaran produksi. Tahapan ini menjadi langkah penting yang dilakuan dengan tujuan menyusun dan mengoordinasi seluruh elemen produksi secara efektif, dan perusahaan dapat mencapai target produksi sesuai perencanaan.

b. Pengarahan Produksi

Tahap pengarahan produksi merupakan proses penyampaian arahan dan instruksi kepada tenaga kerja agar proses produksi berjalan sesuai perencanaan yang telah dibuat. Proses ini menjadi bagian penting dari manajemen produksi yang berfokus pada membimbing, mengawasi, dan memotivasi tim produksi.

c. Demand Forecasting

Salah satu yang penting dalam istilah-istilah manajemen produksi adalah demand forecasting. Istilah ini merujuk pada proses memprediksi permintaan produk di masa depan. Proses ini memanfaatkan data historis penjualan dan analisis tren pasar saat ini.

Tujuan utama dari demand forecasting adalah mengantisipasi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Perusahaan kemudian dapat menyesuaikan proses produksi mereka secara proaktif berdasarkan prediksi tersebut. Dengan demikian, keselarasan antara penawaran dan permintaan dapat tercapai.

Beberapa teknik peramalan yang umum digunakan dalam demand forecasting meliputi analisis deret waktu, metode regresi, dan simulasi. Pemilihan teknik yang tepat akan sangat mempengaruhi akurasi prediksi yang dihasilkan.

d. Master Production Schedule

Dalam istilah-istilah manajemen produksi, kita mengenal MPS. MPS adalah jadwal induk produksi yang secara spesifik menetapkan jumlah dan waktu produk akhir yang harus diproduksi untuk memenuhi permintaan pelanggan. Jadwal ini berfungsi sebagai peta jalan utama yang memandu seluruh kegiatan produksi.

MPS memastikan bahwa semua bagian dari proses produksi beroperasi selaras dengan rencana keseluruhan. Dokumen ini merinci kapan produk tertentu harus mulai diproduksi dan berapa jumlah yang ditargetkan dalam jangka waktu yang jelas. Dengan demikian, koordinasi lintas fungsi menjadi lebih mudah.

e. Pemilihan Produk dan Desain

Proses pemilihan produk dan desain merupakan penentuan produk yang sesuai dan merancangnya agar sesuai dan memenuhi kebutuhan pasar sambil mempertimbangkan biaya produksi. Keputusan dalam proses ini dapat memengaruhi efisiensi proses produksi, daya saing di pasar, serta kepuasan pelanggan, sehingga harus dilakukan berdasarkan riset dan analisis yang matang.

Dalam era modern, proses ini semakin banyak memanfaatkan prinsip-prinsip advanced manufacturing, yang melibatkan teknologi mutakhir seperti simulasi digital, manufaktur aditif, dan otomasi cerdas untuk mendesain dan memproduksi produk yang lebih inovatif dan efisien.

f. Material Requirements Planning

Ada lagi istilah-istilah manajemen produksi yang sangat penting, yaitu MRP. MRP merupakan proses terstruktur untuk menentukan secara tepat bahan baku dan komponen apa saja yang dibutuhkan untuk produksi. Proses ini juga menghitung kapan dan berapa banyak material tersebut harus tersedia.

MRP berfungsi sebagai sistem krusial yang memastikan semua bahan yang diperlukan untuk menjalankan produksi selalu tersedia tepat waktu. Dengan perhitungan MRP yang akurat, risiko kekurangan atau kelebihan stok bahan baku dapat diminimalkan. Ini sangat vital untuk kelancaran operasional di pabrik.

g. Capacity Planning

Selanjutnya dalam istilah-istilah manajemen produksi, ada capacity planning. Istilah ini digunakan di pabrik manufaktur untuk menentukan besaran kapasitas produksi yang diperlukan agar dapat memenuhi permintaan pelanggan. Proses ini sangat krusial untuk memastikan perusahaan memiliki kemampuan memproduksi yang memadai.

Contoh pembuatan rencana operasional ini melibatkan penilaian mendalam terhadap kemampuan fasilitas yang ada, ketersediaan tenaga kerja, dan kapasitas peralatan. Tujuannya adalah untuk memastikan semua sumber daya tersebut cukup untuk memproduksi jumlah produk yang dibutuhkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

h. Production Plan

Istilah-istilah manajemen produksi berikutnya adalah production plan. Istilah ini merujuk pada serangkaian langkah spesifik yang harus diikuti oleh perusahaan manufaktur untuk mencapai target produksinya. Production plan ini mencakup detail seperti jadwal produksi, cara alokasi sumber daya, dan pengaturan kerja tim di lantai pabrik.

Production plan juga berfungsi sebagai panduan penting dalam operasional sehari-hari. Dokumen ini membantu tim mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah produksi yang muncul. Selain itu, production plan digunakan untuk terus mengoptimalkan aliran kerja agar semakin efisien.

2. Istilah-istilah Manajemen Produksi Berdasarkan Pengendalian Produksi

Pengendalian produksi adalah proses yang menggambarkan konsep dan metode produksi untuk membantu dalam pengelolaan aliran dan tahapannya. Dalam tahap ini, pengendalian akan mengawasi dan mengontrol jalannya proses produksi guna memastikan kualitas produk dan efisiensi operasional tetap terjaga.

Berikut ini istilah istilah manajemen produksi berdasarkan pengendalian produksi, yaitu:

a. Work in Progress

Dalam istilah-istilah manajemen produksi, kita menemukan WIP, yang merupakan singkatan dari work in progress, yang menggambarkan produk yang sedang diproses tetapi belum mencapai tahap penyelesaian akhir. 

Mengelola WIP menjadi aspek kunci untuk memastikan kelancaran aliran produksi di lantai pabrik. Jika jumlah WIP menumpuk di satu titik, bottleneck bisa terjadi dan menghambat seluruh alur.

Memastikan aliran WIP tetap lancar membutuhkan visibilitas dan kontrol yang baik atas setiap tahapan proses. Mengadopsi teknologi seperti sistem pelacakan WIP dapat sangat membantu dalam mengoptimalkan aspek ini. Sistem semacam itu dapat memberikan data real-time yang krusial untuk manajemen yang lebih efektif.

Untuk dapatkan modul dan fitur terbaik dalam pengelolaan WIP secara optimal, Anda bisa mempertimbangkan solusi software manufaktur. Platform terintegrasi seringkali menawarkan fitur pelacakan WIP yang canggih seperti WIP tracking system.

Contohnya, software WIP ScaleOcean menyediakan fitur yang dirancang untuk membantu bisnis Anda mengelola status dan lokasi WIP dengan lebih mudah dan efisien. Digitalisasi proses produksi merupakan hal penting dalam perusahaan.

Menurut Johner Institure North America, banyak manfaat yang didapat dari digitalisasi produksi, diantaranya: keandalan proses dengan lebih sedikit kesalahan dan mengurangi 20 hingga 70% kesalahan manual. Selain itu, digitalisasi ini juga dapat meningkatkan efisiensi proses dengan produktivitas lebih tinggi, dari 15 hingga 40 %

b. Just in Time

Salah satu yang sering disebut dalam istilah-istilah manajemen produksi adalah just in time yaitu metode produksi yang bertujuan utama mengurangi waktu tunggu dan tingkat persediaan. Cara kerjanya adalah dengan memproduksi barang hanya pada saat permintaan muncul, bukan untuk menimbun stok.

Mengimplementasikan JIT dengan sukses memerlukan koordinasi yang sangat baik dengan para pemasok. Selain itu, tingkat ketepatan waktu yang tinggi dalam seluruh proses produksi menjadi prasyarat mutlak. Kedua elemen ini kunci untuk memastikan material dan komponen tiba tepat saat dibutuhkan.

c. Kanban

Kanban board merupakan sistem pengendalian produksi yang menggunakan kartu atau sinyal visual untuk mengatur aliran kerja dan tingkat persediaan. Sistem ini menciptakan metode yang sangat intuitif untuk memantau proses.

Setiap kartu atau sinyal dalam sistem kanban mewakili item atau tugas spesifik dalam alur produksi. Sinyal ini berfungsi sebagai pemberitahuan kritis. Ia memberi tahu operator atau departemen terkait kapan mereka harus memulai produksi berikutnya atau kapan material perlu dipesan kembali.

d. Pengembangan Proses Produksi

Proses pengembangan proses produksi merupakan tahap mencari metode untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi manufaktur.

Istilah manajemen produksi ini fokus pada inovasi dan perbaikan berkelanjutan, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mempercepat waktu produksi, meningkatkan kualitas, serta menjaga daya saing perusahaan di pasar.

Salah satu metode yang kerap dikembangkan untuk tujuan ini adalah cellular manufacturing, yang mengelompokkan mesin dan pekerja untuk menghasilkan efisiensi aliran yang lebih baik bagi kelompok produk tertentu.

e. Lean Manufacturing

Selanjutnya dalam istilah-istilah manajemen produksi, kita temukan lean manufacturing. Ini merupakan metode produksi yang secara spesifik berfokus pada upaya pengurangan segala jenis limbah atau pemborosan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi secara signifikan di seluruh proses produksi.

Pendekatan lean manufacturing dalam produksi pabrik akan membantu mengidentifikasi berbagai bentuk pemborosan. Metode ini umumnya mengenali delapan jenis limbah utama, termasuk overproduction, waiting, transportation, overprocessing, inventory, motion, defects, dan unused talent.

f. Six Sigma

Istilah penting berikutnya dalam istilah-istilah manajemen produksi adalah six sigma. Metode ini secara ketat berfokus pada peningkatan kualitas yang signifikan. Tujuannya adalah mengidentifikasi akar penyebab cacat dalam proses produksi dan menghilangkannya.

Metode six sigma menggunakan pendekatan berbasis data yang terstruktur. Pendekatan ini dikenal dengan siklus DMAIC, yaitu define, measure, analyze, improve, dan control. Langkah-langkah ini menjadi kerangka kerja untuk mengelola proyek peningkatan kualitas secara sistematis dan terukur.

3. Istilah-istilah Manajemen Produksi Terkait Berdasarkan Proses Produksi

Proses produksi adalah tahapan yang melibatkan metode dan pendekatan untuk menghasilkan produk dengan efisien sesuai dengan karakter bisnis yang dikelola. Ini beberapa istilah dalam proses produksi yang umum digunakan, yaitu:

a. Sistem Informasi Produksi

Sistem informasi produksi adalah teknologi informasi untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mendistribusikan data terkait produksi. Komponen ini penting dalam manajemen produksi untuk membantu perusahaan mengambil keputusan berbasis data, serta memantau proses produksi secara real-time.

Penggunaan teknologi ini juga akan membantu meningkatkan akurasi perencanaan dan mendukung efisiensi operasional. Anda bisa menggunakan software manufaktur terbaik seperti ScaleOcean yang mampu memberikan data ter-update dari proses produksi Anda, serta memberikan solusi terintegrasi ke berbagai proses bisnis untuk mengelola seluruh proses manufaktur di perusahaan Anda.

Manufaktur

b. Batch Production

Batch production merujuk pada metode produksi di mana barang diproduksi dalam kelompok atau batch tertentu. Setiap batch produk diselesaikan sepenuhnya sebelum proses untuk batch berikutnya dimulai.

Metode batch production seringkali diterapkan dalam industri seperti makanan dan minuman. Penggunaan metode ini memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan variasi produk yang berbeda secara efisien. Hal ini penting untuk dapat memenuhi beragam permintaan dari konsumen.

c. Assembly Line Production

Selanjutnya dalam istilah-istilah manajemen produksi, kita membahas assembly line production. Ini adalah proses produksi di mana produk dirakit secara berurutan melalui serangkaian stasiun kerja yang spesifik dan terorganisir. Setiap stasiun melakukan tugas tertentu dalam proses perakitan.

Metode assembly line production seringkali digunakan secara luas dalam industri seperti otomotif, elektronik, dan peralatan rumah tangga. Efisiensi dan kecepatan produksi massal menjadi alasan utama pemilihan metode ini. Alur kerja yang terstandarisasi memungkinkan produksi dalam volume besar.

d. Mass Production

Dalam istilah-istilah manajemen produksi, ada juga mass production. Istilah ini digunakan untuk metode menghasilkan barang dalam jumlah yang sangat besar. Ciri khas utamanya adalah tercapainya biaya per unit yang rendah berkat skala produksi yang besar.

Mass production seringkali diterapkan untuk produksi barang-barang konsumen yang permintaan pasarnya sangat tinggi. Contohnya termasuk produksi ponsel, pakaian jadi dalam jumlah besar, dan berbagai jenis makanan kemasan. Skala ini memungkinkan perusahaan menekan biaya produksi.

e. Job Shop Production

Istilah ini merujuk pada proses produksi di mana setiap pesanan atau ‘job’ dibuat secara unik sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh pelanggan. Fleksibilitas menjadi kunci utama dalam metode ini.

Job shop production sering diterapkan dalam industri manufaktur yang memerlukan tingkat penyesuaian tinggi. Contohnya termasuk produksi peralatan medis yang spesifik, komponen pesawat terbang pesanan khusus, atau barang-barang lain yang dibuat berdasarkan desain unik.

Ini adalah contoh produksi terputus-putus yang jelas, di mana alur kerja tidak kontinu dan seringkali harus diatur ulang untuk setiap pesanan baru.

f. Continuous Production

Continuous production atau produksi berkelanjutan adalah metode di mana proses produksi berjalan terus menerus tanpa henti, biasanya untuk menghasilkan barang dalam jumlah sangat besar dengan karakteristik yang homogen. Keberlangsungan proses menjadi fokus utama.

Ciri produksi terus menerus lainnya termasuk otomatisasi tingkat tinggi, volume output yang sangat besar, produk yang distandardisasi, dan biaya produksi per unit yang sangat rendah karena minimnya waktu henti atau pergantian setup.

Continuous production sangat umum digunakan di industri yang memproduksi produk berbentuk cairan atau bahan kimia. Contohnya termasuk produksi minyak, gas, dan produk petrokimia. Sifat produk dan volume produksi yang masif membuat metode ini menjadi pilihan yang paling efisien.

g. Flexible Manufacturing System (FMS)

Flexible Manufacturing System (FMS) adalah konfigurasi produksi terintegrasi yang menggabungkan mesin-mesin yang dapat diprogram ulang, robot, dan sistem penanganan material otomatis, semuanya dikendalikan oleh komputer terpusat.

Tujuan utama FMS adalah untuk mencapai fleksibilitas yang tinggi dalam memproduksi berbagai jenis produk atau varian produk dalam volume menengah, tanpa mengorbankan efisiensi.

Ini memungkinkan perusahaan untuk merespons cepat terhadap perubahan permintaan pasar dan kustomisasi produk, menjadikannya pilihan ideal di era produksi yang dinamis.

Di sisi lain, ada juga istilah-istilah manajemen produksi terkait dengan product classification. Proses ini penting dilakukan untuk mengelompokkan berbagai jenis produk berdasarkan karakteristik atau perannya.

Klasifikasi produk ini membantu dalam menentukan strategi manajemen yang paling tepat untuk setiap kategori. Hal ini penting agar pengelolaan produk dapat dioptimalkan sesuai dengan sifatnya dalam keseluruhan kerangka manajemen produksi.

4. Istilah-istilah Manajemen Produksi Berdasarkan Kualitas Produksi

Kualitas produksi menjadi aspek penting dalam proses produksi manufaktur, dan terdapat beberapa istilah yang harus Anda pahami dengan baik. Ini istilah istilah manajemen produksi berdasarkan kualitasnya, yaitu sebagai berikut:

a. Total Quality Management

TQM merupakan singkatan dari total quality management, sebuah pendekatan manajemen yang secara menyeluruh fokus pada peningkatan kualitas di setiap aspek manufaktur. Ini adalah filosofi yang merangkul seluruh organisasi.

Proses TQM melibatkan partisipasi aktif dari semua karyawan dalam perusahaan. Mulai dari manajemen tingkat atas hingga pekerja langsung di lantai produksi, semuanya berkontribusi. Upaya ini bersifat berkelanjutan untuk terus menerus meningkatkan kualitas proses, produk, dan layanan yang dihasilkan.

b. Quality Control

Berikutnya dalam istilah-istilah manajemen produksi yang penting adalah quality control. Istilah ini merujuk pada proses inspeksi dan pengujian sistematis yang dilakukan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan benar-benar memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya.

Proses quality control ini melibatkan pemeriksaan di berbagai titik krusial. Pemeriksaan dilakukan mulai dari bahan baku yang masuk, selama proses produksi berjalan, hingga pada produk jadi. Tujuannya jelas: mendeteksi dan memperbaiki cacat sedini mungkin sebelum produk tersebut sampai ke tangan pelanggan.

c. Quality Assurance

Istilah ini merujuk pada pendekatan yang fokus untuk memastikan bahwa seluruh proses produksi itu sendiri berjalan sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan. Fokus utamanya adalah membangun kualitas sejak awal.

Pendekatan quality assurance lebih menekankan pada pencegahan cacat daripada deteksi setelahnya. Ini dilakukan melalui perencanaan proses yang cermat, dokumentasi prosedur yang jelas, dan pelaksanaan langkah-langkah yang konsisten. Tujuannya adalah menciptakan sistem produksi yang secara inheren menghasilkan produk berkualitas tinggi.

d. Statistical Process Control

SPC merupakan singkatan dari statistical process control, sebuah metode pengelolaan kualitas yang menggunakan alat statistik. Fokusnya adalah untuk memantau dan mengendalikan proses produksi secara real-time.

SPC melibatkan pengumpulan data yang relevan langsung dari jalannya proses produksi. Data ini kemudian dianalisis menggunakan alat visual seperti diagram kontrol.

Tujuannya adalah mengidentifikasi adanya variabilitas yang tidak diinginkan atau tren yang mengindikasikan potensi masalah. Dengan SPC, tindakan korektif dapat diambil sebelum cacat massal terjadi.

5. Istilah-istilah Manajemen Produksi Berdasarkan Pemeliharaan dan Keandalan Produksi

Manajemen produksi lainnya ada pemeliharaan dan keandalan dalam proses manufaktur, serta memastikan mesin dan peralatan berfungsi dengan optimal dan berkelanjutan. Ini dia beberapa istilah produksi yang sering digunakan berdasarkan jenis ini, yaitu sebagai berikut:

a. Pemeliharaan Peralatan

Proses pemeliharaan peralatan menjadi proses penting untuk menjaga kelancaran operasional, serta mencegah kerusakan, memperpanjang usia mesin, dan memastikan proses produksi berjalan tanpa hambatan. Dengan pemeliharaan rutin, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko downtime.

b. Preventive Maintenance

Dalam istilah-istilah manajemen produksi terkait pemeliharaan, ada preventive maintenance. Istilah ini merujuk pada kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara rutin dan terjadwal. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan mendadak pada mesin dan peralatan produksi.

Proses preventive maintenance meliputi berbagai aktivitas proaktif. Ini mencakup inspeksi berkala, pelumasan, pembersihan, dan penggantian suku cadang yang sudah menunjukkan tanda-tanda keausan. Semua ini dilakukan sebelum kerusakan benar-benar terjadi, guna menjaga keandalan operasional.

c. Predictive Maintenance

Istilah ini merujuk pada strategi pemeliharaan yang menggunakan data dan analisis untuk memprediksi kapan suatu peralatan kemungkinan besar akan mengalami kerusakan. Pendekatan ini lebih canggih daripada sekadar jadwal rutin.

Pengelolaan predictive maintenance melibatkan penggunaan sensor dan teknologi monitoring untuk mengumpulkan data kondisi mesin secara real-time. Integrasi dengan sistem informasi manufaktur memungkinkan analisis data yang lebih menyeluruh, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi potensi kerusakan sebelum terjadi.

Tujuannya adalah mendeteksi tanda-tanda awal adanya anomali atau potensi kerusakan sebelum masalah serius terjadi. Dengan demikian, tindakan perawatan dapat direncanakan tepat waktu.

d. Total Productive Maintenance

Selanjutnya, dalam istilah-istilah manajemen produksi yang berkaitan dengan pemeliharaan komprehensif, ada TPM. TPM merupakan singkatan dari total productive maintenance.

Ini adalah pendekatan pemeliharaan yang melibatkan seluruh aspek dan semua orang dalam operasional manufaktur. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi dan keandalan mesin secara menyeluruh.

Pendekatan TPM melibatkan kontribusi dari setiap individu, mulai dari manajemen hingga operator mesin di lantai produksi. Beberapa elemen kunci TPM mencakup pelatihan karyawan untuk pemeliharaan dasar, pengembangan tim pemeliharaan otonom oleh operator, dan penerapan metodologi 5S.

6. Kesimpulan

Dari artikel ini kita bisa menarik kesimpulan bahwa terdapat istilah istilah manajemen produksi di perusahaan manufaktur yang harus dipahami secara mendalam. Mulai dari tahapan perencanaan produksi, hingga pemeliharaannya ada istilah penting untuk membantu produktivitas manufaktur Anda lebih terorganisir.

Memahami konsep seperti produksi marginal, yang mengukur output tambahan dari penambahan satu unit input, juga dapat memberikan wawasan penting bagi perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan memaksimalkan keuntungan.

Dengan mengkategorikan istilah produksi tersebut berdasarkan tahapan produksi dan jenisnya, perusahaan manufaktur akan lebih mudah untuk memahami dan mengelolanya dengan baik. Pengetahuan ini akan membantu perusahaan tetap kompetitif di pasar yang terus berkembang.

FAQ:

1. Apa saja istilah penting dalam manajemen produksi?

Beberapa istilah penting dalam manajemen produksi meliputi:
1. Master Production Schedule (MPS): Jadwal induk yang menetapkan jumlah dan waktu produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan.
2. Material Requirements Planning (MRP): Proses penentuan bahan baku dan komponen yang diperlukan produksi, serta kapan dan berapa banyak yang harus diproduksi.
3. Capacity Planning: Penentuan kapasitas produksi yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pelanggan.
4. Work in Progress (WIP): Produk yang sedang dalam proses produksi tetapi belum selesai menjadi produk akhir.
5. Just in Time (JIT): Metode produksi yang digunakan untuk mengurangi waktu tunggu dan persediaan, dengan memproduksi hanya saat ada permintaan.

2. Apa itu Just in Time (JIT) dalam manajemen produksi?

Just in Time (JIT) adalah metode produksi yang digunakan untuk mengurangi waktu tunggu dan persediaan, dengan memproduksi hanya saat ada permintaan. Implementasi JIT memerlukan koordinasi yang baik dengan pemasok dan ketepatan waktu yang tinggi dalam proses produksi.

3. Apa itu Demand Forecasting dalam manajemen produksi?

Demand Forecasting adalah proses untuk memprediksi permintaan produk di masa depan berdasarkan data historis dan tren pasar. Tujuan utamanya adalah untuk membantu perusahaan dalam merencanakan produksi, mengelola persediaan, dan menghindari kelebihan atau kekurangan stok. Metode yang umum digunakan dalam demand forecasting antara lain analisis deret waktu, regresi, dan simulasi.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap